Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dosen Pembimbing : Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn

KELOMPOK : 5

Ketua : Supriadi (170403091) 087869396028

Sekretaris : Erica Luhur (170403083) 081269607885

Bendahara : Muhammad Septiadi S (170403095) 082165306402

Anggota : Susan Chyntia Sitorus (170403122) 082277199317

Dhea Ainaya Siregar (170403117) 085767805569

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2017/2018

1
Kata Pengantar

Dengan menyebutkan nama Tuhan yang Maha Esa yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, kami panjatkan syukur atas berkat dan hadirat-Nya, yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah tentang Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Pancasila yang
merupakan dasar negara Republik Indonesia dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Pancasila”. Semoga makalah ini berguna untuk
pembaca, yang ingin memperdalam pengetahuan tentang Pancasila sebagai dasar negara.

Dalam proses pembuatan makalah ini kami mendapat bimbingan, arahan, koreksi dan
saran. Sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Roy Fachraby Ginting.SH.MKn,
selaku dosen mata kuliah “Pancasila” di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan juga
teman – teman yang telah membantu kami. Kami juga menerima koreksi dan masukan agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Medan , Oktober 2017

Hormat kami

Team penyusun ,

Kelompok 5

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................. i

Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pancasila .............................................................................................................. 3

2.2 Arti Lambang Pancasila ........................................................................................................ 5

2.3 Pengertian Dasar Negara ....................................................................................................... 8

2.4 Peran Pancasila sebagai Dasar Negara ................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 15

3.2 Saran .................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar negara, berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada
awalnya, bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, yaitu: dalam adat-
istiadat, serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup bangsa. Fundamental untuk menjadi
warga negara yang baik itu adalah sikap moral yang didasarkan atas landasan falsafah negara
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Damodiharjo : 1981 , hal. 72). Untuk menjadi warga
negara yang baik kita dituntut untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang
terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, atau dengan kata lain untuk menjadi
warga negara yang baik dengan sikap moral dan perilaku berdasarkan falsafah negara dan
undang-undang dasar kita.

Pancasila adalah jiwa raga seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan kontribusi atau
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbing dan mengajarkan nilai - nilai
kehidupan yang makin baik untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
(Budiyanto : 2007 , hal. 40).

Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara dan telah diterima oleh seluruh warga
Indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang- Undang dasar 1945 yaitu Pancasila
sebagai kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran dan
kemampuannya, sehingga tidak ada kekuatan apapun dan mananapun yang mampu memisahkan
Pancasila dan Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup paham-paham
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan paham positif tersebut mempunyai keleluasaan
yang cukup untuk memperkembangkan diri. Sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan
norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta
norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila.

1
Pancasila merupakan karunia terbesar dari Tuhan YME dan harapan bagi segenap bangsa
Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari. Sehingga baik golongan muda
maupun tua harus tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya
keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Pancasila dijadikan sebagai dasar Negara sejak 1 Juni 1945, walaupun hal tersebut baru
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Negara yang berdasarkan Pancasila itu ingin mencapai
masyarakat yang adil dan makmur dan ikut membangun perdamaian dunia. Pancasila tidak
secara statis sebagai dasar Negara tetapi juga sebagai ideologi bangsa yang selalu diperjuangkan
dengan sekuat tenaga. Pancasila dijadikan sebagai dasar Negara dan sebagai falsafah hidup
bangsa karena Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Dalam kehidupan sehari –
hari, Pancasila juga telah menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan
aktivitas mereka sehari – hari (Rukiyati : 2008 , hal. 113).

Dari pemaparan di atas dapat diketahui bagaimana arti pancasila itu secara umum, dan
anggapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila ?
2. Bagaimana makna pada setiap lambang Pancasila ?
3. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia ?
4. Bagaimana peran Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila


Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia. Untuk memberikan gambaran
mengenai Pancasila, maka kita harus mengkaji Pancasila dari beberapa perspektif, baik secara
etimologis, historis, terminologis, maupun epistemologis.

Pengkajian Pancasila berdasarkan Beberapa Perspektif

1. Pancasila Secara Etimologis

Istilah Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta. Pancasila memiliki dua macam arti
secara leksikal yaitu: panca yang berarti lima, sedangkan syila memiliki dua makna; syila dengan
vokal i pendek artinya batu sendi, alas, atau dasar, sedangkan syila dengan vokal i panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik, penting, atau senonoh. Kata-kata tersebut kemudian
dalam Bahasa Jawa diartikan “susila” yang berarti terkait atau memiliki hubungan dengan
moralitas. Oleh karena itu, secara etimologis kata “Panca Syila” yang dimaksudkan disini adalah
istilah “Panca Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima”
atau jika diartikan secara harfiah berarti “dasar yang memiliki lima unsur”.

