Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Adapun makalah yang kami buat ini mengena keunikan budaya di Nusantara
khususnya Budaya dan Adat Minangkabau.
Adapun isi dari makalah ini adalah tentang Adat Minangkabau, yang meliputi asal
usul suku minangkabau, system kekerabatan,kepercayaan/religi,ekonomi,dan adat
istiadat/upacara dalam suku minangkabau.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena makalah ini mungkin masih ada kesalahan serta kekurangan. Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Khususnya di bidang
kebudayaan, sehingga kita terpanggil dan tergerak untuk lebih melestarikan kebudayaan
yang telah ada. Amin

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar ……………………………………………………………………… i


Daftar isi …………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Asal usul suku minangkabau ……………………………………………….. 1
B. Senjata Tradisional Minangkabau ……………………………....................... 2
BABA II
MENGENAL BUDAYA MINANG KABAU
A. MusikTradisionalMinangkabau …………………………………................... 3
B. Alat Musik Tradisional Minangkabau……………………………………….. 4
C. Pakaian Adat Minangkabau…………………………...................................... 5
D. Rumah Adat Minangkabau………………………………………................... 6
E. Tari Tradisional Minangkabau..………………………………........................ 7
F. Makanan khas minangkabau…………………………………………………. 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………. 9
B. Saran ………………………………………………………………………… 10

2
BAB I
PEMBAHASAAN

A. Asal usul suku Minangkabau


Kata Minangkabau mengandung banyak pengertian. Minangkabau dipahamkan
sebagai sebuah kawasan budaya, di mana penduduk dan masyarakatnya menganut budaya
Minangkabau. Kawasan budaya Minangkabau mempunyai daerah yang luas. Batasan untuk
kawasan budaya tidak dibatasi oleh batasan sebuah propinsi. Berarti kawasan budaya
Minangkabau berbeda dengan kawasan administratif Sumatera Barat.
Minangkabau dipahamkan pula sebagai sebuah nama dari sebuah suku bangsa, suku
Minangkabau. Mempunyai daerah sendiri, bahasa sendiri dan penduduk sendiri.
Minangkabau dipahamkan juga sebagai sebuah nama kerajaan masa lalu, Kerajaan
Minangkabau yang berpusat di Pagaruyung. Sering disebut juga kerajaan Pagaruyung, yang
mempunyai masa pemerintahan yang cukup lama, dan bahkan telah mengirim utusan-
utusannya sampai ke negeri Cina. Banyaknya pengertian yang dikandung kata
Minangkabau, maka tidak mungkin melihat Minangkabau dari satu pemahaman saja.
Membicarakan Minangkabau secara umum mendalami sebuah suku bangsa dengan latar
belakang sejarah, adat, budaya, agama, dan segala aspek kehidupan masyarakatnya.
Mengingat hal seperti itu, ada dua sumber yang dapat dijadikan rujukan dalam mengkaji
Minangkabau, yaitu sumber dari sejarah dan sumber dari tambo. Kedua sumber ini sama
penting, walaupun di sana sini, pada keduanya ditemui kelebihan dan kekurangan, namun
dapat dapat pula melengkapi
Menelusuri sejarah tentang Minangkabau, sebagai satu cabang dari ilmu pengetahuan,
maka mesti didasarkan bukti-bukti yang jelas dan otentik. Dapat berupa peninggalan-
peninggalan masa lalu, prasasti-prasasti, batu tagak (menhir), batu bersurat, naskah-naskah
dan catatan tertulis lainnya.Dalam hal ini, ternyata bukti sejarah lokal Minangkabau
termauksedikit.

Minangkabau menurut sejarah


Banyak ahli telah meniliti dan menulis tentang sejarah Minangkabau, dengan
pendapat, analisa dan pandangan yang berbeda. Tetapi pada umumnya mereka membagi
beberapa periode kesejarahan; Minangkabau zaman sebelum Masehi, zaman Minangkabau

3
Timur dan zaman kerajaan Pagaruyung. Seperti yang ditulis MD Mansur dkk dalam
Sejarah Minangkabau, bahwa zaman sejarah Minangkabau pada zaman sebelum Masehi
dan pada zaman Minangkabau Timur hanya dua persen saja yang punya nilai sejarah,
selebihnya adalah mitologi, cerita-cerita yang diyakini sebagai tambo.

Prof Slamet Mulyana dalam Kuntala, Swarnabhumi dan Sriwijaya mengatakan bahwa
kerajaan Minangkabau itu sudah ada sejak abad pertama Masehi.

