b) Simulasi rangkaian inverter dengan input sinyal pulse frekuensi = 1Mhz, risetime dan falltime
= 1ns, Vdd = 3.3V
Rangkaian inverter yang telah didesain di atas kemudian dibuat blok rangkaian untuk
menyederhanakan bentuk inverter yang didesain selama proses simulasi
Lebar atau width simulator diset menjadi 25nS sedangkan periode yang digunakan adalah 1uS
yang artinya frekuensi yang digunakan adalah 1Mhz.
Dari gambar di atas terlihat bahwa inverter yang didesain dapat bekeja sesuai keinginan,
terlihat ketika input bernilai LOW maka akan menghasilkan output HIGH.
Dari gambar pertama kita juga dapat menentukan nilai VOH, VOL, VIL, VIH, NMH, NML serta
batas daerah transisi. Didapat nilai VOH = 2.47 V, VOL = 0.615 V, VIL = 1.22 V, VIH = 1.55V,
NMH = 0.92, NML = 0.658 dan daerah transisi pada range antara 1.22 V dan 1.55
c) Meningkatkan frekuensi sinyal pulsa hingga mencapai frekuensi kerja maksimum dari
transistor yang digunakan
Karena pada soal point b saat pengujian menggunakan frekuensi 1MHz transistor masih dapat
bekerja secara normal. Frekuensi kemudian dinaikkan menjadi 1Ghz
Terlihat bahwa ketika frekuensi dinaikan menjadi 1Ghz, transistor masih dapat bekeja
meskipun terdapat sedikit noise. Kemudian frekuensi kembali dinaikkan menjadi 10Ghz dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Terlihat bahwa output yang dihasilkan oleh transistor sudah sangat berbeda. Jika naikan
menjadi 100Ghz, maka grafik akan menjadi seperti :
Pada frekuensi ini transistor sudah tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya. Jadi Batasan
frekuensi dapat dikatakan antara 10Ghz – 100 Ghz. Adanya Batasan frekuensi ini dikarenakan
adanya kapasitansi parasitic yang dapat menyebabkan delay karena adanya proses charging
dan discharging. Jika frekuensi terlalu cepat, maka sebelum charging kapasitor sudah harus
didischarge yang akan mengakibatkan gelombang mirip segitiga di atas.