2. Pancasila Secara Historis


Pengertian Pancasila diawali dalam proses perumusan dasar negara dalam sidang
BPUPKI. Pada rapat pertama, Radjiman Widyoningrat, mengajukan suatu masalah, yang secara
khusus akan dibahas pada sidang tersebut, yaitu mengenai calon rumusan dasar Negara
Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampillah tiga orang pembicara yaitu Muhammad
Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato secara lisan
mengenai calon rumusan dasar Negara Indonesia. Sebagaimana masukan dari salah satu teman

3
Ir. Soekarno yang merupakan ahli bahasa, maka Beliau menamainya dengan “Pancasila” yang
artinya 5 dasar.1

3. Pancasila Secara Terminologis


Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara Republik
Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-
negara yang merdeka, maka panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera
mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri
atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1
aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum
rumusan Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Hal ini diperkuat dengan ketetapan No. XX/MPRS/1966, dan Inpres No. 12 tanggal 13
April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan, dan rumusan Dasar Negara
Republik Indonesia yang sah dan benar, adalah sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.

4. Pancasila Secara Epistemologis


Secara epistemologis, Pancasila adalah suatu proporsi yang dicita-citakan, bahkan
diniscayakan untuk menjadi kekuatan normatif yang dapat menggerakkan kehidupan berbangsa.
Namun demikian, Pancasila sebagai ideologi negara masih berupa asas-asas yang sifatnya
normatif. Pancasila akan menjadi retorika belaka jika masyarakat tidak mengaplikasikan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

1
Prof. Dr. Kaelan, M.S, Pendidikan Pancasila Kaelan, (Paradigma, Yogyakarta, 2010), hlm. 119.

4
Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli
1. Ir. Soekarno
Pancasila merupakan isi yang terdapat dalam jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun
lamanya sudah terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Oleh sebab itu, Pancasila tidak saja
sebagai falsafah negara, namun cakupannya lebih luas, yaitu falsafah bangsa Indonesia.

2. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu "Panca" yang memiliki arti
“lima” dan "Sila" yang berarti “dasar atau sebuah peraturan tingkah laku yang penting dan baik”.

3. Notonegoro
Pancasila merupakan dasar falsafah dari negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar
falsafah dan ideologi negara yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai suatu
dasar kesatuan.

2.2 Arti Lambang Pancasila

Arti lambang pancasila :

1. Burung Garuda yang merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu yang kuat dan besar.

2. Warna dari Burung Garuda yang berwarna kuning emas menggambarkan sifat agung dan jaya.
5
3. Garuda ialah burung gagah dengan mempunyai paruh, ekor, cakar, dan sayap yang
menggambarkan tenaga pembangunan dan kekuatan.

4. Jumlah bulu burung Garuda melambangkan hari kemerdekaan negara Indonesia yaitu 17 Agustus
1945.

● Bulu burung Garuda masing-masing sayap mempunyai 17 helai.

● Bulu Ekor yang mempunyai 8 helai.

● Bulu Leher yang mempunyai 45 helai.

5. Pada bagian dada burung Garuda tersebut terdapat sebuah perisai yang dalam arti kebudayaan dan
peradaban Indonesia merupakan senjata yang digunakan untuk berjuang, berlindung, dan bertahan
untuk meraih suatu tujuan. Perisai pada burung Garuda bergambar 5 simbol yang berarti masing-
masing :

● Bintang

Pada sila ke-1 Pancasila, yaitu melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa.

● Rantai Baja

Pada sila ke-2, yaitu melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

● Pohon beringin

Pada sila ke-3, yaitu melambangkan Persatuan Indonesia.

● Kepala banteng

Pada sila ke-4, yaitu melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

● Padi serta kapas

Pada sila ke-5, yaitu melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terdapat garis hitam tebal yang ada di tengah perisai yaitu melambangkan garis khatulistiwa
yang menggambarkan tempat negara Indonesia yang berada di garis khatulistiwa tersebut. Warna
dasar dari perisai tersebut berwarna merah putih seperti pada warna bendera negara Indonesia.

6
Makna Lambang tiap – tiap Sila

1. Bintang yang artinya bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan
yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam
melambangkan warna alam atau warna asli yang menunjukkan bahwa Tuhan bukan sekedar
rekaan manusia, tetapi sumber dari segala dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

2. Rantai melambangkan sila kedua pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab. Rantai
terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk
lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, lingkaran melambangkan perempuan.
Mata rantai yang berkait melambangkan setiap manusia laki-laki dan perempuan membutuhkan
satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

3. Pohon Beringin merupakan pohon besar dimana banyak orang bisa berteduh dibawahnya,
seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa ‘berteduh’ dibawah naungan negara Indonesia. Selain
itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal
dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama
Indonesia.

4. Banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

5. Padi dan Kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama
bagi sila kelima ini.

7
2.3 Pengertian Dasar Negara

Dasar Negara yaitu sebuah pegangan pada suatu negara yang menjadi salah satu sumber
dari segala sumber hukum serta suatu tata tertib didalam hukum yang masih berlaku di dalam
negara itu. Hakikatnya sebuah Dasar Negara itu disebut sebagai suatu filsafat bagi negara, hal ini
dimaksudkan agar masyarakat menjadi lebih tahu tentang dasar Negara.

Dasar negara adalah landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang keberadaannya
wajib dimiliki oleh setiap negara dalam setiap detail kehidupannya. Dasar negara bagi suatu
negara merupakan suatu dasar untuk mengatur semua penyelenggaraan yang terbentuk dalam
sebuah negara. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan
tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.

Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup norma bernegara, cita-cita
negara, dan tujuan negara. Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan
bernegara. Sebagai suatu konsep norma hukum tertinggi atau sumber dari segala sumber hukum
dalam suatu negara yang berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam
sebagai fandemen yang kokoh dan kuat serta bersumber dari pandangan hidup serta cerminan
dari peradaban, kebudayaan, keluhuran budi dan kepribadian yang tumbuh dalam sejarah
perkembangan suatu negara dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Suatu filsafat negara merupakan suatu wujud dari adanya hasil pemikiran, atau
kebiksanaan, atau pembelajaran yang sengaja dibuat dalam bentuk sebuah sistem dan juga
sebuah peraturan guna mengatur semua masyarakat yang ada dalam kehidupan suatu Negara
yang dimaksud. Jadi, dapat disimpulkan jika pengertian dari dasar negara itu adalah sebuah
pedoman yang akan mengatur segala urusan kehidupan dan juga penyelenggaraan negara yang
didalamnya sudah mencakup semua jenis bidang yang ada dalam kehidupan.2

2
Soeprapto, Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dalam Menghadapi Liberalisasi Perdagangan Internasional,
(Jakarta, PT. Citraluhur Tata, 1996), hlm. 15

8
Berikut adalah beberapa fungsi dari dasar Negara yang diantaranya adalah:

• Dasar berdiri dan juga tegaknya sebuah negara, dasar Negara memiliki fungsi sebagai sebuah
landasan bagi suatu negara

• Dasar dan juga sumber hukum nasional, segala jenis aktivitas Negara setiap penyelenggaraan
nya harus didasari dengan hukum yang masih berlaku

• Dasar untuk kegiatan dan penyelenggaraan Negara Dasar Pergaulan antar warga Negara

Dasar negara yang digunakan di Indonesia adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari dua
kata, berasal dari bahasa Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Ideologi
dasar bagi Negara Indonesia adalah Pancasila, merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 alenia
ke-4, teks Pancasila adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Apabila suatu negara tidak memiliki dasar negara, maka negara tersebut akan hancur
karena tidak memiliki landasan yang kuat, negara tersebut akan mudah dikalahkan oleh negara
lain, negara tersebut tidak akan berkembang, dan tidak akan memiliki asas karena tidak memiliki
tujuan yang sama. Semua rakyatnya akan terpecah belah karena mementingkan diri sendiri, tidak
memetingkan tujuan negara tersebut. Suatu negara yang tidak memiliki dasar negara akan mudah
di jajah oleh negara lain, akan mudah diperbudak oleh bangsa dan negara lain, oleh sebab itu di
setiap negara manapun pasti memiliki dasar negara. karena jika tidak memiliki dasar negara,
negara tersebut tidak akan berkembang dan pasti mudah hancur.

