Abstract - One cause the interruption of transformer is loading that exceeds the capabilities of the
transformer. The state of continuous overload will affect the age of the transformer and result in a
reduced capacity of the transformer. The declining capacity, loading on the transformer will not be
maximized and increase the risk of damage. Actions taken to attempt the decrease disturbances
resulting from the transformer loadings are by the transformer test and known how many percent
decrease in capacity of the transformer. The data from the test is used to calculate the reduction in the
capacity of the transformer. Result of the research on the transformer which is not operated yet
relating to the ideal state of a transformer. As for the research on the second transformer indicates
how transformer which been operating for several years has decreased the capacity of the
transformer. So that the second transformer can not be loaded to the maximum.
Kata kunci : Supply Electricity, loading, distribution transformers, age, capacity transformers,
interruption , reliable operation.
beban. Bilamana dipakai tidak serentak, maka sisi transformator dan sisi lainnya dibiarkan
dengan bertegangan sekunder 231 / 400 Volt dalam keaadaan tanpa beban.
daya transformator tetap 100 % daya pengenal. d) Pengujian Karakteristik Hubung Singkat
Sedang dengan tegangan sekunder 133 / 231 Volt Pengujian dilakukan dengan cara
dayanya hanya 75 % daya pengenal. memberikan arus nominal pada salah satu sisi
Impedansi Transformator transformator dan sisi yang lain dihubung
Impedansi transformator merupakan total singkat, dengan demikian akan dibangkitkan juga
jumlah keseluruhan perlawanan terhadap arus arus nominal pada sisi yang di hubung singkat.
bolak-balik (AC) di dalam sebuah peralatan Adapun tujuan dari pengujian ini adalah untuk
listrik. Nilai impedansi sebuah transformator mengetahui besarnya rugi daya yang hilang
umumnya dicantumkan pada name plat akibat dari tembaga dari transformator saat
transformator itu sendiri dalam satuan persen beroperasi.
(%), misalnya 3%, 4%, 5%, dan seterusnya.
Pengertian nilai tersebut adalah bahwa drop PERANCANGAN
tegangan yang timbul karena impedansi adalah Alat dan Bahan
sekian persen dari tegangan yang ditetapkan. Pada proses persiapan perancangan harus
Maka drop tegangan pada transformator tersebut didukung dengan peralatan dan bahan yang
didapat dengan persamaan : lengkap dan standar agar memudahkan pada
Vdrop = V x Z waktu pelaksanaan perakitan. Alat-alat dan bahan
(%)…………………...(2.1) akan diuraikan sebagai berikut :
Atau untuk menentukan impedansi pada a) Regulator Tegangan
sebuah transformator dengan berdasarkan kepada Regulator tegangan adalah bagian utama alat
tegangan drop dan tegangan dari transformator uji ini. Regulator tegangan tiga fasa dengan
itu sendiri, persamaannya : menghasilkan tegangan 380 Volt ditujukan untuk
𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 injeksi ke transformator yang dijadikan objek
Z (%) = ( ) x 100
𝑉 pengujian.
%....................(2.2)
b) Transformator Step-Up
Pengujian Pada Transformator
Transformator step up digunakan untuk
Pengujian yang harus dilakukan pada sebuah
menaikan tegangan injeksi ke transformator yang
transformator biasanya disesuaikan dengan
diuji. Penggunaan transformator step up
kebutuhannya. Beberapa jenis pengujian pada
dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tegangan
transformator adalah sebagai berikut :
sampai dengan 800 Volt. Transformator step up
a) Pengujian Tahanan Isolasi
800 volt digunakan karena menyesuaikan dengan
Pengujian Tahanan Isolasi biasanya
angka persen impedansi pada transformator.
dilaksanakan pada awal pengujian dengan tujuan
Dimana angka tersebut berarti besar tegangan
untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi
drop yang timbul karena impedansi tersebut
transformator dan untuk menghindari kegagalan
seperti yang telah dijelaskan pada bab
yang bisa berakibat fatal, sebelum pengujian
sebelumnya.
