Anda di halaman 1dari 9

Molekul, Vol. 9. No. 1.

Mei, 2014: 84 – 92

SINTESIS SENYAWA ANTIMALARIA BARU TURUNAN FENANTROLIN N-(2-


NITROBENZIL)-1,10-FENANTROLINIUM IODIDA DAN
(1) N-(4-NITROBENZIL)-1,10-FENANTROLINIUM IODIDA

SYNTHESIS OF NOVEL PHENANTROLINE DERIVATES AS ANTIMALARIA


AGENT N-(2-NITROBENZYL)-1,10-PHENANTHROLINIUM IODIDE AND
(1) N-(4-NITROBENZYL)-1,10-PHENANTHROLINIUM IODIDE

Dwi Utami*1), Iin Narwanti1), Jumina2)


1)
Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
2)
FakultasMIPA,Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
*email: utamipurwantoro@yahoo.com

ABSTRACT
Malaria is a global health problem, especially in the tropics. Efforts to decrease the
incidence of malaria plagued the plasmodium resistance to existing antimalarial drugs.
Benzyl Phenanthrolium Iodide derivates have been proved has antimalarial activity. The
aim of this study is synthesis the nitro benzyl phenanthrolium.
The research that has been done was the synthesis of (1)-N-(2-nitrobenzyl)
phenantrolium iodide and(1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolium iodide. Synthesis of
(1)-N-(2-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolium iodide through a two-steps reaction SN-2 is the
reaction of (1)N-(2- nitrobenzyl) chloride and potassium iodide followed by reaction
phenantroline 1:10 monohydrate, whether the second product was 4-nitrobenzil bromida as
starting material. The reaction were started by reflucting the nitro subtituted benzil halida
with potassium iodide for 1 hour, yielded nitro subtituted benzyl iodide. Then followed by
reflucting nitro substituted benzyl iodide with 1,10-phenanthroline for 11 hours. The final
product isolated and purificated by suitable solvent. The melting point was conducted by
melting poin apparatus. The structures of product was characterized by IR and UV-Vis
spectroscopy.
Results obtained in the form of thick liquid light yellow with a melting point of
54.2-63.5oC. While the compound (1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolium iodide is
synthesized from 4-nitrobenzylbromide and potassium iodide followed by reaction
phenantroline 1:10 monohydrate. Synthesis results in the form of pale yellow crystals with
a melting point of 221–225oC . The resulting yield of 32.87%. The interpretation of UV-
Vis and Infra red spectras indicated that nitro benzyl iodide have been condensed with 1,10
phenantroline as the end of the product.
Keywords : Phenantroline, Antimalaria, Plasmodium falciparum

PENDAHULUAN malaria. Di antara faktor utama tersebut


adalah timbulnya faktor malaria yang
Malaria merupakan penyebab
resisten terhadap insektisida dan parasit
dari 216 juta kasus klinik dengan
yang resisten terhadap antimalaria yang
655.000 kematian, terutama pada anak-
tersedia (Wongsrichanalai et al., 2002).
anak dan wanita hamil (Anonim,
2011).Banyak faktor yang menjadi Faktor lain yang mempersulit
kemoterapi malaria modern adalah galur
kendala dalam usaha pemberantasan
Plasmodium (khususnya falciparum)

