NIM : 142150137
RESUME ETIKA BISNIS DAN PROFESI
a. Kewajaran
b. Transparansi
c. Akuntabilitas
d. Pertanggungjawaban
e. Kemandirian
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Responsibilitas
d. Independensi
e. Kesetaraan
a. Prinsip yang setara, merupakan prinsip agar para pengelola memperlakukan semua
pemangku kepentingan secara adil dan setara.
b. Prinsip transparansi, kewajiban bagi para pengelola untuk menjalankan prinsip
keterbukaan dalam proses keputusan dan penyampaian informasi.
c. Prinsip akuntabilitas, para pengelola diwajibkan untuk membina sistem akuntansi
yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan yang dipercaya.
d. Prinsip responsibilitas, para pengelola wajib memberikan pertanggungjawaban atas
semua tindakan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Prinsip tanggung jawab ini memiliki lima dimensi:
- Dimensi ekonomi, diwujudkan dalam bentuk pemberian keuntungan ekonomis
bagi para pemangku kepentingan
- Dimensi hukum, diwujudkan dalam bentuk ketaatan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku
- Dimensi moral, tanggung jawab telah dirasakan keadilannya bagi semua
pemangku kepentingan
- Dimensi sosial, menjalankan CSR sebagai wujud kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam di lingkungan perusahaan
- Dimensi spiritual, mampu mewujudkan aktualisasi diri atau telah dirasakan
sebagai bagian dari ibadah sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya.
e. Kemandirian, suatu keadaan dimana para pengelola dalam mengambil suatu
keputusan bersifat profesional, mandiri, bebas dari konflik kepentingan.
Berbagai skandal yang marak dihadapi di dunia usaha terjadi dalam bentuk:
a. Perilaku tidak adil yang dihadapi oleh satu atau beberapa pemangku kepentingan
b. Maraknya rekayasa laporan keuangan dan sering timbulnya insider trading yang
dilakukan oleh para eksekutif puncak
c. Munculnya berbagai kejahatan kerah putih.
D. Manfaat GCG
Indra Surya dan Ivan Y. Mengatakan bahwa tujuan dan manfaat dari oenerapan GCG
adalah:
1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing
2. Mendapatkan biaya modal yang lebih murah
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi
perusahaan
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan
terhadap perushaan
5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
E. GCG dan Hukum Perseroan di Indonesia
Sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 1 UU nomor 40 tahun 2007, yang dimaksud
dengan Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
ini.
RUPS merupakan organ tertinggi dan memegang wewenang tertinggi dalam
perusahaan yang berbadan hukum PT. Anggota dewan komisaris dan dan dewan direksi
diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dewan komisaris bertugas untuk mengawasi
tindakan dewan direksi serta memberikan nasihat dan arahan kepada dewan direksi.
Dewan direksi bertugas untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan berdasarkan
arahan dan garis besar kebijakan yang telah ditetapkan oleh RUPS, dewan komisaris
serta Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku dalam koridor hukum.
F. Organ Khusus dalam Penerapan CGC
1. Komisaris dan direktur independen
Ada dua pengertian terkait dengan konsep komisaris dan direktur independen,
yaitu:
Pertama, komisaris dan direktur independen adalah seseorang yang ditunjuk untuk
mewakili pemegang saham independen (pemegang saham minoritas). Kedua,
komisaris dan direktur independen adalah pihak yang ditunjuk tidak dalam
kapasitas mewakili pihak manapun dan semata-mata ditunjuk berdasarkan
latarbelakang pengetahuan, pengalaman dan keahlian profesional yang dimilikinya
untuk sepenuhnya menjalankan tugas demi kepentingan perusahaan.
Independen in fact menekankan sikap mental dalam mengambil keputusan dan
tindakan atas pertimbangan profesionalisme dari dalam diri tanpa campur tangan
dari pihak luar.
Independent in appearance dilihat dari sudut pandang pihak luar yang
mengharapkan calon yang bersangkutan secara fisik tidak mempunyai hubungan
darah dengan para pemangku kepentingan lainnya.
2. Komite audit
Komite audit muncul disebabkan oleh kecenderungan makin meningkatnya
berbagai skandal penyelewengan yang dilakukan para direktur dan komisaris
perusahaan.
3. Sekretaris perusahaan
Tujuan utama sekretaris perusahaan antara lain menyimpan dokumen perusahaan,
daftar pemegang saham, risalah rapat direksi dan RUPS serta menyimpan dan
menyediakan informasi penting bagi pemangku kepentingan.
G. GCG dalam BUMN
Menteri Negara BUMN mengeluarkan keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-23/M-
PM.PBUMN/2000 tanggal 21 Mei 2000 selanjutnya disempurnakan melalui Keputusan
Menteri Negara BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agusus 2002.
H. GCG dan Pengawasan Pasar Modal di Indonesia
Kegiatan pasar modal disebut efektif bila para investor dn calon investor tertarik untuk
melakukan transaksi di bursa. Kegiatan pasar modal disebut efisien apabila semua
lembaga terkait termasuk investor merasakan bahwa penyelenggaraan kegiatan dapat
terselenggara dengan cepat tanpa dibebani biaya yang belebihan. Kegiatan pasar modal
dianggap adil bila semua pihak terkait tidak merasa dirugikan oleh kegiatan di bursa
tersebut.
I. GCG Perbankan di Indonesia
Aktivitas bisnis dan sistem perekonomian yang kuat harus didukung oleh sistem
perbankan yang sehat dan kuat. Menyadari hal ini, Bank Indonesia melakukan
pengawasan terhadap kegiatan dunia perbankan di Indonesia.
Pertanyaan: