Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Kekurangan Energi Kalori Pada Ibu Hamil

Masalah/Diagnosa : Gangguan kebutuhan energi kalori sehubungan


Dengan Kurangnya informasi ditandai dengan

Data subyektif : “ Saya tidak tahu masalah kekurangan energi kalori


pada Kehamilan”
“ Saya tidak tahu asupan makanan apa saja untuk ibu
hamil”
“ Saya merasa cemas karena karena tidak tahu
bagaimana
Cara menangani kekurangan energi kalori pada
kehamilan”
“ Saya bersedia diberikan penyuluhan”
Data obyektif : - Nama : Ny F
- Usia : 21 tahun
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga
- Pendidikan : SMA
- Pemeriksaan fisik
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 84X/menit
- Suhu : 360C
- Respirasi : 28X/menit
- BB : 43 kg
- TB : 150 cm
- LILA : 21 cm
Pokok Pembahasan : Kekurangan energi kalori pada ibu hamil
Sub pokok bahasan : 1. Pengertian kekurangan energi kalori pada
Kehamilan
2.Tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada
kehamilan
3. Pencegahan kekurangan energi kalori pada
kehamilan
4. dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi
kalori pada kehamilan
5. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
6. Pengobatan kekurangan energi pada kehamilan
Sasaran : Keluarga Tn.A
Tempat : Jln Intan, agg Baiduri No 5, Cilik Riwut Km 4
Palangka Raya
Tanggal : Maret 2018
Waktu : 30 menit pukul 15-15.30 WIB

A.Tujuan Intruksi Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kalori
pada kehamilan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu memahami tentang
kekurangan energi kalori pada kehamilan .
B.Tujuan Instruksi Khusus
1. Memahami tentang pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan
2. Memahami tentang penyebab kekurangan energi kalori pada kehamilan
3. Memahami tentang tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
4. Memahami tentang dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori
pada kehamilan
5. Memahami tentang asupan makanan seimbang untuk kehamilan
6. Memahami tentang penatalaksanaan kekurangan energi kalori pada kehamilan
7. Mengidentifikasikan pencegahan kekurangan energi kalori pada kehamilan
8. Mendemostrasikan asupan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil

C. Materi Penyuluhan
Lampiran
1. Pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan
2. Penyebab kekurangan energi kalori pada kehamilan
3. Tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
4. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori pada kehamilan
5. Kebutuhan nutrisi pada kehamilan
6. Penatalaksanaan kekurangan energi pada kehamilan
7. Pencegahan kekurangan energi pada kehamilan
D. Media
- Leafleat
- Lembar balik
E. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
F. Sumber / Referensi
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluahn Peserta Waktu
kegiatan
1. Pra kegiatan 1. Menyiapkan media 1. Menyiapkan alat 5 menit
2. Menyiapkan tulis
tempat/ruangan 2. Menyiapkan alat
3. Melakukan kontrak bahan
3. Menyepakati
kontrak

2. Kegiatan 1. Pembukaan 1. Pembukaan 20 menit


inti 2. Memberi salam - Menjawab salam
3. Mengingatkan kontrak - Mengingat
4. Memberi pertanyaan kontrak
apersepsi - Menjawab
pertanyaan
5. Kegiatan inti 2. Kegiatan inti
6. Menjelaskan pengertian
- Menyimak
kekurangan energi kalori
pada ibu hamil
7. Menjelaskan Penyebab
- Menyimak
kekurangan energi kalori
pada ibu hamil
8. Menjelaskan Tanda dan
- Menyimak
gejala kekurangan energi
kalori pada ibu hamil
9. Menjelaskan dampak
- Menyimak
kekurangan energi kalori
pada ibu hamil
10. Menjelaskan asupan
- Menyimak
makanan seimbang
untuk ibu hamil
11. Menjelaskan - Menyimak
penatalaksanaan
kekurangan energi kalori
pada ibu hamil - berdiskusi
12. Mendiskusikan
pencegahan kekurangan
energi kalori pada ibu
hamil - berdiskusi
13. Mendemonstrasiakn
pengobatan kekurangan
energi kalori pada ibu
hamil - menyimak
14. Penutup
15. Menyimpulkan meteri
penyuluhan
16. Melakukan evaluasi
3. penutup
subyektif dan obyektif - mendengarkan
- menjawab
pertanyaan

3. Penutup 1. melakukan kontrak yang


1. menyepakati 5 menit
akan datang kontrak
2. memberi salam 2. menjawab salam

1.Lampiran
KEK PADA IBU HAMIL

A. pengertian
Menurut Depkes RI (2002) dalam Program Perbaikan Gizi Makro
menyatakan bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan
pada ibu hamil (bumil). Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk
memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah.
Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang
batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya
wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi
lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak. Lingkar lengan atas merupakan
indicator status gizi yang digunakan terutama untuk mendeteksi kurang energi
protein pada anak-anak dan merupakan alat yang baik untuk mendeteksi wanita usia
subur dan ibu hamil dengan resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

B.penyebab
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KEK:
1. Faktor Sosial Ekonomi
· a.Pendapatan Keluarga
Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. Orang dengan
tingkat ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar
pendapatan untuk makan, sedangkan dengan tingkat ekonomi tinggi akan
berkurang belanja untuk makanan.
Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas
hidangan. Semakin banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang
diperoleh, dengan kata lain semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula
persentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah, sayuran dan beberapa
jenis makanan lainnya
· b.Pendidikan Ibu
Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang
dapat mempengaruhi keadaan gizinya karena dengan tingkat pendidikan tinggi
diharapkan pengetahuan / informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih
baik.
· c.Faktor Pola Konsumsi
Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi
heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu
makanan juga banyak mengandung serat dan fitat yang merupakan faktor
penghambat penyerapan besi (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).
· d.Faktor Perilaku
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya wanita
lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu
hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori / hari Jika ibu tidak
punya kebiasaan buruk seperti merokok, pecandu dsb, maka status gizi bayi
yang kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya (Arisman, 2007).
2. Faktor Biologis
· Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3).
Karena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi
makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan
adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan (Soetjiningsih, 1995: 96).
Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun,
sehingga diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
· Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun. Penelitian
menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya
lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan
kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun.
(Aguswilopo, 2004 : 5).
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk
memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali
maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
(Baliwati, 2004 : 3).
· Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
(viable). (Mochtar, 1998). Paritas diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali dengan
janin yang telah mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau
mati pada waktu lahir.
b) Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih
kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
c) Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau lebih
kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
Kehamilan dengan jarak pendek dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 2 tahun /
kehamilan yang terlalu sering dapat menyebabkan gizi kurang karena dapat
menguras cadangan zat gizi tubuh serta organ reproduksi belum kembali sempurna
seperti sebelum masa kehamilan (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).
· Berat Badan Selama Hamil .
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur
tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus
diberikan agar kehamilannya berjalan dengan lancar. Di Negara maju pertambahan
berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.
Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah ( Erna, dkk, 2004 ).
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I
pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.
Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.

C. Tanda dan gejala


1. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm.
2. Kurang cekatan dalam bekerja.
3. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir
secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang
dari 2.500 gram.

D. Dampak yang ditimbulkan


1. Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan
terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu (Zulhaida,
2003).
2. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum,
serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Zulhaida,
2003).
3. Janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (Zulhaida,
2003).

E.Kebutuhan nutrisi Ibu hamil.


Nutrisi yang diperlukan adalah:
a. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori
dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
b. Protein Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan
mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar
pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan
mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai
sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-
kacangan.
c. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan
sayur– sayuran.
d. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung
agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian,
kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
e. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.
Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
f. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan
sayuran hijau.
g. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak
terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan
brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan
tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama
pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat
mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat
maupun otak janin.
h. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak
terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun
pepaya), daging dan hati.
i. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta
melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak
tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber
kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium
paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung
banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.

F. Penatalaksanaan Kekurangan Energi pada Ibu Hamil


a. Pemberian makakanan tambahan yang mengandung tinggi kalori dan protein
dan dipadukan dengan penerapan porsi kecil tapiu sering
b. Konsumsi tablet Fe selama hamil
Kebutuhan ibu hamil terhadap energi, vitamin maupun mineral meninngkat
sesuai dengan perubahan fisiologis ibu yang membutuhkan suplemen vitamin
dan zat besi.

G.Pencegahan Kekurangan Energi Kalori Pada Kehamilan


a) Pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu memenuhi
kebutuhan dasar mereka, terutama dalam mencukupi kebutuhan akan makanan
bergizi.
b) Memberikan pengertian bagi mereka dengan profesi yang menuntut memiliki
tubuh kurus tentang bahaya tubuh yang terlalu kurus apalagi jika mereka
menguruskan badan dengan cara tidak lazim, seperti anoreksia atau bulimia
c) Menjaga dan memperhatikan asupan makanan selama hamil
d) Mendeteksi secara dini tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada
kehamilan

Anda mungkin juga menyukai