Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA KURIKULUM

SMP NEGERI 2 PEGANDON


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
====================================================

I. PENDAHULUAN
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami
perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap
permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut
perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah yang
terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan
dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan
standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakupi pengembangan
dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek
tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan
melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri
dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah. Dokumen KTSP terdiri dari dokumen I dan
dokumen II. Kerangka Dasar KTSP, Standar Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata
Pelajaran yang disusun untuk masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan.
Seiring dengan tuntutan dan dinamika dunia pendidikan, SMP 2 Pegandon pada
tahun pelajaran 2017/2018 menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas VIII dan IX. Program kerja ini disusun
dengan maksud agar dapat dijadikan sebagai panduan dalam melaksanakan kurikulum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

II. MANAJEMEN PELAKSANAAN KTSP


A. Pengertian Manajemen
Manajemen pendidikan adalah proses mengkoordinasi semua kegiatan warga
sekolah dan memanfaatkan semua sumber secara efisien dan berkelanjutan untuk
mencapai tujuan sekolah. Ada 3 komponen penting dalam manajemen pendidikan, yaitu
sumber, kegiatan, dan tujuan. Tujuan sekolah adalah mengembangkan kompetensi
siswa secara optimal menjadi kemampuan untuk hidup di masyarakat dan ikut
menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, semua aktivitas dan sumber diarahkan
untuk mencapai tujuan sekolah.
Pada dasarnya ada 5 hal penting dalam manajemen, yaitu penentuan tujuan,
perencanaan kegiatan, pengorganisasian sumber (orang/materiil), pengendalian proses,
penetapan, dan penyempurnaan standar. Sebagai pedoman, komponen manajemen yang
dibahas dibatasi pada masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

B. Karakteristik KTSP
Implikasi penerapan KTSP terletak pada sistem pembelajaran dan sistem
penilaian yang memiliki karakteristik adanya standar kompetensi (SK) yang harus
dicapai siswa. Tingkat keberhasilan belajar siswa dinyatakan dengan SK yang telah
dicapai. Jadi, keberhasilan belajar siswa dinyatakan dengan membandingkan antara
kemampuan siswa dan standar. Sistem penilaiannya menggunakan acuan kriteria yang
harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Kemampuan lulusan dijabarkan menjadi standar kompetensi mata pelajaran,
yaitu kemampuan yang harus dimiliki siswa pada setiap mata pelajaran. SK yang masih
bersifat umum dijabarkan menjadi sejumlah kompetensi dasar (KD), yaitu kemampuan

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 1


minimum yang harus dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Setiap KD
dijabarkan lagi ke dalam sejumlah indikator.
Implikasi penerapan KTSP pada program pembelajaran adalah adanya program
remidi, pengayaan, dan percepatan. Remidi ditujukan kepada siswa yang belum
menguasai KD tertentu. Siswa yang telah mencapai KD dikategorikan menjadi dua,
yaitu:
(1) Siswa yang telah mencapai persyaratan minimum (siswa yang mencapai ketutasan
belajar 75%-89% diberi program pengayaan dengan mempelajari kembali KD yang
belum tuntas untuk pengayaan. Ketuntasan belajar minimal disesuaikan dengan
kondisi sekolah).
(2) Siswa yang telah mencapai ketuntasan 90% atau lebih diberi program percepatan,
yaitu mempelajari KD berikutnya.
Penilaian acuan kriteria berasumsi bahwa hampir semua orang bisa belajar apa
saja, hanya waktu yang diperlukan berbeda. Dalam pelaksanaan KBM, kecepatan
belajar siswa harus menjadi perhatian guru. Dalam hal ini, guru bertindak sebagai
fasilitator untuk mendorong terjadinya proses pembelajaran pada siswa.

C. Peningkatan Kualitas Berkelanjutan


Indikator kualitas pendidikan selalu berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena
itu, upaya peningkatan kualitas harus dilakukan terus-menerus dan berkelanjutan. Hal
itu dapat tercapai jika semua warga sekolah ingin berubah, yaitu melakukan inovasi
dalam berpikir dan bertindak. Perubahan ini mengacu pada pembentukan masyarakat
belajar di sekolah atau sekolah belajar.

