ARTIKEL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
Disusun oleh :
Egi Ardhi Saputra 12100117153
Preseptor :
Budiman, dr., M.KM
Kritina Dwiastuti, dr
Abstract. Indonesia in 2015 is ranked second country with the highest burden of
tuberculosis (TB) disease in the world. The prevalence of TB disease is increasing, in
2012 the number of Pulmonary TB cases recorded in Bandung District Health Office
reached 3,446 cases. The purpose of this study is to know the description of knowledge,
attitude, and behavior of housewife to Tuberculosis in Rancakole Village, Bandung
Regency. This research use cross sectional research method. This research was
conducted in Rancakole Village, Arjasari Sub-district, Bandung Regency in March 2018,
subject of 210 respondents selected by cluster sampling. The results showed that most of
the respondents had sufficient knowledge of TB disease (49%), attitude toward good TB
disease (94,2%), and good behavior (44,8%). This result illustrates that Rancakole
Village Housewife has good attitude and behavior, but there is still less knowledge and
behavior of respondent so that possible increase of incidence of tuberculosis.
Keywords: Knowledge, Attitude, Behaviour, Tuberculosis
Abstrak. Indonesia pada tahun 2015 berada pada peringkat kedua negara dengan
beban penyakit Tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Prevalensi penyakit TB semakin
meningkat, pada tahun 2012 jumlah kasus TB Paru yang terdata di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat mencapai 3.446 kasus. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu rumah tangga
terhadap Tuberkulosis di Desa Rancakole Kabupaten Bandung. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Rancakole Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung pada bulan Maret 2018, subjek
penelitian sebanyak 210 responden yang dipilih secara cluster sampling. Hasil penelitian
menunjukkan Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang penyakit TB yang
cukup (49%), sikap terhadap penyakit Tb yang baik (94,2%), dan memiliki perilaku yang
baik (44,8%). Hasil ini menggambarkan bahwa Ibu Rumah Tangga Desa Rancakole
memiliki sikap dan perilaku yang baik, namun masih terdapat pengetahuan dan perilaku
responden yang kurang sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan insidensi
tuberkulosis.
Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku, Sikap, Tuberkulosis
1
Pendahuluan
(ISPA), diare, malaria, campak dan lain sebagainya. Menurut WHO tahun
2002, 54% dari kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang gizi.
Kekurangan gizi pada balita ini meliputi kurang energi dan protein serta
kekurangan zat gizi seperti vitamin A, zat besi, iodium dan zinc.2
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung pada tahun
2004, persentase balita dengan status gizi yang cukup di kota Bandung
sampai dengan 90,45%. Sedangkan yang masih berstatus gizi buruk dan
gizi kurang, masing-masing sebesar 1,31% dan 10,87%. Di lain pihak ada
Balita merupakan salah satu kelompok yang rawan gizi selain ibu
hamil, ibu menyusui dan lanjut usia. Pada masa ini pertumbuhan sangat
2
cepat diantaranya pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik,
mental dan sosial (Depkes, 2000). Anak usia bawah 5 tahun (Balita)
lebih. Semakin tinggi faktor risiko yang berlaku terhadap anak tersebut
Protein (KEP).2 Pada usia balita, kecukupan gizi pada anak sangat
memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Pada
masa bayi dan balita, orang tua harus selalu memperhatikan kualitas dan
makan yang seimbang dan teratur setiap hari, sesuai dengan tingkat
kecukupannya.4
terutama dalam pemberian gizi yang cukup pada anak balita, menuntut
ibu harus mengetahui dan memahami akan kcbutuhan gizi pada anak,
untuk itu yang harus dimiliki oleh ibu adalah pengetahuan tentang
Padasuka.
3
Metode
Hasil
4
Tabel 1 Karakteristik Usia, Tingkat Pendidikan, dan Pekerjaan
Ibu di Desa Padasuka
Karakteristik
Jumlah Persentase
(n) (%)
Usia
<20 2 0,95
21-30 47 22,38
31-40 51 24,29
41-50 68 32,38
>50 42 20,00
Tingkat Pendidikan
Tidak sekolah /tidak tamat 0 0,00
SD 58 27,62
SLTP 80 38,09
SLTA 65 30,95
Perguruan Tinggi 7 3,34
Pekerjaan
Pegawai Negeri 4 1,90
Pegawai Swasta 34 16,19
Pedagang 55 26,19
Petani 4 1,90
Buruh 15 7,15
Lain-lain 3 1,43
Padasuka berdasarkan usia adalah ibu dengan kelompok usia berumur 41-
5
Tabel 2 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Status Gizi Balita
di Desa Padasuka
Jumlah Persentase
Pengetahuan
(n) (%)
Baik 84 40,00
Cukup 105 50,00
Kurang 21 10,00
Jumlah 210 100
garis merah (BGM) pada ibu di Desa Padasuka di wilayah kerja puskesmas
Pembahasan
mengetahui mengenai gizi serta status gizi balita. Hal tersebut bisa
tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut bisa mengarah yang lebih
baik jika individu tersebut menganggap bahwa itu bermanfaat, tetapi juga
ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk jika
keyakinannya.5
6
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang
masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan dipercaya dari orang yang
berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
meningkatkan pengetahuan.8
Simpulan
7
Saran
Gizi.
2. Bagi kantor desa, sebagai informasi tambahan keadaan kesehatan
Ucapan Terimakasih
Daftar Pustaka
8
6. Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat.Jakarta:Rineka Cipta
7. Nursalam Dan Pariani, (2001), Pendekatan Praktis Metodologi
Riset Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
8. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah
Pengantar Prose Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.