Anda di halaman 1dari 6

TUTORIAL MINGGU I BLOK 2.

4 Sonde : Selang sonde atau biasa disebut feeding tube atau pipa
makanan adalah selang yang digunakan untuk memberi
Bayi Koni yang berusia 4 hari dibawa ibunya ke Puskesmas makanan, minuman ataupun obat-obatan kepada pasien yang
karena selalu muntah setelah menyusu, kadang kadang tersedak sudah tidak bisa menelan sendiri. Makanan atau obat yang
sehingga ASI keluar ke hidung. Dari anamnesis diketahui bahwa masuk melalui selang sonde ini harus dalam bentuk cairan.
sejak lahir bayi tersebut mengeluarkan mekonium sedikit-sedikit Samakah dengan NGT(?)
melalui fistel yang terdapat di daerah vulva. Pada pemeriksaan Aspirasi penumonia : Pneumonia Aspirasi (Aspiration
fisik ditemukan palatoskisis, perut kembung, dan tidak pneumonia) adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh
ditemukan adanya lobang anus. Dokter menduga bayi Koni terhirupnya bahan-bahan ke dalam saluran pernafasan.
menderita kelainan bawaan, oleh karena itu dokter merujuk ke
RSUP DR. M Djamil. ANALISIS MASALAH
Setelah ditindak lanjuti, DPJP menjelaskan kasus bayi Koni 1. Apa penyebab Bayi Koni selalu muntah setelah menyusu ,
kepada mahasiswa. Dari diskusi yang berlangsung, preseptor kadang tersedak sehingga ASI keluar dari hidung?
mengingatkan kembali mahasiswa tentang kelainan anatomi  Lambung kecil
yang memungkinkan untuk terjadinya masalah pada bayi Koni. Lambung bayi, terutama yang baru lahir masih
Preseptor mendemonstrasikan pemeriksaan saluran cerna bayi berukuran kecil. Saat bayi menyusu dengan kuat, ada
sejak dari rongga mulut sampai ke anus. Dari pemeriksaan kemungkinan lambung bayi sudah terisi penuh, namun
ditemukan palatoskisis. Untuk mengetahui adanya kelainan ia masih menyusu. Akibatnya, susu di lambung yang
saluran cerna yang lain seperti atresia esophagus dilakukan belum mencapai usus terus mengalami penambahan dan
pemeriksaan foto rontgen leher-toraks dengan sonde terpasang. bayi mengalami muntah karena lambungnya tidak
Bayi ini dipuasakan untuk menghindarkan komplikasi aspirasi cukup menampung kelebihan muatan makanan atau
pneumonia dan diberikan intake nutrisi secara intravena. ASI.
Ibu bayi Koni tidak dapat menunggui anaknya dirumah sakit  Stenosis pilorus
karena nyeri pada anus, BAB berdarah dan ada benjolan pada Stenosis pilorus adalah sebuah kelainan bawaan bayi,
anus. yatu adanya penebalan cincin otot antara usus dan
Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas? lambung. Akibatnya, makanan tidak bisa lewat.
Makanan yang tidak dapat lewat ke usus akan
TERMINOLOGI menyebabkan penumpukan makanan lain yang baru
Tersedak : adalah masuknya benda asing ke dalam tengorokan masuk, sehingga bayi mengalami muntah.
jalur udara untuk bernafas. Benda asing tersebut biasanya  Alergi susu, posisi menyusu, Refluks akibat
makanan atau benda-benda mainan yang dimasukkan ke dalam peningkatan asam lambung, dll.
mulut. 2. Apa penyebab sejak lahir bayi mengeluarkan mekonium
Mekonium : adalah kotoran atau feses yang dihasilkan bayi sedikit-sedikit melalui fistel yang terdapat di daerah vulva?
selama di dalam rahim. diartikan sebagai tinja pertama bayi. Atresia ani atau disebut juga anus imperforata adalah
Normalnya, mekoniumdikeluarkan setelah bayi lahir, namun ada salah satu jenis cacat lahir yang terjadi saat usia kehamilan
juga bayi yang mengeluarkannya selagi masih di dalam. mencapai 5-7 minggu, di mana perkembangan bentuk rektum
Fistel didaerah vulva : Rectovaginal fistula merupakan kondisi (bagian akhir usus besar) sampai lubang anus tidak sempurna.
abnormal pada saluran antara bagian bawah usus besar atau Kondisi ini terjadi pada 1 dari 5.000 bayi, dan merupakan
rektum dengan vagina. Karena kondisi ini, isi usus bisa bocor kondisi serius yang perlu ditangani segera dengan operasi.
melalui fistula sehingga penderita dapat mengeluarkan gas atau Terdapat beberapa bentuk dari atresia ani, sebagai
tinja lewat vagina. berikut:
Palatoskisis : fissura garis tengah pada polatum yang terjadi  Lubang anus yang menyempit atau sama sekali tertutup.
karena kegagalan 2 sisi untuk menyatu karena perkembangan  Terbentuknya fistula atau saluran yang menghubungkan
embriotik. adalah kelainan bawaan yang terjadi oleh karena rektum dengan kandung kemih, uretra, pangkal penis,
tidak adanya penyatuan secara normal dari palatum pada proses atau vagina.
embrional, dimana terjadi kegagalan penutupan penonjolan  Rektum yang tidak terhubung dengan usus besar.
frontonasal, maksilaris dan mandibularis baik secara sebagian
atau sempurna. Penyebab Atresia Ani
Perut kembung : adalah gangguan pencernaan dimana penderita Pada kondisi normal, lubang anus, saluran kemih, dan
merasa perutnya tidak nyaman karena terasa penuh, kencang dan kelamin janin terbentuk pada usia kehamilan tujuh hingga
bergas. delapan minggu melalui proses pembelahan dan pemisahan
DPJP : Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) adalah seorang dinding-dinding pencernaan janin. Gangguan pada masa
dokter yang bertugas mengelola rangkaian asuhan medis pasien. perkembangan janin inilah yang akan menyebabkan atresia ani.
Preseptor : adalah seseorang yang mengajar, meberikan Penyebab di balik gangguan perkembangan tersebut belum
bimbingan, dapat memberikan inspirasi, menjadi panutan (role diketahui secara pasti. Para pakar menduga bahwa terdapat
model) serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan keterlibatan faktor keturunan atau genetika di balik terjadinya
individu (trainee) untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan cacat lahir ini.
khusus mensosialisasikan traineer pada peran barunya. Gejala Atresia Ani
Atresia esofagus : Atresia esophagus merupakan kelainan Bayi yang lahir dengan kondisi atresia ani umumnya
kongenital yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus memiliki gejala dan tanda klinis sebagai berikut:
bagian proksimal dengan esofagus bagian distal. Atresia Lubang anus sangat dekat dengan vagina pada bayi perempuan.
esofagus dapat terjadi bersama fistula trakeoesofagus, yaitu Lubang anus tidak di tempat yang semestinya, atau tidak terdapat
kelainan kongenital dimana terjadi persambungan abnormal lubang anus sama sekali.
antara esofagus dengan trakea. Tinja pertama tidak keluar dalam jangka waktu 24-48 jam
Foto rontgen : pencitraan menggunakan sinar X (X-ray) setelah lahir.
Tinja keluar dari vagina, pangkal penis, skrotum, atau uretra.
Perut membesar. membutuhkan tindakan operasi lanjutan. Untuk mencegah
Diagnosis Atresia Ani stenosis anus, dokter akan melakukan dan mengajarkan kepada
Atresia ani umumnya diketahui pada pemeriksaan fisik orang tua pasien untuk melakukan tindakan meregangkan atau
yang pertama kali dilakukan ketika bayi lahir. Dokter akan melebarkan anus yang baru secara berkala (dilatasi anus).
memeriksa seluruh bagian tubuh bayi baru lahir, dari kepala Selain komplikasi yang terjadi pasca operasi, komplikasi juga
sampai dengan kaki. Bila ditemukan atresia ani, dokter kemudian dapat terjadi sebelum dilakukan tindakan operasi, antara lain
akan memastikan apakah ada jenis kelainan lain yang juga robekan (perforasi) usus, atau infeksi saluran kemihapabila
dialami oleh bayi. terdapat fistula ke saluran kemih.
