E Jurnal Jimmy PDF
E Jurnal Jimmy PDF
E-JURNAL
Oleh
JIMMY SIMANGUNSONG
NIM 080569201074
Drug abuse among adolescents is an action that does not conform to the
social norms and values prevailing in society. Deviation occurs when a person or
group of people do not adhere to norms or standards and values that have been
prevailing in the society.
The cause of drug abuse among teenagers due to several factors namely:
internal factors and external factors. Internal factors, namely factor that comes from
oneself, where the internal factor itself consists of: Personality Factors, Family
Factors and Economic Factors. While External factors, namely factor that comes
from outside a person's / teens that affect the occurrence of drug abuse. External
factors itself consists of: Factor Intercourse And Social Factors / Public.
This study aims to determine what is the most dominant factor affecting causing
Drug Abuse Among Youth. This type of research is qualitative, while basic
research that will be used is a case study and how to analyze the data using
qualitative descriptive.
This research was conducted in Tanjungpinang City's National Narcotics
Agency is located at Jalan Daeng Kamboja Senggarang Tanjungpinang. Informants
determined by purposive, and it is researchers set as 6 (six) research informants. The
data obtained in this study can be divided into primary data and secondary data and
analyzed qualitatively by giving an overview of information.
From the research that has been carried out it is concluded that the most
dominant factor that causes drug abuse in teens are caused due kalngan social
factors, this is based on the conclusions from the results of direct interviews of
informants stated that the factor of association with peers who are too free and
Uncontrolled cause teens participate fallen perform drug abuse drugs.
So that teenagers do not fall into drug abuse and the role of parents is needed
to further improve the supervision of the behavior of family members, the parents are
also expected to always take the time to always stand beside her children under any
circumstances, so that teenagers do not fall doing things especially aberrant conduct
drug abuse. Besides the need for good cooperation by all elements of both
government and society that drug abuse among adolescents can be prevented as early
as possible.
merupakan masalah yang perlu Mulai dari rasa ingin tahu, mau coba-
Indonesia, melainkan juga bagi dunia solidaritas grup yang kuat dan memilih
terjadi dan dampak negatif nya yang dan lain sebagainya. Disamping dari
sangat besar dimasa yang akan datang, objek sasarannya yang labil, sekolah
maka semua elemen bangsa ini seperti dan kampus yang menjadi tempat yang
lainnya untuk itu mulai dari sekarang narkoba di Indonesia, sekarang ini
kita galakkan gerakan perangi narkoba, sudah sangat memprihatinkan. Hal ini
3
narkotika yang telah merebak di segala mana hal ini telah tercatat dalam sidang
kalangan generasi muda. Hal ini akan Police Organization) yang ke 66 pada
bangsa dan negara pada masa seluruh anggota yang berjumlah 177
peredaran ecstacy mencapai 400 milyar mengetahui faktor-faktor apa saja yang
masih banyak dijumpai remaja yang adalah “apakah yang menjadi faktor
tentang faktor-faktor apa saja yang yang sama pada masa yang akan
di atas, maka kegunaan penelitian ini penulis membatasi istilah penelitian ini
khususnya BNN akan menjadi Jehani & Antoro dkk : 2006) bahwa
yang berasal dari diri seseorang. yang cukup dari keluarga atau
mempedulikan keadaan
lingkungan sekitar dapat
menyebabkan maraknya
penyalahgunaan narkoba di
1. Jenis Penelitian
Merujuk dari pendapat ahli
Dasar penelitian yang akan
tersebut tentang penyebab
digunakan adalah studi kasus yaitu
terjerumusnya remaja dalam
penelitian yang digunakan dan
penyalahgunaan narkoba tersebut,
dilakukan secara intensif dan
maka penulis jadikan indikator pada
menjelaskan fakta secara terinci,
penelitian ini, dan untuk mengetahui
faktual, dan akurat. Jenis penelitian ini
lebih dalam tentunya penulis akan
termasuk penelitian deskriptif kualitatif
menggali lebih dalam mengenai faktor-
yang merupakan penelitian yang
faktor yang menyebabkan terjadinya
memberikan gambaran atau penjabaran
penyalahgunaan narkoba di kalangan
dari data-data yang diperoleh
remaja dengan melakukan wawancara
berdasarkan wawancara baik secara
lansung kepada korban/pecandu
tertulis maupun secara lisan dari
8
berhubungan dengan objek penelitian.” BNN itu sendiri bukan hanya pada
primer yang telah diolah lebih lanjut informan berdasarkan penilaian atau
melakukan penelitian saat itu masih tingkat usia dan jenis kelamin yang
di LIDO Bogor.
b. Wawancara / Interview, yang
5. Teknik dan Alat Pengumpulan
digunakan untuk menemukan
Data
permasalahan yang harus diteliti,
buku yang relevan baik yang dibeli datanya yakni setelah data tersebut
adalah alat atau fasilitas yang dianalisis secara deduktif yaitu dengan
hasilnya lebih baik, dalam arti analisis inilah kemudian ditarik suatu
dan nilai tersebut, maka kehidupan dan reaksi yang diberikan (Siahaan,
masyarakat akan tenteram, aman, dan 2009 : 21). Sosiologi pada dasarnya
sebagian dari anggota masyarakat ada sisi yang “baik”. Namun, apabila
tidak sesuai dengan nilai dan norma penyimpangan. Inilah yang kemudian
penting dalam menjaga ketertiban. banyak orang. Orang atau situasi yang
atau sebagai harapan bagi individu ditetapkan ini dianggap “sakit”. Bagi
13
para ahli patologi, masalah sosial atau melakukan penyimpangan ini disebut
dilakukan oleh para remaja atau dengan fenomena sosial yang lain, oleh
adanya interaksi sosial antar individu, yang lain dibutuhkan suatu identifikasi
individu dengan kelompok, dan antar (Soetomo, 2013 : 28). Masalah sosial
yang tidak sesuai dengan norma dan dimilikinya, dalam sikap dan
sedangkan pelaku atau individu yang kejadian tersebut terus terjadi dalam
14
narkoba yang dilakukan oleh remaja suatu hal. Menurut Dr. Graham
tersebut akan menjadi virus yang dapat Baliane (Kartini Kartono, 1992)
Sakitnya masyarakat ini bisa dalam oleh kaum muda atau remaja
ketidaktenteraman kehidupanan
1. Ingin membuktikan keberaniannya
masyarakat. Oleh karena itulah,
dalam melakukan tindakan
penyalahgunaan narkoba itu
berbahaya.
dikategorikan sebagai penyakit
2. Ingin menunjukkan tindakan
masyarakat atau penyakit sosial. Dalam
menentang terhadap orang tua
teori penyimpangan sosial, kejahatan
yang otoriter.
narkoba termasuk dalam tipe
3. Ingin melepaskan diri dari
Kejahatan Tanpa Korban (Crime
kesepian dan memperoleh
Without Victim). Kejahatan tidak
pengalaman emosional.
menimbulkan penderitaan pada korban
4. Ingin mencari dan menemukan arti
secara langsung akibat tindak pidana
hidup.
yang dilakukan.
5. Ingin mengisi kekosongan dan
Penyimpangan sosial yang salah
kebosanan.
satunya yaitu penyalahgunaan narkoba
6. Ingin menghilangkan kegelisahan.
ini banyak terjadi pada kaum remaja
7. Solidaritas di antara kawan.
karena perkembangan emosi mereka
8. Ingin tahu.
yang belum stabil dan cenderung ingin
berlebih dilarang oleh hukum karena psikologi, rentang usia remaja dibagi
dapat mendorong terjadinya tindak menjadi tiga yaitu : Remaja Awal (10-
membahayakan diri sendiri dan orang tahun) dan remaja akhir (17-19 tahun).
antara lain dapat merusak organ-organ merumuskan bahwa orang yang sering
pikir turut pula dirusak. Akibatnya menggambarkan umur ini kita sering
perbuatan yang menyimpang dari nilai dari itu pendapat - pendapat para ahli
tahun, namun jika pada usia remaja oleh masalah yang timbul baik berasal
dipengaruhi oleh banyak faktor yang masyarakat dewasa, usia dimana anak
antara lain tingkat pendidikan dari tidak lagi merasa dibawah tingkat
luas dan sering mengalami jalan buntu Masa remaja ditandai oleh
beragam sangat memegang peranan tahu dan mencoba yang kuat, pergaulan
membentuk kelompok sebaya yang untuk terapi bagi para pecandu narkoba
sintesis juga dipakai oleh para dokter tentang Narkotika, Narkoba dibagi
18
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain. 1986) adalah zat atau obat bukan
dengan daya adiktif yang sangat zat selain narkotika dan psikotropika
dan penelitian. Contoh : amfetamin, c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem
Psikotropika golongan III, adalah cat, bensin yang bila dihirup akan
semata, tetapi juga menuntut tanggung salah satu prilaku menyimpang yang
jawab moral masyarakat sebagai cikal banyak terjadi dalam masyarakat saat
barometer terhadap apa yang layak atau belikan tanpa izin serta melanggar
apa yang wajar maupun tidak wajar aturan yang ditetapkan dalam Undang-
tertutup dan hanya diketahui orang- pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis
orang tertentu, oleh karena itu sangat narkoba sangat berbahaya karena dapat
menderita kerugian atas pihak lain narkoba secara umum dan juga
(Moh. Taufik Makaro, Suhasril, Moh. psikotropika yang tidak sesuai dengan
sadarkan diri. Bila kelebihan dosis problema yang sangat kompleks, oleh
narkoba depresan antara lain opioda, dukungan dari semua pihak agar dapat
PENELITIAN
dan meningkatkan kegairahan serta
A. Sejarah Terbentuknya BNN
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein,
Kota Tanjungpinang
Kokain, Amphetamin. Contoh yang
Badan Narkotika Nasional Kota
sekarang sering dipakai adalah
Tanjungpinang (BNNK) beralamat di
Shabu-shabu dan Ekstasi.
