Parameter penyebabnya :
(1) Lingkungan spesifik untuk logam tertentu, misalnya baja peka
terhadap larutan caustic, stainless steel peka terhadap chlorida, dan
paduan tembaga (bronze, brass, dll.) peka terhadap ammonia.
(2) Adanya tegangan tarik, baik yang diterima (applied) maupun
tegangan sisa (residual stress), misalnya akibat welding, cold
forming, hardening.
(3) Meningkatnya temperatur, meningkatkan cracking tendency.
Korosi Retak Tegangan (Stress Corrosion
Cracking)
Upaya pencegahan :
(1) Mengontrol tegangan (stress), untuk sistem paduan/liquid
tertentu, tegangan yang diterima atau tersisa harus dibawah
threshold stress untuk terbentuknya SCC.
(2) Berikan compressive stress pada permukaan yang kontak
cairan korosif dan menerita tegangan tarik (applied atau residual),
untuk mengeliminir/memperkecil tegangan tarik tersebut.
(3) Pemilihan material yang tepat dikaitkan dengan lingkungan
spesifik.
(4) Menambah inhibitor ke dalam cairan yang di pompa, misalnya
chromate kedalam larutan caustic.
(5) Coating pada permukaan yang akan bertindak sebagai barrier
antara logam dan cairan yang di pompa.
Korosi retak tegangan (Stress Corrosion Cracking)
Upaya Pencegahan :
(1) Pemilihan material dengan memperhatikan sifat mekanis dan
ketahanan korosinya,
(2) Kehalusan permukaan (grinding & polishing) memperkecil
timbulnya crack initiating.
Korosi Lelah (Fatique Corrosion)