Hari ini, 4 Februari, bertepatan dengan Hari Kanker sedunia. Ada banyak macam penyakit
kanker yang menyerang manusia, mulai dari kanker paru-paru, kanker payudara, kanker
serviks, kanker hati, kanker usus, dan lainnya, yang bisa menyerang siapa saja.
Bagi wanita, kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang cukup menakutkan dan
sebisa mungkin dihindari. Bahkan dari hasil survei Singapore Health Services disebutkan
bahwa lebih dari 21% penderita kanker yang didagnosis pada wanita ternyata kategori kanker
payudara.
Kanker ini mematikan apabila penderita baru menyadarinya setelah memasuki stadium lanjut
alias sudah akut. Jika masih stadium awal, kanker payudara masih memungkinkan untuk
diobati atau disembuhkan.
Kanker payudara ini biasanya juga ditandai dengan benjolan kanker pada payudara. Ukuran
benjolan ini masih kecil, tidak lebih dari 3 cm dan belum berbahaya karena belum menyebar
ke bagian vital lainnya, seperti kelenjar getah bening di bagian ketiak.
Perlu diketahui, kanker payudara ini merupakan jenis tumor ganas yang mematikan akibat
pertumbuhan sel kanker yang di luar kendali. Proses pertumbuhan kanker pun berlangsung
sekitar 3 tahun, dengan urutan dari stadium awal hingga lanjut.
Kanker akan muncul dan menjadi ganas akibat produksi jaringan ekstra tidak terkontrol
sehingga membentuk struktur kelenjar abnormal yang berisiko merusak jaringan organ vital
tubuh di sekitarnya. Untuk itu, kenali dan pahami mengenai penyakit kanker payudara ini:
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!
Gejala kanker payudara sebenarnya sedikit banyak bisa mengungkap stadium kanker yang
diderita, apakah masih dalam tahap awal atau justru stadium lanjut. Kanker payudara stadium
awal identik dengan keluhan benjolan di payudara.
Ukuran benjolan tersebut biasanya tergantung dari besar kecilnya tubuh penderita. Selain
gejala umum itu, beberapa gejala berikut ini bisa jadi pertanda awal bahwa kanker itu
memang muncul pada penderita:
- Bila biasanya memakai bra ukuran 36, kini berubah menjadi ukuran bra 34. Artinya
semakin mengecil
- Muncul kerutan di payudara, yang biasanya hanya terjadi pada wanita usia lanjut usia yakni
kasar dan bergelambir
Selain bentuknya yang berubah, biasanya gejala kanker payudara ini juga akan diikuti rasa
gatal. Kemudian kulit menjadi bersisik dan muncul warna kemerahan di area puting.
Jika gejala kanker stadium awal di atas tidak segera mendapatkan tindakan medis, maka bisa
menimbulkan risiko kanker yang semakin menggurita dan membahayakan jiwa. Saat stadium
kanker sudah lanjut, maka gejala yang muncul biasanya terdapat tanda-tanda seperti berikut:
Rasa sakit pada tulang yang diikuti mual, perut mulas akibat nafsu makan berkurang
Berat badan turun drastis dalam jangka waktu yang cepat
Dalam beberapa kasus, penyakit kuning bisa saja ikut menyertai dengan komplikasi
penumpukan cairan di sekitar paru-paru yang membuat penderita susah bernapas
Dalam waktu singkat, penderita biasanya mengalami gangguan penglihatan, otot menjadi
lemah yang membuat semakin menderita dan butuh perawatan gawat darurat.
Mammogram, yakni proses scan dengan X-Ray untuk melihat kondisi payudara dan
pertumbuhan jaringan
Biopsi, dengan menggunakan alat dan tindakan medis lain untuk memastikan ada kanker
payudara atau gangguan kesehatan lain atas keluhan yang terjadi
Diagnosa medis ini bisa dilakukan di rumah sakit terdekat dan dilakukan oleh dokter ahli.
Jika ada indikasi komplikasi lain, maka perlu dilakukan pemeriksaan total terhadap kondisi
penderita agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat, dan bisa selamat dari risiko
komplikasi.
Kanker payudara bisa jadi disebabkan oleh banyak faktor. Namun yang utama berdasarkan
keluhan selama ini disebabkan atau dipicu oleh siklus bulanan hormon normal wanita.
Kondisi wanita dengan periode pertama hingga menopause jangka pendek merupakan kondisi
paling berisiko terkena kanker payudara, terutama jika:
Wanita yang masuk usia lebih dari 50 tahun memiliki risiko lebih besar dibanding yang
menopause di usia lebih dari 46 tahun
Kehamilan pertama yang terjadi pada wanita usia di atas 30 tahun
Wanita yang belum pernah hamil atau bahkan tidak menikah.
Untuk itu, pada wanita dengan risiko besar terserang kanker payudara tersebut perlu
mendapatkan penambahan hormon. Nah, di luar faktor tersebut, masih ada risiko lain sekitar
11% penyebab kanker payudara, yakni: Faktor Genetikyang dikenal dengan istilah Gen
BRCA1 dan BRCA2.
Baca Juga: Tidak Semua Biaya Kanker Ditanggung BPJS, Ini Cara Pilih Asuransi
Kanker
4. Bagaimana Pengobatan Kanker payudara?
Jika ternyata Anda terdeteksi kanker payudara secara diagnosis medis, maka tidak perlu
khawatir yang berlebihan. Ada beberapa metode pengobatan medis yang bisa dilakukan
dokter, tergantung dari kondisi Anda. Beberapa tindakan medis tersebut adalah:
Operasi yang dibutuhkan dikenal dengan nama mastektomi untuk mengangkat kelenjar getah
bening di bawah ketiak secara keseluruhan. Jika masih memungkinkan suntikan medis untuk
mematikan sel kanker, juga bisa untuk memprediksi adanya kanker berulang.
Radioterapi
Radioterapi merupakan tindakan medis paling mendasar bagi penderita kanker. Penderita
kanker paling umum mendapatkan tindakan medis berupa operasi bedar. Walaupun sudah
mendapatkan tindakan medis ini, risiko kambuh masih tetap ada.
Sehingga perlu dilakukan radioterapi di dada agar sel kanker benar-benar mati. Setidaknya
tindakan medis ini berlangsung 5 minggu.
Kemoterapi
Penderita kanker, biasanya dalam jangka panjang akan menjalani tindakan medis kemoterapi
agar kanker tidak kambuh dan biasanya butuh waktu 4 hingga 6 bulan. Tindakan medis ini
punya risiko bagi penderita, mulai dari mual ringan, muntah, rambut rontok, lesu atau
kelelahan. Ini akibat dari nafsu makan yang hilang.
Penanganan medis sangat diperlukan bagi kanker payudara yang sudah lanjut
Kanker payudara stadium lanjut butuh tindakan medis lanjutan termasuk terapi hormon,
kemoterapi, atau radioterapi. Radioterapi biasa dikenal dengan istilah medis prognosis kanker
payudara, dengan melihat beberapa ciri seperti ukuran kanker payudara, dan banyak atau
sedikitnya kelenjar getah bening yang terlibat.
Diagnosa seperti ini paling tepat dilakukan oleh ahli patologi dengan melihat fitur berisiko
tinggi seperti keterlibatan pembuluh darah atau saluran getah bening. Kedua bahan itu akan
diambil dalam bentuk specimen untuk media cek kondisi medis.
Tujuan dilakukannya diagnosa tersebut untuk melihat kemungkinan kanker berulang dan
apakah sel-sel kanker matang atau tidak, sehingga mudah untuk dijinakkan.
Namun, dari semua itu yang terpenting adalah kesiapan diri akan biaya yang diperlukan
untuk menjalankan pengobatan. Untuk itu, penting adanya asuransi kesehatan, agar penyakit
Anda bisa ditangani dengan baik dan pulih seperti sedia kala.
Baca Juga: Cegah Kanker Serviks: Berapa Biaya Pap Smear dan IVA Test?