Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi meningkat dalam penggunaan gelombang
elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Komunikasi, semua sistem
komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik. Variasi
intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang
sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio
atau gelombang mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi
suara. Kebutuhan manusia semakin tak terbatas. Industri berkembang dengan
pesat akibat pemenuhan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan adanya
itu, perusahaan industri berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitasnya,
yang salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kinerja para pegawainya.
Namun dengan kemajuan teknologi yang ada, manusia dituntut untuk ikut
menyetarakan perkembangan teknologi tersebut. Setiap harinya para pekerja
akan berkecimpung dengan berbagai peralatan mesin, yang dirasakan secara
langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak bagi pegawai.
Pemajanan radiasi ultra violet dapat terjadi dari sumber alam maupun
buatan manusia. Cahaya matahari adalah sumber utama radiasi ultra violet.
Cahaya matahari (UV) mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah
satu penerapannya adalah dalam pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan
untuk mendiagnosa dan proses penyembuhan penyakit melalui terapi. Tetapi
dibalik manfaat tersebut, cahaya UV mempunyai beberapa dampak negatif jika
terpapar oleh tubuh secara langsung. Efek buruk sinar matahari bisa membuat
kulit terbakar, bahkan memicu kanker kulit. Terkena paparan sinar matahari
dalam waktu lama dan terus menerus bisa menimbulkan masalah pada mata.
Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Apa gejalanya saat mata
mengalami sunburn? Gejalanya mulai dari mata kemerahan, iritasi, berair, perih
dan gatal seperti ada pasir atau debu di mata. Sunburn eyes juga biasanya

1
2

ditandai dengan pandangan mata yang kabur dan kehilangan penglihatan


sementara.
Didalam kehidupan sehari-hari semua makhluk hidup dari
hewan,tumbuh-tumbuhan, sampai manusia memerlukan energi untuk hidup,
dimana salah satu energi yang didapat oleh semua makhluk hidup itu adalah
sinar matahari. Cahaya Matahari (UV) pada hakekatnya tidak dapat dilihat,
kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai benda. Cahaya dapat
bersifat gelombang maupun partikel. Cahaya adalah merupakan tenaga
berbentuk gelombang dan dapat membantu kita melihat.Cahaya bergerak lurus
ke semua arah.Cahaya di biaskan apabila bergerak secara tegak lurus melalui
medium yang berbeda seperti melalui udara, kaca dan air. cahaya dapat bergerak
lebih cepat melalui udara.
Dalam bidang, radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman
sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa
juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini
tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Dalam dunia kedokteran penggunaan radiasi dan zat radioaktif
digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X, misalnya,
melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat.
Properti sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan
untuk menemukan kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga
menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan zat radioaktif dan
pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.
Paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari berkontribusi terhadap
gejala penuaan dini kulit. Banyak perubahan kulit yang umumnya diyakini
karena faktor usia seperti keriput dan mudah iritasi. Itu sebenarnya juga akibat
paparan radiasi UV berkepanjangan.Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir
UV (panjang gelombang: 380–200 nm) dan UV vakum (200–10 nm). Dalam
pembicaraan mengenai pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380–315
3

nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang" atau "blacklight"; UVB (315–280
nm), yang juga disebut "Gelombang Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-
10 nm), juga disebut "Gelombang Pendek" (Short Wave).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian radiasi secara umum.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis radiasi.
3. Untuk mengetahui pengertian sinar Ultra Violet.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis sinar Ultra Violet.
5. Untuk mengetahui dampak negative sinar Ultra Violet.
6. Untuk mengetahui manfaat sinar Ultra Violet.
7. Untuk mengetahui NAB Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Nomor Per.13/Men/X/2011
8. Untuk mengetahui Hasil pengukuran.
9. Untuk mengetahui Hasil perhitungan.

1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian radiasi secara umum.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis radiasi.
3. Dapat mengetahui pengertian sinar Ultra Violet.
4. Dapat mengetahui jenis-jenis sinar Ultra Violet.
5. Dapat mengetahui dampak negative sinar Ultra Violet.
6. Dapat mengetahui manfaat sinar Ultra Violet.
7. Dapat mengetahui NAB Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Nomor Per.13/Men/X/2011
8. Dapat mengetahui Hasil pengukuran.
9. Dapat mengetahui Hasil perhitungan.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Radiasi adalah memancar atau menjalarnya suatu energi atau panas melalui ruang
atau media yang berbentuk gelombang elektromagnetik.
Radiasi dibagi menjadi dua:
 Radiasi Ionisasi.
Adalah berupa gelombang elektromagnetik atau partikulat yang mempunyai
cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat berinteraksi dengan atom-
atom molekul. Contohnya adalah netron, elektron, sinar X, α, β dan lain-lain.
Biasanya radiasi ini terdapat pada pekerja di pertambangan, rumah sakit, nuklir
dan lain-lain.
 Non Ionisasi.
Adalah berupa gelombang elektromagnetik yang tidak mempunyai cukup
energi untuk membentuk formasi ion baru saat berinteraksi dengan atom-atom
molekul. Contohnya adalah gelombang mikro, sinar ultraviolet, sinar infra
merah dan sinar laser.
Penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan merupakan salah satu
sarana yang mempunyai peranan penting dalam pelayanan kesehatan adalah rumah
sakit (RS). Rumah sakit termasuk sarana pelayanan umum yang wajib
menyelenggarakan lingkungan yang sehat, dikelola secara komersial, mempunyai
risiko bahaya kesehatan yang tinggi, mudah terjangkit penyakit, memungkinkan
terjadi pencemaran lingkungan, dan dapat menjadi tempat penyebab penularan
penyakit. Infeksi nosokomial atau sering disebut hospital acquired infection atau
hospital associated infection adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit. Suatu
infeksi dikatakan didapat di rumah sakit apabila pada saat masuk rumah sakit tidak
ada tanda atau gejala atau tidak dalam masa inkubasi infeksi.
Sinar UV diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya radiasi yang
dapat bersifat letal bagi mikroorganisme. Radiasi ultraungu atau ultraviolet adalah

4
5

radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah
dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.
Radiasi ultraungu atau sering disebut dengan UV berasal dari bahasa Inggris
yaitu ultraviolet mempunyai pengertian radiasi elektromagnetis terhadap panjang
gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih
panjang dari sinar-X yang kecil. Istilah ultraviolet berarti melebihi ungu (dari
bahasa latin ultra berarti melebihi), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang
gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Sinar ultraviolet diperoleh
melalui flouresensi, yaitu suatu efek yang terlihat bila sinar UV (Ultraviolet)
menimpa bahan kimia tertentu yang menyebabkan sinar yang kentara kelihatan.
Ultraviolet adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 - 400
nm (Kepmenaker No. 51/MEN/1999). Sinar ini terletak di luar panjang gelombang
terpendek dari spektrum kasat mata. Sinar dapat difokuskan dan dipantulkan tetapi
tidak dapat menembus kaca atau gelas. Sumber sinar ultraviolet antara lain :
a. Sinar matahari.
Sumber radiasi UV alam adalah matahari, tetapi karena serapan
atom oksigen sehingga membentuk lapisan ozon, maka radiasi
matahari yang sampai ke bumi (terestrial) intensitasnya lebih rendah
yang meliputi UV dengan panjang gelombang 290–400 nm, sedangkan
panjang gelombang yang lebih pendek diserap oleh lapisan atmosfer.
Sebagai penyerap utama radiasi UV, lapisan gas ini berfungsi sebagai
pelindung bumi dari pajanan sebagai radiasi UV yang lebih pendek
dari 340 nm. Semakin berkurangnya lapisan ozon sebagai akibat dari
pelepasan chloofluorocarbon (CFC) hasil buatan manusia ke atmosfer
akan memperkecil tingkat proteksi ozon terhadap sinar UV dan
menyebabkan tingkat kerusakan akibat pajanan radiasi UV semakin besar
(De Grujl, 2000).
b. Lampu pijar.
c. Pengelasan suhu tinggi.
d. Benda-benda pijar pada suhu tinggi.
6

Sinar Ultra Violet dihasilkan oleh atom – atom akibat perubahan tingkat
energi elektron di dalam atom tersebut.Sinar Ultra Violet memiliki frekuensi
antara 3,5 X 1014 – 3 X 1016 Hz, sehingga memungkinkan untuk mengetahui
unsur – unsur dalam suatu bahan dengan teknik spektroskopi. Ultra Violet
banyak terpancar di tempat kerja, baik bersumber dari alam (sinar matahari)
maupun yang ditimbulkan oleh peralatan buatan manusia seperti lampu
merkuri, halogen, las listrik, pemotongan logam, dan lainnya. Sinar matahari
adalah sumber utama sinar Ultra Violet.

2.2 Jenis – jenis Sinar Ultra Violet


Sinar UVA yang memiliki panjang gelombang lebih panjang dari
UVB yaitu 320-400 nm (Kaimal & Abraham, 2011), mampu menembus
kulit hingga ke lapisan dermis, sehingga dapat merusak connective tissue,
kolagen, dan elastin sehingga mengakibatkan proses aging atau ‘penuaan’
(American Academy of Dermatology, 1998). Baik UVA maupun UVB,
memiliki kekuatan masing-masing dalam menimbulkan efek sun damage
pada kulit.
Sinar Ultra Violet ada 3 jenis, antara lain :
a. UV-A adalah sebelum jam 10 pagi, sinar UV yang paling banyak
menimbulkan radiasi. Sinar UV- meliputi 95 persen radiasi yang mencapai
permukaan bumi dan 30 – 50 kali lebih umum dari sinarUV-B walaupun
kurang intens. Jenis sinar UV yang pertama ini memiliki gelombang yang
relatif panjang dan mewakili sekitar 95% dari semua sinar UV yang
mencapai permukaan bumi. Sinar UV A bertanggung jawab untuk membuat
kulit menua, sinar UV A menyerang elastine, serat-serat kolagen, dan
protein dalam kulit, di mana bekas-bekasnya akan permanen. Area yang
terbakar sinar matahari akan selalu sensitif seumur hidup, dan harus
dilindungi dengan perawatan yang ekstrim. Sinar ini juga membuat radikal
bebas yang membuat serat dan sel-sel pendukung berubah yang akhirnya
berakibat penuaan dini. Ini akan menimbulkan munculnya kerutan, noda
7

penuaan, dan penyakit kulit ringan maupun serius (melanoma atau kanter
kulit).
b. Sinar UV-B biasanya hanya merusak lapisan luar kulit (epidermis).
Sinar ini memiliki intensitas tertinggi antara jam 10:00 dan 14:00 saat sinar
matahari terang. Sinar UV B memiliki panjang gelombang sedang dan tidak
dapat menembus lapisan permukaan dari kulit. Sinar UV B dapat
mempengaruhi epidermis, dengan cara menstimulasi melanin atau pigmen
berwarna merah-coklat yang mewarnai kulit, yang berfungsi untuk
melindungi kulit dari sinar matahari berbahaya. UV B dapat memberikan
warna kecoklatan pada kulit yang bertahan selama 48 jam. Sinar ini juga
berguna untuk merubah vitamin D di dalam tubuh agar dapat memperbaiki
kandungan kalsium dalam tulang. Namun, sinar UV B dapat menyebabkan
kulit terbakar dan sel-sel kulit bermutasi. Sebagian sinar UV-B matahari
terblokir oleh lapisan ozon di atmosfer. UV-B tidak menembus kaca. Dalam
jumlah kecil, radiasinya bermanfaat untuk sintesis vitamin di dalam tubuh,
tetapi paparan berlebihan sinar ini dapat menimbulkan kulit
kemerahan atau terbakar dan efek berbahaya sintesis radikal bebas yang
memicu eritema dan katarak. Sinar UV-B juga dapat menyebabkan
kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu pertumbuhan kanker
kulit.
c. Radiasi UV-C adalah Panjang gelombang sinar ini antara 190 nm hingga
280 nm. Memang tidak terlalu panjang sehingga bumi terlindungi olehnya.
Kebanyakan sinar UV C akan hilang pada lapisan ozon. Jika itu tidak
terjadi, maka bisa merasakan dampak negatif yang begitu besar karena
menurut penelitian sinar ini paling berbahaya. Sebagai manusia modern
yang peduli pada kesehatan dan kecantikan, kita harus mencegah kerusakan
kulit dari paparan cahaya ultraviolet ini. Menimbulkan bahaya terbesar dan
menyebabkan kerusakan terbanyak. Contohnya CVC, freon, dll. Jenis sinar
UV yang satu ini adalah yang paling berbahaya, tapi UV C tidak dapat
sampai ke permukaan bumi karena lapisan ozon di atmosfir sudah
menyaringnya. Bahaya dari UC C adalah kanker, katarak, eritema,
8

2.3 Manfaat Sinar Ultra Violet


a. Sumber utama vitamin D.
Sinar ultraviolet ternyata membantu mengubah kolesterol yang tersimpan di
kulit menjadi vitamin D. Hanya dengan berjemur selama 5 menit di pagi
hari, tubuh kita mendapatkan 400 unit vitamin D
b. Mengurangi kolesterol darah.
Proses pembentukan vitamin D dimana mengubah kolesterol di dalam darah
maka akan mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kita.
c. Penawar infeksi dan pembunuh bakteri.
Sinar ultraviolet ternyata juga membantu membasmi virus-virus penyebab
kanker. Secara umum, sinar matahari mampu membunuh bakteri, virus, dan
jamur yang berpotensi menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan
asma saluran pernapasan.
d. Mengurangi gula darah.
Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh yang
merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan
menurunkan kadar gula darah dalam tubuh kita. Meningkatkan kebugaran
pernafasan. Penambahan glikogen di otot dan hati melalui sinar matahari
ternyata meningkatkan perbaikan sistem pernafasan karena meningkatkan
kemampuan darah dalam menyalurkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
e. Membantu membentuk dan memperbaiki tulang.
Vitamin D yang dibentuk melalui sinar matahari berfungsi meningkatkan
penyerapan kalsium oleh tubuh sehingga memperbaiki komponen tulang
dan mencegah penyakit rakhitis, osteoporosis, dan osteomalacia.
2.4 Dampak Negatif Sinar Ultra Violet
a. Apabila terjadi lubang ozon, maka sinar UV, khususnya yang jenis UV tipe
B yang memiliki panjang gelombang 290 nm, yang menembus ke
permukaan bumi dan kemudian mengenai orang, dapat menyebabkan kulit
manusia tersengat, merubah molekul DNA, dan bahkan bila berlangsung
9

menerus dalam jangka lama dapat memicu kanker kulit, termasuk terhadap
mahluk hidup lainnya.
b. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh
pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung
jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB yang
bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma.
c. Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai
jenis tanaman menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai
akibatnya, hasil panen sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta
tanaman hutan menjadi rusak.
d. Bahaya Sinar UV pada Kulit.
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari
sinar matahari yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan
kandungan pigmen dalam jumlah banyak, begitu juga sebaliknya. Penelitian
membuktikan bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan
seseorang terkena kanker kulit karena pigmen berfungsi sebagai penangkal
dampak sinar UV yang dipancarkan matahari. Sering beraktivitas di bawah
sinar matahari tanpa pelindung kulit, akan menyebabkan kulit lebih cepat
mengalami penuaan. Kulit jadi cepat berkerut dan timbul bercak-bercak
hitam yang kita kenal sebagai flek hitam.
Sinar UV juga bisa membuat kulit tidak mulus karena menebal atau
menipis. Bisa juga muncul benjolan-benjolan kecil yang ukurannya
bervariasi. Benjolan-benjolan atau flek pada kulit bisa berkembang menjadi
tumor jinak bahkan kanker kulit. Khususnya pada orang yang banyak
bekerja di bawah terik matahari atau sering berjemur di pantai. Tidak heran
bila bintik awal kanker kulit timbul di bagian tubuh yang terbuka seperti
wajah, kepala, tangan dan bagian yang banyak terpapar sinar matahari.
Sinar Matahari tidak sepanjang hari merusak kulit, sebelum pukul 09.00
pagi justru penting untuk tulang. Kita justru harus waspada pada pancaran
sinar yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 15.00, sebab disaat waktu
tersebut sinar matahari mengandung sinar UV yang dapat merusak kulit.
10

e. Bahaya sinar UV pada Mata.


Radiasi sinar UV pada mata akan menyebabkan terjadianya reaksi oksidasi
pada lensa mata yang akan menimbulkan kekeruhan pada lensa sehingga
timbullah penyakit yang disebut katarak, juga kerusakan pada kornea dan
retina.
f. Alat reproduksi, menyebabkan risiko kemandulan.
Pekerja yang berisiko terkena paparan sinar UV(ultraviolet) :
a. Pekerja yang selalu terpapar sinar UV (ultraviolet).
Contoh : pencari batu, penggali pasir, pekerja kasar lain, dan lain-lain.
b. Pekerja di ruang dimana lampu UV (ultraviolet) digunakan untuk
membunuh kuman.
Contoh : pemotong daging, perawat dan dokter bedah

2.5 Pengendalian Pemaparan Sinar UV


a. Pengendalian secara teknik
1) Penggunaan system interlocks.
2) Pemakaian shielding tetap dalam disain fasilitas dan peralatan.
3) Penggunaan remote manipulators.
4) Penggunaan preset timer dalam peralatan radiografi untuk
mengendalikan waktu pajanan.
5) Penyekatan (shielding)
b. Pengendalian secara administratif
1) Klasifikasi daerah kerja.
2) Pemasangan tanda-tanda secara jelas.
3) Pelatihan PR untuk pekerja dan manajer.
4) Prosedur kerja yang mengintegrasikan faktor waktu, jarak dan
penahan.
5) Local rules (misalnya pembatsan akses, persyaratan untuk memakai
dosimeter alarm.
6) Inventaris sumber.
7) Sistem audit keselamatan radiasi.
11

8) Penerapan tingkat investigasi.

2.6 Cara Menghindari Dampak Negatif Sinar Ultra Violet bagi para Pekerja
a. Pembatasan dosis
Pekerja radiasi tidak boleh berumur kurang dari 18 tahun dan wanita
menyusui tidak diijinkan bekerja di daerah yang berkontaminasi tinggi.
Misalkan, Nilai Batas Dosis (NBD) untuk penyinaran seluruh tubuh adalah
5000 mrem per tahun. NBD untuk masyarakat umum (seluruh tubuh)
adalah 500 mrem dalam setahun.
b. Pembagian daerah kerja
Daerah kerja dibedakan menjadi:
1) Daerah pengawasan, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang
menerima dosis radiasi kurang dari 1500 mrem dalam satu tahun dan
bebas kontaminasi
2) Daerah pengendalian, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang
menerima dosis radiasi 1500 mrem atau lebih dalam setahun.
c. Klasifikasi pekerja radiasi
Untuk pembatasan penyinaran dan monitoring, maka pekerja radiasi di
golongkan menjadi dua, yaitu: kategori A, untuk mereka yang dapat
menerima dosis sama dengan atau lebih dari 1500 mrem per tahun, dan
kategori B, yaitu mereka yang mungkin menerima dosis lebih kecil dari
1500 mrem per tahun.
d. Pemeriksaan dan pengujian perlengakapan
Pemeriksaan dan pengujian perlengakapan proteksi radiasi dan alat ukur
radiasi.
e. Pengendalian bahaya radiasi
1) Pembatasan waktu kerja → (bekerja sesingkat mungkin: Dosis = laju
dosis x waktu) sedapat mungkin diupayakan utk tdk terlalu lama
berada didekat sumber radiasi utk mencegah terjadinya paparan
radiasi yang besar, utk itu pekerja radiasi diberlakukan pengaturan wkt
berkerja didaerah radiasi.
12

