Disfungsi Seksua1
Disfungsi Seksua1
Oleh :
Disfungsi ereksiatau dikenal dengan nama impotensi. Kondisi ini terjadi saat
pria tidak mampu untuk ereksi atau mempertahankan ereksi yang dibutuhkan
selama hubungan seksual.
Penurunan hasrat berhubungan seksual (libido). Kondisi ini seringkli dikaitkan
dengan rendahnya jumlah hormon testosteron dalam tubuh. Apabila
penurunan hasrat sudah parah, seorang pria akan sama sekali tidak bergairah
untuk melakukan hubungan seksual.
Gangguan ejakulasi, Ada tiga jenis gangguan ejakulasi, yakni ejakulasi dini
(ejakulasi yang terjadi sebelum penetrasi atau sesaat setelah penetrasi),
ejakulasi yang lambat, serta ejakulasi berbalik (ejakulasi kembali ke kandung
kemih dan bukan keluar di ujung penis melalui uretra).
Data subjektif Mayor
1. Mengunkapkan ativitas seksual berubah
2. Mengunkapkan eksitasi seksual berubah
3. Merasah hubungan seksual tidak memuaskan
4. Mengunkapkan peran seksual berubah
5. Megeluhkan hasrat seksual menurun
6. Mengunkapkan funsi seksual berubah
7. Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
Data objektif
Tidak tersedia
Data subjektif Minor
1. Mengunkapkan ketertarikan pada pasangan berubah
2. Mengeluh hubungan seksual terbatas
3. Mencari informasi tentang kemampuan mencapai kepuasan seksual
Data objetif
Tidak tersedia
Kondisi klinis terkait
1. Gangguan endokrin, perkemihan, neuromaskuler, moskuloskeleta, kardiovaskuler
2. Trauma genital
3. Pembedahan pelvis
4. Kanker
5. Menopause
6. Gangguan psikiatrik seperti mani, depresi berat, demensia, gangguan kepribadian,
penyalagunaan atau pengguna zat dan gangguan kecemasan,
Kesiapan persalinan
Defenisi
Pola mempersiapkan, mempertahankan dan memperkuat proses kehamilan
Dan persalinan serta perawatan bayi baru lahir.
Objektif
1. Menunjukan perilaku proaktif selama persiapan persalinan.
Defenisi
Berisiko mengalami kehamilan yang tidak diharapkan baik karena alasan
Waktu yang tidak tepat atau karena kehamilan tidak diinginkan
Faktor resiko
1. Pemerkosaan
2. Hubungan seksual sedarah
3. Gangguan jiwa
4. Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
5. KDRT
6. Tidak menggunakan alat kontrasepsi
7. Faktor sosial-ekonomi
Kondisi klinis terkait
1. Penyakit menular seksual
2. Gangguan jiwa
3. Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
4. KDRT
Risiko disfungsi seksual
Defenisi
Berisiko mengalami perubahan fungsi seksual fase respon seksual berupa hasrat,
orgasme dan relaksasi yang dipandang tidak memuaskan, tidak bermakna/tidak
adekuat.
Faktor resiko
Biologis
1. Gangguan neurologi
2. Gangguan endokrin
3. Gangguan urologi
4. Keganasan
5. Faktor ginekologi (misalkan kehamilan, pasaca persalinan)
6. Efek agen farmakologis
Psikologis
1. Depresi
2. Kecemasan
3. Penganiayaan psikologis/seksual
4. Peyalahgunaan obat/zat
Situasional
1. Konflik hubungan
2. Kurangnya privasi
3. Pola seksual pasangan menyimpang
4. Ketiadaan pasangan
5. Ketidakadekuatan edukasi
6. Konflik nilai personal dalam keluarga, budaya dan agama
Kondisi terkait
1. Diabetes militus
2. Penyakit jantung (misalnya hipertensi, penyakit jantung koroner)
3. Penyakit paru (misalnya, TB, PPOK, dan asma)
4. Stroke
5. Kehamilan
6. Kanker
7. Gangguan endokrin, perkemihan, neuromuskula, muskulokeletal, dan
kardiovaskuler
8. Trauma genital
9. Pembedahan pelvis
10. Kanker
11. Menopause
12. Gangguan psikiatrik seperti mani, depresi berat, demensia, gangguan kepribadian,
penyalagunaan atau pengguna zat, gangguan kecemasan, dan skizofrenia.