Atresia ani merupakan kelainan kongenital atau bawaan yang
terjadi akibat gangguan saat perkembangan janin. Selain atresia 3. Apa makna hasil pemeriksaan fisik ditemukan
ani, beberapa di antaranya juga memiliki kelainan yang palatoskisis, perut kembung dan tidak ditemukan lobang
berhubungan dengan gangguan perkembangan saat masih dalam anus? Dan apa penyebab timbulnya klinis tersebut?
kandungan, seperti: Palatoskisis = Palatoskisis adalah kelainan kongenital pada
 Kelainan pada saluran urine dan ginjal. wajah dimana palatum tidak berkembang secara normal.
 Kelainan pada tulang belakang. Penyebabnya adalah gangguan pada kehamilan trimester pertama
 Kelainan pada saluran pernapasan. yang menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang janin.
 Kelainan pada kerongkongan. Etiologi palatoskisis adalah multifaktorial. Diagnosis palatoskisis
 Kelainan pada lengan dan tungkai. dapat dilakukan prenatal namun biasanya jarang dilakukan dan
 Sindrom Down. baru diketahui setelah bayi lahir. Gangguan yang dapat muncul
karena palatoskisis di antaranya adalah fungsi bicara,
 Penyakit jantung bawaan.
penguyahan dan menelan, oklusi dan psikologis.
 Penyakit Hirschsprung.
Penyebab terjadinya kembung pada bayi antara lain:
 Atresia duodenum (kelainan pada usus halus).
 Adanya udara masuk yang berlebihan yaitu pada bayi
Untuk mengetahui kelainan lainnya yang terkait dengan atresia
yang sering menangis atau batuk, perlekatan menyusui
ani, dokter akan melakukan tes lanjutan, seperti:
yang kurang pas, atau penggunaan botol dot yang salah
Foto Rontgen, untuk mendeteksi jika terdapat kelainan tulang.
 Intoleransi laktosa pada bayi dibawah 2 bulan
USG tulang belakang.
MRI, untuk memeriksa kondisi kerongkongan, tenggorokan, dan  Pembentukan gas yang berlebihan akibat gangguan
organ-organ yang terkait. pencernaan pada anak
Ekokardiografi, untuk memeriksa kondisi jantung.  Peristaltik usus yang melemah karena kekurangan
Pengobatan Atresia Ani elektrolit kalium pada anak pasca diare
Bayi yang tidak memiliki lubang anus akan diberi asupan  Sumbatan pada usus, dst.
melalui infus. Jika ada fistula yang terbentuk pada saluran
kemih, dokter akan memberikan antibiotik. 4. Mengapa dokter menduga Bayi Koni menderita kelainan
Agar saluran pencernaan berjalan dengan normal, atresia ani bawaan? Dan kenapa dirujuk? SDA
harus dikoreksi dengan tindakan operasi. Namun penentuan saat
yang tepat kapan dilakukan operasi berbeda pada setiap bayi, 5. Apa saja tindak lanjut pada Bayi Koni? SDA
tergantung dari jenis dan kerumitan bentuk atresia ani yang
terjadi serta kondisi kesehatan bayi sendiri, mengingat setengah 6. Apa saja kelainan anatomi yang memungkinkan untuk
dari penderita atresi ani juga memiliki kelainan kongenital terjadinya masalah pada Bayi Koni?
lainnya. Keadaan yang mengancam nyawa akan ditangani KELAINAN KONGENITAL SALURAN PENCERNAAN
terlebih dahulu. Bila tindakan operasi perbaikan belum dapat I. Labiopalatoskizis ( mulut)
dilakukan, dokter akan membuat kolostomi, yaitu pembuatan Yaitu kelainan bagian depan serta samping muka serta
lubang (stoma) di dinding perut sebagai saluran pembuangan langit-langit mulut tidak menutup dengan sempurna
sementara. Lubang ini akan disambungkan dengan usus, dan Etiologi
kotoran yang keluar dari stoma akan ditampung dalam sebuah a. Factor Genetik atau keturunan
kantung yang dinamakan colostomy bag. Pada penderita bibir sumbing terjadi Trisomi 13 atau Sindroma
Jenis operasi perbaikan yang dilakukan tergantung dari jenis Patau dimana ada 3 untai kromosom 13 pada setiap sel penderita,
atresia ani. Sebagai contoh, dokter akan melakukan tindakan sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Jika
yang dinamakan perineal anoplasty, yaitu menutup fistula yang terjadi hal seperti ini selain menyebabkan bibir sumbing akan
terhubung dengan saluran kemih atau vagina, dan akan membuat menyebabkan gangguan berat pada perkembangan otak, jantung,
lubang anus di posisi yang seharusnya. Keberhasilan tindakan dan ginjal. Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan
operasi dalam memperbaiki atresia ani dapat dikatakan baik, frekuensi 1 dari 8000-10000 bayi yang lahir.