9
2.4 Peran Pancasila sebagai Dasar Negara

Pemaknaan Pancasila
Pancasila memiliki nilai luhur dalam masing-masing silanya. Sila pertama, Ketuhanan
Yang Maha Esa ini menjadi dasar bagi seluruh umat beragama di Indonesia dalam menjalankan
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, beribadah, bersosialisasi, dan
dalam aspek kehidupan lainnya. Dalam sila ini, bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang
Maha Esa. Negara juga menjamin kebebasan bagi setiap warga negara untuk beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
Sila pertama merupakan induk dari sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Jika warga
negara telah menerapkan sila pertama dengan baik, harapannya sila kedua juga bisa tercapai,
demikian seterusnya. Adapun tujuan akhirnya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Butir kedua dari Pancasila mengandung pengertian bahwa seluruh manusia merupakan
mahkluk yang beradab dan memiliki keadilan yang setara di mata Tuhan. Dengan kata lain,
seluruh manusia sama derajatnya baik perempuan atau laki-laki, miskin maupun kaya,
berpangkat maupun yang tidak. Di negara ini tidak diperbolehkan adanya diskriminasi terhadap
suku, agama, ras, antargolongan, maupun politik (SARAP).
Sila ketiga dari Pancasila yang mengandung makna bahwa Indonesia ini adalah negara
persatuan dan menjunjung tinggi nilai kesatuan. Ini dibuktikan dengan persatuan dalam
keberagaman yang dapat ditemui di seluruh penjuru Indonesia, mulai dari Sabang sampai
Merauke.
Dalam kehidupan bermasyarakat, pasti terjadi banyak persinggungan atau perbedaan
pendapat. Hal ini dikarenakan tidak ada manusia di dunia ini yang identik. Untuk itu, sila
keempat Pancasila menjelaskan tentang budaya demokrasi, bahwa perbedaan merupakan hal
yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan. Bahwa setiap warga negara Indonesia berhak dan
diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya baik pribadi maupun di muka umum.
Bahwa yang membuat Indonesia itu indah adalah perbedaan. Bahwa tanpa perbedaan, dunia ini
barangkali akan terasa monoton.

10
Adapun makna dari sila kelima adalah bahwa seluruh manusia di dunia ini memiliki hak
atas keadilan tanpa membedakan status sosial atau ukuran apapun. Artinya, rakyat Indonesia
berhak atas keadilan dan kesetaraan, baik di mata pemerintah maupun di depan hukum.

Fungsi Pancasila
• Fungsi pancasila salah satunya sebagai sumber dari segala sumber hokum (sumber tertib
hukum) di Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila adalah asas kerohanian tertib hukum di
Indonesia.
• Suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar.
• Cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Indonesia.
• Norma-norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar memiliki kandungan isi yang
mengharuskan pemerintah dan lain-lain dari penyelenggara negara untuk memegang teguh
cita-cita moral seluruh rakyat yang luhur.
• Sumber semangat bagi UUD 1945, pelaksana pemerintahan, dan penyelenggara negara. MPR
(Majelis Permusyawaratan Rakyat) dengan Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 yang telah
mengembalikan kedudukan Pancasila menjadi dasar negara RI.

Peran Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai Dasar Negara Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama,
yakni sebagai dasar negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa
Pancasila dijadikan dasar dalam berdirinya NKRI dan digunakan sebagai dasar dalam mengatur
pemerintah negara atau penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara ini
sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang berbunyi “maka disusunlah
Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada .... ”. Selanjutnya Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan

UUD 1945 alinea keempat tersebut dijelaskan dalam wujud berbagai macam aturan-
aturan dasar atau pokok seperti yang terdapat dalam Batang Tubuh UUD 1945 dalam bentuk
pasal-pasalnya yang kemudian dijabarkan dalam peraturan pelaksananya yaitu berbagai
instrumen perundang-undangan sebagai hukum tertulis dan dalam wujud konvensi atau
kebiasaan ketatanegaraan sebagai hukum dasar tidak tertulis. Penetapan Pancasila sebagai dasar

11
negara itu memberikan pengertian bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Pancasila.
Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya
dalam seluruh perundang-undangan. Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan,
dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan
martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan
beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan
mewujudkan kesejahteraannya lahir batin.3

Adapun peranan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia adalah berikut :

1. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
2. Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).
3. Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan
dengan Pancasila.
4. Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur
yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.
5. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yaitu yang dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia
dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat yang heterogen (beraneka
ragam).

Dinamika Penerapan Pancasila


Para pendiri negara telah secara brilian merumuskan gagasan tentang dasar negara yang
visioner. Pancasila yang mulai dibahas pada tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945 oleh tokoh-
tokoh besar seperti Muhammad Yamin, Soepomo, hingga di hari terakhir oleh Soekarno
memperlihatkan kedalaman intuisi dan pengenalan terhadap jati diri bangsa. Pada akhirnya,
Pancasila yang telah dibahas dalam sidang BPUPKI tersebut akhirnya ditetapkan PPKI tanpa
melalui perdebatan panjang. Semua pendiri bangsa bersepakat bahwa sila pertama dengan

3
Kirdi Dipoyudo, Pancasila, Arti dan Pelaksanaannya, (Yayasana Proklamasi, Jakarta, 1979), hlm. 30.

12
perubahan tujuh kata (dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya)
lebih mengakomodir kemajemukan di Indonesia (Sekneg RI, 1998).
Dalam perkembangannya, Pancasila lalu menjadi alat eksekutif untuk mempertahankan
kekuasaan. Pada masa pemerintahan Orde Lama, Presiden Soekarno memaksakan doktrin
Manipol/USDEK sebagai tafsir tunggal atas Pancasila.
Adapun pada masa pemerintahan Orde Baru, Pancasila kembali ditafsirkan menurut tafsir
tunggal yang sekuler guna mendukung visi deideologisasi. Program P4 (Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila) yang digalakkan oleh pemerintah dianggap sebagai upaya sakralisasi
Pancasila.
Sakralisasi Pancasila pada masa Orde Baru sudah sedemikian parah hingga lahirlah
istilah-istilah Pancasilais, seperti: Kabinet Pancasila, Pembangunan Pancasila, Ekonomi
Pancasila, Pejabat Pancasila, bahkan PSSI pun dinamai Sepakbola Pancasila. Di masa ini,
Pancasila menjadi mitos yang sakral yang seakan tidak boleh dikritisi sama sekali (Rizieq, 2013).
Pada era reformasi muncul tuntutan publik atas kebebasan berpendapat dan berserikat
yang mendapatkan akomodasi melalui amandemen UUD 1945. Segala hal yang berbau Pancasila
kemudian diidentikkan dengan rezim Orde Baru yang diktator, korup, dan eksklusif. Pada saat
itu, Pancasila sempat menjadi ketakutan (phobia) bagi beberapa kalangan yang mengusung
reformasi.
Apa yang terjadi saat ini adalah keberagaman tafsir terhadap Pancasila, baik tafsir yang
menjurus pada pendewaan, sikap apatis, maupun phobia di sisi yang lain. Pancasila memiliki
kedudukan yang primer sebagai suatu weltanscahuung (pandangan hidup). Pancasila sebagai
pandangan hidup bukanlah seperti pemaknaan kita terhadap agama yang kita yakini, sebab
Pancasila bukanlah agama dan tidak mungkin untuk meng-agama-kan Pancasila.4
Buah pikir para pendiri republik bahwa Indonesia tidak dibangun sebagai negara berdasar
satu agama tertentu, tetapi negara yang dihidupi oleh keyakinan kepada Tuhan dan melindungi
kebebasan beragama bagi warganya. Dengan Pancasila sebagai ideologi dan dasar hukum bagi
semua peraturan perundang-undangan, jika dilaksanakan secara konsekuen akan membawa
bangsa ini menjadi bangsa yang adil, sejahtera, dan makmur.

4
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S, Negara Kebangsaan Pancasila : Historis, Kultural, Filosofis, Yuridis, dan
Aktualisasinya, (Paradigma, Yogyakarta, 2013), hlm. 381.

13
Pada kenyataannya Pancasila kini hanyalah utopia bagi Bangsa Indonesia sendiri.
Semenjak diikrarkan oleh Soekarno pada 1945 sebagai nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang,
yang diambil dari bumi pertiwi sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila
kehilangan makna dalam prakteknya.
Di era reformasi, tak banyak perubahan berarti. Justru semakin bertambah parahnya
degradasi moral seperti konflik politik, korupsi, pembunuhan, pengangguran, kemiskinan,
perampokan sumber daya alam, hukum yang berat sebelah, pengrusakan lingkungan,
pelanggaran HAM, narkoba, seks bebas di kalangan remaja, tawuran pelajar, gerakan separatis,
kacau balaunya sistem pendidikan.
Pancasila tidak lagi membutuhkan konsep-konsep yang panjang dan berbelit di ruang
wacana namun hanya berada di menara gading. Tak tersentuh dalam kehidupan nyata. Pancasila
diajarkan lewat butir-butir hafalan yang menjemukan, kehilangan impresi yang bisa
menumbuhkan nurani. Pancasila semestinya menemukan suri teladan yang dapat dikisahkan,
misalnya meneladani kisah perjuangan para pahlawan dan tokoh-tokoh pendiri bangsa.5
Pengalaman sejarah telah membelajarkan kepada kita bahwa Pancasila masih layak dan
harus terus dipertahankan sebagai sumber nilai bagi pembangunan bangsa dan negara. Pancasila
harus diteladankan, bukan sekedar dibelajarkan.
Pancasila jangan hanya menjadi wacana kampanye atau diskursus lewat mimbar-mimbar
seminar. Pancasila bukanlah slogan retorik yang hanya dibahas selama sepekan. Pancasila harus
dekat, hidup, dan dihidupkan dalam setiap aktivitas kehidupan rakyat Indonesia.

