Cervical memiliki tiga derajat kebebasan gerak yaitu fleksi/ekstensi, lateral fleksi dan
rotasi karena facet dalam region cervical berada pada bidang transversal. Cervical memiliki
ROM fleksi sekitar 80⁰-90⁰, ekstensi 70⁰,lateral fleksi 20⁰-45⁰, dan rotasi hingga 90⁰ pada kedua
sisi , gerakan pada cervical dikatakan rumit karena gerakan yang mrnu tidak akurat apabila
dilihat pada cervical ataupuntiap segmennya, dan gerakan hingga ROM tertentu tidak semudah
gerakan region tulang belakang lainnya.
Menurut hurtling (2006) bahwa osteokinematik dan kondisi segmen cervical didasarkan
pada gerakan tertentu seperti :
a) Fleksi
Sisi anterior akan mengalami kompresi tepatnya di corpus vertebra dan discus
intervetebralis, kemudian ligament longitudinal anterior memendek dan otot otot fleksor
berkontraksi dan memendek
Sisi posterior terjadi pennguluran padaa ligament longitudinal posterior, ligament flavum,
ligament interspinosum dan otot-otot ekstensor leher. Pada saat fleksi facet akan teregang,
foramen inteervetebralis menjadi leher dan spinal cord.
b) Ekstensi
Sisi anterior terjadi peregangan ligament longitudinal anterior, discus intervetebralis dan
otot-otot fleksor, kemudian corpus vertebra membuka.
Sisi posterior terjadi kompresi pada discus intervetebralis, facet dan processus spinosus,
kemudian foramen intervetebralis menyempit dan otot-otot ekstensor berkontraksi.
c) Lateral Fleksi
Ketika gerakan rotasi baik ke kiri atau kekanan terjadi gerakan lateral homolateral,
sedangkan padaa gerakan protaksi, C6-C7 dan TH1 melalui gerakan fleksi dan atlanto-
occypitalis ekstensi, padaa gerakan retraksi C6-C7 dan TH1 melakukan gerakan ekstensi
sedangkan atlantooccypitalis fleksi.
Arthrokinematik adalah gerakan yang terjadi pada permukaan sendi sehingga tidak dapat
dilihat secara langsung, padaa daerah cervical terdapat gerakan fleksi-ekstensi, lateral fleksi
kanan dan kiri, serta rotasi kanan dan rotasi kiri. Gerakan yang terjadi adalaah gerakan
sliding dan gerakan tilting yang berada dibawah discus serta diatas corpus vertebra,
sedankan saat ekstensi gerakan yang terjadi posterior sliding dan tilting.
Pada gerakan ekstensi terjadi backward tilt dari kepala, anterior glide dari occypital
condylus yang cembung terhadap facet atlas yang cekung. Saat lateral fleksi kiri maka terjadi
lateral tilt ke kiri dari kepala dan menyebabkan kontralateral glide dari occyput, terjadi rotasi
kekanan karena tergantung pada permukaan sendi axis anteromedial, glide ke kanan dari
occipital condylus relative anterior glide condylus kiri dan relative posterior glide condylus
kanan, occipital alar ligament memendek, dengan sisi kiri terulur, tekanan pada alar ligament
akan menarik dens dan menyebabkan rotasi ke kiri bagi axis, kemudian processus spinosus axis
berpindah ke sebelah kanan menciptakan rotasi yang relative ke kanan dari sendi atlanto-axial,
begitu pula dengan sebaliknya.
Pada facet gerakan sliding kanan dan kiri terhadap superior sendi facet yang berbatasan
dengan inferior vertebra, permukaan sendi facet berada pada 45ᵒ bidang transversal. Permukaan
inferior sendi facet vertebra bagian atas menghadap ke depan dan ke bawah sedangkan bagian
superior sendi facet dari vertebra bagian bawah menghadap ke belakang dan ke atas. Oleh karena
itu saat gerakan fleksi terjadi gerakan slide ke depan atas dari permukaan inferior sendi facet
bagian atas terhadap superior sendi facet bagian bawah. Pada saat ekstensi terjadi gerakan slide
ke belakang dan bawah dari inferior sendi facet bagian atas terhadap superior sendi facet bagian
bawah. Pada lateral fleksi dan rotasi, inferior sendi facet bagian bawah pada sisi lateral fleksi,
sedangkan sisi berlawanan inferior sendi facet bagian atas slide ke arah atas dan depan terhadap
superior sendi facet bagian bawah.