Flebitis
Flebitis
Dengan demikian
makin rendah titrable acidity larutan infus makin rendah risiko flebitisnya.
antimikrobial. Pada dua uji acak lain, heparin sendiri atau dikombinasi
h. In-line filter
In-line filter dapat mengurangi kekerapan flebitis tetapi tidak ada data yang
2.2.1 Definisi
cairan, pemberian obat, dan penyediaan nutrien jika tidak ada pemberian dengan
sehari-hari
(anion ditambah kation) kira-kira 310 mEq/L. Larutan dianggap hipotonik jika
kandungan elektrolit totalnya kurang dari 250 mEq/L dan hipertonik jika
lainnya adalah untuk menyediakan air bebas untuk ekskresi sampah tubuh.
mengatasi
osmolar yang lebih tinggi daripada CES. Larutan-larutan ini menarik air dari
mengkerut. Jika diberikan dengan cepat dan dalam jumlah besar, dapat
Intravena
a. Pungsi vena
atas karena vena ini relatif aman dan mudah dimasuki. Vena ekstremitas
untuk memilih tempat penusukan vena: kondisi vena; jenis cairan atau
kesehatan.
pembatasan aktivitas.
pungsi vena.
perawat.
terbalik dengan panjang selang; dan (4) aliran berbanding terbalik dengan
viskositas cairan.
Gtt/ml dari set yang ditentukan/60 (menit dalam jam) x volume total
Persiapan
1. Pastikan program medis untuk terapi IV, periksa label larutan dan
identifikasi pasien
6. Pilih kanula IV
Prosedur
distal turniket. Minta pasien untuk membuka dan menutup kepalan tangan
kering, kemudian bersihkan dengan alkohol 70% untuk melihat dengan jelas
vena profunda.
70% saja.
tangan pasien dan gunakan jari atau ibu jari untuk menegangkan kulit di atas
pembuluh darah.
5. Pegang jarum dengan bagian bevel ke atas dan pada sudut 25-45 derajat,
tergantung pada kedalaman vena, tusuk kulit tetapi tidak menusuk vena
sejajar dengan kulit, kemudian masuki vena baik langsung dari atas
7. Jika tampak aliran darah balik, luruskan sudut dan dorong jarum
9. Sisipkan bantalan kasa steril berukuran 2x2 inchi di bawah ujung kateter
11. Tempat penusukan kemudian ditutup dengan kasa steril, rekatkan pada
rumah sakit
14. Beri label balutan dengan jenis dan panjang kanula, tanggal dan inisial
16. Dokumentasikan tempat, jenis dan ukuran kanula, waktu, larutan, kecepatan
2.2.6 Komplikasi
dan septikemia.
diganti paling sedikit setiap 24 jam, ganti lokasi vena yang ditusuk jarum
dengan
didapatkan angka kejadian flebitis paling besar dalam waktu pemasangan infus
steril selama 48 sampai dengan 72 jam, disamping itu juga teknik ini lebih
menghemat biaya dan tidak meningkatkan resiko infeksi (Metheny, (1996) dalam
Brooker (2003)). Berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
a. Brooker dan Gould mengatakan rotasi rutin tempat kanula harus dilakukan
jam mengurangi flebitis dan infeksi lokal (teflon atau polikateter lebih baik
dari pada jarum logam karena tidak menembus vena saat rotasi).
c. Pada pemakaian jangka pendek (<48 jam), jarum lurus atau butterfly kurang
mengakibatkan iritasi karena terbuat dari plastik dan juga infeksi lebih
rendah.
72 jam asal kering (jika basah, lembab, atau lepas segera diganti)
e. Daerah tertanamnya kateter atau jarum harus diperiksa tiap hari apakah ada
rasa nyeri.
f. Tempat insersi perlu diperiksa jika pasien mengeluh nyeri atau demam
g. Ganti botol cairan infus atau kantong plastik cairan infus setiap 24
jam
i. Set infus harus diganti jika rusak atau secara rutin tiap 72 jam (apabila
saluran baru disambungkan, usap pusat jarum atau kateter plastik dengan
alkohol 60-
atau emulsi lemak harus diganti setiap 24 jam (Tjetjen, dkk, 2004).
KERANGKA PENELITIAN
hari pemasangan infus dalam terjadinya flebitis pada pasien yang dipasang infus.
Pada penelitian ini fokus yang akan diteliti mencakup variabel rata-rata lama
Faktor penyebab :
1. Flebitis Kimia
2. Flebitis Mekanis
3. Flebitis Bakterial
Keterangan :
Diteliti :
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi
Defenisi Alat
Variabel Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
dalam terjadinya
flebitis dengan
adanya indikator
pembengkakan.