Anda di halaman 1dari 1

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

Hasil Diskusi Perencanaan dan Progress SDGs


Masagus Haidir Tamimi
F24160058
Kelompok 5 Sekolah Forces 2017

Jika kita berselancar di internet, kita hanya dapat menemukan sedikit artikel
mengenai SDGs. Hal ini bisa disebabkan karena masih barunya SDGs. SDGs memiliki
banyak segi, salah satunya adalah dari segi pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh hasil
dari MDGs, terjadi peningkatan pendidikan di beberapa belahan negara di dunia. Di daerah
afrika, sudah terjadi pengurangan yang besar mengenai tingkatan anak yang tidak mendapat
pendidikan. Kesenjangan gender juga telah berkurang. Untuk di Indonesia, pemerataan
pendidikan terlihat belum merata.

Kedua dari segi bidang pencegahan penggundulan hutan (deforestasi) dan


pengurangan tingkat kemiskinan di Asia-Afrika yang mana keduanya memiliki progres yang
paling bagus. Salah satu contoh adalah ekonomi Vietnam berdasarkan data MGDs tahun
2013 sudah maju, 35% penduduknya sudah mengalami kesejahteraan. Namun, masih banyak
juga yang tidak.

Ketiga, yaitu segi industri pertanian, terpantau dewasa ini sudah banyak masyarakat
internasional yang bersikap kritis dan berharap terhadap perusahaan untuk menghasilkan
produk yang tidak merusak lingkungan. Bahan sisa limbah diolah dan digunakan kembali
bagi perusahaan. Sebagai contoh, industri kelapa sawit hasil limbah bisa digunakan menjadi
sumber listrik yang digunakan bagi perusahaan. Namun, masih banyak perusahaan yang
belum memenuhi hal itu. Sebagai contoh, salah satu perusahaan gula terbesar di suatu
provinsi masih membiarkan limbah tebu. Kualitas buruh terlihat masih kurang.

Sebagai negara maritim, Perairan Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang ke-
2 di dunia dan laut yang menghasilkan pendapatan 71 milyar tentu hal ini merupakan
pencapaian yang luar biasa. Namun mirisnya, pelayan kita masih menggunakan cara
tradisional. Dibutuhkan kebijakan dan pengelolaan yang efektif oleh pemerintah agar nelayan
kita dapat menjual ikan dan mendapatkan penghasilan yang layak.

Contoh kongkret yang telah dilakukan ialah sistem SP3T bentukan Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo. Beliau mengatakan pembentukan SP3T akan membantu petani
dari tahap awal hingga akhir produksi. Proses ini dimulai dari pemibitan, panen, hingga
penggilingan. Sehingga dengan adanya SP3T ini diharapkan petani tidak lagi membeli bibit
padi dari tengkulak.Dalam hal teknologi, selain diperlukan inovasi dalam teknologi (bidang
pertanian) juga dibutuhkan penyuluhan bagi para buruh pekerja.

Anda mungkin juga menyukai