selanjutnya dilakukan. Pengujian dilakukan
Pada transformator yang diuji, angka persen
dengan menggunakan alat uji tahanan isolasi
impedansi terdapat pada name plat. Pada
Megger.
pengujian kali ini akan menggunakan
b) Pengujian Tahanan Kumparan
transformator dengan impedansi sebesar 4
Pengujian dilakukan dengan cara melakukan
(empat) persen. Jadi, pemilihan transformator
pengukuran tahanan kumparan transformator.
step up 800 volt berdasarkan persamaan yang
Data hasil pengujian digunakan untuk
telah ditulis pada Bab sebelumnya, yaitu pada
menghitung besarnya rugi tembaga pada
(persamaan 2.1).
transformator tersebut.
V drop = V x Z
c) Pengujian Karakteristik Beban Nol
V drop = 20000 Volt x 4 %
Pengujian Karakteristik Beban Nol atau
= 800 Volt
Tanpa Beban dilakukan untuk mengetahui
c) Volt Ampere Meter
besarnya kerugian daya yang disebabkan oleh
Volt Ampere meter adalah alat yang
rugi hysterisis dan eddy current pada inti
digunakan untuk mengukur kuat arus dan
transformator dan besarnya arus yang pada daya
tegangan listrik pada satu device sekaligus. Volt
tersebut. Pengukuran dilakukan dengan
Ampere meter adalah alat ukur yang
memberikan tegangan nominal pada salah satu
Vol. 8 No.1 Januari 2017 74
Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479
9. Catat hasil pengukuran tegangan dan dihubungkan ke transformator yang diuji, ukur
arusnya. tegangan di output transformator step-up. Setelah
10. Selesai. diukur dan didapat hasilnya, setting kembali
regulator tegangan secara bertahap sampai
Rangkaian dan Wiring Alat Pengujian tegangan mencapai 400 volt. Berikut hasil ukur
Pengujian dilakukan dengan menggunakan pada output transformator step-up :
alat uji sederhana hasil dari rangkaian beberapa Tabel 4.1 Hasil Ukur Tegangan Setelah
komponen dan instrumen pengukuran. Masing- Dinaikkan Transformator Step-up
masing alat dan instrumen yang dipakai telah
dijelaskan pada bab sebelunya. Setelah dilakukan
uji fungsi masing-masing, alat dan instrumen
tersebut dirangkai sedemikian rupa dan
ditempatkan pada suatu tempat dari plat besi agar
rapi dan aman ketika digunakan.
Regulator tegangan dan MCB ditempatkan
di dalam serta pengawatannya. Sementara untuk
Volt Ampere Meter dihadapkan keluar untuk Setelah didapat hasil ukur, kemudian
memudahkan pembacaan hasil ukur pada display. hubungkan alat ke transformator yang diuji.
Begitu juga dengan selector switch agar lebih Sebelumnya matikan dulu alat sebagai tindakan
mudah untuk dioperasikan. Sementara untuk keamanan dari tegangan sentuh. Setelah alat
transformator step-up dan CT di pisahkan dari terhubung dengan transformator yang diuji, alat
box. CT terpasang pada jumper antar fasa di sisi dinyalakan kembali. Kemudian atur tegangan
sekunder transformator yang diuji dan dikonek ke kembali secara bertahap seperti tahap
Volt Ampere meter untuk mendapatkan hasil sebelumnya sampai dengan 400 Volt. Setelah
pengukuran arus di sisi tegangan rendah. tegangan di injeksi ke transformator yang diuji,
Berikut gambar untuk rangkaian pengawatan cek pada display Volt Ampere Digital Meter
alat pengujian untuk mengetahui penurunan yang telah dihubungkan pada CT yang terpasang
kapasitas transformator distribusi : di sisi sekunder transformator.
