Anda di halaman 1dari 16

.. , I

.. •

" ~ ~.
. f

SNI
SNI 01-6366-2000

Standar Nasional Indonesia

Batas maksimum cemaran mikroba dan batas


maksimum residu dalam bahan makanan asal hewan

res Badan Standardisasi Nasional


: \

Standar Nasional Indonesia


SNI No. : 01 - 6366-2000

Daftar lsi

Halaman

Pendahuluan
Daftar lsi i
Judul 1
1 Ruang Lingkup 1
2 Definisi 1
3 Klasifikasi 2
4 Persyaratan 2
5 Cara Pengambilan Contoh 2
6 Cara Pemeriksaan 2
, '

. >

Standar Nasional Indonesia


SNI No. : 01 - 6366-2000

Batas Maksimum Cemaran Mikroba


Dan Batas Maksimum Residu
Dalam Bahan Makanan Asal Hewan

Pendahuluan

Bahan makanan khususnya yang berasal dari hewan mempunyai sifat mudah
rusak. Kerusakan tersebut diakibatkan oleh adanya perubahan yang terjadi,
baik di dalam bahan itu sendiri maupun adanya kerusakan dan pencemaran
dari luar. Agar manfaat bahan makanan ini bisa berkelanjutan bagi kehidupan
manusia dan terjangkau daya bell masyarakat. maka diperlukan langkah-
langlcah pengamanan terhadap bahan makanan dimaksud sehingga
menghasilkan bahan makanan yang sehat, aman, utuh dan halal serta dapat
diterima oleh konsumen sesuai seleranya.

Disamping itu pada era globaJisasi saat ini. produk hasil peternakan kita
dituntut untuk mampu bersaing bukan saja di dalam negeri (dengan produk
impor) akan tetapi juga terutama untuk merebut pasar internasional.
Konsumen di dalam dan di luar negeri dewasa ini semakin menuntut
persyaratan mutu yang terjamin baik. Persyaratan produk yang bebas residu
(residu free) baik terhadap bahan hayati, bahan kimia, pestisida. logam berat,
antibiotika, hormon dan obat-obatan lainnya maupun terhadap cemaran
mikroba yang dapat menularkan penyakit serta memiliki kualitas yang balk,
akan dapat terpenuhi apabila terdapat pengawasan yang ketat sejak dad teknik
pembudidayaan. pemberian pakan dan obat-obatan. proses pengolahan.
penanganan pasca panen, penyimpanan dan pendistribusiannya sampai ke
konsumen. Persyaratan mutu tersebut harus jelas didefinisikan yang
kemudian disusun berdasarkan konsensus dan prosedur menjadi spesifikasi
teknis atau dokumen baku yang dinamakan standar.

Dalam rangka upaya melindungi kesehatan konsumen terhadap hal-hal dlatas,


telah diterbitkan 3 (tiga) Surat Keputusan Menteri Pertanian yaitu:

a) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Peternakan


dankesehatan Hewan.

b) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan


Mayarakat Veteriner.

c) Sural Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 91/Kpts/KP .150/2/1993


tanggal 3 Pebruari 1993 tentang Pembentukan Tim Penyusunan Ambang
Batas Cemaran Mikroba dan Residu Didalam Bahan Makanan Asal Hewan;
Standar Nasionallndonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

d) Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 110IKpts/OT.210/1993


tanggaJ 19 Pebruari 1993 tentang Penunjukan Laboratorium Pengujian
Cemaran Mikroba dan Residu Dalam Bahan Makanan AsaJ Hewan;

e) Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 466/Kpts/OT.210/6/1994


tanggal 9 Juni 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengujian Mutu
Produk Peternakan.

Untuk menetapkan ambang batas cemaran mikroba dan residu dalam bahan
makanan asal hewan (daging. susu dan telur) telah dilakukan pertemuan-
pertemuan teknis dan pengumpulan data di lapangan oleh Tim Penyusunan
Ambang Batas Cemaran Mikroba dan Residu, sehingga berhasil disusun nUai
ambang batas untuk 9 (sembilan) jenis cemaran mikroba dan 314 (tiga ratus
empat belas) jenis residu. Batas maksimum cemaran mikroba dinyatakan
dalam satuan tIoColoniFonning Unit per gram'" (CFU/gr). Batas malcsimum
residu dinyatakan dalam satuan miligram per kilogram (mglkg).

Tujuan standar adalah :

a) Untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat


terutama dalam aspek keamanan dan kesehatan;

b) Mewujudkan jaminan mutu dari bahan makanan asaJ hewan;

c) Mendukung perkembangan agroindustri dan agrobisnis.