D. Pemberdayaan SDM
Pemberdayaan SDM dapat dilakukan melalui:
(1) pemberdayaan guru dan karyawan untuk ikut menjadi pengurus atau anggota tim
pelaksana KTSP, seperti tim perencanaan, pengorganisasi, dan evaluasi program
sesuai dengan kompetensinya masing-masing;
(2) peningkatan motivasi kerja guru dan karyawan melalui pemberian penghargaan
(finansial dan/nonfinansial, seperti tabungan atau promosi khusus) bagi yang
berprestasi.
(3) Pemberian tugas yang jelas sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan
tanggung jawab masing-masing.
Salah satu komponen penting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan KTSP adalah
guru. Guru memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:
(1) Guru sebagai pengajar:
a. mengembangkan bahan ajar, melaksanakan proses pembelajaran, memberi
bimbingan akademik, dan remidi;
b. membuat laporan kepada wali kelas tentang kemajuan belajar siswa secara
individu maupun klasikal untuk mata pelajaran yang dibinanya.
(2) Guru sebagai bagian dari Tim MGMP sekolah:
a. membentuk MGMP di sekolah sebagai forum komunikasi bagi guru-guru
mapel sejenis.
b. Mengadakan pertemuan-pertemuan rutin untuk mengembangkan bahan ajar,
strategi pembelajaran, dan sistem penilaiannya.
(3) Guru sebagai wali kelas bertugas membuat laporan kepada kepala sekolah tentang
kemajuan belajar siswa binaannya, baik secara individu maupun klasikal untuk
semua mapel.
(4) Guru sebagai pembimbing kegiatan ekstrakurikuler.
(5) Guru dan/karyawan sebagai tim evaluasi.
(6) Guru dan/karyawan sebagai pengelola perpustakaan.

E. Manajemen Media Pembelajaran


Salah satu ciri pembelajaran dengan pendekatan kompetensi adalah penggunaan
multimedia. Guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai media dan
sumber belajar lainnya untuk memberikan kesan yang menyenangkan bagi siswa
sehingga mudah menyerap materi ajar.

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 2


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran:
(1) ada petugas khusus yang meyanai guru dalam penyiapan media pembelajaran;
(2) sebelum pelajaran dimulai media pembelajaran diharapkan sudah siap di ruang
kelas;
(3) agar tidak terjadi saling tumpang tindih dalam penggunaan media diperlukan
koordinasi antara guru, petugas, dan jadwal pelajaran;
(4) tersedia ruang khusus untuk menyimpanan media pembelajaran;
(5) ada mekanisme keluar masuknya peralatan media dari ruang khusus
penyimpanan, perawatan, dan penggunaan media.

III. STRUKTUR KURIKULUM

Kurikulum SMP 2 Pegandon Kabupaten Kendal yang memuat mata pelajaran dan
alokasi waktu dapat dilihat pada tabel berikut :

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Pengetahuan Alam 4 4 4
8. Kesenian 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani 2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal : 1. Bahasa Jawa 2 2 2
2. Pkk (Tata Boga) 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 34 34 34
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Keterangan:
Mengacu pada ketentuan yang berlaku, SMP 2 Pegandon Kabupaten Kendal
menambah 5 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan dengan rincian : (1) 2 jam
pelajaran untuk mulok (Tata boga); (2) 1 jam pelajaran tambahan untuk mata pelajaran
Bahasa Inggris; (3) 1 jam tambahan pelajaran untuk mata pelajaran matematika; dan (4) 1
jam untuk mata pelajaran IPS. Dengan demikian dalam satu minggu terdapat 37 jam
pelajaran.

C. Strategi Pembelajaran
Ciri utama pembelajaran KTSP terletak pada penentuan strategi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
1. Bentuk strategi pembelajaran
a. Tatap muka, berupa pengembangan bentuk interaksi langsung antara guru dan siswa
(cermaha, diskusi, presentasi seminar di bawah bimbingan guru, ulangan blok, dan
kuis).
b. Pengalaman belajar, berupa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa melalui
interaksi dengan objek/sumber belajar (mendemonstrasikan, mempraktikkan,
menyimulasikan, melakukan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan,
menemukan, mengamati, meneliti, dll.).
Kedua strategi tersebut perlu diaplikasikan secara bersama-sama disesuaikan dengan
kebutuhan, dan situasi serta kondisi penunjangnya.

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 3


2. Komponen strategi pembelajaran
a. Komponen utama( urutan kegiatan pembelajaran, metode, media, waktu)
b. Subkomponen (pendahuluan, penyajian, penutup)
Komponen utama dan subkomponen diimplementasikan dalam penyusunan silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Pemilihan strategi pembelajaran:
a. memudahkan pencapaian KD
b. meningkatkan ketuntasan serta keutuhan belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor)
c. mengembangkan pembelajaran kontekstual (CTL)

IV. ASPEK-ASPEK KOMPETENSI SETIAP MATA PELAJARAN DALAM KTSP

No. Mata Pelajaran Aspek Kompetensi Keterangan


1 Pendidikan Agama Penguasaan Konsep dan nilai-nilai Setiap aspek
Penerapan kompetensi harus
dinilai secara
2 Pendidikan Penguasaan Konsep dan nilai-nilai
kuantitatif dalam
Kewarganegaraan Penerapan setiap ulangan
3 Bahasa dan Sastra Mendengarkan (baik ulangan
Indonesia Berbicara harian, ulangan
tengah semester,
Membaca
maupun ulangan
Menulis semester). Pada
4 Bahasa Inggris Mendengarkan akhir semester,
Berbicara aspek kompetensi
pada setiap mata
Membaca
pelajaran
Menulis dilaporkan
5 Matematika Pemahaman Konsep kepada orang
Penalaran dan Komunikasi tua/wali murid).
Pemecahan Masalah
6 Ilmu Pengetahuan Alam Pemahaman dan Penerapan Konsep
Kinerja Ilmiah
7 Ilmu Pengetahuan Sosial Penguasaan Konsep
Penerapan
8 Kesenian Apresiasi
Kreasi
9 Pendidikan Jasmani Permainan dan Olahraga
Aktivitas Pengembangan
Uji diri / Senam
Aktivitas Ritmik
Akuatik/Pend. Luar Kelas
10 Pilihan: Kreasi Produk Kerajinan
a. Keterampilan Kreasi Produk Teknologi
b. Teknologi Informasi Etika Pemanfaatan
dan Komunikasi Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi
Penugasan Proyek
11 Bahasa Jawa Pengetahuan
Praktek
12 Keterampilan PKK Pengetahuan
Praktek

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 4


V. PENILAIAN
1. Sistem Penilaian
 Sistem penilaian mencakupi jenis ujian, bentuk soal, dan pelaksanaannya,
pengelolaan & pelaporan hasil ujian.
 Jenis ujian adalah berbagai tagihan, seperti ulangan atau tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik.

2 Tujuan Penilaian
 Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
 Menentukan kebutuhan pembelajaran
 Membantu dan mendorong siswa
 Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
 Menentukan strategi pembelajaran
 Akuntabilitas lembaga
 Meningkatkan kualitas pendidikan

3. Acuan Penilaian Kriteria


 Pada prinsipnya semua siswa memiliki kemampuan yang sama dan bisa belajar apa
saja, hanya waktu yang diperlukan untuk mencapai kemampuan tertentu berbeda.
 Standar ketuntasan harus ditentukan terlebih dahulu. Kriteria kelulusan yang
ditentukan oleh pusat sebesar 75% masih dirasakan terlalu berat. Pada tahun
pelajaran 2013/2014 ini, SMP 2 Pegandon menetapkan standar kelulusan antara 65
- 70%. Hasil penilaian dinyatakan “Lulus dan Tidak Lulus”. Siswa yang sudah
mencapai ketuntasan belajar  65% - 70% dinyatakan lulus, sedangkan yang
mencapai ketuntasan belajar kurang dari 65% - 70% dinyatakan tidak lulus. Kriteria
kelulusan (kriteria ketuntasan minimal = KKM) harus ditentukan sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan. Jika penetapan kriteria dilakukan setelah data
terkumpul atau setelah meilhat skor semua siswa dalam kelompok itu, acuan yang
digunakan bukan kriteria, melainkan norma. Setiap guru harus memiliki catatan
tentang KD yang sudah dan yang belum dikuasai oleh setiap siswa. Selanjutnya,
informasi tersebut disampaikan kepada wali kelas agar dapat digunakan untuk
berbagai tujuan pembinaan.

4. Indikator
 Karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respon yang harus dapat
dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik, untuk menunjukkan bahwa siswa
ybs. telah mencapai KD tertentu.
 Dikembangkan dari KD;
 Menggunakan kata kerja operasional dengan tingkat berpikir menengah dan tinggi;
 Tiap KD dijabarkan beberapa indikator;
 Untuk non-tes, dibuat dulu ciri-ciri (indikator) yang dijabarkan dari aspek yang
akan diukur, misalnya minat, motivasi belajar, disiplin, kerjasama, dsb.

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam syatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator sebesar 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan kompleksitas materi,
kemampuan sumber daya pendukung, dan tingkat kemampuan rata-rata (intake)
peserta didik. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan
minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, kemampuan sumber daya
pendukung, dan tingkat kemampuan rata-rata (intake) peserta didik, maka SMP 2

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 5


Pegandon Kabupaten Kendal menentukan kriteria Ketuntasan per mata pelajaran pada
tahun ajaran 2017/2018 seperti pada tabel berikut ini :

Target
Keterangan
No Mata Pelajaran Ketuntasan
VII VIII IX
1. Pendidikan Agama 66 68 70
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 67 70
3. Bahasa Indonesia 71 70 71
4. Bahasa Inggris 66 66 67
5. Matematika 66 66 66
6. IPA 65 66 66
7. IPS 66 67 68
8. Seni Budaya 67 69 70
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 71 73
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 66 66 66
11. Muatan Lokal : 1. Bahasa Jawa 65 67 70
2. Keterampilan PKK 69 71 72

Catatan : Diusahakan peningkatan ketuntasan belajar dengan rasio 5% setiap tahun


sehingga ditargetkan pada tahun ajaran 2013/2014 akan mencapai kriteria
ketuntasan ideal 75%.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
1) Kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan hasil belajar siswa selama 1 tahun
pelajaran.
2) Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik.
b) Kehadiran minimal 80%
c) Telah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
d) Jumlah mata pelajaran yang tidak tuntas lebih dari 4 mata pelajaran.
b. Kelulusan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 78 Tahun 2008
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewartganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran penjaskes.
3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4) Lulus ujian nasional.

7. Sistem penilaian berkelanjutan menilai semua kd.


 Ujian dapat dilakukan pada satu atau lebih KD
 Hasil ujian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remidial atau program
pengayaan.
 Ujian mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
 Aspek afektif diukur melalui pengamatan dan kuesioner .
 Nilai remidial tidak melebihi nilai minimum batas ketuntasan yang ditetapkan
guru.
 Ujian dapat dilakukan beberapa kali sampai siswa mencapai tingkat ketuntasan
yang ditetapkan.
 Materi ujian dapat terdiri dari satu atau sejumlah Kompetensi Dasar.

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 6


 Nilai akhir semester merupakan nilai komulatif dari keseluruhan nilai perolehan,
selama satu semester yang terkait.

8. Program Remidial
 Siswa yang telah mengikuti program pembelajaran ditagih melalui tugas-tugas,
kuis, ulangan harian, dan ulangan tengah semester.
 Pemberian Tugas
 Pembelajaran Ulang
 Belajar Mandiri
 Belajar Kelompok dengan Bimbingan Alumni atau tutor sebaya, dan lain-lain,
yang semuanya diakhiri dengan ujian. Siswa yang belum tuntas belajar diberi
program remidi, yaitu mempelajari lagi KD yang belum dikuasai, kemudian
diberi ulangan harian lagi. Setelah mempelajari 2 atau 3 SK, siswa diberi ulangan
tengah semester.

9. Tahap-tahap kegiatan guru dan siswa adalah sbb:


a. Siswa terlibat aktif dalam KBM untuk mencapai beberapa KD.
b. Guru memberi tugas PR dan kuis.
c. Hasil PR dan kuis dianalisis untuk merancang program remidi.
d. Siswa mempelajari KD berikutnya.
e. Guru memberi tugas rumah dan kuis.
f. Setelah belajar sejumlah KD (sekitar 4 minggu), guru mengadakan ulangan
harian.
g. Guru menilai ulangan harian dan menganalisis hasilnya.
h. Siswa yang belum menguasai semua KD mengikuti program remidi, yaitu belajar
lagi dan mengikuti ulangan harian.
i. Setelah mempelajari sekitar 3 SK (6 minggu), siswa menempuh ulangan tengah
semester.
j. Guru menilai ulangan tengah semester dan menganalisisnya untuk menentukan
program remidi, pengayaan, dan percepatan.

10. Bobot penilaian ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
adalah sbb :

(2 x UH)  UTS  UAS NR : Nilai Raport


NR = UH : Ulangan Harian
4
UTS : Ulangan Tengah Semester
US : Ulangan Akhir Semester

Ulangan harian diberi bobot lebih tinggi dari pada ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester. Ulangan harian merupakan penilaian formatif, sedangkan
ulangan tengah semester merupakan penilaian subsumatif.