Kerajaan itu muncul silih berganti dengan nama yang berbeda-beda. Pada mulanya
muncul kerjaan Kuntala dengan lokasi sekitar daerah Jambi pedalaman. Kerajaan ini hidup
sampai abad ke empat. Kerajaan ini kemudian berganti dengan kerajaan Swarnabhumi pada
abad ke lima sampai ke tujuh sebagai kelanjutan kerajaan sebelumnya. Setelah itu berganti
Dengan kerajaan Sriwijaya abadke tujuh sampai14.

Mengenai lokasi kerajaan ini belum terdapat kesamaan pendapat para ahli. Ada yang
mengatakan sekitar Palembang sekarang, tetapi ada juga yang mengatakan antara Batang
Batang Hari dan Batang Kampar. Candi Muara Takus merupakan peninggalan kerajaan
Kuntala yang kemudian diperbaiki dan diperluas sampai masa kerajaan Sriwijaya. Setelah
itu muncul kerajaan Malayapura (kerajaan Melayu) di daerah yang bernama Darmasyraya
(daerah Sitiung dan sekitarnya sekarang). Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari kerajaan
Sriwijaya. Kerajaan ini kemudian dipindahkan oleh Adhytiawarman ke Pagaruyung. Sejak
itulah kerajaan itu dikenal dengan kerajaaPagaruyung.

Menurut Jean Drakar dari Monash University Australia mengatakan bahwa kerajaan
Pagaruyung adalah kerajaan yang besar, setaraf dengan kerajaan Mataram dan kerajaan
Melaka. Itu dibuktikannya dengan banyaknya negeri-negeri di Nusantara ini yang meminta
raja ke Pagaruyung,seperti Deli, Siak,NegeriSembilan dan negeri-negeri lainnya.

4
BAB II

MENGENAL BUDAYA MINANGKABAU

A . SENJATA TRADISIONAL MINANGKABAU

Senjata Tradisional dari Sumatera Barat selanjutnya adalah Karambit. Kerambit disebut
juga dengan Karambiak, Kurambiak. Kerambit adalah senjata tradisional Sumatera Barat
yang berjenis pisau genggam kecil berbentuk melengkung dari Indonesia yang telah

mendunia. Bahkan senjata ini di produksi secara masal oleh produsun-produsen senjata
dunia, dan menjadi senjata wajib personel US Marshal. Senjata ini termasuk senjata
berbahaya karena dapat digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara
cepat dan tidak terdeteksi.
Kerambik ini merupakan senjata khas asli dari Minangkabau Sumatera Barat,
namun dalam perkembangannya menyebar ke pelosok nusantara dibawa oleh masyarakat
Minang yang merantau. Saat ini kerambit memiliki beberapa varian. Dari bilah tajamnya
terbagai menjadi dua yaitu tajam tunggal dan tajam ganda (double edges). Sedangkan di
Indonesia sendiri, kerambit ada dua yaitu kerambit Jawa Barat dan kurambiak/karambiak
Minang. Kerambit Jawa Barat biasanya memiliki lengkungan yang membulat, sedangkan
kerambit Minang memiliki lengkungan siku.

B . MUSIK DAERAH MINANGKABAU

5
Salah satu lagu daerah minangkabau adalah “ KAMPUONG NAN JAUH DIMATO “

Lagu ini bersalah dari Daerah Sumatera Barat (minang) Bercerita tentang kampung minang
yang indah penduduknya yang rama suka serta suka bergotong royong sehingga
menimbulkan kerinduan untuk pulang bertemu keluarga :))nah ini dia saya sedikit berbagi
lagu Kampuang Nan Jauh di Mato :D+ picturenya :D
Kampuang nan jauh di matoGunuang Sansai Baku LiliangTakana Jo Kawan, Kawan Nan
LamoSangkek Basu Liang SuliangPanduduknya nan elok nanSuko Bagotong RoyongKok
susah samo samo dirasoDen Takana Jo KampuangTakana Jo KampuangInduk Ayah Adik
SadonyoRaso Mangimbau Ngimbau Den PulangDen Takana Jo Kampuang

LIRIK LAGU

Kampuang nan jauh di mato


Gunuang Sansai Baku Liliang
Takana Jo Kawan, Kawan Nan Lamo
Sangkek Basu Liang Suliang
Panduduknya nan elok nan
Suko Bagotong Royong
Kok susah samo samo diraso
Den Takana Jo Kampuang
Takana Jo Kampuang
Induk Ayah Adik Sadonyo
Raso Mangimbau Ngimbau Den Pulang
Den Takana Jo Kampuang

C . ALAT MUSIK MINANGKABAU

Bansi

Bansi
Bansi adalah alat musik jenis tiup yang lebih modern dibandingkan Saluang karena Bansi
sudah memiliki nada standar. Bentuknya Pendek dan memiliki 7 lubang.
Ukuran Bansi adalah sekitar 33,5 - 36 cm dengan garis tengah antara 2,5 - 3 cm. Bansi juga
terbuat dari talang (bambu tipis) atau sariak (sejenis bambu kecil yang tipis).
Alat musik ini agak sulit memainkan, selain panjang yang susah terjangkau jari, juga cara
meniupnya susah.

