Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Identitas Perusahaan


PT Prima Coal merupakan yang bergerak di bidang pertambangan,
khususnya pertambangan Batubara. Berikut di bawah ini disajikan data
perusahaan PT Prima Coal sebagai pemegang persetujuan Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) sesuai keputusan Bupati Kalimantan
Selatan No.144.43/245/Tamben/2017 yang terletak di kecamatan Banjarmasin
Kelurahan Guntung Paikat Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dengan
luas 2560 Ha. Berikut identitas dari perusahaan PT Prima Coal :
Nama Perusahaan/Pemrakarsa : Prima Coal
Jenis Badan Hukum : PT Prima Coal
Alamat Perusahaan/Pemrakarsa : Jalan Salak, Kelurahan Guntung Paikat,
Kecamatan Banjarbaru, Kalimantan
Selatan
Nomor Telepon : (021) 84537910
Nomor Fax. : (021) 8452869
E-mail : primacoal@gmail.com
Status Pemodalan : PMDN
Bidang Usaha dan atau Kegiatan : Pertambangan Batubara
SK AMDAL yang disetujui : 0082/AMDAL-1/RLK/KLH
Penanggung Jawab : Sudirman,S.T., M.T
(Nama dan Jabatan)

1.2 Wilayah Perizinan


Sesuai dengan persetujuan peningkatan izin usaha pertambangan (IUP)
eksplorasi sebelumnya, izin usaha pertambangan (IUP) tahap operasi produksi
sesuai dengan surat keputusan bupati Kalimantan Selatan
No.144.43/245/Tamben/2017 tanggal 22 Maret 2017, yang terletak di Kecamatan

1
2

Banjarbaru Kelurahan Gunung Paikat Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan


Selatan dengan luas wilayah 250 Ha.

1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah


Survey batas untuk menentukan titik – titik Kuasa Pertambangan Eksplorasi
dan Kuasa Pertambangan Eksploitasi telah dilakukan dengan menggunakan GPS
(Global Positioning Satelite) merek Garmin 64 S dan Trumble dengan ketelitian
baik dimana penyimpangannya berkisar sekitar 5 cm.

1.4 Keadaan Lingkungan Daerah


1.4.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Pertambangan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No.9 Tahun
2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimatan Selatan, bahwa
kawasan status dan fungsi area Kuasa Pertambangan Eksploitasi PT Prima Coal
seluas 250 hektar tersebut terdiri dari :
a. Seluas ± 150 hektar merupakan kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
yang keseluruhan Luas IUP Tambangnya 37.366 hektar,
b. Seluas ± 100 hektar merupakan Areal Penggunaan Lain.
Untuk rencana jalan angkut tambang sepanjang 28 kilometer, sekitar 7
kilometer atau seluas ± 10 hektar dari rencana rute jalan tersebut termasuk
kedalam kawasan Hutan Produksi Tetap (HP).
1.4.2 Penduduk dan Sosial Ekonomi
Kepadatan penduduk di Kota Banjarbaru bervariatif antar kecamatan.
Dengan luas wilayah sebesar 371,38 Km2, maka kepadatan penduduk Kota
Banjarbaru adalah 613 jiwa/Km2. Kecamatan Banjarbaru Selatan merupakan
kecamatan yang terpadat yaitu 2.200 jiwa/km2. Sedangkan yang paling jarang
penduduknya adalah Kecamatan Cempaka 219 jiwa/km2.
Perekonomian Kota Banjarbaru pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan
ekonomi mencapai 6,65 % yang berarti produksi barang dan jasa yang dihasilkan
naik sebesar 6,65 % dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 6,58 %.
3

Pertumbuhan perekonomian ini diharapkan akan terus meningkat dengan di


bukanya usaha pertambangan batubara oleh PT Prima Coal di daerah tersebut.
1.4.3 Flora dan Fauna
Persebaran dan jenis flora dan fauna Kalimantan Selatan di pengaruhi oleh Flora
dan Fauna Asiatis. Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran
rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut
hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar,
namun pembukaan lahan untuk di jadikan perumahan, sawah, dan lain-lain secara
signifikan membuat hutan rawa terancam hilang di beberapa tempat. Kawasan dataran
tinggi yang sejuk sebagian merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.
Keanekaragam flora dan fauna Kalimantan Selatan terancam akibat rusaknya
habitat mereka yang di sebabkan maraknya pengrusakan hutan secara signifikan untuk di
jadikan perkebunan kelapa sawit, batubara, dan lain-lain. Fauna yang menjadi mascot
Kalimatan Selatan adalah Bekantan. Sementara flora yang menjadi mascot Kalimantan
Selatan adalah Kasturi.

(a) (b)
Gambar 1.1 (a) Mangga Kasturi, (b) Bekantan
1.4.4 Iklim dan Curah Hujan Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Berdasarkan sistem Koppen, Banjarbaru beriklim Hutan Tropika Humid
dengan suhu udara bulanan rata-rata berkisar antara 26,4 °C sampai dengan
28,1°C dengan sedikit variasi musiman. Suhu udara maksimum tertinggi terjadi
pada tahun 2011 (36,2°C) dan suhu minimum terendah terjadi pada bulan Juli
(20,0°C). Rata-rata tekanan udara di Kota Banjarbaru tahun 2009 berkisar antara
1.010,60 mb sampai dengan 1012,70 mb sedangkan rata-rata kecepatan angin
sekitar 3,3 knots.
4

Curah hujan tahunan rata-rata Kota Banjarbaru berkisar 180,8 mm/tahun


dengan jumlah yang terendah terjadi pada bulan September (21 mm) dan tertinggi
terjadi pada bulan Januari (384 mm). Sedangkan rata-rata jumlah hari hujan 16
hari hujan dengan jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Januari (30 hari),
sebaliknya jumlah hari hujan terendah pada bulan Agustus (2 hari). Hal ini
berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan dalam beraktivitas – terutama
aktivitasdi luar ruangan – serta tingkat pelayanan supplai air bersih dari PDAM.
Penyinaran matahari rata-rata pada saat musim hujan 2,8 jam/hari dan di musim
kemarau 6,5 jam/hari dengan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 47% –
97%.
Kelembaban udara relative bulanan rata-rata tertinggi jatuh pada bulan
Januari yaitu ± 89% – 94% dan terendah pada bulan September yaitu ± 47% –
74%. Evaporasi dari permukaan air bebas karena penyinaran matahari dan
pengaruh angin rata-rata harian sebesar 3,4 mm/hari di musim hujan dan 4,1
mm/hari di musim kemarau. Evaporasi maksimum yang pernah terjadi sebesar
11,4 mm/hari dan minimum 0,2 mm/hari. Dengan kondisi fisik tersebut,
kenyamanan bangunan di Banjarbaru dipengaruhi oleh sistem peredaran udara
(sirkulasi udara), pembatasan radiasi panas sebagai sistem pengendalian iklim
serta penggunaan struktur dan bahan bangunan.
5

Anda mungkin juga menyukai