Anda di halaman 1dari 3

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh HASIL DAN PEMBAHASAN ARTIKEL DIAGNOSIS LEPTOSPIROSIS DAN KARAKTERISASI

ekstrak daun legundi (Vitex trifolia linn) dalam LEPTOSPIRA SECARA MOLEKULER
mematikan larva Aedes albopictus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011
yang bertempat di Balai Besar Penelitian dan Nur Ika Hariastuti*
BAHAN DAN METODE Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit
(B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.
Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment, Objek penelitian ini adalah larva Aedes albopictus
Epidemiologi Leptospirosis di Asia Tenggara dilaksanakan upaya-upaya pengendalian dan
dengan menggunakan rancangan Post Test Only Control yang diperoleh dari hasil penangkaran di B2P2VRP
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit pencegahan. Catatan tahunan kejadian leptospirosis
Group Design. Penelitian ini menggunakan lima Salatiga. Larva ditempatkan pada gelas plastik baik
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat pada mendekati 14 per 100.000 penduduk.
kelompok perlakuan, dan satu kelompok kontrol, untuk eksperimen maupun kontrol, dengan jumlah larva
beberapa negara di daerah Asia Tenggara (SEA). Minimnya jumlah laboratorium yang dapat
masing-masing kelompok dilakukan pengulangan 25 ekor tiap gelas. Dilanjutkan dengan penambahan
Leptospirosis masih menjadi penyakit yang terabaikan melakukan pemeriksaan leptospirosis terbakukan
sebanyak lima kali. ekstrak daun legundi (Vitex trifolia linn) dengan
dan tidak tercatat dengan baik. Hal ini mungkin mendorong WHOSEARO untuk mengadakan pelatihan
Kelompok perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 0%
disebabkan oleh konfirmasi penyakit leptospirosis yang tentang diagnosis leptospirosis dan karakterisasi
lima konsentrasi ekstrak daun legundi yang berbeda, sebagai kontrol per 100 ml air. Pengamatan dilakukan
memerlukan uji laboratorium tidak selalu tersedia, dan leptospira secara molekuler pada tanggal 2-8 Desember
yaitu masing-masing 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5%. pada: 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam dan 24 jam, setelah
diagnosis cepat untuk penyakit ini juga tidak dapat 2010. Pelatihan ini diselenggarakan oleh wakil dari
Objek penelitian ini adalah larva Aedes perlakuan, dengan 5 kali pengulangan.
diandalkan. Indian Council of Medical Research (ICMR) yaitu
albopictus yang berasal dari penetasan telur nyamuk Selama penelitian kondisi lingkungan juga
Leptospirosis terus menjadi masalah yang Regional Medical Research Centre Port Blair (RMRC-
Aedes albopictus dari pemasangan ovitrap di Balai Besar diamati dengan pengukuran pH air, suhu air dan suhu
signifikan di daerah dengan populasi tinggi seperti di PB) yang merupakan WHO Collaborating Centre
Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir kelembaban ruang penelitian. Pengamatan dilakukan
negara-negara SEA. Jumlah total penduduk dari sebelas (WHO CC) untuk leptospirosis.
Penyakit (B2P2VRP) di Salatiga. Larva yang digunakan pada 1, 2, 4, 8 dan 24 jam selama perlakuan. Hal ini
negara Asia Tenggara lebih dari 1,7 milyar dan 774 juta
adalah instar empat sebanyak 750 ekor larva Aedes dilakukan untuk mengetahui apakah pH air, suhu air dan
diantaranya dalam usia produktif dengan 447 juta orang Regional Medical Research Centre, Port Blair
albopictus. suhu kelembaban ruangan mempengaruhi terhadap RMRC-PB terletak di Port Blair salah satu kota
terlibat dalam bidang pertanian sebagai salah satu faktor
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kematian larva Aedes albopictus. kecil di kepulauan Andaman & Nicobar yang
resiko. Di India, kejadian luar biasa leptospirosis
konsentrasi ekstrak daun legundi (Vitex trifolia linn) 0%, Pada Tabel 1 di bawah ini terlihat bahwa semakin berbatasan dengan provinsi NAD Indonesia. Institut ini
banyak dilaporkan di berbagai wilayah. Penyakit ini
2,5%, 5%, 7,5%, 10% dan 12,5%. Ekstrak daun Legundi tinggi konsentrasi ekstrak daun legundi yang digunakan, banyak melakukan penelitian mengenai penyakit
juga umum dijumpai di Thailand, kebanyakan kasus
dibuat dari daun Legundi segar yang telah dibersihkan maka semakin banyak kematian atau semakin besar menular dan tidak menular yang umum dijumpai di
terjadi di daerah timur laut, umumnya sebagai akibat kepulauan Andaman dan Nikobar dengan penekanan
dari kotoran dan ranting-rantingnya. Daun Legundi persen kematian larva aedes albopictus. Persen kematian
dari banjir. khusus pada masalah kesehatan dari suku-suku asli.
selanjutnya dipotong kecil-kecil ukuran 0,5-1 cm, dan larva Aedes albopictus tertinggi terdapat konsentrasi
Di India, kejadian luar biasa leptospirosis Fokus kerja RMRC-PB meliputi leptospirosis, penyakit
dicampur dengan etanol kemudian dihancurkan 12,5% dengan rata-rata 95,2%.
dilaporkan meningkat pada berbagai wilayah di India diare, hepatitis virus, tuberkulosis, penyakit filariasis
menggunakan blender. Perbandingan 1:3 (1 kg daun limfatik, chikungunya, dan malaria. Sedangkan untuk
seperti Kerala, Gujarat, Tamil Nadu dan Karnataka.
Legundi : 3 liter etanol). Bubur daun Legundi kemudian Tabel 1. Persen kematian larva Aedes albopictus setelah penyakit tidak menular kronis fokus kerja meliputi
Selain itu peningkatan kasus juga terus terjadi di daerah
dipres menggunakan kain, sampai sari daunnya habis. 24 jam pada pengulangan pertama sampai diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskuler serta isu-
o Goa, Andhra Pradesh dan Assam. Kebanyakan kasus
Sari daun Legundi didestilasi dengan suhu 100 C sampai kelima perlakuan eksperimen dan kontrol isu psiko-sosial termasuk alkoholisme dan pasca-trauma
leptospirosis terjadi di wilayah padat penduduk pada sindrom stres yang dipicu oleh bencana alam seperti
pekat. dengan penambahan ekstrak daun legundi
daerah pantai yang terkena rob. gempa bumi dan tsunami. Selain itu RMRC-PB juga
Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini (Vitex trifolia linn)
Tidak ada publikasi data mengenai kasus melakukan pengumpulan dan pemeriksaan informasi
adalah jumlah kematian larva Aedes albopictus. Dalam
Persen kematian larva leptospirosis pada manusia di Bhutan, namun, tersangka mengenai obat tradisional / praktek pengetahuan kaum
penelitian ini, variabel pengganggu yang dikendalikan Rata- pribumi tentang tanaman obat, rumput laut dan sifat obat
Konsentrasi Aedes albopictus setelah kasus leptospirosis pada manusia telah dilaporkan di
adalah 1) umur larva Aedes albopictus; 2) karakteristik rata tersebut.
(%) 24 jam pada ulangan ke daerah Chukha selama musim panas paskabanjir tahun
air minum; 3) suhu air; dan 4) pH air. (%) Di bidang leptospirosis RMRC-PB telah
2008. Pusat pengkajian kesehatan hewan nasional
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan 1 2 3 4 5 melakukan kegiatan-kegiatan berupa
mendeteksi kasus leptospirosis pada babi berdasarkan
dua tahap, yaitu: 1) tahap persiapan penelitian dengan 2,5 76 68 80 68 64 71,2 1. Pembentukan etiologi Leptospira dari
uji serologis. Sementara Maldives pertama kali 'Andaman Dengue' (penyakit demam misterius
cara: a) cara memperoleh larva nyamuk Aedes 5 80 76 84 72 68 76 menyatakan kasus leptospirosis pada manusia pada yang terkait dengan pendarahan paru yang
albopiuctus; b) cara memperoleh daun legundi (Vitex 7,5 84 80 88 80 80 82,4 bulan November 2000, dan sejak itu penyakit ini diawasi terjadi sebagai wabah musiman selama 1980-an
trifolia linn) dan 2) prosedur penelitian.
10 88 84 88 88 80 85,6 secara nasional. dan 90-an).
Selanjutnya, data hasil penelitian di analisis 2. Pengembangan adat dan biaya tes cepat efektif
12,5 92 92 100 96 96 95,2 Di Indonesia, leptospirosis masih berperan
secara deskriptif dan analitik. Untuk analisis deskriptif, untuk diagnosis leptospirosis dan teknik baru
0 (Kontrol) 0 0 0 0 0 0 sebagai penyakit berbahaya yang terabaikan dan terus
jumlah kematian larva yang diperoleh setelah 24 jam standar untuk karakterisasi genetik leptospira.
menjadi masalah kesehatan. Kejadian tahunan berkisar
perlakuan. Sedangkan untuk analisis statistik di analisa 3. Pembentukan Leptospira Nasional Repository
antara 0,5 sampai 5,1 per 100.000 penduduk. yang memelihara beberapa ratus strain referensi
secara parametrik dengan menggunakan uji One Way Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa
Peningkatan jumlah kasus leptospirosis juga terlihat dan isolat leptospira dari berbagai bagian negeri
Anova dengan taraf signifikan 0,05. persen kematian larva Aedes albopictus terbanyak
pada beberapa tahun terakhir di Srilanka, meskipun telah di India dan luar negeri.
setelah 24 jam dari pengulangan pertama sampai dengan

*Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan


38 BALABA Vol. 7, No. 02, Des 2011 : 37-39 59
4. Pembentukan etiologi leptospira dari wabah Leptospirosis. ARTIKEL PENGARUH EKSTRAK DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia Linn)
demam berdarah yang terjadi di Orissa setelah Diagnosis Leptospira TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes albopictus
super-topan pada tahun 1999. Diagnosa leptospira secara garis besar dapat
5. Investigasi beberapa wabah Leptospirosis pada dilakukan melalui 4 cara yaitu bakteriologis, Nia Sari Nastiti*, Achmad Husein**, Yamtana**
berbagai bagian negeri, dan membantu dalam
mikroskopis, immunologis, dan biologi molekular.
penanggulangan, pengaturan pengawasan dan
mengembangkan strategi untuk pencegahan dan Secara bakteriologis diagnosis dapat dilakukan dengan
cara isolasi dan inokulasi hewan uji. Hasil isolasi dapat ABSTRAK
pengendalian penyakit.
menjadi bukti nyata terjadinya infeksi pada pasien.
Ketersediaan jumlah kasus yang tinggi dan Pengendalian Aedes albopictus penting dilakukan karena merupakan salah satu vektor penyakit yang mampu
kontinyu mendukung kajian tentang leptospirosis yang Namun leptospira termasuk jenis bakteri yang sensitif
dan tidak mudah untuk dikembangbiakkan. Spirokaeta membawa dan menularkan virus Chikungunya. Di antara cara pengendalian yang perlu dikembangkan adalah
mendalam dan berkelanjutan, sehingga RMRC-PB dapat
menjadi centre of excellence penelitian leptospirosis dan ini membutuhkan kondisi lingkungan yang berkisar pada pengendalian secara hayati, karena aman bagi manusia dan organisme lain serta ramah lingkungan. Pengendalian hayati
diangkat menjadi WHOCC. Sebagai WHO
o
suhu 28-30 C dan pH 7-8. Selain itu, banyaknya jenis yang dapat digunakan adalah daun Legundi (Vitex trifolia linn). Vitex trifolia linn telah diketahui mengandung bahan aktif
Collaborating Centre, RMRC-PB memiliki tugas untuk serotipe leptospira juga menambah tingkat kesulitan alkaloid, saponin, flafonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Vitex trifolia linn
melakukan diagnosis, penelitian, referensi dan pelatihan untuk memperoleh kultur biakan murni. terhadap kematianlarva Aedes albopictus.