6
Bansi dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada
standar. Dengan memiliki nada standar, maka Bansi dapat digunakan untuk mengalunkan
lagu-lagu daerah maupun lagu nasional dengan alunan bunyinya yang indah.
Jika dilihat dari tingkat kesulitan, maka Bansi lebih mudah dimainkan ketimbang Saluang.
Karena memainkan Saluang butuh latihan pernafasan yang cukup.

D. PAKAIAN ADAT MINANGKABAU

Pakaian adat yang menjadi busana pengantin kota Padang, Pariaman dan Painan, memiliki
kekhasan tersendiri dibandingkan busana daerah lain di Minangkabau. Dalam sejarah dan
budaya asal Minangkabau, busana masyarakat di wilayah ini, dipengaruhi oleh busana
Negeri Cina dan sedikit dipermodern dengan ala Eropa, khususnya bangsa Portugis. Hal ini
terlihat dari segi corak dan pemilihan warna, yang cenderung berwarna cerah. Umumnya
perpaduan warna : Merah, kuning, dan hijau. . Berbeda halnya dengan daerah lain,
busana yang digunakan cendrung berwarna hitam, kuning, merah.

Pakaian Adat Bundo Kanduang


Pakaian adat Bundo Kanduang di Minangkabau pada hakekatnya sama, tidak
terdapat perbedaan yang tajam antara luhak (daerah asal) dengan daerah rantau. Perbedaan
hanya terlihat pada bentuk variasi dan hiasannya saja.
Seorang wanita yang diangkat sebagai Bundo Kanduang merupakan wanita yang
memegang peranan dalam kaum atau sukunya. Tidak semua wanita di Minangkabau
dianggap Bundo Kanduang karena harus memenuhi kriteria dan persyaratan seperti uraian
di atas. Sehubungan dengan itu pakaian Bundo Kanduang dalam upacara-upacara adat
mempunyai bentuk-bentuk tertentu dan berbeda dengan wanita lainnya. Pakaian Bundo
Kanduang mempunyai bermacam-macam variasi, seperti yang terdapat di beberapa daerah
di Minangkabau, namun mempunyai persamaan pokok yang merupakan satu kesatuan.

E . RUMAH ADAT MINANGKABAU

Rumah Gadang atau rumah Godang adalah nama untuk rumah adat tradisional
Minangkabau yang banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat. Rumah ini juga

7
disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama rumah Bagonjong
atau Rumah Baanjuang.
Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama mempunyai ketentuan-ketentuan
tersendiri. Contohnya saja seperti jumlah kamar yang bergantung pada jumlah
perempuan yang tinggal di dalamnya. Rumah Gadang biasanya dibangun di atas
sebidang tanah milik keluarga induk dari suku atau kelompok tertentu secara turun
menurun dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan kelompok
tersebut.

F . TARIAN DAERAH MINANGKABAU

Tari Indang

tari-indang

Tarian tradisional berikutnya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, tari Indang yang saya
sebut di awal artikel, tari ini ternyata kadang disebut tari badindin.

Biasanya ditarikan dengan jumlah 7 orang dan dibawakan oleh pria, namun seiring dengan
zaman, wanita pun banyak yang menarikan tarian ini.

8
Sejarahnya, tarian ini dibuat untuk menyebarkan dakwah agama Islam ketika dibawa Syekh
Burhanudin. Namun sekarang, tarian ini diadakan bila ada seminar budaya dan bersifat
hiburan saja.

Makna yang terkandung didalamnya mengajarkan kita kerja sama dengan orang lain. Hal
ini terlihat dari gerakannya yang sangat dinamis, ceria dan kompak.

Dan mengenai lagu latar yang berjudul “Dindin Badindin” mengandung makna yang
mengajak orang-orang untuk bertegur sapa.

G. MAKANAN DAERAH MINANGKABAU


RENDANG

Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan
utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua

kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri.Selain daging sapi,
rendang juga menggunakan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagaibumbu khas
Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya
yang biasanya disebut sebagai (Pemasak).Pada tahun 2011 melalui jajak pendapat internet
yang melibatkan 35.000 responden yang digelar CNN International,
menobatkan Rendang sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar ‘World’s 50 Most
Delicious Foods’.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

10

Anda mungkin juga menyukai