Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN JARINGAN

“OSPF”

Disusun Oleh :

Agista Zulfa Dini (M0514003)

Fransiska Meilani (M0514018)

Nadya Ranti Agnestya (M0514036)

Yanny Wulandari (M0514052)

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk membuat host yang ada dalam topologi dapat
saling berkomunikasi dengan menggunakan OSPF dan dapat mengakses internet.

1.2 Topologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 VLSM
Setting IP address menggunakan VLSM dengan mayor network : 10.8.0.0/16
 PC 200 Host
Network : 10.8.0.0/24
Subnet : 255.255.255.0
Broadcast : 10.8.0.255
Host pertama : 10.8.0.1
Host terakhir : 10.8.0.254

 PC 100 Host
Network : 10.8.0.1/25
Subnet : 255.255.255.128
Broadcast : 10.8.0.1.127
Host pertama : 10.8.1.1
Host terakhir : 10.8.1.126

 PC 17 Host
Network : 10.8.1.128/27
Subnet : 255.255.255.224
Broadcast : 10.8.1.159
Host pertama : 10.8.1.129
Host terakhir : 10.8.1.158

 PC 10 Host
Network : 10.8.1.160/28
Subnet : 255.255.255.240
Broadcast : 10.8.1.175
Host pertama : 10.8.1.161
Host terakhir : 10.8.1.174
 Setting Switch
Pada praktikum kali melakukan setting switch melalui web, sebelumnya
sudah melakukan setting IP Address yaitu 192.168.1.20, kemudian pada
browser membuka alamat 192.168.1.254. Selanjutnya melakukan login
dengan username cisco dan password cisco. Pada setting switch dibuat dua
vlan untuk menuju 200 host dan 17 host, dimana vlan yang dibuat adalah vlan
2 dengan ID 100 dan vlan 3 dengan ID 200.

 Setting Cisco Atas dan Cisco Bawah


Yang pertama kali dilakukan di Cisco Atas adalah menyetting IP yaitu
fastEthernet 0/0 dengan IP 10.8.1.185 dan fasEthernet 0/1 dengan IP
10.8.1.182.

Gambar Setting FastEthernet 0/0

Gambar Setting FastEthernet 0/1


Kemudian, setelah masing-masing fastEthernet sudah mendapatkan IP, yang
dilakukan adalah menetapkan jalur vlan untuk PC 200 dan 17 host. PC 200
host dengan IP address 10.8.0.1 melewati vlan 2 yang mempunyai ID 100,
kemudian di enkapsulasi vlan 2 pada port 0/0. PC 17 host dengan IP address
10.8.1.129 melewati vlan 3 yang mempunyai ID 200, kemudian di enkapsulasi
vlan 3 pada port 0/1.
Gambar Setting Intervlan
Setelah itu, setting OSPF dengan memasukkan cost dari jalur point to point
yang berhubungan dengan Cisco Atas. Cisco Atas point to point dengan Cisco
bawah, Switch (dengan cost yang diberikan oleh PC 200 dan 17 host), dan NAT
(Mikrotik). Sehingga network yang disetting pada setting OSPF Cisco atas
adalah 10.8.0.0 (network pada PC 200 host), 10.8.1.128 (network pada PC 17
host), 10.8.1.184 (network pada point to point Cisco atas dengan NAT), dan
10.8.1.180 (network pada point to point Cisco atas dengan Cisco bawah).

Sedangkan, Cisco Bawah point to point dengan Cisco Atas dan NAT (Mikrotik).
Sehingga network yang disetting pada setting OSPF Cisco bawah adalah
10.8.1.180 (network pada point to point Cisco bawah dengan Cisco atas)
10.8.1.176 (network pada point to point Cisco bawah dengan NAT).
Gambar Setting OSPF Area 0 Cisco Atas

Gambar Setting OSPF Area 0 Cisco bawah


 Setting Mikrotik
Selanjutnya melakukan konfigurasi pada mikrotik dengan langkah pertama
yaitu menentukan interface pada mikrotik yang digunakan. Seperti pada
gambar dibawah, ether 1 dihubungkan ke internet, PC 100 host dihubungkan
dengan ether 2, PC 10 host diuhubungkan dengan ether 4, switch
dihubungkan dengan ether 5, dan router cisco dihubungkan dengam ether 6.

Setelah menentukan interface, kemudian berikan ip address untuk masing


masing interface.

Setelah itu, PC yang terhubung dengan mikrotik diberikan IP DNS Google yaitu
8.8.8.8. Langkah selanjutnya melakukan routing menggunakan OSPF.
Melakukan konfigurasi interface dengan mengubah cost interface “all”
menjadi 1.

Kemudian melakukan konfigurasi instances dengan merubah Redistributed


Default Route menjadi “always (as type 1)” dan Redistributed Connected
Routes menjadi “as type 1”.
Langkah selanjutnya mendaftarkan network Ponit to Point dengan ip address
10.8.1.176/30 dan 10.8.1.184.30.

Setelah itu melakukan konfigurasi pada NAT dan memerika default route 0.0.0.0/0
sehingga seluruh PC yang terhubung mikrotik dapat mengakses internet

 Hasil Tracert
Mengakses PC 100 Host sebelum kabel dari mikrotik ke switch dicabut,
hasilnya seperti gambar dibawah ini.
Mengakses PC 100 Host setelah kabel dari mikrotik ke switch dicabut,
hasilnya seperti gambar dibawah ini.

Mengakses google sebelum kabel dari mikrotik ke switch dicabut, hasilnya


seperti gambar dibawah ini.

Mengakses google setelah kabel dari mikrotik ke switch dicabut, hasilnya


seperti gambar dibawah ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 Pemahaman
Agista Zulfa Dini 75%
Fransiska Meilani 75%
Nadya Ranti Agnestya 75%
Yanny Wulandari 70%

3.2 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai