Anda di halaman 1dari 3

Bunga's D Lestari

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN PADA PASIEN MENJELANG AJAL


(DYING)

Peran :

Nur inriani irwan : Dokter Eni


Sitti maryam muis : Perawat 2
Nurlaelah A : Perawat 1
Nurhikmadillah : Ibu Wati (saudara pasien)
Sifha astahadi hepemodjo : Ny. A (Pasien)
Nursanti : anak pasien

Dialog

Di pagi hari di ruang ICU Rumah Sakit Sehat Selalu terdapat pasien yang bernama Ny
A yang terbaring koma selama satu minggu. Selama satu minggu alat-alat kesehatan seperti,
NGT (Nassogastric Tube), Infus, Electrocardiogram (ECG) terpasang di tubuh Ny A selama
dirawat di Ruang ICU kondisi Ny A tidak menunjukan perubahan yang signifikan. Seperti
biasa Perawat setiap pagi merapikan tempat tidur Ny A.

Perawat 1 : Selamat Pagi Ny A, saya perawat lela hari ini saya yang akan merawat Ny A dari
jam 7 sampai jam 2 siang, disini saya akan merapikan tempat tidur Ny A, permisi ya Ny A.
Perawat pun selesai merapikan tempat tidur dan melihat keadaan Ny A. Ny A saya sudah
merapikan tempat tidur Ny A, sekarang saya akan kembali ke ruangan perawat, permisi ya
Ny A..

Setelah dari Ruangan Ny A, perawat pun pergi keruangan perawat untuk memberikan
hasilnya kepada perawat maryam agar menyampaikan keadaan Ny A kepada dokter

Perawat 1 : Suster tadi saya sudah melihat keadaan Ny A dan hasilnya itu tanda – tanda vital
pasien Ny A di monitor ECG, hasilnya adalah Tekanan Darahnya 60/40mmHg, Nadi
50x/mnt, RR 12x/mnt dan suhu tubuhnya 32ºC. tolong sampaikan hasilnya kepada dokter Inri
Perawat 2 : baik suster

Setelah itu perawat maryam pergi ke ruangan dokter inri untuk menyampaikan
keadaan Ny A saat ini.

Perawat 2: Permisi dok, tadi perawat Lela sudah melihat keadaan Ny A dan tanda – tanda
vital pasien Ny A di monitor ECG, hasilnya adalah Tekanan Darahnya 60/40mmHg, Nadi
50x/mnt, RR 12x/mnt dan suhu tubuhnya 32ºC.
Dokter : Mari sus kita ke ruangan Ny A untuk melihat keadaan Ny A.
Perawat 2 : Baiklah dok.

Di dalam Ruangan Ny A

Dokter : Suster keadaan Ny A tidak ada perubahan


Perawat 2: Iya dok, tanda tanda vital pasien pun tidak ada perubahan.
Terlihat dimonitor ECG detak jantung pasien sudah tidak ada, dan dokter pun
meminta perawat 2 untuk mengambilkan alat pemacu jantung.

Dokter : suster tolong ambilkan alat pemacu jantung


Perawat 2 : Iya dok

Setelah dokter dan perawat berusaha menolong Ny A dengan pemacu jantung,akhirnya


Ny A tidak bisa tertolong lagi

Dokter : suster Ny A tidak bisa tertolong lagi


Perawat 2 : innalilahi wainnalilahi rojiun
Dokter : mari kita sampaikan keadaan Ny A kepada keluarganya
Perawat 2 : Baik dok

Suster dan Dokter pergi keluar menemui keluarga pasien yang pada saat
itu saudara dan anak pasien menangis

saudara pasien : Bagaimana dok keadaan saudara saya?


Dokter : Ibu, kami dan semua tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelamatkan saudara ibu, tetapi tidak berhasil. Baiklah Ibu saya akan kembali ke ruangan,
untuk tindakan selanjutnya akan dilakukan oleh suster Maryam.
saudara pasien : Iya Dok
Perawat 2: Ibu, saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya Ny A. Semoga amal ibadah
Ny A diterima disisi-Nya. Ibu yang sabar dan tabah ya...
Anak pasien : Sus, saya ingin melihat ibu saya
Perawat 2: Iya dek silahkan. jika sudah mulai tenang, ibu atau adik dapat memanggil saya
kembali.
saudara pasien : iya sus, terimakasih.

SELESAI

Kesimpulan :

Bagi seorang tenaga kesehatan mendampingi klien sudah menjadi suatu kewajiban, tidak
pandang buluh bagaimana keadaan klien tersebut. Termasuk klien yang hampir meninggal
dunia atau pada umumnya disebut sakaratul maut/dying. Kita sebagai perawat dapat
membantu keluarga pasien untuk menguatkan hati dan menerima semuanya dengan baik.
LAB KEPERAWATAN PALIATIF

PERTEMUAN 12

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN PADA PASIEN MENJELANG AJAL


(DYING)

OLEH: KELOMPOK 3

NUR INRIANI IRWAN


NURHIKMADILLAH
NURLAELAH A
SIFHA ASTAHADI HEPEMODJO
SITTI MARYAM MUIS
NURSANTI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI D.III KEPERAWATAN
2018

Anda mungkin juga menyukai