Anda di halaman 1dari 2

TANDA-TANDA HARI KIAMAT

Kedatangan hari kiamat tidak berlangsung begitu saja tanpa ada serangkaian peristiwa
yang mendahuluinya. Sedangkan tanda-tanda datangnya hari kiamat dibagi menjadi dua, yaitu:
tanda-tanda kiamat sughra (kiamat kecil) yang bisa kita ketahui dalam realita kehidupan sehari-
hari, dan tanda-tanda kiamat kubro (kiamat besar).
Adapun yang termasuk tanda-tanda kiamat Sughra (kiamat kecil) adalah:
1. Merajalelanya perzinaan
Perkembangan zaman maju sedemikian pesatnya, tidak hanya di bidang teknologi tapi
juga di bidang perilaku dan pemikiran masyarakat. Masyarakat sudah mulai meninggalkan
nilai-nilai adat, adab, dan syari’at.
2. Kemaksiatan merajalela
Ketika menjelang detik-detik terjadinya kiamat, segala bentuk kemaksiatan seperti
halnya kemunafikan, kefasikan, kedurhakaan, dan lain sebagainya semakin merajalela,
bahkan, perbuatan-perbuatan maksiat ini sudah merupakan hal yang biasa untuk dilakukan.
Baginya, agama bukanlah halangan untuk berbuat maksiat, sehingga tidak aka nada bedanya
antara orang yang beragama dan yang tidak karena mereka sama-sama tidak berbuat suatu
tindakan berdasarkan hukum syari’at dan agama.
3. Merajalelanya orang yang minum khamer (arak)
Khamer atau arak adalah salah satu jenis minuman yang diharamkan karena banyak
sekali kemudharatan yang diakibatkannya. Karena minuman khamer bisa membuat seseorang
lupa diri dan tidak tahu malu sehingga tanpa sadar seseorang akan melakukan tindakan-
tindakan amoral sebagai pengaruh dari meminum khamer. Dengan membiasakan meminum
khamer maka kehidupan manusia akan rusak dengan sendirinya, karena akibat dari meminum
minuman keras ini adalah berlakunya tindakan amoral dan menusulnya perbuatan-perbuatan
maksiat yang lain.
4. Banyak wanita memamerkan auratnya
Detik-detik menjelang kedatangan kiamat, wanita yang diangkat dari kenistaan di
zaman jahiliyyah menuju kemuliaan dan kehormatan setelah datangnya Islam zaman
jahiliyah menuju kemuliaan dan kehormatan setelah datangnya Islam justru menceburkan
dirinya kembali ke dalam kenistaan dan maksiat. Wanita sudah mulai kehilangan rasa malu
dan harkat serta harta dirinya sebagai seorang wanita karena wanita itu berbuat tindakan yang
dilarang agama, yaitu memamerkan auratnya di muka umum tanpa berpikir panjang lagi.
Ada ungkapan dari orang jawa yang mengatakan bahwa “Ajining rogo soko busana”,
maksudnya adlaah bahwa seseorang itu akan merasa dihormati, dihargai, dan berarti apabila
dia bisa menjaga dihormati, dihargai, dan berarti apabila dia bisa menjaga diri dengan
berbusana yang baik dan sesuai dengan syari’at.
5. Jumlah wanita lebih banyak daripada jumlah kaum lelaki
Ada yang mengatakan bahwa ketika detik-detik menjelang datangnya hari kiamat,
prosentase dari julah seorang wanita lebih besar dibandingkan dengan jumlah laki-laki.
Dengan adanya jumlah wanita yang lebih banyak dibandingkan laki-laki memungkinkan
terjadinya kemaksiatan yang lebih besar. Sedangkan diantara hal-hal yang bisa membuat
seseorang laki-laki keblingar adalah harta dan tahta.
6. Banyak orang mempermegah masjid tetapi sedikit yang beribadah
Di zaman yang serba maju ini, tidak urung membuat orang-orang giat untuk
memajukan pembangunan di segala bidang, termasuk diantaranya adalah memperbagus
pembangunan fisik sebagai salah satu penunjang masyarakat dalam menjalankan
kegiatannya. Misalnya: dengan semakin majunya teknologi mengeiringi pembangunan
megahnya bangunan masjid, lengkap dengan segala fasilitas yang mendukung sarana ibadah
ini. Namun sayangnya, banyak diantara orang-orang ini yang justru melalaikan tugasnya
yang utama, yaitu menunaikan ibadah shalat yang sudah menjadi tuntunan baginya.

Adapun tanda-tanda kiamat kubra (besar) yang menunjukan akan datanya kiamat adalah
sebagai berikut.
Keluarnya dajjal di bumi.
Ada perbedaan pendapat di kalangan para Mufassir tentang tempat keluarnya Dajjal. Ada
yang mengatakan bahwa Dajjal akan keluar dari negeri Khurasan, termasuk wilayah Iran. Ada
lagi yang berpendapat, bahwa Dajjal, akan keluar dari negeri yang ada diantara Iraq dan Syiria.
Pendapat yang terakhir ini berdasaran hadits berikut ini:
Pada suatu pagi Rasulullah SAW menerangkan tentang Dajjal, beliau merendahkan dan
meninggikan suaranya, sehingga kami seakan-akan dekat dengan sekumpulan lebah (maksudnya
kurang bisa memahami tentang apa yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW).

Nama : Tesa Citra Kirana


Kelas : VII A
No. Absen : 30

Anda mungkin juga menyukai