walaupun terkadang tidak hanya membutuhkan satu kali Selain itu bisa juga karena mutasi gen THF 8
tindakan operasi. b. Kurang Nutrisi contohnya defisiensi vitamin C pada waktu
Komplikasi Atresia Ani hamil, kekurangan asam folat.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah dilakukan c. Radiasi
tindakan operasi perbaikan, antara lain: d. Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
Konstipasi. Konstipasi dapat diatasi dengan diet tinggi serat. e. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya
Obat pencahar juga terkadang diberikan untuk mencegah seperti infeksi Rubella dan Sifilis, toxoplasmosis dan klamidia
menumpuknya tinja di dalam usus, yang akan membuat usus f. Pengaruh obat teratogenik, termasuk jamu dan kontrasepsi
melebar dan mengakibatkan gerakannya menjadi berkurang. hormonal, akibat toksisitas selama kehamilan, misalnya
Inkontinensia tinja atau urine. Inkontinensia tinja atau urine kecanduan alkohol, terapi penitonin
dapat terjadi, walaupun operasi berjalan mulus dan tanpa Patofisiologi
komplikasi. Cacat terbentuk pada trimester pertama kehamilan, prosesnya
Stenosis anus. Anus yang baru dapat membentuk jaringan parut karena tidak terbentuknya mesoderm, pada daerah tersebut
dan menyempit (stenosis). Bila terjadi, kondisi ini akan
sehingga bagian yang telah menyatu (proses nasalis dan tidak sempurna dalam memisahkan diri untuk masinbg-masing
maksilaris) pecah kembali. menjadi esofagus dan trakea. Perkembangan sel endotermal yang
Klasifikasi tidak lengkap sehingga menyebabkan atresia
1. Berdasarkan organ yang terlibat Etiologi
a. Celah di bibir (labioskizis) Beberapa etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya
b. Celah di gusi (gnatoskizis) kelaianan kongenital atresia esofagus :
c. Celah di langit (palatoskizis) 1. Faktor obat, Salah satu obat yang diketahui dapat
d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis = terjadi di bibir menimbulkan kelainan kongenital ialah thalidomine
dan langit-langit (labiopalatoskizis) 2. Faktor radiasi, Radiasi pada permulaan kehamilan mungkin
2. Berdasarkan lengkap/tidaknya celah terbentuk dapat menimbulkan kelainan kongenital pada janian yang dapat
a. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya mengakibatkan mutasi pada gen.
disalah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung. 3. Faktor gizi, Penyelidikan menunjukan bahwa frekuensi
b. Unilateral Complete. Jika celah sumbing yang terjadi hanya kelainan congenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
disalah satu sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung. kekurangan makanan
c. Bilateral Complete. Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi 4. Dihubungkan dengan trisomi 21, 13, 18
bibir dan memanjang hingga ke hidung. Manifestasi klinis
Gejala - polihidramnion ( air ketuban > 2000 ml ) pada kehamilan
Ada beberapa gejala dari bibir sumbing yaitu : - sekresi pada mulut bayi meningkat
1. Terjadi pemisahan langit-langit - bayi tersedak, batuk atau sianotik saat diberi minum
2. Terjadi pemisahan bibir - Beberapa jam setelah lahir timbul napas ngorok dan sesak
3. Terjadi pemisahan bibir dan langit-langit napas
4. Infeksi telinga berulang - Terlihat gelembung udara bercampur lendir putih pada
5. Berat badan tidak bertambah lubang hidung dan mulut karena regurgitasi air ludah atau
6. Pada bayi terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu minum pertama.
keluarnya air susu dari hidung Diagnosis
Diagnosis - dari gejala-gejala yang terlihat
Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir - Diagnosis antenatal dengan USG pada gestasi 14-15 minggu
mudah karena pada celah sumbing mempunyai ciri fisik yang dengan hasil tidak tampak adanya gambaran lambung janin
spesifik. Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat digunakan dengan cairan amnion normal atau meningkat
untuk mengetahui keadaan janin apakah terjadi kelainan atau - Diagnosis post natal
idak. Walaupun pemeriksaan ini tidak sepenuhya spesifik. Ibu Masukkan kateter yang agak kaku melalui lubang hidung ke
hamil dapat memeriksakan kandungannya dengan esofagus. Jika kateter terhenti setelah masuk 10-12 cm dari
menggunakaan USG. rongga hidung, maka diagnosis dapat ditegakkan
Komplikasi - Pemeriksaan radiologis = foto thoraks
Kesulitan makan; dalami pada penderita bibir sumbing dan jika · Masukkan kateter lewat hidung. Akan terlihat gambaran
diikuti dengan celah palatum. memerlukan penanganan khusus kateter melengkung ke atas pada kantong esofagus yang buntu.
seperti dot khusus, posisi makan yang benar dan juga kesabaran · Adanya udara dalam abdomen menunjukkan fistula
dalam memberi makan pada bayi bibir sumbing trakeoesofageal
Infeksi telinga, dikarenakan tidak berfungsi dengan baik saluran Penatalaksanaan
yang menghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan dan Pembedahan
jika tidak segera diatasi maka akan kehilangan pendengaran Sebelumnya bayi ditelungkupkan untuk mencegah isi lambung
3. Kesulitan berbicara. Otot – otot untuk berbicara mengalami masuk ke paru-paru. Untuk mencegah aspirasi kantong buntu
penurunan fungsi karena adanya celah. Hal ini dapat esofagus harus tetap dipertahankan kosong dengan pengisapan
mengganggu pola berbicara bahkan dapat menghambatnya teratur, pemantauan suhu rutin, cairan tubuh
4. Masalah gigi. Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau
bahkan tidak tumbuh, sehingga perlu perawatan dan penanganan III. Stenosis pylorus ( lambung )
khusus. Penyebab kelainan ini belum jelas diketahui. Kelainan ini
Penatalaksanaan biasanya baru diketahui setelah bayi berumur 2-3 minggu
Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Manifestasi klinis
Operasi ini dilakukan setelah bayi berusia 2 bulan, dengan berat – Muntah Proyektil, biasanya setelah diberi minum, makin
badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada saluran sering sampai 2 – 3 kali pemberian minum.
napas dan sistemik. – Bisa mulai dari minggu ke 1 – 2, Kebanyakan mulai
Untuk melakukan operasi bibir sumbing dilakukan hukum bergejala umur 2 – 8 minggu.
Sepuluh (rules of Ten)yaitu : – Tidak berwarna bil (dari empedu) tetapi terkadang ada flek
- Berat badan bayi minimal 10 pon, sedikit darah.
- Kadar Hb 10 g%, – Tidak ada mual, dan bayi segera mau minum lagi.
- usianya minimal 10 minggu – Kalau lama: berat badan turun, dihidrasi, alkalosis matabolik
- kadar leukosit minimal 10.000/ui. dengan hypokloremia & jaundis.
Pencegahan Diagnosis
- menghindari faktor- faktor yang meningkatkan terjadinya – Pada pemeriksaan fisik carilah benjolan sebesar buah zaitun
labiopalatoskizis (“olive”) di kwadrant kanan atas. Lebih mudah diraba kalau bayi
- Skrining USG bersandar dan sedang minum.
– < 50% dapat diraba.
II. Atresia esofagus (esofagus) – Radiologis: Seri Kontras Saluran Cerna Atas (UGIS):
Biasanya terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-4 Dilatasi lambung serta “string sign” (benang)pada waktu kontras
kehamilan sebagai akibat dari : Diferensiasi usus depan yang
melewati pylorus yang menyempit & “double tract” karena
edema mukosa. VI. Atresia dan stenosis duodenale ( duodenum )
Tata laksana Etiologi
– Koreksi dihidrasi & alkalosis metabolik dulu Mungkin disebabkan dari kegagalan rekanalisasi terganggunya
– Operasi piloromyotom suplai darah sehingga satu segmen usus tidak berkembang dan
menyebabkan penyempitan malahan bisa hilang sehingga
IV. Lambung intratorak ( lambung ) terjadilah atresia.
Etiologi Patogenesis
Esofagus pendek akibat kelainan kongenital yaitu kegagalan Atresia menyebabkan obstruksi usus. Akibatnya makanan tidak
elongasi usus depan antara hari 30 dan hari ke 39 perkembangan dapat melewati usus dan tertahan di saluran bagian atas.Hal ini
janin menyebabkan terjadinya muntah yang berulang untuk
Gejala mengeluarkan makanan tadi sehingga terjadilah dehidrasi pada
- nyeri perut epigastrum anak.
- nyeri perut setelah makan dan muntah Obstruksi juga mengakibatkan udara tidak bisa keluar sehingga
- disfagia perut menjadi kembung yang nantinya bisa mendesak saluran
- rasa panas akibat refluks cairan lambung nafas dan mengakibatkan nafas jadi sesak.
Diagnosis Manifestasi klinis
- fluroskopi = untuk melihat batas gastroesofageal Muntah proyektil dan berwarna hijau
- esofagoskopi = disfagia Perut bagian epigastrium membuncit
- pemeriksaan manometrik = untuk menilai tekanan sfingter Dehidrasi
esofagus Diagnosis
Penatalaksanaan Foto polos abdomen yang memperlihatkan gambaran “double
- Sewaktu makan bayi duduk dalam posisi tegak dan tidur bubble”
dengan letak kepala lebih tinggi Tata laksana
- Antasid = cegah ulkus Lambung dikosongkan terlebih dahulu. Beri cairan intravena
- Tindakan bedah = jika perawatan konservatif tidak berhasil untuk memperbaiki keseimbangan air dan elektrolit.
Operasi yaitu duodenoduodenostomia atau
V. Atresia bilier duodenoyeyunostomia
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran
empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. VII. Divertikulum mekel ( yeyunum ileum )
PENYEBAB Adalah suatu kelainan bawaan yang merupakan suatu
Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari kantung ( divertikula ) yang menonjol dari dinding usus halus.
saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab Divertikula ini bisa mengandung jaringan lambung maupun
terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak jaringan pankreas.
diketahui. Penyebab pasti tidak diketahui.
Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran. Gejala
GEJALA ¯ Biasanya tidak bergejala, tapi kantungnya dapat melepaskan
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, asam dan menyebabkan ulkus sehingga terjadi perdarahan
yaitu berupa: rektum yang tidak disertai nyeri.
- air kemih bayi berwarna gelap ¯ Tinja biasanya berwarna keunguan / kehitaman
- tinja berwarna pucat ¯ Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum cenderung
- kulit berwarna kuning menyebabkan penyumbatan usus sehingga timbul nyeri, kram
- berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan dan muntah
berlangsung lambat Diagnosa
- hati membesar. > Melalui skrining radionuklir
DIAGNOSA > Pada pemeriksaan tinja bisa ditemukan adanya darah
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan > Pemeriksaan darah dilakukan untuk menemukan adanya
fisik. anemia
Pada pemeriksaan perut, hati teraba membesar. Penatalaksanaan
# Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Pemeriksaan darah · Jika tidak timbul gejala, maka tidak perlu dilakukan
(terdapat peningkatan kadar bilirubin) pengobatan khusus
# USG perut · Jika terjadi perdarahan, maka dilakukan pengangkatan
# Rontgen perut (tampak hati membesar) divertikulum disertai pengangkatan jaringan usus disekitarnya
# Kolangiogram
# Biopsi hati VIII. Hirschsprung (Megakolon Kongenital)
# Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum bayi berumur 2 Etiologi
bulan). Terjadi akibat tidak adanya sel-sel ganglion submukosa dan
PENGOBATAN pleksus miesterikus dari intestin distal.
Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang Patogenesis
mengalirkan empedu ke usus. Tetapi prosedur ini hanya mungkin Tidak ada ganglion parasimpatik dalam dinding usus yang
dilakukan pada 5-10% penderita. Untuk melompati atresia bilier terbentang ke arah proksimal mulai dari anus hingga jarak
dan langsung menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan tertentu menyebabkan bagian kolon yang sempit ini tidak dapat
pembedahan yang disebut prosedur Kasai. Pembedahan akan mengembang sehingga tatap sempit dan defekasi
berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu. Biasanya terganggu. Kolon proksimal (antara usus yang persarafannya
pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan normal dan abnormal) akan menebal/hipertropi otot karena tinja
pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati. yang tertimbun menyebabkan penebalan dinding usus.
Manifestasi klinis 8. Apa makna hasil pemeriksaan ditemukan palatoskisis?
Gangguan defekasi 24 jam setelah lahir
Trias klasik : Mekonium keluar terlambat, muntah hijau, perut Palatoskisis : kelainan bentuk pada struktur wajah
membuncit seluruhnya Palatoskisis lebih serius proknosanya dibandingkan dengan labio
Gejala obstipasi kronik diiringi oleh diare berat dengan feses skisis. Dari bentuknya yang terletak diantara nasofaring dengan
berbau dan berbau khas karena enterokolitis hidung , sehingga menimbulkan masalah dalam hal makan ,
• Distensi berlebihan dinding abdomen memudahkan infeksi saluran pernafasan dan infeksi telinga
• Pada anak yang lebih besar, diare lebih menonjol tengah.  menyebabkan gangguan isapan asi, gangguan bicara
Diagnosis (penurunan fungsi otot akibat celah akan mempengaruhi bicara,
Pemeriksaan fisik à rectal toucher bahkan menghambatnya. Terutama dalam mengucapkan huruf
Pemeriksaan radiologis : Tampak masa usus yang melebar konsonan )
Pemberian barium enema ditemukan perubahan kaliber usus Labio skisis -> Labioskisis atau clelf lip dapat terjadi berbagai
yang mendadak diantara usus berganglion dan aganglion derajat malformasi, mulai dari yang ringan pada tepi bibir di
Pemeriksaan manometri anal didapat kenaikan tekanan sfingter kanan, di kiri atau kedua tepi bibir dari garis tengah, sampai
ani interna dibandingkan orang yang normal sumbing yang lengkap berjalan hingga ke hidung.
Biopsi rektum -> tidak ditemukan sel ganglion parasimpatik Perut kembung : karena makanan gagal masuk, dan banyak
Tata laksana terjadi aspirasi
– Untuk mengobati gejala obstipasi dan mencegah Tdk ditemukan lobang anus :
enterokolitis, lakukan bilasan kolon dengan cairan garam faai
atau kolostomi di daerah yang ganglioner dengan laparatomi atau PALATOSKISIS
anal tube
– Bedah definitive bila bayi berusia 6 – 12 bulan, dengan BB
>9 kg.

IX. Atresia recti dan ani


• Tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan
bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lobang anus yang
tidak sempurna
• Anus tampak rata / sedikit cekung kedalam / anus ada tapi
tidak berhubungan dengan rectum
Etiologi
l Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur
sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur
2 Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia
12 minggu/ 3 bulan
3 Adanya gangguan/ berhentinya perkembangan embriologik di
daerah usus, rektum bagian distal, serta traktus urogenital
Tanda dan gejala
Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi
Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah
letaknya
Perut kembung
Klasifikasi
1) Anal stenosis -> penyempitan daerah anus -> feses tidak
bisa keluar
2) Membranosus atresia -> terdapat membran pada anus
3) Anal agenesis -> memiliki anus, tapi ada daging antara
rektum dan anus Beberapa jenis bibir sumbing
4) Rektal atresia -> tidak memiliki rektum a. Unilateral Incomplete
Diagnosis Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan
* Kelainan biasanya dapat di diagnosis setelah lahir, Mekonium tidak memanjang hingga ke hidung.
tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran b. Unilateral complete
* Perut kembung Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu bibir dan
* Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi memanjang hingga ke hidung.
