Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

1. Endoftalmitis adalah peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan intraokular,

yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan

sklera, dan kapsula tenon.

2. Endoftalmitis dapat diklasfikasikan menjadi supuratif, non supuratif dan endoftalmitis

fakoanafilaktik

3. Penyebab endoftalmitis dapat di kelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu infeksi

yang dapat bersifat endogen dan eksogen serta yang disebabkan oleh imunologis.

4. Gejala subjektif antara lain adalah nyeri pada bola mata, penurun tajam penglihatan,

nyeri kepala, mata terasa bengkak kelopak mata merah, bengkak kadang sulit dibuka.

Sedangkan dari pemeriksaan fisik didapatkan udem pada palpebra superior, reaksi

konjungtiva berupa: hiperemis dan kemosis, udem pada kornea.

5. Pemeriksaan penunjang yang penting adalah kultur, Pengobatan pasien endoftalmitis

adalah dengan antibiotik atau antifingi, yang diberikan secepatnya secara intravitreal.

Sedangkan pemberian steroid masih kontroversi walaupun terbukti bermanfaat.

Kadang dapat diberikan pula sikloplegik.

6. Bila dengan pengobatan malah terjadi perburukan, tindakan, vitrektomi harus

dilakukan.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, S.H. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2006. hal.

175-8.

2. Miller, J.W. Endopthalmitis. Diunduh dari www.emedicine.com. Tanggal 22

September 2015.

3. Ilyas, S.H., Mailangkay, T.H. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter dan Mahasiswa

Kedokteran. Edisi ke-2, Jakarta, CV. Sagung Seto, 2014. hal. 98-101.

4. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta, Widya Medika, 2013. hal. 72.

5. Chaudry, A.N., Flynn. H.W. Ocular Trauma Principles and Practice. 2015. Page 293-

300.

21

Anda mungkin juga menyukai