mengenai Leptospirosis, dengan mandat tambahan untuk Secara mikroskopis pemeriksaan dapat Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, menggunakan Post Test OnlyControl Group Design. Obyek
mengembangkan laboratorium leptospirosis referensi di penelitian ini adalah 750 ekor larva Aedes albopictus instar IV yang berasal dari hasil penangkaran di Balai Besar
d i l a k u k a n d e n g a n c a r a d i r e c t m i c r o s c o p y,
negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. Ekstrak etanol daun
immunohistochemical staining, immunoflorescence, dan
silver impregnation techniques. Secara mikroskopis Vitex trifolia linn dibuat dari daun Legundi segar yang didestilasi dengan suhu 100oC sampai pekat. Setiap kelompok
Kondisi Leptospirosis di Indonesia media (gelas) penelitian diisi 100 ml air sumur, dan ekstrak etanol daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 2,5 %, 5 %,
pengamatan leptospira dapat dilakukan dengan
Leptospirosis di Indonesia memiliki fenomena 7,5 %, 10 %, 12,5 % dan 0 % (kontrol). Selanjutnya pada setiap media dimasukkan 25 ekor larva Aedes albopictus,
menggunakan dark ground microscope, namun
seperti gunung es, yang hanya tampak sedikit di penghitungan kematian larva dilakukan setiap jam ke 1, 2, 4, dan 24. Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali.
umumnya konsentrasi leptospira dalam darah sangatlah
permukaan, namun, jika kita melakukan pencarian yang Hasil uji statistik dengan Oneway Anova diperoleh p=0,000, sehingga (p<0,05) artinya ada perbedaan yang
rendah. Pewarnaan immunohistokemikal dapat
intensif di wilayah endemis maka jumlah kasusnya akan bermakna, yaitu ekstrak daun Vitex trifolia linn dapat mematikan larva Aedes albopictus. Kesimpulan penelitian ini adalah
dilakukan antara antigen jaringan, antibodi primer dan
jauh meningkat. Sebagai contoh di Kota Semarang pada penggunaan ekstrak daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 12,5 % paling efektif terhadap kematian larva Aedes
sekunder serta enzim. Sedangkan teknik
tahun 2007 hanya tercatat 9 penderita, dan dengan albopictus.
immunofluoresensi dapat dilakukan pada preparat segar
pencarian yang intensif pada tahun 2008 ditemukan 131 Kata Kunci: Ekstrak, daun legundi (Vitex trifolia linn), Aedes albopictus
atau yang telah difiksasi. Berbagai teknik silver
pasien positif leptotek.
impregnation dirancang untuk mendeteksi leptospira
Kabar terbaru mengenai leptospirosis di
pada cairan tubuh maupun jaringan, namun teknik ini 2)
Indonesia adalah terjadinya peningkatan jumlah kasus di PENDAHULUAN juga sebagai demam sendi (knokkel koorts) .
memiliki kelemahan yang sama dengan teknik dark
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awal tahun Pemberantasan vektor sebaiknya dilakukan pada
ground microscopy.