Pemeriksaan penunjang c. Bilateral complete
Pemeriksaan foto rontgen untuk menentukan letak ujung buntu Apabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang
USG perianal untuk menentukan jarak antara ujung rektum hingga ke hidung.
dengan kulit d. Labio Palato skisis merupakan suatu kelainan yang dapat
Penatalaksanaan terjadi pada daerah mulut, palato skisis (subbing palatum) dan
o Kolonostomi, dilakukan saat bayi berusia 12 bulan labio skisis (sumbing tulang) untuk menyatu selama
o Eksisi membran anal -> membuat anus buatan perkembangan embrio (Hidayat, Aziz, 2005:21)

7. Apa saja pemeriksaan saluran cerna bayi dari rongga


mulut sampai ke anus? klinis nya :
a. Tampak ada celah pada tekak (unla), palato lunak, keras dan  makan diet tinggi serat serta banyak minum air putih
faramen incisive. agar kotoran tidak keras sehingga tidak memperparah
b. Ada rongga pada hidung pembengkakan
c. Distorsi hidung  hindari aktifitas mengangkat berat
d. Teraba ada celah atau terbukanya langit-langit saat
diperiksadn jari
e. Kesukaran dalam menghisap/makan
f. gangguan pendengaran  yang disebabkan oleh atitis
(peradangan) media rekureris sekunder akibat disfungsi tuba
eustachius.
g. aspirasi

komplikasi :
kesulitan makan, aspirasi, infeksi telinga yang disebabkan karena
tidak berfungsinya saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan kerongkongan, kesulitan bicara karena otot-otot untuk
berbicara mengalami penurunan fungsi yang disebakan adanya
celah serta dapat pula terjadi masalah gigi.

9. Mengapa untuk mengetahui adanya kelainan saluran


cerna lain seperti atresia esofagus dilakukan pemeriksaan
foto rontgen leher-thoraks dengan sonde terpasang?
Karena dengan sonde terpasang kita dapat melihat apakah
makanan yang disalurkan melalui sonde dapat berjalan sampai
saluran pencernaan bagian mana. Dan inilah yang nantinya dapat
membantu diagnosis untuk menentukan organ atau saluran
manakah yang mengalami gangguan pada proses pencernaan
tersebut

10. Apa makna bayi dipuasakan untuk menghindari


komplikasi aspirasi pneumonia dan diberi intake nutrisi
secara intravena?
Karena aspirasi pneumonia atau masuknya bahan-bahan dari
makanan ke dalam saluran pernapasan dapat terjadi jika bayi
tersebut memuntahkan isi perutnya/ makanannya secara berulang
ulang. Untuk menghindari resiko tersebut, maka intake nutrisi
dari sang bayi diberikan secara intravena.

11. Apa penyebab Ibu Bayi Koni tidak dapat menunggu


anaknya di RS karena nyeri pada anus, BAB berdarah, dan
ada benjolan pada anus?
Wasir atau Hemoroid adalah pembengkakan pembuluh
darah di rektum bagian bawah. Gejala wasir diantaranya adalah:
 perdarahan berwarna merah saat buang air besar
 benjolan yang keluar saat buang air besar, benjolan ini
bisa kembali masuk atau harus dibantu dengan tangan
 rasa gatal sekitarr anus
Terapi wasir disesuaikan menurut tingkatannya:
 tingkat satu, wasir hanya membengkak di dalam anus
dan tidak keluar
 tingkat dua, wasir dapat keluar saat buang air besar dan
masuk dengan sendirinya
 tingkat tiga, wasir dapat keluar saat buang air besar dan
harus dibantu dimasukkan dengan tangan
 tingkat empat, wasir tidak dapat kembali lagi
Indikasi operasi yang mutlak adalah pada wasir tingkat empat
yang sudah tidak bisa dibantu dimasukkna lagi, sedangkan pada
wasir tingkat lain yang sangat nyeri dan mengganggu kehidupan
sehari-hari serta menimbulkan perdarahan maka tindakan operasi
sangat disarankan.
Untuk mencegah agar wasir tidak menjadi lebih parah
Anda dapat melakukan beebrapa hal berikut:
 hindari mengedan saat buang air besar karena akan
memperparah pembengkakan

Anda mungkin juga menyukai