84
Sintesis senyawa antimalaria baru turunan fenantrolin... (Dwi Utami, dkk.)

yang resisten terhadap antimalaria. ketersediaan hayati yang bervariasi, efek


Telah dilaporkan di beberapa negara samping pada jantung yang
berkembang dan negara maju misalnya membahayakan (Holm et al., 2002). Di
P.falciparum, P. vivax, dan P. samping itu beberapa penelitian di
falciparum resisten terhadap antimalaria lapangan telah menunjukkan terjadinya
klorokuin (Wellems and Plowe, 2001). resistensi Plasmodium terhadap
Masalah resistensi ini telah menjadi halofantrin (Magill, 2006).
masalah yang serius dan Senyawa 1,10 fenantrolin mampu
mengkawatirkan karena mengakibatkan berperan sebagai khelating agent pada
terjadinya banyak kegagalan dalam hemozoin pada atom pusat Fe (Harris et
pengobatan bahkan sampai al, 2003). Hemozoin merupakan produk
menyebabkan kematian (Hombhanje et hasil degradasi haemoglobin oleh parasit
al., 2009). yang akan menyebabkan gangguan
Usaha untuk menemukan fungsi tubuh pada manusia (Prato et al,
antimalaria baru antara lain dapat 2005) Penelitian mengenai hubungan
dilakukan melalui isolasi senyawa aktif struktur dan aktivitas senyawa 1,10
dari bahan obat alami yang secara Fenantrolin menunjukkan bahwa
tradisional digunakan untuk mengobati aktivitas penghambatannya akan
penyakit malaria (Li et al., 2008). Usaha menguntungkan jika terdapat
lain yang dilakukan adalah melalui pengurangan negatif muatan atom bersih
sintesis golongan senyawa yang telah pada atom N1; C10 dan C7 (Mustofa et al,
dikenal mempunyai aktivitas antimalaria 2002). Berdasarkan analisis terhadap
misalnya golongan quinolin, 4- senyawa turunan (1)-N-benzil 1,10
aminoquinolin, 8-aminoquinolin, dan fenantrolium iodida yang telah ada
golongan fenantren. Telah berhasil tersebut, perlu dilakukan modifikasi
dikembangkan antimalaria baru yaitu struktur terhadap senyawa (1)-N-benzil
halofantrin dengan aktivitas yang lebih 1,10 fenantrolium iodida untuk
baik dari klorokuin (Nosten et al.). meningkatkan stabilitas dan aktivitas
Namun demikian halofantrin terbukti antiplasmodialnya.
mempunyai kekurangan yaitu

H OH I
NaBH4 KI

NO2 NO2 NO2

2-Nitro Benzaldehida 2- nitro Benzil alkohol 2-Nitro Benzil Iodida

NO2

N
N
N
I
I N
+
NO2

2-Nitro Benzil Iodida


1,10 Fenantrolin
N-(2-Nitro benzil)1,10
Fenantrolinium Iodida

Gambar 1. Rute sintesis senyawa turunan (1) N-(2-nitro benzil)1,10-Fenantrolinium


