Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI

“SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSLUSIF”

Oleh :

SILVINA ESA PUTRI 1411311016

ZILLA HANIFIA 1411311017

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Hari / Tanggal : Rabu, 10 Mei 2017

Waktu : 09.30 – 10.00 WIB

Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan pada ibu menyusui

Sub Pokok Bahasan : ASI Ekslusif

Sasaran : Ibu Menyusui

Tempat : Komplek Puri Filano Asri Blok D no2 Kubu Dalam Parak
Karakah

I. Latar Belakang

ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu,
memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi.
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan,
lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa
mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk
menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak
mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan
yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang
sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan
bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih
tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih
mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang
lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan
masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI,
manfaat ASI, prinsip pemberian ASI, dan komposisi ASI. Adapun yang digunakan
sebagai acuan dalam memberikan penyuluhan adalah standart operasional
prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan di Puskesmas Lubuk begalung, sehingga
kami susun satuan acara penyuluhan sebagai berikut.
II. Tujuan Instruksional Umum(TIU)

Ibu menyusui membutuhkan pendidikan kesehatan/ health


education seperti ASI ekslusif. Setelah dilakukan penyuluhan tentang
pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami
manfaat ASI esklusif bagi ibu dan bagi bayi.

III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI ekslusif diharapkan ibu


dapat :

1. Mengetahui Pengertian ASI ekslusif.


2. Mengetahui Manfaat pemberian ASI ekslusif.
3. Mengetahui Langkah - Langkah menyusui yang benar.
4. Mengetahui cara memperbanyak ASI.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pembagian leaflet.
V. Media
 Laptop
 In Focus
 Leaflet

VI. Kisi-kisi
1. Pengertian ASI ekslusif.
2. Manfaat Pemberian ASI eklusif.
3. Langkah- Langkah Menyusui yang benar.
4. Cara memperbanyak ASI.
VII. Proses Pelaksanaan
NO KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU

1 Pendahuluan
- Menyampaikan Salam - Membalas salam
- Perkenalkan Diri - Memperhatikan 5 menit
- Memperkenalkan - Memberikan respon
penyuluhan
- Menjelaskan Tujuan
- Kontrak Waktu
- Apersepsi
2 Penyampaian materi
a. Pengertin ASI ekslusif Memperhatikan 15 menit
b. Manfaat pemberian penjelasan dengan cermat
ASI ekslusif
c. Langkah-Langkah
menyusui yang benar
d. Cara memberbanyak
ASI
3 Penutup - Menyampaikan
- Tanya jawab hasil yang belum
(evaluasi) jelas dan
- Feedback menjawab 10 menit
- Menyimpulkan hasil pertanyaan.
materi - Menjawab salam
- Kontrak waktu penutup
selanjutnya
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

VIII. Pengorganisasian
1. Moderator : A
2. Penyaji :B
IX. Setting Tempat
Penyuluhan dilakukan di puskesmas komplek filano.

Penyaji

Moderator

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta

X. Evaluasi
1. Evaluasi
a. SAP sudah siap 2 hari sebelum penyuluhan
b. Media dan setting tempat sudah disiapkan sesuai rencana
c. Pengorganisasian sudah tersusun
d. Penyaji sudah menyiapkan materi
e. Moderator sudah siap
f. Peserta siap mengikuti penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Penyajian, moderator, fasilitator, observer dan peserta siap
mengikuti penyuluhan
b. 80 % peserta dapat melakukan kegiatan sampai selesai.
3. Evaluasi Hasil
a. Penyuluhan berjalan sesuai rencana dan tepat waktu
b. Masalah yang muncul saat acara penyuluhan dapat dilaksanakan
dengan baik
c. Tujuan penyuluhan dapat tercapai, yaitu peserta penyuluhan
memahami apa itu batu ginjal dan asal penyakit dari mana,
penyebaran penyakit, dan dampak yang ditimbulkannya.

MATERI

Definisi ASI Eksklusif


Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja,
tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli U, 2005).
Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat
pemberian ASI yang diperoleh bayi adalah:
1. ASI sebagai nutrisi.
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh.

ASI yang keluar saat kelahiran bayi sampai hari ke-4 atau ke-7
(kolostrum) mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari
susu matang (mature). Zat ini akan melindungi bayi dari penyakit diare
(mencret).
1. ASI meningkatkan kecerdasan.
Nutrien pada ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi
adalah taurin, laktosa, dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA,
omega-3, omega-6).
2. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang.
Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara ibu dan
bayinya. Si bayi juga merasa aman, tenteram, dan terjaga.
1. ASI eksklusif sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
2. Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian suhu inilah yang
menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
3. ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya sakit telinga dan infeksi
saluran pernafasan pada bayi.
4. ASI eksklusif melindungi bayi dari serangan alergi.
5. ASI eksklusif meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara
bayi.
6. ASI eksklusif membantu pembentukan rahang yang bagus.
7. ASI eksklusif mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis,
kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita
penyakit jantung.
8. ASI eksklusif menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI
eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.
9. ASI eksklusif menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan
emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.

Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu


Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat ASI eksklusif
untuk ibu adalah:
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia.
3. Menjarangkan kehamilan.
4. Mengecilkan rahim.
5. Lebih cepat langsing kembali.
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker
indung telur.
7. Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.
8. Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.
9. Hemat waktu dan tidak merepotkan.
10. Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.
11. Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.
12. Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan praktis.
13. Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI YANG BENAR

Menurut Purwanti HS (2004), ada sepuluh urutan tindakan menyusui:


1. Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui. Siapkan peralatan
seperti: kapas, air hangat, handuk kecil yang bersih atau tisu, bantal
untuk penopang bayi, selimut kecil, dan penopang kaki ibu. Siapkan
sesuai kebutuhan.
2. Baringkan bayi di atas bantal dengan baik sehingga posisi bayi saling
berhadapan dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan bersentuhan dengan
perut bayi. Perhatikanlah kepala agar tidak terjadi pemuntiran leher dan
punggung bayi harus lurus (tidak membungkuk).
3. Mula-mula pijatlah payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk
membasahi puting susu untuk menjaga kelembaban puting. Lalu oleskan
puting susu ibu ke bibir bayi untuk merangsang refleks isap bayi (rooting
reflex).
4. Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari
menahan bagian bawah areola mammae hingga bayi membuka
mulutnya.
5. Setelah bayi siap menyusu, masukkan puting susu sampai daerah
areola mammaemasuk ke mulut bayi. Pastikan bayi mengisap dengan
benar dan biarkan bayi bersandar ke arah ibu. Jaga agar posisi kepala
tidak menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan bayi sulit
menyusu dengan benar. Saat mengisap akan sering terlepas karena tidak
ada tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan payudara ibu.
6. Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman sehingga
memungkinkan bayi dapat mengisap dengan benar. ASI keluar dengan
lancar dan puting susu ibu tidak lecet. Bila posisi tidak benar dan puting
susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman.
7. Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua
payudara untuk mempertahankan produksi ASI tetap seimbang pada
kedua payudara.
8. Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya puting susu dan sekitarnya
dibasahi oleh ASI dan biarkan kering sendiri.
9. Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan dengan
meletakkan bayi telungkup lalu punggungnya ditepuk-tepuk secara
perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan tepuklah
punggung bayi.
10. Bila menghadapi masalah, segeralah hubungi petugas kesehatan yang
memahami tata laksana ASI.
Tips Agar ASI Lancar
Berikut ini sembilan tips dari Tabloid Mingguan Nakita (15-21
Juni 2009) yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:
1. Carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang
hamil untuk menimbulkan motivasi menyusui.
2. Saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan
kebijakan rawat gabung sehingga ibu dapat memberi ASI on
demand (saat dibutuhkan).
3. Siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. Hal ini akan
membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI.
4. Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan takut ditinggal suami
karena payudara menjadi jelek. Menyusui tidak mengubah bentuk
payudara Anda.
5. Belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar.
6. Janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi
yang baru lahir.
7. Carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui.
8. Hindarilah stres.
9. Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air
putih setidaknya 8-10 gelas per hari.
DAFTAR PUSTAKA
Alkatiri, (1996). Kajian Imunoglobulin di Dalam ASI, Airlangga University
Press, Jakarta.
Anonim. Tips Agar ASI Lancar. Tabloid Mingguan Nakita No. 533/TH XI/15-
21 Juni 2009. Hlm 23
Mexitalia M. Exclusive Breastfeeding and The Right Time of Weaning. Nestle
Nutrition Update. Makasar. 12-14 Maret 2004.
Nelson WE, Behrman RE, Kliegman R, Arvin AM (Ed). Nelson Textbook of
Pediatrics. 15/E. W.B. Saunders Company. Philadelphia. 1996.
Purwanti, Sri. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC
Roesli, Utami. (2005). Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya,
Anggota IKAPI.
Sradi., R, Tobing, HKR (2004). Manajemen Laktasi, Cetakan ke-2
Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi
Indonesia,Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai