SKOR:
PROFESI KEPENDIDIKAN
(Yasaratodo Wau,2017)
OLEH:
Predi M Sinaga
4172141029
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang dimana makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan dengan judul “Critical Book
Report Profesi Kependidikan”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan-hambatan
seperti kurangnya buku-buku referensi sebagai penunjang kesempurnaan isi dari makalah
ini. Namun penulis berusaha semampunya untuk mensukseskan isi dari makalah ini agar
dapat menjadi pelajaran bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Penulis menyadari makalah ini belum layak dikatakan sempurna karena masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar penulis dapat membentuk sebuah makalah lain
yang jauh lebih baik tentunya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini mendapatkan
hasil yang memuaskan bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Predi M.Sinaga
4142111034
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan peserta
didik menjadi manusia yang mandiri dan mampu mengoptimalisasikan segala aspek minat, bakat,
dan keahliannya melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan dapat dijadikan acuan sejauh
mana suatu bangsa telah berkembang, karena pendidikan menggambarkan kualitas dari bangsa
tersebut. Tanpa adanya pendidikan maka suatu bangsa tidak akan pernah bisa bertahan di
dalamera globalisasi dan era intelektual ini. Dalam pelaksanaan pendidikan pastilah ada pelaku
pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu yaitu guru.
Guru merupakan pelaksana pendidikan yang sangat penting dalam hal keberhasilan
pendidikan itu. Guru Indonesia merupakan insan yang adil, makmur, dan beradab yang
berusaha mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Guru Indonesia selalu tampil
secara professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, dan menilai hasil dari evaluasi pendidikan.
Guru Indonesia merupakan insan yang patut ditiru dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Peranan
guru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena hanya dengan bimbingan seorang guru
yang professional setiap siswa akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
kompetitif,dan mampu menjawab segala tantangan zaman, yang merupakan asset terbesar
yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.
C. MANFAAT
1. Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan.
2. Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.
3. Agar pembaca memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.
BAB II
ISI
A. IDENTITAS BUKU
1. Buku Utama
8.ISBN : 978-602-7938-05-2
Secara etimologis, profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari
bahasa latin “profeus” artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam stu
bentuk pekerjaan. Secara semantik, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian dari para anggotanya. Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1)
bekerja sepenuhnya dalam jam jam kerja (2) pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang
kuat, (3) memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh
lewat pendidikan dan proses yang lama, (4) membuat keputusan sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan, (5) pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan
pribadi, (6) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien,
(8)menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria
tertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam
spesialisasinya dan (10) keahliannya boleh diadvertensikan untuk mencari klien
- Kesetiaan - Kejujuran
- Prestasi kerja - Kerja Sama
- Tanggungjawab - Prakarsa
- Ketaatan - Kepemimpinan
Unsur pendidikan yang dapat dilihat sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat
guru adalah mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar meliputi (100)
untuk ijazah S-1/D-IV; (2)150 ijazah untuk S-2 dan (3) 200 ijazah untuk S-3 dan
mengikuti pelatihan prajabtan dan program induksi. Profesi guru juga memiliki
perlindungan yang diatur dalam perundang-undangan.
Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki
keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisasi
profesionalberfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri maupun
secara bersama sama dengan pihak lain yang relevan. Dalam profesi kependidikan, UU
tentang Sistem Pendidikan Nasional sangat penting guna mengatur dan melindungi
keberadaannya. Selain itu, guru juga memiliki kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang
berkenaan dengan tata susila dan akhlak. Kode etik guru tediri dari dua yaitu Kode Etik
Guru Indonesia dan Kode Etik Jabatan Guru. Tenaga profesional tentunya menuntut sikap
yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik dan tenaga
Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29. Pola tingkah laku guru yang
profesional harus bersikap komitmen yang utuh terhadap peraturan perundang-undangan,
organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan.
UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota
Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan
guru atau tenaga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.
Secara umum Supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam praktekna
sering supervisi diartikan sebagai pengawasan terhadap kinerja guru. Hal yang
melatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :
1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar
daripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan tuntunan
masyarakat yang semakin kompleks.
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas
penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalah
mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah,
memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha usaha yang kreatif,
memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar, membantu
meningkatkan kemampuan belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan
B. KELEBIHAN
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, terdapat beberapa
kelebihan, yaitu :Materi dalam buku ini dijelaskan secara beruntut sehingga terlihat
keterikatan yang jelas antara materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.
Materi yang dijabarkan dalam setiap bab merupakan materi yang cukup banyak dan lengkap.
Aspek-aspek pengetahuan mengenai pengertian profesi dan bagaimana profesionalisme
guru dijelaskan secara detail. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti
sehingga bagi siapa saja yang membacanya akan lebih mudah memahaminya. Penulisan
dalam buku sesuai dengan aturan EYD. Cover buku yang menarik, membuat adanya
ketertarikan pembaca untuk. membaca buku tersebut. Buku ini juga dilengkapi dengan
lampiran – lampiran yang sangat bermanfaat bagi pembaca karena berisi undang – undang
tentang guru dan dosen sehingga kita dapat lebih memahami hal – hal yang mendasari dan
melatarbelakangi profesionalisme seorang guru.
C. KELEMAHAN
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd,terdapat beberapa
kelemahan yaitu : Tidak disajikan contoh dalam buku ini dalam menjelaskan materi tentang
sesuatu yang aplikatif sehingga tidak tampak efek dari profesionalisme seorang guru dalam
pengajaran di sekolah. Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki guru yang
mengalami kesulitan dalam meningkatkan keprofesionalannya, misalnya instrument untuk
observasi, interview dan lain-lain. Penulisan yang sesuai dengan EYD, namun masih tidak
begitu bagus dalam format penulisan karena tidak menarik serta tidak disertai dengan gambar
atau diagream – diagram yang menggambar suatu data sehingga lebih relevan data atau
penjelasan yang disampaikan dalam setiap materi pada buku tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, mengenai pembahasan isi dalam buku Profesi
Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu pengertian profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya. Profesionalisme guru sangat diperlukan untuk mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan guru merupakan faktor utama yang
sangat berperan dalam pelaksanaan pendidikan.
Kode etik profesi adalah norma yang mengatur segala tingkah laku dari anggota
organisasi profesi yang sifatnya mengikat kedalam, fungsinya adalah untuk memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan,
sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, mencegah campur
tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Tujuan dariadanya kode etik profesi ini adalah Menjunjung tinggi martabat profesi , Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, Pedoman berperilaku, Untuk
meningkatkan pengabdian anggota profesi, Untuk meningkatkan mutu profesi, Untuk
meningkatkan mutu organisasi profesi.
B. SARAN
Setelah membahas makalah ini, semoga kita semua kelak menjadi guru yang
professional dibidangnya, serta mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Karena
keberhasilan seorang tenaga didik dalam melahirkan generasi bangsa tergantung pada
pendidiknya. Profesi memiliki konsekuensi, bukan saja kompetensi akademik, sosial, atau
kompetensi kompetensi lainnya. Melainkan juga melekat apa yang disebut sebagai kaum
profesional.