1
Wst = berat pasir kering dengan tray (kg)
Wi = berat pasir dalam tray selama pengamatan (kg)
Ws = berat padatan kering (kg)
Level Suhu 4
Massa Pasir Massa Pasir Kering Massa pasir
t Xi
Basah (gr) dengan tray (gr) kering (gr)
0 799 784 651 0.02304
3 798 784 651 0.02150
6 796 784 651 0.01843
9 796 784 651 0.01843
12 796 784 651 0.01843
15 796 784 651 0.01843
Level Suhu 6
Massa Pasir
Massa Pasir Massa pasir
t Kering dengan tray Xi
Basah (gr) kering (gr)
(gr)
0 915 912 779 0.00385
3 915 912 779 0.00385
6 915 912 779 0.00385
9 914 912 779 0.00256
12 914 912 779 0.00256
15 913 912 779 0.00128
2
0.025
0.02
0.015
Xi
0.01
0.005
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
t (m)
Temperature 4 Temperature 6
W 1 Wi Wi 1 1
Ri
t As t i t i 1 As
(4.2)
dengan Ri = laju pengeringan (kg air/menit.cm2)
As = luas permukaan penguapan (cm2)
t = waktu pengamatan (menit)
Level Suhu 4
Massa Pasir As Ri
T (min) Δt ΔW
Basah (gr) (cm2) (kg H2O/menit.cm2)
0 3 799 0 472 0.00.E+00
3 3 798 1 472 7.06.E-04
6 3 796 2 472 1.41.E-03
9 3 796 0 472 0.00.E+00
3
12 3 796 0 472 0.00.E+00
15 3 796 0 472 0.00.E+00
Level Suhu 6
Massa Pasir
T (min) Δt ΔW As (cm2) Ri (kg H2O/menit.cm2)
Basah (gr)
0 3 915 0 472 0.00.E+00
3 3 915 0 472 0.00.E+00
6 3 915 0 472 0.00.E+00
9 3 914 1 472 7.06.E-04
12 3 914 0 472 0.00.E+00
15 3 913 1 472 7.06.E-04
1.2.E-03
1.0.E-03
Ri(kg H2O/menit.cm2)
8.0.E-04
6.0.E-04
4.0.E-04
2.0.E-04
0.0.E+00
0.0.E+00 5.0.E-03 1.0.E-02 1.5.E-02 2.0.E-02 2.5.E-02
-2.0.E-04
Xi
Temperature 4 Temperature 6
4
ρ = densitas udara (gr/cm3)
A = luas permukaan penguapan (cm2)
H = selisih kelembaban antara downstream dan upstream.
Level Suhu 4
v rata- v rata- T upstream T downstream
ρ A
t rata rata H ups H downs ∆H mi
(g/cm3) (cm2) Twet Tdry Twet Tdry
(m/s) (cm/s)
0 0.26 26 0.00117 472 23 30 0.01479 26 30 0.01964 0.00485 0.06972
3 0.26 26 0.00117 472 23.5 30 0.01555 26 30 0.01964 0.00409 0.05872
6 0.26 26 0.00117 472 24 30.5 0.01613 26 30 0.01964 0.00351 0.05049
9 0.28 28 0.00117 472 26.5 30.5 0.02030 26.5 31 0.02009 -0.00021 -0.00329
12 0.26 26 0.00117 472 26.5 31 0.02009 26.5 30.5 0.02030 0.00021 0.00305
15 0.3 30 0.00117 472 27 31 0.02098 26.5 31 0.02009 -0.00089 -0.01277
Level Suhu 6
v rata- v rata- T upstream T downstream
A
t rata rata ρ (g/cm3) H ups H downs ∆H mi
(cm2)
(m/s) (cm/s) Twet Tdry Twet Tdry
5
1.0.E-01
8.0.E-02
6.0.E-02
mi (g/s)
4.0.E-02
2.0.E-02
0.0.E+00
0.0.E+00 5.0.E-03 1.0.E-02 1.5.E-02 2.0.E-02 2.5.E-02
-2.0.E-02
-4.0.E-02
TemperatureXi4 Temperature 6
6
ANALISIS
2.0.E-02
1.5.E-02
Xi
1.0.E-02
5.0.E-03
0.0.E+00
0 2 4 6 8 10 12 14 16
t (m)
Temperature 4 Temperature 6
Pada grafik yang dihasilkan, dapat dlihat bahwa kandungan air pada pasir basah akan
terus berkurang terhadap waktu. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan massa air ke fasa gas.
Kondisi proses dengan suhu 6 akan lebih cepat berkurang daripada kondisi pada suhu 4 karena
suhu yang semakin panas akan meningkatkan laju pengeringan.
7
1.6.E-03
1.4.E-03
Ri(kg H2O/menit.cm2)
1.2.E-03
1.0.E-03
8.0.E-04
6.0.E-04
4.0.E-04
2.0.E-04
0.0.E+00
0.0.E+00
-2.0.E-04 5.0.E-03 1.0.E-02 1.5.E-02 2.0.E-02 2.5.E-02
Xi
Dari grafik
Temperature 4 Temperature 6
yang telah
diperoleh, terluhat bahwa laju pengeringan mengalami fluktuasi. Pada level suhu 4, laju
pengeringan sempat mengalami peningkaan yang dikarenakan konsentrasi kandungan air yang
menurun, tetapi laju kembali mengalami penurunan dikarenakan kondisi kandungan air yang
kembali konstan. Sedangkan pada level suhu 6, mengalami penurunan dan peningkatan yang
disebebkan oleh banyaknya air yang terdapat pada partikel untuk peningkatan lalu mengalami
penurunan karena kondisi air yang terkandung tidak homogen pada setiap tempat dimana hal ini
dapat mengurang kemampuan pengeringan. Berdasarkan teori, seharusnya laju pengeringan akan
menurun seiring dengan menurunnya kandungan air.
8.0.E-02
6.0.E-02
mi (g/s)
4.0.E-02
2.0.E-02
0.0.E+00
0.0.E+00 5.0.E-03 1.0.E-02 1.5.E-02 2.0.E-02 2.5.E-02
-2.0.E-02
-4.0.E-02
TemperatureXi4 Temperature 6
8
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa Laju penguapan pada level suhu 6 lebih tinggi daripada
level suhu 4. Hal ini terjadi karena penguapan air akan lebih meningkat dengan suhu yang tinggi.
Peningkatan laju penguapan yang terjadi pada beberapa proses pengeringan juga dapat
dikarenakan jumlah air yang dapat diupkan pada bagian tertentu oleh aliran udara berjumlah lebih
banyak sehingga molekul air yang terbawa oleh aliran lebih banyak dan laju penguapan pun naik
seiring dengan berkurangnya kandungan air. Tetapi pada kondisi akhir, laju penguapan akan turun
hal ini dikarenakan sudah banyak air yang menguap sehingga jumlah air yang dapat diupkan
selebihnya menjadi berkurang dan laju penguapan pun menurun seiring dengan waktu pada proses
pengeringan dengan alat tertentu.