2011 ini. Pemda DIY menetapkan sebagai kejadian luar Nyamuk Aedes sp. merupakan vektor penyakit nyamuk dewasa dan larva nyamuk. Selain itu larva
Metode microscopic agglutination test (MAT),
biasa (KLB) yang menyerang kabupaten Bantul, Kulon demam berdarah yang masih menjadi masalah kesehatan nyamuk Aedes sp. hanya membutuhkan sedikit makanan
ELISA, indirect haemagglutination test (IH), lepto
Progo dan Gunung kidul. Dengan jumlah kematian yang masyarakat di Indonesia, dimana penyebaran vektor ini untuk pertumbuhannya (Arrivilaga, 2004). Hal ini yang
dipstick, lepto lateral flow, dan lepto dri dot juga dapat
cukup tinggi yaitu mencapai 10 orang dari 60 kasus. sangat luas karena kondisi lingkungan yang sangat mendukung persebaran penyakit demam berdarah di
diaplikasikan untuk pemeriksaan serum penderita secara 1)
Pemda telah bekerja sama dengan Dirjen P2PL, WHO memungkinkan di negara kita . negara kita. Pemberantasan nyamuk dewasa biasanya
immunologis. Sebagai gold standard untuk pemeriksaan
dan BBTKL Surabaya melakukan usaha Nyamuk Aedes albopictus yang mengandung digunakan insektisida golongan organofosfat misalnya
leptospira, metode MAT membutuhkan waktu dan
penanggulangan wabah leptospirosis ini. virus dengue dapat menularkan penyakit DBD di malation, dan untuk larvanya dilakukan abatisasi. Tetapi
tenaga yang cukup banyak untuk memelihara berbagai
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah perdesaan dan perkotaan. Nyamuk ini juga merupakan insektisida ini dapat mengakibatkan keracunan akut dan
strain antigen uji. Disamping itu MAT juga
adanya kemungkinan sapi ternak yang dikirim dari pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan virus mendadak, gejala-gejala ringan berupa pengeluaran
membutuhkan keterampilan pemeriksa untuk
Indonesia ke Nicaragua sebagai bantuan, positif chikungunya. Mengingat keganasan penyakit demam keringat yang sangat banyak, sakit kepala, dan kejang
menentukan titer dalam bentuk ikatan antigen-antibodi.
terinfeksi leptospira. Hal ini mungkin terjadi karena berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan perut. Pada keracunan yang berat, penderita dapat
Pemeriksaan leptospira dengan teknik ELISA sudah
lemahnya daya dukung laboratorium yang mampu mengetahui cara-cara pengendalian jenis nyamuk ini, mengalami diare, kelemahan badan yang hebat disertai
dapat dilakukan menggunakan tes kit yang banyak 3)
melakukan pemeriksaan leptospira terbakukan. Sampai tujuannya untuk membantu mengurangi persebaran oleh fasikulasi otot-otot .
beredar dipasaran sehingga cukup praktis untuk
dengan saat ini baru ada 2 laboratorium yang mampu penyakit demam berdarah2). Senyawa alkaloid yang terkandung dalam
laboratorium yang sudah memilki alat ELISA reader.
melaksanakan gold standard pemeriksaan leptospirosis Penyakit Chikungunya adalah penyakit menular tumbuhan Vitex trifolia linn ini bekerja menghambat
IH merupakan salah satu metode deteksi yang praktis,
yaitu laboratorium FK UNDIP di RS Dr. Karyadi yang disebabkan oleh virus Chikungunya yang pertumbuhan, terutama tiga hormon serangga, yaitu
namun reagen-reagen yang digunakan memiliki masa
Semarang dan Laboratorium BBLITVET di Bogor. ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan hormon otak, hormon edikson, dan hormon
pakai yang singkat. Lepto dipstick, Lepto lateral flow,
Sehingga sulit untuk mencakup wilayah Indonesia yang Aedes albopictus. Di Indonesia, infeksi virus pertumbuhan. Tidak berkembangnya hormon tersebut
dan Lepto dri dot adalah berbagai model rapid test
begitu luas. Oleh sebab itu masih diperlukan peningkatan Chikungunya telah ada sejak abad ke-18. Saat itu infeksi dapat mencegah larva berkembang menjadi nyamuk
detection yang dapat digunakan hanya bila suatu daerah 4)
kapasitas pemeriksaan yang diawali oleh peningkatan virus ini menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai dewasa .
telah dinyatakan sebagai daerah endemis.
pengetahuan SDM melalui pelatihan mengenai diagnosis penyakit demam 5 hari (vifdaagse koorts), atau disebut Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan
Sedangkan, target DNA sequence amplification
*Alumni JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
60 BALABA Vol. 7, No. 02, Des 2011 : 59-61 Pengaruh Ekstrak..............(Nastiti, et.al) 37
kesadaran dari pemilik anjing untuk dilakukan vaksinasi Pattherns in a Simulated Host Population With (PCR and real-time PCR) dan in- situ hybridization dengan memeriksa ukuran fragmen yang terjadi ketika
rutin per 3 bulan dan mengurung anjing piaraan pada Completed Distribution. http//;www.elsevies.com (ISH) merupakan metode-metode yang digunakan untuk DNA dipotong dengan enzim restriksi. Analisis RFLP
waktu malam hari. Diakses pada tanggal 15 Februari 2011 diagnosis leptospirosis secara molekuer biologis. Saat melibatkan ekstraksi DNA dari populasi yang homogen,
5)
Ditjen Peternakan Deperteman Pertanian,2009. ini teknik PCR (Polimerase Chain Reaction) dan real- pemotongan DNA dengan enzim restriksi dan
DAFTAR PUSTAKA Penyebaran dan Pemberantasan Rabies.Jakarta time PCR lebih banyak diminati karena dianggap lebih elektroforesis DNA pada gel agarosa, south blotting
6)
Depertemen Kesehatan RI,2000. Petujuk praktis dan memberikan hasil yang cukup akurat. pada membrane nitroselulosa dan hibridisasi dengan
1)
Depertemen Pertanian Direktorat Jendral Bina pemberantasa rabies di Indonesia, Jakarta Deteksi leptospira dapat dilakukan pada gen-gen yang probe yang spesifik.
7)
Produksi Peternakan, Direktorat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka,2008. Laporan stabil seperti secY dan lipL32. Sayangnya teknik ini Enzim restriksi yang berbeda akan mengenali
Hewan, 2003, Kiat Vetindo Rabies, Kesiagaan Perkembangan Kasus Rabies. Sikka masih terbilang cukup mahal untuk masyarakat urutan basa yang berbeda dan memotong DNA pada
8)
Penanggulangan Wabah Rabies. Jakarta Direktorat Jendral PPM &PL Depertemen Indonesia. In- situ hybridization termasuk teknik urutan tertentu, sehingga menghasilkan pola pita yang
2)
Windiyaningsih, C., Wilde, H. , Meslin, FX, Suroso, T., Kesehatan, 2003. Pemberian Vaksin Anti Rabies pewarnaan yang dapat dilakukan menggunakan probe berbeda yang disebut sebagai sidik jari DNA. Saat ini
Widarso, HS, 2004, The Rabies on Flores Island, Terhadap Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies DNA. karakterisasi strain leptospira ditingkat genom dengan
Indonesia (1998-2003) http;///www.rsandigs.com Secara Intra Dermal dan Intra Muscular, Jakarta pola-pola unik panjang fragmen restriksi polimorfisme
9)
Diakses pada tanggal 15 Februari 2011. Kamil, M., Sumiarto, B., dan Budiharta, S. 2003. Karakterisasi Leptospira secara Molekular DNA sudah umum dilakukan. Oleh karena itu teknik ini
3)
Anonim,2010. Buku Panduan Strategi Pencegahan, Kajian Kasus Kontrol Rabies Pada Anjing Di Arbitrarily Primed PCR (AP-PCR) juga disebut sangat berguna untuk identifikasi molekul isolat
Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di Kabupaten Agam Sumatra Barat. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) leptospira dari berbagai sumber dan untuk penyelidikan
10)
Sumatra Barat. http//;www.disnak.sumbarprov.go.id Maroef,S.1989. Kepadatan Popilasi Anjing Sebagai fingerprinting, teknik ini didasarkan pada amplifikasi epidemiologi dalam penyebaran strain tertentu di
tanggal akses 30/01/2011 Sumber Penularan Rabies Di DKI Jakarta, Bekasi DNA dalam PCR dengan primer oligonukleotida pendek masyarakat.