Iodida

85
Molekul, Vol. 9. No. 1. Mei, 2014: 84 – 92

Senyawa turunan (1) N-benzil-1,10- Prosedur Penelitian


fenantrolinium halida dapat dilakukan
Sintesis senyawa 2-nitrobenzil iodida
dengan menggunakan reaksi benzilasi
terhadap senyawa 1,10-fenantrolin Dimasukkan 0,03 mmol (6.4809
monohidrat melalui 3 tahap reaksi. g 1-N-(2-nitrobenzil) klorida,
Tahap pertama adalah reduksi senyawa Ditambahkan 1.25 ml aquadest dan
turunan benzil aldehid menggunakan kemudian 2.717 ml asam sulfat pekat,
senyawa NaBH4 menghasilkan senyawa Diaduk lalu didinginkan. Ke dalam
turunan benzil alkohol. Senyawa benzil campuran tadi ditambahkan 0,03 mmol
alkohol dihalogenasi menggunakan (4.98 g) kalium iodida pada suhu 10 C,
reagen tionil klorida (SOCl2) Hasil sintesis dikeringkan pada suhu
menghasilkan reagen pembenzilasi kamar. Kristal hasil sintesis dicuci
turunan benzil halide (Hadanu et al, dengan aquadest dingin. Disaring
2006). menggunakan corong Buchner (sampai
pH aquadest hasil pencucian sama
Mengacu pada tahapan sintesis dengan pH awal aquadest)
tersebut maka senyawa baru (1) N-(2-
nitrobenzil)-1, 10-fenantrolinium Iodida
dan (1) N-(4-nitrobenzil)-1,10- Sintesis 1-N-(2-nitrobenzil)-1,10-
fenantrolinium Iodidadapat dibuat fenantrolinium iodida.
dengan 3 tahap reaksi. Secara lengkap Dimasukkan 1 mmol (0.185 g)
tahapan reaksi sintesis disajikan pada 1.10 fenantrolin monohidrat kedalam
Gambar 1. LAB leher tiga, Dimasukkan 5 mmol
(1.3005 g) 2-nitrobenzil iodida kedalam
METODE PENELITIAN LAB leher tiga yang sama, Ditambahkan
7.5 ml aseton. Campuran ini direfluks
Bahan selama 11 jam pada suhu 55 °C, Kristal
1.10 fenantrolin monohidrat, 1-N-(2- hasil sintesis dicuci dengan aseton.
nitrobenzil) klorida (Sigma), 1-N-(4- Pemurnian dilakukan dengan cara
nitrobenzil) Bromida (sigma), Aquadest, rekristalisasi dengan pelarut
Asam sulfat pekat, Aseton, diklorometana dan dietil eter (1:1).
Diklorometana, Dietil eter, Es batu, Senyawa hasil sintesis dianalisis
Kalium iodida menggunakan spektrofotometer
IR(Shimadzu FTIR-8201 PC)dan UV-
Alat
Visible.
Peralatan untuk sintesis adalah
batang pengaduk, Corong Buchner,
Sintesis senyawa 4-nitrobenzil iodida
Hairdryer, Kertas pH, Kertas saring,
Kompor listrik, Labu alas bulat, Labu Dimasukkan 0,03 mmol (6.4809
alas bulat leher tiga, Labu hisap, Melting g) 1-N-(4-nitrobenzil) Bromida,
point apparatus, Pengaduk stirrer, Pipa Ditambahkan 1.25 ml aquadest dan
kapiler.Peralatan untuk uji senyawa hasil kemudian 2.717 ml asam sulfat pekat,
sintesis yaitu untuk uji jarak lebur yaitu Diaduk lalu didinginkan. Ke dalam
pipa kapiler jarak lebur dan Stuart campuran tadi ditambahkan 0,03 mmol
scientific melting point apparatus-SMP3. (4.98 g) kalium iodida. Tambahkan
Peralatan untuk uji spektroskopi adalah sedikit demi sedikit sambil diaduk (suhu
spektrometer IR (Shimadzu FTIR-8201 dijaga ≤ 10OC selama pengadukan ),
PC) dan spektrometer UV-Visibel. Hasil sintesis dikeringkan pada suhu
kamar.

86
Sintesis senyawa antimalaria baru turunan fenantrolin... (Dwi Utami, dkk.)

Sintesis senyawa 1-N-(4-nitrobenzil)- menunjukkan warna kuning dari


1,10-fenantrolinium iodida endapan AgI.Hal ini menunjukkan ion
Iodida telah menggantikan ion klorida.
Dimasukkan 1 mmol (0.1796 g)
Hasil sintesis tahap pertama tidak
1.10 fenantrolin monohidrat kedalam
dilakukan isolasi, tetapi langsung
LAB leher tiga, Dimasukkan 5 mmol
direaksikan dengan 1,10 fenantrolin.
(1.2991 g) 4-nitrobenzil iodida kedalam
Senyawa 2-Nitro benyl Iodida kemudian
LAB leher tiga yang sama, Ditambahkan
direaksikan dengan 1,10 fenantrolin
7.5 ml aseton. Campuran ini direfluks
melalui reaksi adisi nukleofilik dari 1,10
selama 11 jam pada suhu 55 C. Kristal
fenantrolin. Reaksi berlangsung selama
hasil sintesis dicuci dengan aseton.
11 jam pada suhu 55O C dengan refluks
Pemurnian dilakukan dengan cara
dalam pelarut aseton. Produk hasil
rekristalisasi dengan pelarut
sintesis berupa massa berwarna kuning
diklorometana dan dietil eter (1:1).
coklat dengan rendemen dan titik lebur.
Senyawa hasil sintesis dianalisis
Berdasarkan perbedaan organoleptis dari
menggunakan spektrofotometer
senyawa starting material dan produk
IR(Shimadzu FTIR-8201 PC) dan UV-
dapat diperkirakan bahwa telah
Visible.
terbentuk produk.
Berdasarkan uji dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
spektrofotometri UV vis, terlihat adanya
Sintesis senyawa 2-nitro benzyl puncak dengan intensitas yang tinggi
iodida dan 4-nitro benzyl iodide pada panjang gelombang 274 nm
Sintesis senyawa (1) N-(2- menunjukaan adanya gugus aromatic
Nitrobenzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida benzyl yang sudah tergabung dengan
dilakukan melalui dua tahap reaksi yaitu fenantrolin serta 343,60 nm dengan
reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler intensitas rendah merupakan serapan
((SN-2) dari 2-nitro benzyl klorida dari heteroatom fenantrolin. Terjadi
dengan garam Kalium Iodida pergeseran panjang gelombang kea rah
membentuk 2-nitro benzyl iodida. bathokromok (pergeseran ke panjang
Reaksi dilakukan dengan bantuan katalis gelombang yang lebih besar) dari
asam sulfat pekat pada suhu 10o C starting material 2-nitro benzyl iodida
selama lebih kurang 2 jam. Hasil sintesis yang memiliki serapan pada panjang
membentuk massa seperti bubur gelombang 265 nm. Hal ini
berwarna kuning pucat dari starting mengindikasikan telah berhasilnya reaksi
material berwarna putih dengan adisi 4-nitrobenzil iodida terhadap 1,10
rendemen 87.05 %, titik lebur 54.2- fenantrolin. Spektra Uv-Visible 2-
63.5OC. Bukti telah terbentuknya 2-nitro nitrobenzil iodida dan N-(2-Nitro
benzyl iodida adalah warna dari produk benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida
yang sudah berbeda dengan starting seperti terlihat pada Gambar 3.
material, serta uji dengan perak nitrat

87
Molekul, Vol. 9. No. 1. Mei, 2014: 84 – 92

Cl I
KI

NO2 NO2

2- nitro Benzil Klorida 2-Nitro Benzil Iodida

NO2

N
N
N
I
I N
+
NO2

2-Nitro Benzil Iodida


1,10 Fenantrolin
N-(2-Nitro benzil)1,10
Fenantrolinium Iodida
Gambar 2. Rute reaksi sintesis senyawa (1) N-(2-Nitro benzil)-1,10- Fenantrolinium
Iodida

NO2

I
N

NO2 I N

2-Nitro Benzil Iodida

(A) (B)
Gambar 3. Spekt

(A) (B)

Gambar 3. Spektra UV-Vis 2-Nitro benzyl Iodida (A) dan N-(2-Nitro benzil)-1,10-
Fenantrolinium Iodida (B).

Gambar 4. Spektra infra merah N-(2-Nitro benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida

88
Sintesis senyawa antimalaria baru turunan fenantrolin... (Dwi Utami, dkk.)

Spektra Infra merah dari produk N-(2- dilakukan melalui dua tahap reaksi yaitu
Nitro benzil)-1,10- Fenantrolinium reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler
Iodida, terlihat adanya serapan pada (SN-2) dari 4-nitro benzyl bromida
bilangan gelombang 2854 cm-1 dan 1519 dengan garam Kalium Iodida
cm-1 menunjukkan adanya gugus –CH2- membentuk 4-nitro benzyl iodida.
metilen. Serapan kuat pada 1519 cm-1 Reaksi dilakukan dengan bantuan katalis
disebabkan gugus -CH2- mengalami asam sulfat pekat pada suhu 10o C
bending oleh adanya ikatan dengan selama lebih kurang 2 jam. Hasil sintesis
cincin heteroatom 1,10 fenantrolin. membentuk padatan berwarna kuning
Adanya para disubstitusi muncul pada kecoklatan dari starting material
bilangan gelombang 864 cm-1. Serapan berwarna kristal putih dengan rendemen
pada 702 cm-1 menunjukkan 1,10 sebesar 59.50 %, titik lebur 103-109OC.
fenantrolin mengalami monosubstitusi Bukti telah terbentuknya 4-nitro benzyl
oleh 2-nitro benzyl iodida, sebagai salah iodida adalah warna dari produk yang
satu indikasi telah terbentuknya produk. sudah berbeda dengan starting material,
Spektra infra merah N-(2-Nitro benzil)- serta uji dengan perak nitrat
1,10- Fenantrolinium Iodida seperti menunjukkan warna kuning dari
terlihat pada Gambar 4. endapan AgI. Hal ini menunjukkan ion
Iodida telah menggantikan ion klorida.
Sintesissenyawa baru (1) N-(4-Nitro Hasil sintesis tahap pertama tidak
benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida dilakukan isolasi, tetapai langsung
direaksikan dengan 1,10 fenantrolin.
Sintesis senyawa (1) N-(4 Nitro
benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida

Br
KI I

NO2
NO2
4- nitro Benzil bromida 4-Nitro Benzil Iodida

O2N

N N
I
I
N
+
NO2
4-Nitro Benzil Iodida 1,10 Fenantrolin

N-(4-Nitro benzil)1,10
Fenantrolinium Iodida

Gambar 5. Rute reaksi sintesis senyawa (1) N-(4-Nitro benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida

89
Molekul, Vol. 9. No. 1. Mei, 2014: 84 – 92

Senyawa 2-Nitro benzyl Iodida bathokromok (pergeseran ke panjang


kemudian direaksikan dengan 1,10 gelombang yang lebih besar) dari
fenantrolin melalui reaksi adisi starting material 4-nitro benzyl iodida
nukleofilik dari 1,10 fenantrolin. Reaksi yang memiliki serapan pada panjang
berlangsung selama 11 jam pada suhu gelombang 270 nm. Hal ini
55O C dengan refluks dalam pelarut mengindikasikan telah berhasilnya reaksi
aseton. Produk hasil sintesis berupa adisi 4-nitrobenzil iodida terhadap 1,10
massa berwarna kuning coklat dengan fenantrolin. Spektra Uv-Visible 4-
rendemen 3,28 % dan titik lebur 221- nitrobenzil iodida dan N-(4-Nitro
225OC. benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida
seperti terlihat pada Gambar 6.
Adanya pergeseran bathokromik
dari starting material 4-nitrobenzil iodida Spektra Infra merah dari produk N-(4-
270 nm ke panjang gelombang 275 nm Nitro benzil)-1,10- Fenantrolinium
pada N-(4-Nitro benzil)-1,10- Iodida, terlihat adanya serapan pada
Fenantrolinium Iodida menunjukkan bilangan gelombang 2935 cm-1 dan 1519
cm-1 menunjukkan adanya gugus –CH2-
metilen. Serapan kuat pada 1519 cm-1
gugus benzyl telah teradisikan pada 1,10 disebabkan gugus -CH2- mengalami
fenantrolin (produk sintesis). bending oleh adanya ikatan dengan
Sedangkan berdasarkan uji dengan cincin heteroatom 1,10 fenantrolin.
spektrofotometri UV vis, terlihat adanya Adanya para disubstitusi muncul pada
puncak dengan intensitas yang tinggi bilangan gelombang 848 cm-1. Serapan
pada panjang gelombang 274 nm pada 717 cm-1 menunjukkan 1,10
menunjukaan adanya gugus aromatic fenantrolin mengalami monosubstitusi
benzyl yang sudah tergabung dengan oleh 4-nitro benzyl iodida, sebagai salah
fenantrolin serta 343,60 nm dengan satu indikasi telah terbentuknya produk.
intensitas rendah merupakan serapan Spektra infra merah N-(4-Nitro benzil)-
dari heteroatom fenantrolin. Terjadi 1,10- Fenantrolinium Iodida seperti
pergeseran panjang gelombang kea rah terlihat pada Gambar 7.

O2N
I

N
I
NO2 N

(A) (B)
Gambar 6. Spektra UV-Vis 2-Nitro benyl Iodida (A) dan N-(4-Nitro benzil)-1,10-
Fenantrolinium Iodida (B).