2) Pengendalian jarak kerja → (bekerja sejauh mungkin, laju dosis x


jarak2 = konstan) dari sumber radiasi,utk mencegah terjadi paparan
tersebut maka harus menjaga jarak yang jauh dari tingkat yang aman
dari sumber radiasi. Penggunaan penahan radiasi (sehelai kertas untuk
radiasi alfa, aluminium atau plexiglass untuk radiasi beta, dan timbale
untuk radiasi gamma dan sinar X).
3) Tempatkan sumber radiasi secara benar, mis: ruang isolasi
4) Lindungi petugas operator dengan APD
f. Carilah tempat yang teduh
Carilah tempat yang teduh ketika anda melakukan kegiatan luar ruangan di
siang atau sore hari (khususnya pada jam 10:00 sampai 15:00). Jangan
mengira aman hanya karena langit mendung. Radiasi ultraviolet bisa
melewati awan dan kabut.
g. Menlindungi kulit secara fisik, seperti menggunakan topi lebar, paying, atau
pakaian. Kenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sarung tangan,
topi bertepi lebar atau payung.
Hindari pakaian tipis yang tembus radiasi. Bila menggunakan payung,
pilihlah payung berbahan tidak tembus cahaya.
h. Menghindari sengatan langsung sinar matahari terutama pada saat matahari
mencapai titik kulminasi. Pada kondisi ini energy sinar ultraviolet B
dipermukaan bumi mencapai puncaknya.
i. Pakailah kacamata hitam
Pakailah kacamata hitam yang menyaring radiasi ultraviolet. Mata anda
tidak memiliki pertahanan alami terhadap matahari, dan kerusakan mata
dari sinar uv dapat menyebabkan katarak. Penggunaan kacamata hitam
dapat memblokir lebih dari 95% radiasi UV-A.
j. Berikan perlindungan ekstra pada bayi dan anak-anak.
Kulit bayi dan anak-anak lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa,
sehingga mereka membutuhkan perlindungan ekstra jika keluar di bawah
terik matahari untuk waktu yang lama. Anak-anak harus memakai topi,
pakaian lengan panjang, dan celana panjang. Bila anda menerapkan tabir
13

surya pada anak, pastikan telah meliputi bagian-bagian tubuh mereka yang
paling rawan, termasuk tangan, telinga, wajah, dan leher. Hindari
menggunakan tabir surya pada bayi.

2.7 Peraturan Perundang-undangan


1. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.Pasal 3 ayat
1 (g) “Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar/radiasi,
suara dan getaran”.
2. Permenaker No.13 tahun 2011 tentang NAB (Nilai Ambang Batas) Faktor
Fisik Di Tempat Kerja.Pasal 9 “NAB (Nilai Ambang batas) adalah standar
faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan
penyakit dan gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu
tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu”.
3. Permenaker No. 13 tahun 2011 tentang Pengertian Sinar Ultraviolet.Pasal 6
ayat 1“Radiasi sinar ultraviolet dengan panjang gelombang140–400 nm”.
Kerja Pasal 1 nomor 22 menuliskan bahwa radiasi ultra ungu (ultraviolet)
adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 nano meter
sampai 400 nano meter (nm).
Sedangkan pada pasal 1 nomor 8 mendefinisakan Nilai Ambang Batas
atau NAB adalah standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang
dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan
kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam
sehari atau 40 jam seminggu. Waktu pemaparan radiasi sinar ultra ungu
yang diperkenankan menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja dalam
Lampiran 1 No 5
14

Iradiasi Efektif ( Eeff )


Masa pemaparan per hari
W / cm2
8 jam 0,1
4 jam 0,2
2 jam 0,4
1 jam 0,8
30 menit 1,7
15 menit 3,3
10 menit 5
5 menit 10
1 menit 50
30 detik 100
10 detik 300
1 detik 3000
0,5 detik 6000
0,1 detik 30000

4. Pengukuran radiasi ultra violet sebagaimana termuat dalam SNI 16-7060-


2004 yang mengatur tentang peralatan dan titik pengukuran pada saat
mengukur sinar ultra violet ditempat kerja.
Pengukuran radiasi di tempat kerja menggunakan Direct Reading
Instrument yang disebut dengan radiometer ultra ungu. UV radiometer
terdiri dari unit detektor dimana terdapat unit fotosel sebagai suatu sensor,
panel/tampilan angka radiometer, dan tempat baterai. Alat ukur UV
radiometer umumnya merupakan alat yang dapat membaca langsung
intensitas radiasi.
Radiasi UV mempunyai kisaran spektrum yang cukup besar (180-400
nm) sedangkan alat UV meter yang mencakup pengukuran dengan kisaran
spektrum tersebut belum ada. Sehibgga ubtuk pegukuran perlu
menggunakan unit detektor (fotosel) yang sesuai dengan kebutuhan.
15

Alat UV meter biasanya mempunyai unit detektor/sensor dengan


kisaran panjang gelombang tertentu yang dapat diukur.
Pengukuran minimal dilakukan pada 3 titik, yaitu :
a. Zona penglihatan dengan jarak maksimal 30 cm dari mata
b. Setinggi siku dengan jarak maksimal 30 cm dari bagian badan paling luar
c. Setinggi betis dengan jarak maksimal 30 cm dari betis
5. Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1975 tentang Ijin Pemakaian Radiasi
Aktif dan atau Sumber Radiasi lainnya.
6. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Hak-Hak Buruh Kerja di
Tempat Kerja atauPerlindungan.Pasal 86 ayat 1, “setiap pekerja atau buruh
mempunyai hak atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Moral dan kesusilaan.
c. Perilaku yang sesuai harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
16

BAB III
HASIL

3.1 Gambar Alat, Spesifikasi Alat, Cara Kerja dan Deskripsi Praktikum
1. Gambar Alat
“UV Light Meter”

Keterangan dan Fungsi:


a. Layar : Untuk member hasil
b. Tombol Power On/Off : Untuk menyalakan dan mematikan alat
c. Tombol Data Hold : Untuk memulai pengukuran
d. Memory Record Button : Untuk menunjukkan nilai maksimum dan
minimum
e. Memory Recall Button: Untuk memilih nilai maksimum dan minimum
f. Zero Button : Agar display menunjukkan angka nol
g. Range Switch :Untuk memilih nilai maksimum
h. UV Sensor : Untuk menangkap sensor sinar UV (Ultraviolet)

