KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA Tetapi kita tidak dapat menyerukan nama Allah Bapa semua orang, bila terhadap orang- orang tertentu, yang diciptakan menurut citra-kesamaan Allah, kita tidak mau bersikap sebagai saudara. Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan hubungannya dengan sesama manusia saudaranya begitu erat, sehingga Allah berkata : “Barang siapa tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah” (1 Yoh 4:8).
Dalam kehidupan beragama dan bersosialisasi terutama dengan masyarakat
plural Indonesia ini terdapat hal-hal penting yang perlu di garis bawahi dalam pendukung hidup yaitu beragama, agama, dan keberagaman. Beragama adalah prinsip dasar yang mendukung kebebasan individu atau masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan itu sendiri di dalam ruang pribadi atau umum. Agama sendiri merupakan sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Sedangkan, keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi. Maka dari itu, dapat diketahui dalam kehidupan masyarakat yang beragam dengan agama dan kepercayaan yang bermacam-macam dibutuhkan peran masing- masing umat untuk bisa mendukung, mengembangkan, dan melaksanakan kerukunan antar umat beragama. Bagaimana peran tersebut disampaikan pada masyarakat dan bagaimana cara penerapannya yaitu dengan ::
1. Membangkitkan kesadaran dan pengakuan akan masalah, kebutuhan dan
kewajiban bersama, serta dasar-dasar dan cara-cara untuk membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama, untuk menjadi motivasi serta “bekal” bagi usaha dimaksud. Jadi perlu proses penyadaran dan komitment. Hal ini dapat dilakukan terutama melalui dialog kemanusiaan dan persaudaraan insani maupun ilahi. 2. Menumbuh-kembangkan sikap dasar yang mutlak perlu bagi kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Misalnya sikap mau dan senantiasa berusaha untuk saling terbuka, memahami, mengakui, menghargai, dan berdialog satu sama lain. Juga mau dan selalu berusaha untuk saling berelasi dan bekerjasama. 3. Berusaha meningkatkan pemahaman akan pihak lain melalui study bersama atau saling tukar informasi tentang kekayaan rohani/keagamaan masing- masing. 4. Berusaha untuk senantiasa menghindari cara-cara yang dapat merusakkerukunan dan toleransi antar umat beragama. Misalnya mengadakan pelbagai upaya untuk menghindari kata-kata, penilaian- penilaian, tindakan-tindakan, yang ditinjau dari segi keadilan dan kebenaran tidak cocok dengan saudara-saudari dari golongan agama lain, sehingga mempersulit hubungan dengan mereka. 5. Penghargaan terhadap nilai-nilai atau kebijakan lokal dan penggalian, pelestarian serta pendayagunaannya secara bersama-sama. 6. Melaksanakan pertobatan hati secara tulus, meluas, konsekwen dan konsisten. 7. Melaksanakan beberapa program bersama seperti : 1. Study bersama tentang teologi dan Kitab Suci; 2. Study banding atau mengkaji bersama tentang praktek-praktek keagamaan maupun tata hidup sehari-hari dari umat beragama; 3. Berdoa bersama; 4. Karya amal bersama; 5. Pembinaan bersama.