Prinsip yang disepakati dalam penetapan batas malcsimum cemaran mikroba


dan batas malcsimum residu yaitu didasarkan atas beberapa pustaka dari
organisasi internasional FAO dan WHO (Codex Alimentarius Commission)
serta standar negara-negara lain seperti Amerika Serikat (Food and Drugs
Administration), Jepang, Masyarakat Ekonomi Eropah (MEE) dan pustaka
lain yang telah dipubtikasikan. Untuk kemudian beberapa nilai batas tersebut
dibandingkan dengan pengalaman maupun hasil penelitian di lapangan yang
dilakukan oleh Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) dan Balai Pengujian Mutu
dan Sertifikasi Obat Hewan (BPMSOH).
Standar Nasional Indonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

Batas Maksimum Cemaran Mikroba


Dan Batas Maksimum Residu
Dalam Bahan Makanan Asal Hewan

1 Ruang Lingkup

Standar ini meliputi definisi, klasiflkasi, batas maksimum cemaran mikroba


dan batas maksimum resldu, cara pengambilan contoh dan cara pemeriksaan.

2 Definisi

Definisi yang dipergunakan adalah :

a) Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang


dipeligara maupun yang hidup secara liar.

b) Bahan makanan asal hewan adalah semua produk peternakan yang


belum mengalami proses lanjutan.

d) Residu obat atau bahan kimia adalah akumulasi obat atau bahan kimia
dan atau metabolitnya dalam jaringan atau organ bewan setelah pemakaian
obat atau bahan kimia untuk tujuan pencegahanlpengobatan atau sebagai
imbuhan pakan untuk pemacu pertumbuhan.

e) Batas Maksimum Residu (BMR) adalah konsentrasi residu maksimum


(mg/kg atau microgram/kg) yang diizinkan atau direkomendasikan dapat
diterima dalam bahan makanan asal bewan.

f) Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM) adalah jumlah jasad


reniklmikroba maksimum (CFU/gr) yang diizinkan atau direkomendasikan
dapat diterima dalam bahan makanan asal bewan.

g) Daging adalah bagian-bagian dari hewan yang disembelih atau


dibunuh dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan
cara lain dari pada pendinginan.

h) Susu adalah cairan yang diperoleh dari ambing ternak perah sehat,
dengan cara pemerahau yang benar, terus menerus dan tidak dikurangi
sesuatu dan/atau ditambah ke dalamnya sesuatu bahan lain.

1 dari 12
Standar Nasionallndonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

i) Telur adalah telur unggas.

3 Klasifikasi

Batas maksimum cemaran mikroba dan batas maksimum residu dalam bahan
makanan asaI hewan digolongkan dalam satu tingkatan mutu.

4 Persyaratan

Batas maksimum cemaran mikroba dan batas maksimum residu dalam bahan
makanan asaI hewan seperti tercantum pada tabel 1.2. 3 dan 4.

5 Cara Pengambilan Contoh

Mengacu kepada cara yang direkomendasikan oleh Codex Alimentarius


Commission (CAC) atau cara statistika lain yang telah dipublikasikan.

6 Cara Pemeriksaan

Mengacu pada cara yang direkomendasikan .oleh Codex AIimentarius


Commission (CAC), Assosiation of OJficialAnalytical Chemist (AOAC) atau
cara lain yang telah dipublikasikan.

2 dan 12
. '.

. Standar Nasionallndonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

Tabell
Spesifikasi persyaratan mutu
batas maksimum cemaran mikroba pada daging
(dalam satuan CFU/gram)

Baw MaksiwWll Celllaran Mikroba (BMCM)


Jenis Cemaran Mikroba
Dagill8 Segar/Beku Dagill8 Tallpa Twang
a) Junllab Total KWllall(Total Plate Count) I x 104 I x I~
b) Colifom. 1 x 102 1 x 102
c) Esc/.erie/.ia coli (*) 5 x 101 5 x 101
d) Enterococci J x 102 1 x 102
e) Sluplrylococcus alltrus I x 102 I x 102
f) aosrridium sp 0 0
g) Salmonella sp ( .. ) negatif negatif
h) Canrphylobaau sp 0 0
i) listeria sP 0 0
Ketl!l'Qngan:
(*) : dala", satuan MPH/gram
(**) : dalam sanlQllkulJlitatif

Tabell
Spesirakasi persyaratan mutu
batas maksimum cemaran mikroba pada susu
(dalam satuan CFU/gram atau mI)

Batas Maksimuol Cemaran Milcroba (BMCM)


Jenis Cemaran Milcroba

Susu Susu Sasu Susu


Segar Pasteurisasi Bubuk SterillUHT

a) JwuJab Total (Total Plate Count) I x 106 < 3 x 104 5 x 104 < 10/0.1
b) Colifon" 2 x 101 <0.1 x 101 0 0
c) Esdll!ric/,ia coli (patogtll) (*) 0 0 0 0
d) Enterococci 1 x 102 1 x 102 I x 101 0
e) Slapl.ylococcIIs aureus 1 x 102 I x 101 1 x 101 0
f) Clostridiu", sp 0 0 0 0
g) Sabnonl!lla sp (**) negatif negalif negatif llcgatif
h) Camplrylobacter sp 0 0 0 0
i) Usteria sp 0 0 0 0

Keterangan :
(*) : dal8l11satuall MPN/gnuu atau 011
(**) : dal8lll satuan kualitatif

3 dari ]2
',0

'.

Standar Nasionallndonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

Tabel3
Spesinkasi persyaratan mutu
batas maksimum cemaran mikroba pada telur
(dalam satuan CFU/gram)

Batas MalcsimWllCemaran Mikroba (BMCM)


Jews Cemaran Mikroba

TelurSegar Telur TelurBeku


Tc:pung/Kerillg

a) Jumlah Total Kuman (Total Plate I x 10S < 2.S x 103 < 2.S x 103
Count)
b) Coliform < 1x lol < 1 x 101 < 1 x 101
c) Escherichia coli (.) 1 x 101 1 x 101 1 x 101
d) Enterococci <1 x lol < 1 x 101 < 1 x 101
e) Stap/rylococd allTrllS < 1 x lol 0 1 x 101
f) Oostridium sp 0 0 0
g) Salmonellasp (•• ) oegatif negatif oegatif
b) Call1p/rylobactu sp 0 0 0
i)Usteriasp 0 0 0

K«erolJgan:
~) : dalam satllQl' MPN/gram
~.) : dala", satuan blalitatif

4 dari 12
Standar Nasional Indonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

Tabel4
Spesifikasi persyaratan mutu
batas maksimum residu dalam bahan makanan asal hewan
(dalam satuan mg/kg)

No. Jeuls residu dan metabollt Oaging Telur Susu

1. 2-AtelYl-amino5-nitnlthiazole 0.1
2. ~_clopnlpi()namill(l-4 6-diamino-l 3 5-triazine 02
3. 2-(M-cblonlphenoxy) PnlPiOllicacid 0.05
4. 2-(4-Ten-butoxyphell0XY)isoPnlPilvl 0-,1
5. 2 2-0PA 0.2 o1
6. 2, 4 D dan metabollt O,OS O.OS O.OS
7. 3.5-0initrobenzanlide 002
8. 3. 5-Dinitro-o-toluamide 20
9. AbamektJn (Avennektln BLa) 0,01 0.01
10. Acepat dan metabolh 01 0.1 0.1
11. AcltJourpan dan metaboJit 001 001 001
12. AcinodlrosoJ 01
13. AcJomide o1
14. Aflatoksin 002 002 0001
15. AlbendazoJe (2-amioosulfon-1) o1 0,1
16. Aldicarb 001 0.01
17. Aldrin 0,2 0,1 0.006
18. Anlitoll 0002 0.002 0002
19. Amitoxe 0002
20. Amitraz 0_._05 0-,05 001
21. Anloksilin 001 001 001
22. AnlPisiain 001 001 001
23. Anlproliwll 0.1 01
24. Apramisin o1 0,1 0.1
25. Alsen 0.5 0.5 0.5
26. Attazine 0.02
27. Avo~ill 0.2
28. Azametmphos 005 0.05 005
29. Azaperon (Azaperol) 005
30. Azinphosphomethyl oI
31. Basitrasill 05 0.5
32. Bendlocarb 0,1 0,05 0,05
33. Bellon!},1 oI o1 0.1
34. Bentazon dan metabolit 005
35. Besuilpellisillin 005 0_._0015 001

5 dari 12
Standar Nasional Indonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

No. Jenis residu dan mctabolit Dagiug TcJur Susu

36. BHC 0.3 03 03


37. Bifendlrin 0.1
38. Bromofosethil 3.0 1.0
39. Bromoxynil
- -
0.1
40. Bromsalans 0.1 005
41. Brorianide 0.1
42. Buquinolatc 0.1 0,1
43. Butacarb 1.0
44. Cacodylic acid 0.7
45. Cantan O~OS
46. CaJttorol 0.1 0.1 01
47. Carazolol 0,005
48. Camarvl 0.1 0.1
49. Cubendazim o1 o1 o1
SO. Carbomisin 0 0 0
51. Carbo~rion i.o 0.1 0.004
52. Carboxine 0.1
53. Cepbapirin 0.1
54. Cenkuinom 0.05 005
55. Chlol'8lllfenikol 0.01 0,01 0.01
56. Chlordan 0.3 0.02 0.002
57. Chlordimeronn 0.05 0.05
58. Chlorfenrizenil 005 005 001
59. Chlorbexidine 0.001 0001
60. ChlonneQuat 0.1 0-,-1 0.1
61. Chlorobenzilate 0.5 005
62. Chloroftuazuron 0.1 o1
63. Chlorometiuron 02 02
64. Chloroneb 0.2
65. Chlorpenvi_pose 0.2 0,2 0.008
66. Chlorpyrifase medlyl dan metabolit 0.1 0,05 001
67. Chlorsulfumn 03
68. Cinliazole 0.1 oI
69. Clenpirin 2.0
70. Clindamisin 0.01 001
71. Clonvralid 0.2
72. Cmtoxiphose 002 0,01
73. Crufomatc 1.0 0.01
74. Cyfuhhrin 0.05
75. Cvllalothrin 0.01
76. Cyhcxatin 0.2 0.05
77. Sipennetrin 0.05 0.05 0.05
78. Cvmmazinc 0.05
79. DalaPOn O_.2
80. Damillozidc 0.2 0.05 0.2

6 dari 12
· .

Standar Nasional Indonesia


SNl No. : 01 - 6366-2000

No. Jenis residu dan metabolit Dagill8 Telur Susu

81. Danson 0.25 0.25


82. DDT dan Metaholit 0.7 0,5 005
83. Decoouinate 1.0
84. Q_eltalllcthrin 0.01 0.01 0.01
- 85. Dialdrin 0.2 oI 0006
86. Dialifor dan oxygen anaiog 0.05
87. Diazillon 0.7 O_._S 002
88. Dicamba 0.05 0,1
89. Dicblorvos 0.02 0.02 002
90. Cbillolllcrionar 0.05 001
91. Difel1ZOQuate 0.05
82. Diflubemuron 0.05 0,05 0.05
93. Dikloksasilin 0.3 0.03
94. Dimethipin 0.02 0.02 0.02
95. Dillletoale dan oxygen aniog 0.02
96. Dimeuidazol 001 001
97. Dioxarion 1.0 03
98. Diobenamide 0,05
99. Dipbeny_lamine 0
100. Dipropylisocinchrollleronate 0.1
101. Diauat 0.02 0.02 0.01
102. Disulfotune (Deuleton) 0.02 0.01
103. Diuron 1.0
104. Dodine 0
105. Doksisikl 0.1 O~~S 0,05
106. Endosulfan 0.2 0.2 02
107. Endrin 0.1 02 0.0008
108. Enrotloksasin 0.01 0.01
109. Eritromisin o1 o1 o1
110. Estradiol beiWl8t 000012
111. EstradiollllonoPllmitatc 0002
112. Etbalfluralin 0.05 005
113. Ethcphon o1
114. Elhion dan oxygen analog 02 02 0.02
115. Etbopabalc 0.5
116. EtilOXYQuinc 0.5
117. Elofumesalc dan metaholil 0.05 o OS
118. Etridazolc 0.1
Jl9. Famphur 0.05
120. FenammJ'os 0,05
121. Fenarimol 0.01
122. Fenhantel 0.1 05
123. Fenhenduole dan metabolit 0.1 0.1
124. Fenchlol'Pose 7.0 005
125. Fenitrotion 0.05 0.05 005
126. Fenridiazon 0.05

7 dari 12
...... ,'

"