5
Yudi Latif, Mata Air Keteladanan, (Mizan, Bandung, 2014), hlm. 74.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta. Pancasila memiliki dua macam arti secara
leksikal yaitu: panca yang berarti lima, sedangkan syila yang berarti dasar sehingga jika diartikan
secara harfiah berarti “dasar yang memiliki lima unsur”. Pancasila memiliki lambang – lambang
yang dapat diartikan sebagai berikut :

1. Burung Garuda yang merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu yang kuat dan besar.

2. Warna dari Burung Garuda yang berwarna kuning emas menggambarkan sifat agung dan jaya.

3. Garuda ialah burung gagah dengan mempunyai paruh, ekor, cakar, dan sayap yang
menggambarkan tenaga pembangunan dan kekuatan.

4. Jumlah bulu burung Garuda melambangkan hari kemerdekaan negara Indonesia yaitu 17
Agustus 1945.

● Bulu burung Garuda masing-masing sayap mempunyai 17 helai.

● Bulu Ekor yang mempunyai 8 helai.

● Bulu Leher yang mempunyai 45 helai.

5. Perisai pada burung Garuda bergambar 5 simbol yang berarti masing masing :

● Bintang
Pada sila ke-1 Pancasila, yaitu melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa.

● Rantai Baja

Pada sila ke-2, yaitu melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

● Pohon Beringin

Pada sila ke-3, yaitu melambangkan Persatuan Indonesia.

15
● Kepala Banteng

Pada sila ke-4, yaitu melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

● Padi serta Kapas

Pada sila ke-5, yaitu melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dasar Negara yaitu sebuah pegangan pada suatu negara yang menjadi salah satu sumber
dari segala sumber hukum serta suatu tata tertib didalam hukum yang masih berlaku di dalam
negara itu. Hakikatnya sebuah Dasar Negara itu disebut sebagai suatu filsafat bagi negara, hal ini
dimaksudkan agar masyarakat menjadi lebih tahu tentang dasar Negara. Adapun peranan
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia adalah berikut :

1. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
2. Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).
3. Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan
dengan Pancasila.
4. Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur
yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.
5. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yaitu yang dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia
dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat yang heterogen (beraneka
ragam).

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran dari pembaca.
Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

16
DAFTAR PUSAKA

A. Buku

Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Damodiharjo, Darji, dkk. 1981. Santiaji Pancasila. Surabaya : Usaha Nasional.

Dipoyudo, Kirdi. 1979. Pancasila, Arti dan Pelaksanaannya. Jakarta : Yayasana Proklamasi.

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila Kaelan. Yogyakarta : Paradigma.

Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan Pancasila : Historis, Kultural, Filosofis, Yuridis, dan
Aktualisasinya. Yogyakarta : Paradigma.

Latif, Yudi. 2014. Mata Air Keteladanan. Bandung : Mizan.

Rukiyati, M.Hum., dkk. 2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY press

Soeprapto. 1996. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dalam Menghadapi Liberalisasi


Perdagangan Internasional . Jakarta: PT. Citraluhur Tata.

B. Internet

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://pancasila2013.weebly.com/pengertian-pancasila.html
http://woocara.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-pancasila-fungsi-arti-lambang-pancasila.html
https://www.academia.edu/9182554/PENGERTIAN FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA

https://brainly.co.id/tugas/6042852

http://www.ngelmu.id/pengertian-dasar-negara/

http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Dasar-Negara-adalah.html

http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/12/lambang-pancasila-dan-
artinya.html

17

Anda mungkin juga menyukai