Jalan Daeng Kemboja Senggarang
3. Halusinogen, efek utamanya adalah
Kota Tanjungpinang bersebelahan
mengubah daya persepsi atau
dengan Kantor Lurah Senggarang,
mengakibatkan halusinasi.
berdiri pada Tahun 2007, pada saat itu
Halusinogen kebanyakan berasal
peredaran Narkoba sangat merajalela.
dari tanaman seperti mescaline dari
Oleh karena itu untuk membendung
kaktus dan psilocybin dari jamur-
dan mempersempit ruang gerak
jamuran. Selain itu ada jugayang
peredaran gelap Narkoba ke Wilayah
diramu di laboratorium seperti LSD.
lain maka Pemerintah Kota
Yang paling banyak dipakai adalah
Tanjungpinang melalui Walikota
marijuana atau ganja.
Tanjungpinang mengeluarkan Surat
Harus disadari bahwa masalah
Keputusan Walikota Nomor 63 tahun
penyalahgunaan narkoba adalah suatu
23
tanjungpinang melaksanakan :
- Pencegahan
g - Pemberantasan
bahaya Penyalahgunaan
T6 : Penguatan Tata kelola
Narkoba.
pemerintah dilingkungan
masyarakat dalam
B. Tugas Pokok dan Fungsi BNN
pencegahan dan
Kota
Pemberantasan
Tanjungpinan
penyalahgunaan dan
g
Peredaran gelap Narkoba.
Sesuai dengan Peraturan Kepala
sindikat jaringan
26
Pemberantasan.
1. Badan Narkotika Nasional
BNN mempunyai tugas pokok yakni serta organisasi non pemerintah, juga
sebagai berikut :
30
agar potensi peredaran narkoba itu tindakan kepada pelaku tindak pidana
akan dampak yang ditimbulkan dalam dan malaysia disadari sebagai wilayah
penggunaan narkoba ini bagi dirinya yang amat rawan bagi lalu lintas gelap
SUB dan
memadai BAGIAN UMM kemampuan
memiliki
Tanjungpinang
Jenis
No Jumlah Persentase
terdiri dari Kepala, Kelamin Tabel 1 :
20 68,96% Karakteristik
Sub bagian Umum, 1 Laki-laki Pegawai BNN Kota
orang
9 31,04% Tanjungpinang
Seksi Pencegahan 2 Perempuan Berdasarkan Jenis
orang
Jumlah 29 100,00% Kelamin
dan Pemberdayaan
Keseluruhan orang
Sumber : Sub
Masyarakat, Seksi Rehabilitasi dan bagian Umum BNN Kota
Tanjungpinang Tahun 2015
Seksi Pemberantasan.
Berdasarkan data yang terlihat
E. Karakteristik Pegawai pada
di Tabel 1 terkait dengan karekteristik
BNN Kota Tanjungpinang.
pegawai yang ada di BNN Kota
Dalam melaksanakan tugas
Tanjungpinang berdasarkan jenis
pokok dan fungsi cukup berat Badan
kelamin berjumlah dua puluh sembilan
Narkotika Nasional Kota
orang yang terdiri dari dua puluh orang
Tanjungpinang tentu harus didukung
laki-laki (68,96%) dan sembilan orang
35
di Tabel 2 terkait data pegawai yang berjumlah enam belas orang (55,17%),
ada di BNN Kota Tanjungpinang dan yang paling sedikit dari institusi
berdasarkan tingkat pendidikan formal polri yakni hanya dua orang (6,90%).
didominasi oleh tamatan SMA yakni Hal ini menunjukan bahwa masih
Polri, hal ini tentunya tidak sebanding pegawai yang masih terbilang muda
diharapkan orang yang sudah menjadi sendiri dan melaporkan ke BNN untuk
pulih seperti sedia kala. Berikut penulis dari tahun ke tahun, data ini
menjadikan badan lebih segar dan lebih tertentu yang ada pada informan.