Standar Nasional Indonesia


SNI No. : 01 - 6366-2000

No. Jenis residu dan metabolit Dagin8 Telur Susu

127. Fensulfod,ion 002


128. Femhion 2 0.1 0.05
129. Fenvalerate I 02 oI
130. Flallll!rot·mem~1 0.01 0.01
131. Fluazifop. dan buryl ester 0.05
132. Flubendazole dan metaholit 001 0,4 .
133. Fluridonc 005
134. FI'ID'd,rinatc 0.1
135. Fluvalinate 0.01
136. Fluzilazole 0.01
137. Fradiomisin 0.25 0~15
138. Furazolidon 0.1 0.1
139. Gentanlisin 0.1 0.1 0.1
140. Glyposate dan metabolit 0.1 0.1 01
141. HalofuJrinon 0.05
142. Haloxon o1
143. Etiofencarb 0.02 0.02 0.024
144. Heptachlor dan heptachlor epoxide 0.2 O.IS 0.06
145. Hexaflurate 1.0 0.2
146. HexaIds(2.nlethyl-2-(enylpropyl) destannoxan 0.5
147. Hexaminonc 0.1
148. Hexazinon 0.1 0.05
149. Hygromisin 03 03
ISO. lmazalil dan nletabolit 0.01
lSI. lodoPCDPhose 0.1 0.2
152. Iprodione dan metabolit 0.5
153. lsofenphos o1 0.1
154. Isometamidium 0.1 0.1
155. Klofentazin 0.05 O.OS 0.01
IS6. Isopropyl m-chlorocarballilate 0.05
157. Ivermccrine (H20Ia) 0.01
158. Kambendazole oI
IS9. Karbadoks 0.003
160. Karbofuran 0.05 005
161. Kitasamisin 0.2 0.2
162. Kloksasilin 0.01 0 0
163. Klonidol 0.1 0.1 0.1
164. Kloneritlls 0.01 0.2 0.1
165. Klorterrasiklln O. I 001 005
166. Kloxantel o1
167. Coumafos 1 . __. I I
168. Lasalosid 05 05
169. Levamisol 0.015 0.02
170. Lindane 0.2 oI o1
171. Linkomisin o1 oI 0.1
172. Linuron 1.0

8 dan 12
"
.'
Standar NasionaI Indonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

No. Jenis residu dan metaholit Dagill8 Tclur Susu


r'
173. Maduramisin O.OS 005
174. Maltbion 4.0
175. Felltoat .9.0S 0.05 0.01
176. MCPA 0.1
177. Melel~esten)1 acctat 0.025
178. Memhendazole 0.02 002
179. Mepiquat 0.1 005 0.05
180. Mercuri 0.5 OS O.S
181. Metalacblor dan Illetaholit 0.02
182. Metalaxvl dan metaholit 0.05
183. Metltidadlion 0.05 0,05 00008
184. Medaoprene 0.2 0,05 002
185. Medlylbenzoauate 0.1
186. Metamidoros 0.01 1 001
187. Metoksiklor 3,0
188. Metomyl 0.05 0,05 0,02
189. Metiokub 0.05 0,05 005
190. Mctoscl'Pltc hydrochloride 002
191. Metribuzion 005 0.05
192. MetsUlfuron methvl 0.1
193. Mildison 1.0 10
194. Mirex 0.1
195. MOll~llsin 0.2 02 0.2
196. Monocrotoohase 002 002 0.002
197. Morallte! tanratc 0.7
198. Myclohutanil 0,02
199. Naled dan metabolit 0.05
200. Naptalophase o1
201. Neomisin 0.05 0 0.01
202. NeQuinare 0.1
203. Nicarbazin 4
204. Nicotine 1.0
205. Nifurson 0,1
206. Nimidane I0 I0
207. Nitranvrine dan metatlolit O.O!'
208. Nitnlfuran 0,05 0.05 0.05
209. NitroxYlul 1.0
210. N.N·DimctllylpiperidilluDl cllioridc 0,1
211. N-Octyl hicyelohcPtenedicarboximidc 0,3
212. Norfloxacin 0.01 001
213. Norflarazone 0.1