4)
Bohrer, G., Shem, S., Simmer,E., 2010. The dan kerawang. Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 17. acak. Ukuran dan jumlah produk yang diperbanyak Praktek karakterisasi molekular pada pelatihan
Effectivenis of Various Rabies Spatial Vaccination (1) hal.44-48 tergantung pada primer tertentu dan DNA template. ini, dilakukan secara terpisah dalam beberapa kelompok
Teknik ini digunakan untuk membandingkan perbedaan dan masih sangat mendasar. Hal ini disebabkan karena
intra dan inter-spesifik antar patogen termasuk keterbatasan waktu yang tersita untuk mempelajari
leptospira. Teknik RAPD dapat diterapkan pada DNA metode MAT sebagai gold standard pemeriksaan
murni atau ekstrak kasar sel dari koloni pada plate agar. leptospirosis. Selain itu juga dilakukan kunjungan ke
Teknik ini juga digunakan untuk diferensiasi molekul rumah sakit lokal untuk melakukan identifikasi gejala
A N O P H dari
E berbagai isolat leptospira. klinis pada pasien leptopirosis.
Restriction endonuklease analysis (REA)
didasarkan pada fakta bahwa urutan nukleotida DNA Simpulan
yang berbeda memiliki asal genetik yang berbeda, dan Loka Litbang P2B2 Banjarnegara saat ini sudah
akan memberikan pola pita yang berbeda dalam menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Penyakit
elektroforesis gel setelah perlakuan enzimatik. REA ini Bersumber Rodensia. Peran serta dalam pelatihan
melibatkan ektraksi DNA dari populasi yang homogen, diagnosis leptospirosis sebagai salah satu penyakit
pemotongan DNA dengan restriction endonuklease dan bersumber rodensia akan memberikan kontribusi dalam
elektroforesis DNA pada gel agarosa. Restriction pengembangan diagnosis yang berstandard
endonuklease mengenali dan memotong DNA untai internasional. Diharapkan kedepannya Balai Litbang
ganda pada urutan tertentu, menghasilkan satu set P2B2 Banjarnegara dapat menjadi center of excellence
fragmen. Fragmen ini sangat spesifik untuk karakterisasi untuk penelitian-penelitian dalam rangka pengendalian
molekul setiap jenis leptospira. Teknik REA cukup penyakit bersumber rodensia di Indonesia.
sensitif untuk membedakan antara strain leptospira yang
berbeda berdasarkan perbedaan genetik. Dengan DAFTAR PUSTAKA :
membandingkan peta restriksi dari strain yang berbeda, 1. WHO. Human leptospirosis : guidance for
maka dapat dibedakan pula di tingkat molekul. Teknik diagnosis, surveillance and control. 2003.
ini sangat berguna untuk identifikasi molekul dari isolat 2. Kumar GL, L Rudbeck. Immunohistochemical
Staining Methods, 5ed. DAKO, California.
leptospira dari berbagai sumber.
2009.
Teknik RFLP (Restriction Fragment Length 3. WHO Regional Office for South-East Asia.
Polymorphism) adalah teknik berbasis DNA yang Leptospirosis Situation in the WHO South-East
diperkenalkan pada tahun 1990 sebagai alat yang ampuh Asia Region. 2010.
untuk mendeteksi perbedaan antara kromosom 4. Regional Medical Research Centre-Port Blair
organisme yang sangat erat terkait, dengan and WHO Country Office for India.
menggunakan analisis genom konvensional. Dengan Leptospirosis Laboratory Manual. 2007.
RFLP analisis perbedaan urutan DNA ditentukan

36 BALABA Vol. 7, No. 02, Des 2011 : 33-36 Diadnosis Leptospirosis.................(Hariastuti) 61

Anda mungkin juga menyukai