Gambar 6. Spektra UV-Vis 2-Nitro benyl Iodida (A) dan N-(4-Nitro benzil)-1,10
Fenantrolinium Iodida (B).

90
Sintesis senyawa antimalaria baru turunan fenantrolin... (Dwi Utami, dkk.)

Gambar 7. Spektra infra merah N-(4-Nitro benzil)-1,10- Fenantrolinium Iodida

Berdasarkan perbedaan iodida telah terikat pada 1,10


organoleptis dari senyawa starting fenantrolin sebagai produk sintesis.
material dan produk dapat serta
interpretasi spectra UV-visible dan Infra
merah dapat dikatakan bahwa telah DAFTAR PUSTAKA
terbentuk produk sesuai dengan struktur Anonim, 2011, World Malaria Report
molekul yang diinginkan. 2011, Available online
:http://www.who.int/malaria/worl
KESIMPULAN d_malaria_report_2011/en/
1. Sintesis senyawa baru turunan Hadanu, R., Anwar, C.,Jumina, Tahir,I,
fenantrolin N-(2-Nitro -benzyl)- 2004, Sintesis Senyawa
1,10- Fenantrolinium Iodida melalui Antimalaria 3-(2-Hidroksietil)-2-
dua tahap reaksi substitusi iodida Metil-1,10-Fenantrolin-4-Ol dari
pada 2-nitro benzyl klorida dan adisi 8-Aminoquinolon. Indonesian
dengan 1,10 Fenantrolin Journal of Chemisrty, 4(2). 82-87
menghasilkan kristal berwarna Holm, R., Porter, C., Müllertz, A.,
kuning muda. Kristensen, H., and Charman, W.,
2. Sintesis senyawa baru turunan 2002, Structured Triglyceride
fenantrolin N-(4-Nitro -benzyl)- Vehicles for Oral Delivery of
1,10- Fenantrolinium Iodida melalui Halofantrine: Examination of
dua tahap reaksi substitusi iodida Intestinal Lymphatic Transport and
pada 4-nitro benzyl bromida dan Bioavailability in Conscious Rats,
adisi dengan 1,10 Fenantrolin Pharmaceutical Research, 19, (9),
menghasilkan kristal berwarna 1354-1361
kuning muda dengan rendemen 3,28 Hombhanje, F., Linge, D., Saweri, A.,
%, titik lebur 221 – 225o C. Kuanch, C., Jones, R., Toraso, S.,
3. Hasil interpretasi terhadap spektra Geita, J., Masta, A., Kevau, I.,
UV – visibel dan Infra merah Hiawalyer, G., and Sapuri, M., 2009,
menunjukkan bahwa nitro benzil Artemisinin-naphthoquine
combination (ARCO™) therapy for

91
Molekul, Vol. 9. No. 1. Mei, 2014: 84 – 92

uncomplicated falciparum malaria in Nosten, F., Phillips-Howard, P. A., Kuile, F.


adults of Papua New Guinea: A O., Staines, H. M., and Krishna, S.
preliminary report on safety and Other 4-Methanolquinolines, Amyl
efficacy, Malaria Journal, 8, (1), 1-9 Alcohols and Phentathrenes:
Mefloquine, Lumefantrine and
Li, S., Han, Q., Qiao, C., Song, J., Lung
Halofantrine Treatment and
Cheng, C., and Xu, H., 2008,
Prevention of Malaria, Springer
Chemical markers for the quality
Basel,95-111.
control of herbal medicines: an
overview, Chinese Medicine, 3, (1), Prato, M., and Giribaldi, G., 2011, Matrix
1-16 metalloproteinase-9 and haemozoin:
wedding rings for human host and
Magill, A., 2006, Malaria: Diagnosis and
Plasmodium falciparum parasite in
treatment of falciparum malaria in
complicated malaria, Journal of
travelers during and after travel,
Tropical Medicine.
Current Infectious Disease Reports,
8, (1), 35-42

92

Anda mungkin juga menyukai