GAMBAR PENGAWATAN PENGUJIAN Perhitungan Arus Nominal Ideal Pada
IN OUT
Transformator Baru
R R R
REGULATOR TEGANGAN
S S S
transformator dapat dilihat pada name plat yang
T T T
terdapat sebagai identitas transformator. Pada
setiap transformator dengan daya 400 kVA
N
N
tertera pada name plate nya arus nominal pada
sisi primer adalah 11,5 Ampere (acuan SPLN
TRAFO STEP-UP
D3.002-1 tahun 2007). Jika mengacu pada
persamaan (3.2), hasil perhitungan untuk arus
nominal pada sisi primer yang ideal adalah :
𝑆
T S R
I FL =
3
√ 𝑥𝑉
400000 𝑉𝐴
TRANSFORMATOR 400 KVA
I FL = 3 𝑥 20000 𝑉
VOLT
(OBJEK UJI)
√
400000 𝑉𝐴
AMPERE
METER METER
I FL =
34600
N
T S R
I FL = 11,56 Ampere
CT TR 1000/5 A
Perhitungan Hasil Uji Transformator-1 Hasil yang didapat dari pengujian pada
(Keadaan Baru/Belum Beroperasi) transformator-2 menunjukan angka arus nominal
Transformator pertama yang diuji adalah pada sisi primer (tegangan tinggi) adalah 7,62
transformator dengan daya 400 kVA yang berada Ampere. Hasil ini menunjukkan angka yang
di gudang PLN dan belum beroperasi. Pengujian berbeda dengan arus nominal sisi primer yang
pada transformator baru dilakukan untuk terdapat pada name plat transformator.
mengetahui apakah hasil pengujian akan sama Dengan diketahuinya arus nominal primer
dengan spesifkasi transformator yang terdapat transformator-2, maka untuk mengetahui berapa
pada name plat. sisa kVA transformator tersebut dapat
Hasil yang didapat dari pengujian pada dimasukkan ke dalam persamaan sebagai berikut
transformator 1 menunjukan angka arus nominal :
pada sisi primer (tegangan tinggi) adalah 11,55 𝑆
I FL = 3 𝑥𝑉
Ampere. Hasil ini menunjukkan angka yang √
𝑆
hampir sama dengan arus nominal sisi primer 7,62 A = 3
√ 𝑥 20000 𝑉
yang terdapat pada name plat transformator. S = 7,62 x 34600
Dengan diketahuinya arus nominal primer S = 263652 VA ≈ 263,6 kVA
transformator, maka untuk mengetahui apakah Kemudian untuk hasil pengujian pada sisi
kapasitas (kVA) transformator tersebut sama sekunder transformator, arus nominal yang
dengan yang terdapat pada name plat, dapat terukur adalah 381,5 Ampere. Maka dimasukkan
dimasukkan ke dalam persamaan sebagai berikut kedalam persamaan menjadi :
: 𝑆
𝑆
I FL = 3 𝑥𝑉
√
I FL = 3 𝑥𝑉 𝑆
√ 381,5 A = 3 𝑥 400 𝑉
𝑆 √
11,55 A = S = 381,5 x 692
√3 𝑥 20000 𝑉
S = 11,55 x 34600 S = 263998 VA ≈ 263,9 kVA
S = 399630 VA ≈ 400 kVA Dengan hasil perhitungan dari pengujian
Kemudian untuk hasil pengujian pada sisi yang didapat dari transformator-2, dapat
sekunder transformator, arus nominal yang diketahui bahwa arus nominal baik sisi primer
terukur adalah 577,8 Ampere. Maka dimasukkan maupun sekunder memiliki nilai sudah jauh
kedalam persamaan menjadi : berbedaa atau sudah menurun kapasitasnya jika
𝑆
I FL = 3 𝑥𝑉 dibandingkan dengan kondisi ideal transformator
√
𝑆 baru.
577,8 A = 3 𝑥 400 𝑉 Sesuai dengan hasil perhitungan , telah
√
S = 577,8 x 692 terjadi penurunan kapasitas pada transformator-2.
S = 399873.6 VA ≈ 400 kVA Berikut perhitungan untuk mengetahui penurunan
Dengan hasil perhitungan dari pengujian kapasitas transformator-2 :
yang didapat dari transformator-1 yang masih
dalam keadaan baru, dapat diketahui bahwa arus
nominal baik sisi primer maupun sekunder
memiliki nilai yang hampir sama dengan kondisi
ideal transformator baru yang sesuai dengan
SPLN D3.002-1 tahun 2007. Sehingga apabila
dikaitkan dengan penurunan kapasitas, dapat
disimpulkan bahwa pada transformator-1 tidak
mengalami penurunan kapasitas.
Tabel 4.2 Hasil Uji Transformator 1 dan 2 Serta 4. Dengan dapat terkontrolnya pembebanan
Perbandingannya Dengan Kondisi Ideal Sesuai pada transformator beroperasi, keandalan
Standar jaringan dapat terjaga dan pasokan listrik kepada
konsumen juga terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kadir, Abdul. 1979. Transformator. Jakarta :
Pradnya Paramitha.
2. Manajemen Aset Transformator Distribusi
Jawa Bali. 2010. Jakarta : PT PLN (Persero)
Kantor Pusat
3. Prayoga, Aditya. 2010. Teknik Tenaga
Listrik Transformer. Universitas Indonesia.
4. Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik
KESIMPULAN dan Elektronika Daya. Jakarta : Gramedia.
Dari penulisan tugas akhir ini tentang 5. Sulasno, Ir. 2010. Distribusi Tenaga Listrik.
rangkaian pengujian untuk mengetahui Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
penurunan kapasitas transformator, dari hasil 6. Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan
percobaan dan pengujian yang telah dilakukan, Tenaga Listrik Jilid 3. Jakarta : Direktorat
maka penulis dapat mengambil kesimpulan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
sebagai berikut : Departemen Pendidikan Nasional.
1. Berdasarkan pada hasil ukur pada 7. Standar PLN No : 17 dan 17A. 1979 tentang
transformator-1 dengan daya pengenal 400 kVA, Pedoman Pembebanan Transformator
setelah dilakukan pengujian dapat diketahui Terendam Minyak. Jakarta : PT PLN
bahwa arus nominal transformator pada sisi (Persero) Kantor Pusat.
tegangan tinggi adalah 11,5 Ampere dan pada sisi
tegangan rendah adalah 577,8 Ampere. Hasil
perhitungan menunjukkan tidak terdapat
penurunan kapasitas pada transformator tersebut
dan sesuai dengan name plat pada transformator.
Hal ini menunjukkan bahwa transformator-1
yang merupakan transformator baru dan belum
beoperasi berada dalam keadaan ideal dan dapat
beroperasi dengan maksimal sesuai spesifikasi
standar.
2. Berdasarkan pada hasil ukur pada
transformator-2 dengan daya pengenal 400 kVA,
setelah dilakukan pengujian dapat diketahui
bahwa arus nominal transformator pada sisi
tegangan menengah adalah 7,62 Ampere dan
pada sisi tegangan rendah adalah 381,5 Ampere.
Hasil perhitungan menunjukkan terdapat
penurunan kapasitas pada transformator tersebut
sebesar 34,025 persen dan kapasitas asalnya 400
kVA. Hal ini menunjukkan bahwa transformator
2 dalam keadaan tidak ideal dan dapat hanya
dapat beroperasi dengan maksimal pembebanan
sebesar 63 persen.
3. Hasil pengujian ini dapat dijadikan acuan
untuk menentukan batas persen pembebanan
yang dapat ditampung oleh transformator
tersebut. Hal ini dapat mengurangi transformator
rusak akibat pembebanan yang tidak terkontrol
dan melebihi batas kemampuan transformator.