Anda di halaman 1dari 5

BIO CERAMIC

(HIP JOINT)

Biokeramik
Keramik adalah material logam dan non logam yang memiliki ikatan atom ionik
atau ikatan ionik dan ikatan kovalen. Sedangkan pengertian biokeramik adalah
keramik yang digunakan untuk kesehatan tubuh dan gigi pada manusia (Billote,
2003). Sifat biokeramik antara lain tidak beracun, tidak mengandung zat
karsinogenik, tidak menyebabkan alergi, tidak menyebabkan radang, memiliki
biokompatibilitas yang baik dan tahan lama.
Kelebihan biokeramik adalah biokeramik memiliki biokompatibilitas yang baik
dengan sel-sel tubuh dibandingkan dengan biomaterial polimer atau logam (Billote,
2003). Oleh karena itu, biokeramik digunakan untuk tulang, persendian, dan gigi
(Billote, 2003). Biokeramik juga digunakan untuk melapisi biomaterial logam
(Desai et. al, 2008). Selain itu, biokeramik juga digunakan sebagai penguat
komponen komposit, dengan menggabungkan kedua sifat material menjadi
material baru yang memiliki sifat mekanis dan biokompatibilitas yang baik.
Struktur keramik juga dapat dimodifikasi dengan tulang alami dengan tingkat
porositas yang beragam (Hench dan Wilson, 1993). Biokeramik juga memiliki
kelemahan, antara lain sangat rapuh, kekuatan rendah, dan kerap dipandang
material yang lemah. Biokeramik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Bioaktif keramik
Bioaktif keramik memiliki stabilitas kimia yang tinggi dalam tubuh dan ketika
diimplan pada tulang yang hidup dapat berinkorporasi pada jaringan tulang
mengikuti pola dari kontak osteogenesis. Dengan kata lain, bioaktif keramik
memiliki sifat osteoconduction dan kapabilitas untuk berikatan kimia dengan
jaringan tulang yang hidup. Kekuatan mekanis dari bioaktif keramik umumnya
lebih rendah dibandingkan bioinert keramik. Contoh materialnya adalah hidroksi
apatite, bio–glass, A-W glass. Contoh aplikasinya untuk pelapisan pada metal bone
implants dan sebagai fillers pada dental implants.
2. Bioinert keramik
Bioinert keramik seperti namanya menghasilkan minimal respon pada tubuh.
Bioinert keramik tidak menyebabkan perubahan baik dari segi kimia maupun fisik
dalam tubuh. Sel membetuk kapsul serabut yang tidak menempel pada sekitar
implan. Implan ini memiliki kekuatan kompresi yang tinggi, ketahanan aus yang
tinggi dan bioinertness. Contoh materialnya adalah Alumina (Al2O3), Zirconia
(ZrO2) dan pyrolytic carbon. Contoh aplikasinya femoral head in hip replacements
dan dental implants.

3. Bioresorable keramik
Bioresorable keramik dapat diserap dalam tubuh dan tergantikan oleh tulang pada
jaringan tulang. Pola dari inkorporasinya pada jaringan tulang sama dengan kontak
osteogenesis walaupun antarmuka antara bioresorable keramik dengan tulang tidak
stabil. Contoh materialnya adalah β-tricalsium fosfat, hidroksi apatite, karbonat,
kalsium karbonat. Contoh aplikasinya untuk perbaikan tulang.

Alumina (Al2O3)
Sejak abad ke-17, lebih dari 2,5 juta implant femoral heads diciptakan dengan lebih
dari 3000 implan yang sukses diaplikasikan sejak tahun 1987 dibawah pengawasan
FDA (Food and Drug Administration). Alumina dengan kemurnian tinggi
(>99,5%), biasa digunakan pada tulang (femoral head, bone screws dan bone plate,
pelapisan porous untuk femoral stems, porous spacers, knee prosthesis) dan gigi
(crowns dan bridges). Hal ini karena alumina memiliki sifat-sifat, seperti:
 Ketahanan korosi sangat baik.
 Biokompatibilitas baik.
 Ketahanan aus tinggi.
 Ketahanan retak tinggi.
Sifat (properties) Alumina Alumina Komersial Standard ISO Standard ISO
(Al2O3) Berkadar Tinggi 6474 terbaru

Kadar Alumina > 99,7 ≥ 99,51 –


Kadar Aditif < 0,02 < 0,1 –
Densitas 3,98 – ≥ 3,94
Ukuran butir rata-rata 3,6 <7 < 4,5
Kekerasan (HV) 2400 > 2000 –
Bending Strength (Mpa) 595 > 400 > 450

Sifat mekanik alumina tergantung pada ukuran butir (densitas), misalnya pada
persentase aditif. Dimensi butir >7 µm dapat menyebabkan menurunnya sifat
mekanik sebesar ± 20 %. Sedangkan kriteria yang diharapkan adalah butir
berukuran < 4 µm dan kemurnian > 99,7 %.

Sifat Al2O3 Lainnya


Kekasaran permukaan akhir (µm) 0,02
Compressive Strength (MPa) 4000 – 4500
Modulus Young (GPa) 380 – 420
Fracture Toughness (MN/m 3/2) 4,0 – 6,0
Implant Strength (Nc n/cm2) 40 – 50

Proses Produksi Komponen Hip Joint


Produksi komponen sambungan persendian (hip joint) berdasarkan standar DIN 58
835, ASTM F603-83 dan ISO 6474 mengggunakan femoral ball head yang terbuat
dari keramik alumina (Al2O3) dengan kemurnian tinggi yang didoping oleh
magnesium okisda (MgO). Untuk tujuan ini, bola dengan conical bore dihubungkan
ke stem dengan suatu taper fitting (metal cone). Ukuran ball head distandardisasi
dengan diameter 22-56 mm.
Produksi biokeramik pada dasarnya sama dengan memproduksi keramik rekayasa
(engineering ceramics) kualitas tinggi, yang melibatkan beberapa tahapan:
1. Persiapan Bahan Baku
Untuk memenuhi FDA (Food & Drug Administration), sebelum pemrosesan
keramik, bahan baku harus melalui pemeriksaan / pengujian dengan sangat teliti
mengenai kemurnian kimiawi, batasan ppm, specific surface, dan distribusi ukuran
butir.

2. Pembentukan
Keramik ball heads diproduksi dari silinder yang di-press secara uni-aksial.
Conical bore dan bentuk dari ball head dibentuk melalui proses machining.
Pemrosesan material ini fleksibel dan jumlah impurities akan dikurangi sampai
tingkat terendah.

3. Firing
Firing material dilakukan pada suatu furnace di atas 1500oC. Karena tekanan
parsial O2 tinggi, dan masih adanya pengaruh dari impurities, maka warna yang
dihasilkan oleh medical grade alumina kualitas tinggi bukanlah putih, melainkan
berwarna seperti gading Namun, sterilisasi dengan menggunakan sinar gamma,
warna yang awalnya seperti gading berubah menjadi coklat muda yang merupakan
tanda dari material kualitas tinggi. Setelah pengujian densitas dan grain size, ball
head siap dilakukan proses machining.

4. Machining
Ball head dituntut untuk memiliki toleransi bentuk dan dimensi. Beban fracture
dari ball head tergantung dari kualitas cone yang digunakan untuk tapper fitting
pada femoral ball head dengan metal stem. Hip joint merupakan persendian antara
ball dan socket yang diberi pelumas berupa fluida synovial. Beberapa tuntutan
hanya dapat dipenuhi jika ball head dilakukan grinding dengan diamond tools dan
pemolesan (polishing) dengan suspensi diamond.

5. Kontrol mutu
Inspeksi ball head pada tahapan akhir ini untuk memenuhi rekomendasi GMP yang
berhubungan dengan spesifikasi standar nasional dan internasional, terutama ISO
9001 dan spesifikasi pengujian customer. Tahapan control mutu ini meliputi
pengawasan kualitas secara komprehansif, meliputi:
1. Crack dan porositas menggunakan metode penetrasi dengan keefektifan
tinggi.
2. Verifikasi dimensi yang telah ditentukan dari cone dan spherisitas.
3. Inspeksi visual.

Gambar hip joint

Anda mungkin juga menyukai