Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM II

I. Judul : Uji Kelarutan Protein


II. Tujuan : Mengetahui daya kelarutan protein terhadap pelarut
tertentu
III. Dasar Teori
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul
antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam
amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen ; beberapa
asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium,
dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di
dalam semua protein.
Protein merupakan molekul yang sangat besar, sehingga mudah
sekali mengalami perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis.Banyak
faktor yang menyebabkan perubahan sifat alamiah protein misalnya panas,
asam, basa, pelarut organik, pH, garam, logam berat, maupun sinar radiasi
radioaktif.Perubahan sifat fisik yang mudah diamati adalah terjadinya
penjendalan (menjadi tidak larut) atau pemadatan.
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam
maupun basa.Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan
basa.Sebagian ada yang mudah larut dan ada pula yang sukar larut.Namun,
semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter atau kloroform.
Daya larut protein akan berkurang jika ditambahkan garam, akibatnya
protein akan terpisah sebagai endapan. Apabila protein dipanaskan atau
ditambahkan alkohol, maka protein akan menggumpal. Hal ini disebabkan
alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul
protein.Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai
molekul protein, menyebabkan protein mempunyai banyak muatan dan
bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun basa).
IV. Alat dan Bahan :
Alat :
1. Tabung reaksi 10 buah
2. Penjepit tabung reaksi 1 buah
3. Pipet tetes 1 buah
4. Gelas Ukur 1 buah

Bahan :
1. Albumin telur
2. Gelatin
3. Air Suling (aquades)
4. Larutan HCL 10%
5. Larutan NaOH 40%
6. Alkohol 96%
7. Kloroform

V. Prosedur Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini.
2. Menyiapkan 5 tabung reaksi
3. Memberikan label pada masing – masing tabung reaksi, yaitu tabung
pertama untuk air suling, tabung kedua untuk HCL 10%, tabung ketiga
untuk NaOH 40%, tabung keempat untuk Alkohol 96%, dan tabung
kelima untuk kloroform
4. Menuangkan ke masing – masing tabung reaksi yang telah diisi label
dengan larutan air suling, HCL 10%, NaOH 40%, dan Alkohol 96%, dan
kloroform sebanyak 1 ml.
5. Menambahkan 2 ml larutan albumin telur pada setiap tabung
6. Mengocok dengan kuat setiap tabung reaksi
7. Mengamati perubahan yang terjadi yaitu sifat kelarutannya
8. Mencatat hasilnya
9. Mengulangi percobaan dengan gelatin menggunakan 5 tabung reaksi
yang lain
Gambar Praktikum menggunakan albumin :
Bahan Praktikum

Albumin Larutan HCL 10% Larutan NaOH 10%

Prosedur Kerja

Mengambil larutan HCl Menuangkan Kloroform Menuangkan albumin


Gambar Praktikum menggunakan gelatin

Menuangkan air suling Menuangkan NaOH 10% Menuangkan gelatin

VI. Hasil Percobaan :


Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Albumin telur 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml
Air suling 1 ml - - - -
HCL 10% - 1 ml - - -
NaOH 40% - - 1 ml - -
Alkohol 96% - - - 1 ml -
Kloroform - - - - 1 ml
Kocok tabung dengan kuat
Hasil :
Larut Larut Larut Larut Tidak larut
Larut/tidak larut
Gambar Hasil Praktikum

Larut Larut Larut

Air suling + Albumin HCl 10% + Albumin NaOH 40% + Albumin

Larut Tidak larut

Alkohol 96% + Albumin Kloroform + Albumin


Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Gelatin 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml
Air suling 1 ml - - - -
HCL 10% - 1 ml - - -
NaOH 40% - - 1 ml - -
Alkohol 96% - - - 1 ml -
Kloroform - - - - 1 ml
Kocok tabung dengan kuat
Hasil :
Larut Larut Larut Larut Tidak larut
Larut/tidak larut

Gambar Hasil Praktikum

Larut Larut Larut

Air suling + gelatin HCl 10% + gelatin NaOH 40% + gelatin


Larut Tidak larut

Alkohol 96% + gelatin Kloroform + gelatin

Hasil uji coba dengan pereaksi Hasil uji coba dengan pereaksi
albumin gelatin
VII. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang menggunakan albumin diperoleh hasil
bahwa pada tabung pertama yang berisi air suling, tabung kedua yang berisi
HCL 10%, tabung ketiga yang berisi NaOH 40%, dan tabung keempat berisi
Alkohol 96% setelah ditambahkan albumin dan dikocok dengan kuat tampak
larut. Hal ini dikarenakan bahwa protein bersifat amfoter, yaitu dapat
bereaksi dengan larutan asam maupun basa.Daya larut protein berbeda di
dalam air, asam, dan basa.Sebagian ada yang mudah larut dan ada pula yang
sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti
eter atau kloroform.
Untuk percobaan yang menggunakan gelatin,pada tabung pertama
yang berisi air suling, tabung kedua yang berisi HCL 10%, tabung ketiga
yang berisi NaOH 40%, dan tabung keempat yang berisi alkohol 96%
setelah ditambahkan gelatin dan dikocok dengan kuat tampak larut
sedangkan pada tabung kelima yang berisi kloroformtidak larut. Hal ini
disebabkan karena penambahan kloroform pada gelatin mengakibatkan
gelatin menggumpal akibat kloroform menarik mantel air yang melingkupi
molekul-molekul protein.

VIII. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa daya kelarutan protein
berbeda - beda di dalam pelarut tertentu seperti air, asam, dan basa serta
semua protein tidak larut dalam pelarut lemak karena adanya gugus amino
dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai molekul protein, menyebabkan
protein mempunyai banyak muatan

IX. Jawaban Pertanyaan :

Protein termasuk senyawa organik, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak
seperti eter atau kloroform karena gugus karboksilat pada asam amino tidak
melepas ion H+
X. Daftar Pustaka

Anonim. 2009. Protein. http://id.wikipedia.org/wiki/Protein (diakses pada


18 Nopember 2011)

Darmawan Setia Budi. 2008. Amino dan Protein.


darmaqua.blogspot.com/2008/04/amino-dan-protein.htm (diakses
pada 18 Nopember 2011)

Yazid, Estien dan Nursanti, Lisda.2006. Penuntun Praktikum Biokimia


untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta: CV Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai