ANALISIS KASUS Manajemen laba, seperti yang terjadi pada kasus di atas,
dapat menurunkan kualitas laporan keuangan dan menyesatkan para
pemakai laporan keuangan. Keputusan yang diambil berlandaskan laporan
keuangan yang telah dipermak itu bisa menimbulkan kerugian bagi para
stakeholder. Diharapkan agar para otoritas pasar modal mempertimbangkan
cara untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme individu melalui
peningkatan kemampuan penalaran moral, idealisme, dan religiusitas dalam
upaya mengurangi praktik manajemen laba. Hal tersebut dapat diwujudkan
dengan pengadaan beragam pelatihan dan menyusun kode etik. Kode etik dan
peraturan perusahaan dapat mempertegas perbedaan antara praktik
manajemen laba dengan kecurangan (fraud). Perusahaan juga dapat
meminimalisir terjadinya manajemen laba dengan membenahi atau menyusun
sistem pengendalian internal dan sistem akuntansi perusahaan yang memadai
yang kemudian wajib dinilai oleh pihak independen. Para akademisi juga
diharapkan mampu memberikan muatan etika yang lebih aplikatif dalam
metode pembelajaran. Selain itu, akademisi juga diharapkan bekerja sama
dengan para praktisi untuk mengadakan penelitian mengenai manajemen laba
di Indonesia