16
17

2. Spesifikasi Alat
Alat UV meter portable dengan pembacaan langsung secara umum
mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Angka pengukuran memiliki kisaran antara 0,001 sampai 1999 mW/m²
b. Resolusi UV meter tergantung pada sensitivitas hasil pengukuran yang
diinginkan. Sehingga pada alat biasanya dapat diatur resolusinya,
misalnya 0,001; atau 0,01; atau 0,1.
c. Sensitivitas temperatur : -10 sampai 40° C
d. Kelembaban : lebih rendah dari 85%
e. Sumber energi (power) : menggunakan sebuah baterai 9 volt.

3. Cara Kerja
a. Tekan tombol “Power On atau Off”.
b. Pilih maksimum range menggunakan “Range Switch”. Jika layar
menunjukkan “_ _ _”, ini menandakan nilai pengukuran melebihi range
yang telah dipilih, maka pilihlah range yang lebih tinggi.
c. Prosedur Zero Adjust.
1) Tempatkan “Range Switch” pada “199,9 µW atau cm²”. Tutup UV
(Ultraviolet) sensor dengan telapak tangan, sampai tidak ada lagi
sinar UV (Ultraviolet) yang ditangkap.
2) Tekan tombol Nol (Zero Button), maka layar akan menunjukkan nilai
nol.
d. Letakkan UV (Ultraviolet) sensor langsung di bawah sumber cahaya.
Maka layar akan menunjukkan nilai pengukuran.
e. Data Hold.
1) Waktu mengukur tekan tombol “Data Hold”, maka layar akan
menunjukkan nilai pengukuran dan layar akan menampilkan “DH”
simbol.
2) Untuk menghentikan fungsi “Data Hold”, tekan tombol “DataHold”
sekali lagi.
18

f. Data Record (Pembacaan nilai maksimum dan minimum).


1) Fungsi Data Record akan menunjukkan nilai maksimum dan
minimum sinar UV (Ultraviolet) yang pernah terukur. Untuk
memulainya tekan tombol “RECORD” sekali. Simbol “REC” akan
muncul pada display LCD.
2) Dengan adanya simbol “REC” pada layar :
a) Tekan “Recall Button” sekali, maka simbol “Max” dengan nilai
maksimum yang pernah terukur akan muncul di layar LCD.
b) Tekan “Recall Button” sekali lagi, maka simbol “Min” dengan
nilai minimum yang pernah terukur akan muncul di layar LCD.
c) Untuk menghentikan fungsi datarecord, tekan “Data Record
Button” sekali lagi.
g. Penggantian Baterai.
1) Ketika sudut kiri dari layar LCD menunjukkan “LBT” ini
menandakan battery out put kurang dari 6,5-7,5 V, maka perlu untuk
mengganti battery. Namun alat masih bisa digunakan untuk
beberapa jam setelah indikator muncul, sebelum alat menjadi tidak
akurat lagi.
2) Buka/copot tutup baterai dari alat dan ambil baterai yang habis tadi.
3) Pasang baterai 9 V (006 P, PP3 type) dan tutup kembali.
h. Prosedur Pengukuran
1) Menentukan tiga titik setiap praktikan, agar mendapatkan hasil yang
bervariasi.
2) Kemudian ukur setiap titik tersebut.
3) Apabila alat tidak bisa dikalibrasi, maka gunakan angka yang tertera
pada layar sebagai pengurang data.
4) Catat angka pengurangnya, kemudian tentukan data holdnya.
5) Tentukan nilai maksimum dengan menekan tombol hold, kemudian
record. Sedangkan untuk nilai minimum diperoleh dengan menekan
tombol recall.
19

6) Catat data hold, nilai maksimum dan nilai minimum pada lembar
kertas yang telah ada. Pengukuran dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan bantuan lampu dan dengan pencahayaan alami (sinar
matahari).

3.2 Contoh Hasil Pengukuran dan Perhitungan


1. Hasil Pengukuran
Berdasarkan pengukuran sinar ultraviolet yang dilakukan pada :
Hari/tanggal : Senin, 14 Desember 2015
Waktu : 08.00 WIB - selesai
Lokasi : Parkiran kolam renang tirto, depan panggung motor, dan
depan SMK Kristen 1 Surakarta
Alat : UV Light Meter
Titik Pengukuran Rata-
No. (30 m dari) rata
Unit Kerja Titik pengukuran DH MAX MIN (μW/c
(μW/cm²) (μW/cm²) (μW/cm²) m²)

Tukang Depan Parkiran Mata 53,2 58,9 50,8 54,85


Parkir kolam kolam renang
1. Siku 72,5 73,3 60,0 66,65
renang Tirtomoyo
Tirtomoyo Betis 57,4 61,6 45,6 53,6

Penjual Depan Panggung Mata 90,1 92,5 87,1 89,8


Koran Motor
2. Siku 78,0 78,9 76,3 77,6

Betis 66,7 69,3 33,8 51,55


PKL Depan SMK Mata 33,0 56,4 32,0 44,2
(Pedagang Kristen 1 Surakarta
3. Siku 56,3 63,0 52,7 57,85
kaki lima)
Betis 54,6 56,0 26,0 41,0
20

2. Hasil Perhitungan
Menghitung Nilai Maksimum Rata-Rata
𝑀𝑎𝑥1+𝑀𝑎𝑥2+𝑀𝑎𝑥
MAX Rata-Rata Tukang Parkir = 3
58,9+73,3+61,6
= 3

= 64,6 μW/cm²
𝑀𝑎𝑥1+𝑀𝑎𝑥2+𝑀𝑎𝑥
MAX Rata-Rata Penjual Koran = 3
92,5+78,9+69,3
= 3

= 80,23 μW/cm²
𝑀𝑎𝑥1+𝑀𝑎𝑥2+𝑀𝑎𝑥
MAX Rata-Rata PKL = 3
56,4+63,0+56,0
= 3

= 58,46 μW/cm²
21

BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam kehidupan sehari-hari sinar matahari dibutuhkan untuk kelangsungan hidup


semua makhluk disamping fungsinya untuk menyinari/menerangi seluruh bumi ini.
Disamping semua manfaat yang ada tentang sinar matahari namun dalam beberapa
koridor ada efek buruknya juga bagi makhluk hidup.dimana didalam sinar matahari
terdapat beberapa jenis sinar yang mana dari masing-masing jenis sinar tersebut
mempunyai efek yang berbeda-beda terhadap kehidupan makhluk hidup salah satunya
adalah sinar UV.
Ultraviolet berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor
Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor
Kimia Di Tempat Kerja adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180
nano meter sampai 400 nano meter (nm) (Kepmenaker No.51/MEN/1999).
Berikut NAB sinar UV berdasarkanPermenakertransPer.13/Men/X/2011 :
Iradiasi Efektif ( Eeff )
Masa pemaparan per hari
W / cm²
8 jam 0,1
4 jam 0,2
2 jam 0,4
1 jam 0,8
30 menit 1,7
15 menit 3,3
10 menit 5
5 menit 10
1 menit 50
30 detik 100
10 detik 300
1 detik 3000

21
22

0,5 detik 6000


0,1 detik 30000

Berikut adalah tabel hasil rata-rata pengukuran yang dilakukan :


Rata-rata Max Maksimal batas
NO Jenis Pekerjaan
(μW/cm²) terpapar
1 Tukang Parkir kolam renang Tirtomoyo 64,6 Maksimal 30 detik
2 Penjual Koran 80,23 Maksimal 30 detik
3 PKL (Pedagang kaki lima) 58,46 Maksimal 30 detik

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor


Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor
Kimia Di Tempat Kerja, semua pekerja yang dilakukan pengukuran mendapat paparan
UV yang telah melebihi NAB. Padahal idealnya pekerja melakukan pekerjaannya
8jam//hari, namun semua pekerja maksimal mendapat paparan UV maksimal 30 detik.
Namun hal tersebut mungkin dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa factor seperti :
1. Lebihnya pencahayaan karena sinar matahari sangat terik sehingga cahaya dapat
secara langsung diterima sensor.
2. Kesalahan alat ukur. Alat yang digunakan kurang dapat bekerja secara sempurna.
Sehingga data yang diperoleh kurang akurat.
3. Kesalahan pada saat pengukuran.Angka yang sering muncul dicatat sebagai hasil.
Karena antara satu praktikan dengan praktikan lainnya mempunyai tingkat
ketelitian yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan kesalahan saat
menekan tombol hold.
4. Kondisi cuaca dan waktu saat pengukuran, yang mana pada saat praktikum
dilakukan di siang hari dimana cuaca sangat cerah. Cahaya yang ditangkap cukup
banyak.
23

Karena hasil dari praktikum menunjukkan data yang sangat melebihi NAB yang
sudah ditentukan maka harus ada beberapa tindakan pencegahan untuk
meminimalisir terjadinya dampak yang dapat disebabkan oleh radiasi sinar UV
tersebut, beberapa saran guna pencegahan diantaranya :
A. Bagi Pekerja
1. Pekerja disarankan menggunakan sunblock atau tabir surya saat sebelum
bekerja di tempat yang terpapar langsung sinar matahari. Pilihlah tabir
surya spektrum luas dengan faktor perlindungan matahari (spf) minimal
15. Tabir surya tidak memberikan perlindungan penuh. Jangan terlalu
lama di bawah terik sinar matahari meskipun anda menggunakan tabir
surya
2. Menggunakan pakaian lengan panjang yang berbahan agak tebal yang
dapat meminimalisir paparan langsung dari sinar UV
3. Dianjurkan untuk tidak terlalu lama kontak dengan sinar matahari, dan
pekerjaan dilakukan di tempat yang teduh
4. Perbanyak meminum air putih selain untuk menangkal radikal bebas juga
untuk meminimalkan paparan UV secara langsung
5. Apabila waktu pekerja melakukan pekerjaannya relatif lama dapat
disarankan untuk menggunakan kacamata hitam yang dapat menyaring
radiasi ultraviolet. Dengan begitu kerusakan mata dari sinar uv yang dapat
menyebabkan katarak dapat dihindari. Penggunaan kacamata hitam dapat
memblokir lebih dari 95% radiasi UV-A.
B. Tempat Kerja
1. Isolasi peralatan dan daerah radiasi dengan penyengatnya.
2. Maksimum jarak dari tenaga kerja terhadap sumber radiasi.
3. Membatasi atau mengatur waktu pajanan.
4. Pemasangan pagar, label tanda peringatan bahaya radiasi.
5. Pelatihan SOP.
24