9 dan 12
... . ,'
.,
...
Standar Nasional Indonesia
SNl No. : 0 I - 6366-2000

No. Jenis residu dan metabolit Daging Telur Susu

214.Novobiosin 1 0.1 I
215.N.pbthalimide-S dan OXYJ!enanalog 0.2
216.Nvstatin 0 0
217.ODD 0.01
218.Oksasilin 03 003
219.Oksfendazole dan metabolit 0.1 0.1
220.Oksibendazole dan metabolit 0.1 0.05
221.OksitcttaSiklin 0.1 0.05 0.05
222.Olakuindoks 02
223.OlcandoDlisin 015 015
224.OmletoDrilll o I 001 0,1
225. OXaDlole 0-,02 0,02
226. Oxidiazone 0-,01
227. Oxolinic acid 0.01 0.01
228. OxYclosanlidc 0.5 005
229. Oxvdemeton Rlethyl dan metabolit 0.01
230. Oxvf1uorfen dan mctabolit 0.05
231. OxvtWoauinox 005
232. Paraquat 0-,05 0.01 0.01
233. PCB's 0.2
234. Penisilin 0.1 0.1
235. Pcmlitrin dan nlctabolit 0.1 o1 005
236. Pertbanc 0
237. Pbenoriazin 0 0 0
238. Pborate dan metabolit 005 005 0.05
239. Pbosalon 0.25
240. Pbosoamidon 002 0.02
241. Phosohine 001
242. Piclonuu 005
243. Pipemnyl butoxide 0.1
244. Pirimicarb 0.1 0.1 005
245. Pirimophos-mcthyl dan mctabolit 005 005 005
246. Plwubum 002
247. Polimiksin B o I
248. Poloxatene 2.0 Q._5
249. Phosmet 0.02 0.02
250. Profenofos dan metaboHt 005
251. Pmfluralin 0.02
252. Prozesteron 0003
253. Pmma....il 0.5
254. Pmnamide dan metabolit 0.02
2S5. Pnlpachlor 002
256. Pronanil dan metabollt 0.1
257. PropnllIite 0.1 oI oI
258. Pn)J)iconazolc dan metaholit 0.1 0.05 005

to dari 12

, .'
~ I • •

r'

Standar Nasionallndonesia
SNI No. : 01 - 6366-2000

No. Jenis residu dan mecabolit Daging Telur Susu

259. Pyrantel 1.0


260. Pyretbrin 0.01 0.2 oI
261. Ouizalofop etbyl dan metabolit 0.05
262. Rapoxanide 0.1
263. Robenidine dan metabolit 0.1 0.1
264. Ronidazol 0.02 0.02
265. Ronnel dan metabolit 4 I0
266. Sec-Butylamine 0.75
267. Scnthoxydim 0.2
268. Simazine 0,02
269. Socktinonlisin 0.4 04 4
270. SDiramisin 0.05 0.05 0.05
271. S.S_,S-tributyl-pbosoborotrithioate 0.02
272. Stirofos 05 05
273. Sttcptomisin 0.1 0 o1
274. Sulfabromometazin o1 001 o1
275. Sulfadiazin 0.1 0.1 0.1
276. Sulfadimetoksln oI oI
277. Sulfadimidin 02 0.2 02
278. Sulfadoksin 0.1 001 0.1
279. SuifaetoksiDiridazin 0 0 0
280. Sulfaklorofiridazin 0 0 0
281. Sulfakuinolcsalin oI 0,01 0.1
282. Sulfanlenzin oI 0.1 0.1
283. Sulfamonometoksin oI 01 0.1
284. SuJfaniuan dan metabolit oI
285. SuJfatiazol o1 001 o1
286. Sulfomvxin oI
287. Suprofos 0.1
288. Tebutbiunln dan metabolit 2.0
289. Tenephose 2.0
290. TEPP (Tetra Etbil. Phvro Phosphate) 0.002 0.002
291. Terbacil dan mctabolit 0, I
292. Testosteron propionate 0.006
293. Tettacalorpinvase 1.5 0,5
294. Tetradifon 0
295. Tetrasiklin 0.1 0.05 0.05
296. nliamfenikol 0.04 0.04 0.04
297. Thidiazumn 0.2
298. Thiobenearh 0.1
299. TI1iol!!I18temc:th~1dan mctabolit 0,1 0.1
300. Tiabendazole o1 0.05
301. Tiamulin 0.2 02 02
302. Tilosin o I o1
303. Tiodikarb 0.02 0.02
304. Toksanen 7.0

11 dari 12
..
-.
\.

It '. t ,

..

Standar Nasional Indonesia


SNI No. : 01 - 6366.2000

No. Jenls residu dan melabolit Daging Telur Susu

305. Triademofon dan metabolit 0.1 0.1 0.1


306. Terbufos 001 001
307. Triazbu!Y_1 05 0.05 0.05
308. Triazulfuron 0,05
309. Trichlorfon 0.1 0.05
310. Trichlomvr dan metabolit 0.05 0.05
311. Triclabendazole dan metabolit 0.2 o1
312. Trimetoprim o1 o1
313. Triphenyltin hydroxide 005
314. Virginialllisin o1 o1
315. Zeranol 0,002
316. Zinc ion 0.5 0.5 0,5
317. Zoalene dan nlelabolit 3,0

12 dan 12

Anda mungkin juga menyukai