11. Program Pengayaan


Penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi,
mengerjakan soal yang hasilnya dinilai dan direkam, tidak mempengaruhi nilai rapor,
tetapi tetap diungkapkan dalam keterangan profil hasil belajar siswa.

12. Aspek yang Diukur dalam Penilaian


a. Kognitif (6 Tingkat Kognitif Berfikir)
 pengetahuan (knowledge), kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota,
rumus).
 pemahaman (comprehension), kemampuan memahami (misalnya:
menyimpulkan suatu paragraf).
 aplikasi (application), kemampuan penerapan (misalnya: menggunakan suatu
informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah).

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 7


 analisis (analysis), kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas
menjadi bagian-bagian kecil (misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti
suatu puisi).
 sintesis (synthesis), kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi
suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di
laboratorium).
 evaluasi (evaluation), kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan
mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
 untuk penyusunan soal, sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam
silabus, hendaknya memiliki tingkat berpikir menengah sampai tinggi.

b. Afektif
 Mencakupi penilaian sikap, tingkah laku, minat, emosi dan motivasi,
kerjasama, koordinasi dari setiap siswa.
 Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
o aspek afektif yang berkaitan langsung: minat siswa terhadap mata
pelajaran tertentu (observasi/kuesioner) dengan idnikator berupa
kehadiran di kelas, kelengkapan dan kerapian catatan, bukti catatan yang
dibaca siswa, aktivitas tanya jawab dikelas.
o aspek afektif yang tidak berkaitan langsung dengan hasil belajar kognitif
(kepribadian): kelakuan, kebersihan, kerajinan
 Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi
dalam penilaian berikutnya.
 Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti) dan
penilaian afektif per matapelajaran.

c. Psikomotor
 Tidak semua mata pelajaran dapat dinilai aspek psikomotornya (disesuaikan
dengan tuntutan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa)
 Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan praktik: Pendidikan
Agama, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani, Praktik IPA dan Bahasa.

13. Tagihan
a. Tingkat kemampuan yang dituntut dari siswa setelah ia mempelajari kompetensi
dasar tertentu yang ditunjukkan dengan berbagai perilaku hasil belajar.
b. Tagihan dari hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui berbagai cara atau jenis:
 KUIS, isian atau jawaban singkat yang menanyakan hal-hal prinsip.
 PERTANYAAN LISAN, mengukur pemahaman terhadap konsep, prinsip,
atau teorema.
 ULANGAN HARIAN, dilakukan secara periodik pada akhir pembelajaran
KD tertentu.
 ULANGAN TENGAH SEMESTER, dilakukan dengan menggabungkan
beberapa KD dalam satu waktu.
 TUGAS INDIVIDU, diberikan dalam waktu-waktu dan kebutuhan tertentu
dalam berbagai bentuk (klipping, paper, dsb.)
 TUGAS KELOMPOK, digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok.
 RESPONSI atau UJIAN PRAKTIK, digunakan pada MP tertentu yg
membutuhkan praktikum, baik pra (untuk mengetahui kesiapan) maupun
pasca (untuk mengetahui pencapaian KD tertentu.
 LAPORAN KERJA PRAKTIK, dilakukan pada MP yang membutuhkan
praktikum dengan mengamati suatu gejala dan dilaporkan.

14. Penilaian Portofolio


a. Penilaian dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas
hasil pekerjaan seseorang.
b. Salah satu metode penilaian berkesinambungan yang memiliki hasil penilaian
dengan akurasi yang tinggi.

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 8


c. Kumpulan hasil belajar/karya siswa (hasil-hasil tes, tugas perorangan, praktikum)
yang dinilai proses kemajuannya, baik secara analitik, holistik, maupun
kombinasi keduanya.
d. Berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan (progress) tentang kompetensi
yang telah dicapai dan mendiagnosis kesulitan belajar dll.(bagi guru, siswa dan
orang tua).
e. Sangat efektif untuk proses perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran
dan dapat memberikan umpan balik
f. Dalam praktiknya guru dapat mengembangkan berbagai cara sesuai dengan
kreatifitas masing-masing.
g. Jenis penilaian portofolio dapat diterapkan di antaranya pada kemampuan menulis
(bahasa) dan melukis (seni). Contoh portofolio menulis dipakai untuk mengukur
kemampuan khusus menulis yang menilai proses kemajuannya dan mendiagnosis
bidang-bidang yang memerlukan peningkatan.
h. Evaluasi produk portofolio berdasarkan penskoran holistik, analitik, atau
kombinasi keduanya. Penskoran holistik berdasarkan keseluruhan impresi dari
produk, bukan hanya sekedar pertimbangan unsur-unsur individu. Keputusan
global dibuat dengan menggunakan skor numerik untuk setiap produk.
i. Penskoran analitik memerlukan keputusan untuk setiap ka-rakteristik yang
berbeda dari suatu produk. Sebagai contoh: penilaian kemampuan menulis seperti
organisasi, vocabulary, gaya, ide-ide, dan mekanik dinilai terpisah.

15. Penyiapan Perangkat Penilaian


a. Sebelum masa semester 1, guru/kelompok MGMP sekolah menyusun silabus dan
sistem penilaian untuk kurun waktu 1 semester atau 2 semester (1 thn).
b. Setiap indikator pada masing-masing KD, minimal dibuatkan 3 (tiga) bentuk/jenis
tagihan (1 soal ujian blok, 1 ujian susulan, dan 1 soal remidial).
c. Ditentukan jadwal ujian blok dan remidial, minimal untuk 1 semester.
d. Pada awal semester, guru menjelaskan SK dan KD yang harus dicapai oleh siswa,
berikut sistem penilaian yang akan diterapkan.
e. Pelaksanaan ujian dilakukan dengan penjadwalan yang matang untuk
menghindari beban ujian yang berlebihan pada hari yang sama. Perlu koordinasi
antarguru matapelajaran, jadwal ujian diinformasikan kepada orangtua dan siswa.
f. Setiap hasil ujian ditelaah oleh guru melalui MGMP, dan direkam secara
berkelanjutan untuk mengetahui tingkat pencapaian SK/KD.
g. Hasil setiap Ulangan Tengah Semester dilaporkan secara komprehensif kepada
orangtua, baik KD yang telah maupun yang belum dicapai.

16. Penyiapan Bahan Penilaian


a. Jenis Tagihan
 Penilaian Proses:
a). Tes
- Tes Tertulis (kognitif)
- Tes Lisan (kognitif, psikomotor dan afektif : wawancara, kuis)
- Tes Perbuatan (Psikomotor, kognitif): Demonstrasi, Eksperimen
b). Non Tes
 Penilaian Produk: (individu/kelompok)
a). Laporan
b). Hasil Karya
b. Bentuk Instrumen
 Tes Tertulis
- Obyektif : Pilihan ganda, Menjodohkan, Benar Salah
- Non Obyektif : Kuis/Jawaban Singkat, uraian
 Tes Lisan (pedoman wawancara)
 Tes Perbuatan (daftar cek, lembar pengamatan)
 Non Tes (angket, kuesioner, check-list, inventori, skala sikap, dan
pengamatan)

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 9


 Produk (daftar cek/pedoman penskoran)

17. Pelaporan Hasil Belajar (Rapor)


a. Setiap akhir semester, guru menelaah hasil pencapaian belajar setiap siswa
(semua nilai ulangan tengah semester , tugas-tugas, ulangan harian, dsb.)
b. Tiap akhir semester, profil hasil belajar siswa disampaikan kepada siswa dan
orangtua siswa.
c. Nilai raport pada prinsipnya merupakan rangkuman nilai (ulangan tengah
semester, tugas-tugas, ulangan harian, dan nilai-nilai harian lainnya) selama
semester berlangsung.
b. Menjawab keingintahuan orangtua seperti:
 Bagaimana siswa belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial maupun
emosional
 Sejauhmana partisipasi anaknya dalam kegiatan di sekolah
 Kemampuan apa yang diraih siswa selama kurun waktu belajar tertentu
 Apa yang harus dilakukan orangtua untuk membantu mengembangkan
potensi anaknya lebih lanjut

VI. PENUTUP
Demikian program kerja ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan KTSP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kendal, 17 Juli 2017

Mengetahui, Penyusun,
Kepala SMP 2 Pegandon, 1. Kurikulum I

Gunadi, S.Pd, M.Si Sukajiyah, SKM


NIP. 19610115 198303 1 014 NIP. 19771021 200604 2 006
2. Kurikulum II

Sudarmadi, S.Pd
NIP.

Program Kerja Kurikulum 2017/2018 10

Anda mungkin juga menyukai