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Radiasi adalah memancar atau menjalarnya suatu energi atau panas melalui
ruang atau media yang berbentuk gelombang elektromagnetik.
2. Radiasi dibagi menjadi 2 yaitu radiasi Ionisasi dan Radiasi Non ionisasi.
3. Sinar Ultraviolet berasal dari Sinar matahari, Lampupijar, Pengelasan suhu
tinggi, Benda-benda pijar pada suhu tinggi.
4. Jenis sinar UV ada 3 yaitu UV-A, UV-B, UV-C dari jenis-jenis tersebut
memiliki panjang gelombang masing-masing yang tidak sama jumlahnya.
5. Sinar UV memiliki manfaat diantaranya Sumber utama vitamin D,
Mengurangi kolesterol darah, Penawar infeksi dan pembunuh bakteri,
Mengurangi gula darah, Membantu membentuk dan memperbaiki tulang.
6. Sinar UV memiliki dampak negative terhadap mata, kulit dan system
reproduksi.
7. NAB Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Nomor Per.13/Men/X/2011
Iradiasi Efektif ( Eeff )
Masa pemaparan per hari
W / cm2
8 jam 0,1
4 jam 0,2
2 jam 0,4
1 jam 0,8
30 menit 1,7
15 menit 3,3
10 menit 5
5 menit 10
1 menit 50

24
25

30 detik 100
10 detik 300
1 detik 3000
0,5 detik 6000
0,1 detik 30000

8. Hasil Pengukuran
Titik Pengukuran Rata-
No. (30 m dari) rata
Unit Kerja Titik pengukuran DH MAX MIN (μW/c
(μW/cm²) (μW/cm²) (μW/cm²) m²)

Tukang Depan Parkiran Mata 53,2 58,9 50,8 54,85


Parkir kolam kolam renang
1. Siku 72,5 73,3 60,0 66,65
renang Tirtomoyo
Tirtomoyo Betis 57,4 61,6 45,6 53,6

Penjual Depan Panggung Mata 90,1 92,5 87,1 89,8


Koran Motor
2. Siku 78,0 78,9 76,3 77,6

Betis 66,7 69,3 33,8 51,55


PKL Depan SMK Mata 33,0 56,4 32,0 44,2
(Pedagang Kristen 1 Surakarta
3. Siku 56,3 63,0 52,7 57,85
kaki lima)
Betis 54,6 56,0 26,0 41,0

9. Hasil Perhitungan
Menghitung Nilai Maksimum Rata-Rata
𝑀𝑎𝑥1+𝑀𝑎𝑥2+𝑀𝑎𝑥
MAX Rata-Rata Tukang Parkir = 3
58,9+73,3+61,6
= 3

= 64,6 μW/cm²
26

𝑀𝑎𝑥1+𝑀𝑎𝑥2+𝑀𝑎𝑥
MAX Rata-Rata Penjual Koran = 3
92,5+78,9+69,3
= 3

= 80,23 μW/cm²
𝑀𝑎𝑥1+𝑀𝑎𝑥2+𝑀𝑎𝑥
MAX Rata-Rata PKL = 3
56,4+63,0+56,0
= 3

= 58,46 μW/cm²
Rata-rata Max Maksimal batas
NO Jenis Pekerjaan
(μW/cm²) terpapar
1 Tukang Parkir kolam renang Tirtomoyo 64,6 Maksimal 30 detik
2 Penjual Koran 80,23 Maksimal 30 detik
3 PKL (Pedagang kaki lima) 58,46 Maksimal 30 detik
27

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Tenaga Kerja RI. 2011. Permenakertrans No. Per-13/MEN/X/2011


Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.
Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI
Adi Hadiana. 2013. Layar Baca, Pengertian Sinar Ultra Violet.
http://adihadiana.blogspot.com/2013/03/pengertian-sinar-ultraviolet.html .
(16 Desember 2015)
BSN. 2013. SNI 16-7060-2004 , Pengukuran radiasi sinar ultra ungu di tempat kerja.
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/6981. (16
Desember 2015)
Suma’mur. 2012. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. toko Gunung
Agung.
Suma’mur. 2012. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV. Haji
Masagung.
Anonim. 2013. Pengendalian Bahaya Radiasi Elektromagnetik di Tempat Kerja.
Fakulatas Ilmu-Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Univ. Esa Unggul
Tim Penyusun. 2013. Buku Pedoman Praktikum Semester III. Surakarta: Program D4
Kesehatan Kerja FK. UNS.
Amin, Nurhani. 2011. Optimasi Sistem Pencahayaan Dengan Memanfaatkan Cahaya
Alami (Studi Kasus Lab. Elektronika Dan Mikroprosessor UNTAD). Palu:
Jurusan Teknik Elektro UNTAD
Anonim. 2012. Ketentuan Keselamatan Radiasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Meiliya. 2007. Pengukuran Sinar Ultraviolet.http://ukur.co.id/pengukur-sinar-
ultraviolet/ (25 November 2014)
Andreas.2011.http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/1847 (18 Desember
2015)

Anda mungkin juga menyukai