Anda di halaman 1dari 5

EL-4045 PERANCANGAN IC DIGITAL

Tri Agung Susilo 13214037

Dosen : Trio Adiono, ST., MT., Ph.D.

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Institut Teknologi Bandung

a) Membuat rangkaian inveter dan menentukan nilai W/L


Pertama tama desain inverter yang terdiri dari transistor pmos dan nmos

Gambar 1 : Rangkaian Inverter


Nilai L dipilih sebesa 0.15um karena menyesuaikan dengan teknologi yang digunakan pada
Mentor Graphic yang merupakan spesifikasi defaultnya. Nilai L yang semakin kecil akan
menyebabkan aliran arus menjadi lebih besar. Nilai W diset menjadi 2 kali nilai L yaitu sebesar
300nm karena perbandingan mobilitas antara electron dan hole terpaut hampir 3 kalinya.
Dipilih 2:1 karena jika menggunakan perbandingan 3:1 dimensi transistor akan semakin besar,
karena semakin besar nilai W maka dimensi transistor juga semakin besar, namun arus yang
dialirkan akan semakin besar pula.

b) Simulasi rangkaian inverter dengan input sinyal pulse frekuensi = 1Mhz, risetime dan falltime
= 1ns, Vdd = 3.3V
Rangkaian inverter yang telah didesain di atas kemudian dibuat blok rangkaian untuk
menyederhanakan bentuk inverter yang didesain selama proses simulasi

Gambar 3 : rangkaian testbench


Blok rangkaian yang telah dibuat direpresentasikan menjadi bentuk segitiga dengan 3 buah
pin yakni Input, Power (vdd), dan Output.
Kemudian rangkaian disimulasikan secara dc menghasilkan hasil sebagai berikut :

Kemudian disimulasikan secara transien didapatkan hasil sebagai berikut

Lebar atau width simulator diset menjadi 25nS sedangkan periode yang digunakan adalah 1uS
yang artinya frekuensi yang digunakan adalah 1Mhz.
Dari gambar di atas terlihat bahwa inverter yang didesain dapat bekeja sesuai keinginan,
terlihat ketika input bernilai LOW maka akan menghasilkan output HIGH.
Dari gambar pertama kita juga dapat menentukan nilai VOH, VOL, VIL, VIH, NMH, NML serta
batas daerah transisi. Didapat nilai VOH = 2.47 V, VOL = 0.615 V, VIL = 1.22 V, VIH = 1.55V,
NMH = 0.92, NML = 0.658 dan daerah transisi pada range antara 1.22 V dan 1.55
c) Meningkatkan frekuensi sinyal pulsa hingga mencapai frekuensi kerja maksimum dari
transistor yang digunakan
Karena pada soal point b saat pengujian menggunakan frekuensi 1MHz transistor masih dapat
bekerja secara normal. Frekuensi kemudian dinaikkan menjadi 1Ghz

Terlihat bahwa ketika frekuensi dinaikan menjadi 1Ghz, transistor masih dapat bekeja
meskipun terdapat sedikit noise. Kemudian frekuensi kembali dinaikkan menjadi 10Ghz dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Terlihat bahwa output yang dihasilkan oleh transistor sudah sangat berbeda. Jika naikan
menjadi 100Ghz, maka grafik akan menjadi seperti :

Pada frekuensi ini transistor sudah tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya. Jadi Batasan
frekuensi dapat dikatakan antara 10Ghz – 100 Ghz. Adanya Batasan frekuensi ini dikarenakan
adanya kapasitansi parasitic yang dapat menyebabkan delay karena adanya proses charging
dan discharging. Jika frekuensi terlalu cepat, maka sebelum charging kapasitor sudah harus
didischarge yang akan mengakibatkan gelombang mirip segitiga di atas.

Anda mungkin juga menyukai