20 tahun dan merupakan anak tunggal. sedangkan adiknya saat ini masih SMP.
satu sekolah dasar di Kota Batam tapi ekonominya. AJ saat ini telah
memenuhi kebutuhan ekonominya, hal pada kelas 2 SMA dan tidak dapat
orang tuanya, salah satunya mobil yang Sekarang ini AJ tinggal bersama
Kota Tanjungpinang.
3. Informan EK
2. Informan AJ Informan ketiga adalah seorang
Informan kedua adalah seorang laki- laki lajang berinisial EK kelahiran
pria lajang berinisial AJ kelahiran Tanjungpinang berumur 19 Tahun. EK
Tanjungpinang, saat ini berumur 16 memiliki tinggi rata-rata, bertubuh
tahun. AJ merupakan anak ketiga dari 4 agak kurus, berkulit sawo matang. Dia
bersaudara, dan kedua Kakaknya saat merupakan anak kedua dari tiga
ini masih kuliah di salah satu bersadara. EK menghabiskan masa
Perguruan Tinggi di Tanjungpinang, sekolahnya dari SD hingga SMA di
41
6. Informan HK
dari sebalik itu dari hasil wawancara peselisihan antar anggota keluarga bisa
ajakan teman mereka tidak menjadi Faktor Keluarga yang menjadi salah
disebut tidak setia kawan membuat menjadi salah satu faktor penyebab
menjadi pewaris dan penerus tua, maupun muda bahkan sudah tidak
seseorang atau kelompok terhadap nilai ancaman yang sangat berbahaya bukan
dan norma atau peraturan perundang- hanya untuk terhadap masyarakat akan
Kita tahu bahwa perilaku menyimpang sangat serius bagi sebuah negara
dikehendaki oleh masyarakat karena bernegara selain itu juga bisa merusak
perilaku menyimpang itu ada dalam dirasakan atau tidak tetapi sangat jelas
memandang bulu, baik kalangan atas parah, hal ini terjadi di karenakan
dilakukan, bahkan terkesan adanya bagi generasi muda dimana salah satu
mengalami peningkatan dari tahun ke rasa ingin tahu terhadap narkoba yang
remaja disebabkan oleh beberapa faktor menjadi pemakai tetap yang kemudian
baik faktor internal seperti : faktor pemakai yang tergantung. Hal ini
eksternal seperti : faktor pergaulan dan bahwa karena kondisi kepribadian yang
faktor sosial / masyarakat juga sangat masih labil dan mudah terpengaruh
analisa wawancara terhadap informan dimiliki oleh generasi muda pada umur
yang penulis sajikan sebagai berikut : setara siswa SD, SLTP, dan SLTA.
59
oleh gejolak dalam jiwanya yang ingin penyebab konflik tersebut sangat
yang terjadi hanya karena salah paham disebabkan gaya hidup serta karena
narkoba sebagai solusinya. Biasanya Salah satu contohnya adalah kasus HK,
adalah anak, kemudian suami, dan istri pengkonsumsi saja tetapi juga sebagai
makin bebas melakukan hal-hal yang untuk melakukan hal-hal yang negatif
Faktor Eksternal itu sendiri terdiri dari 1. Diharapkan peran orang tua untuk
permasalahan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
Libertus Jehani & Antoro dkk. 2006. Mencegah Terjerumus Narkoba. Visimedia.
Jakarta
Moh. Taufik Makaro, Suhasril dan Moh. Zakky. 2005. Tindak Pidana Narkotika.
Ghalia Indonesia. Bogor.
Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
Soedjono Dirdjosisworo, 1986. Hukum Narkotika Indonesia. Bandung.
Siahaan, Jokie. 2009. Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologi. Jakarta. PT Indeks.
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Refika Aditama.
Sadhi Astuti,Made. 2003. Hukum Pidana Anak dan Perlindungan Anak. Malang.
Universitas Negeri Malang
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17.
Bandung. Alfabeta.
Soetomo. 2013. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Umar, Husain. 2002. Metode Riset Komunikasi dan Organisasi. Jakarta. PT.Gramedia.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 1995. Metodologi Penelitian Sosial.
Bandung, Bumi Aksara.
DOKUMEN
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, 1997,
Asa Mandiri. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, 2009, Asa
Mandiri. Jakarta.
Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi
dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota.