Anda di halaman 1dari 20
ae \ DAL. I/ ok a a TR <6} ( ) 44) wy j ane 1. KONTINGEN GARUDA I, VI, VIII Kontingen Garuda I dikirim ke Mesir pada 8 Januari 1957, dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang kemudian digantikan Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, dan wakilnya Mayor Infanteri Soediono Suryantoro. Misi perdamaian konga I dilatari oleh konflik Arab-Israel yang sebenarnya konflik Israel-Palestina yang mana Palestina dibantu oleh bangsa Arab lainnya, namun kemenangan diperoleh oleh Israel. Keterlibatan Mesir dalam konflik Israel-Palestina mengakibatkan negara tersebut bertikai pula dengan Israel. Perang MesirOIsrael berkobar pada 1956 ketika Mesir menasionalisasi Terusan Suez yang menghubungkan antara Asia-Eropa. Tindakan Mesir dibawah pimpinan Nasser ini direspon oleh Inggris dan Perancis[| yang memiliki di Terusan Suez. Israel diposisikan agar menyerbu Mesir dengan harapan akan diadakan perjanjian perdamaian dengan Mesir yang nantinya melibatkan Inggris dan Perancis yang akan meminta konsesi Terusan Suez. Pada bulan Oktober 1956, Israel menginvasi Semenanjung Sinai dan dalam lima hari berikutnya berhasil menguasai Raffah, Gaza, Al-Arish. Untuk mengatasi kemelut Terusan Suez di Mesir, PBB membentuk United Nations Emergency Foce (UNEF) yang dipimpin Letjen ELM Burns dari Kanada, Pasukan yang bergabung dengan UNEF adalah Brazil, Kanada, Kolombia, Denmark, Finlandia, India, Norwegia, Swedia, Yugoslavia, Indonesia Sehubungan dengan situasi di Timor Tengah yang mulai menghangat seiring meletusnya perang besar Arab-Israel, Indonesia mengirimkan kembali pasukan Indonesia yaitu Konga V1 yang dipimpin oleh Kolonel Inf, Rudini dan konga VIII bertugas di Timor Tengah bergabung UNEF. Konga VI dikirim pada 1973 dengan tugas pokok peace keeping force atau “Pasukan Pemelihara Perdamaian”. Konga VI sampai tahun 1974, kemudian dilanjutkan konga VIII hingga tahun 1979. 2 KONTINGEN GARUDA II, IIL Congo merupakan sebuah negara jajahan Belgia dengan nama Belgia-Congo. Eksplorasi Congo tidak bisa dilepaskan dari 2 tokoh penting yaitu HM Staenly sebagai peneliti yang menemukan Dinamit sehingga dijuluki “Boela Matari” atau Penghancur Pedas. Adapun iokoh yang kedua yaitu Raja Belgia, Leopold Il, yang berperan mendanai penelitian Staenly di Afrika dan memiliki pemikiran bahwa Belgia sebagai negara industri suatu saat pasti akan mengalami kelebihan hasil industri, untuk itu maka perlu dicari daerah pemasaran baru, Setelah bekerja sama dengan Staenly ditemukanlah Congo yang resmi jadi jajahan Belgia mulat 1908. Tahun 1954 berdiri Universitas di Kongo yang tidak boleh mengadakan pendidikan hukum. Keadaan ini membuat nasionalisme rakyat Kongo meningkat. Merka menuntut Kongo agar diberi kemerdekan penuh, Perjuangan banyak dilakukan melalui meja perundingan tetapi selalu gagal. Tahun 1960 diadakant KMB, konferensi inilah yang memberikan kemerdekaan penuh pada Kongo Kemerdekaan penuh tersebut malah menjadi penyebab perang saudara negara di benua Afrika itu, Untuk mencegah pertumpahan darah dan mencegah kemungkinan adanya campur tangan negara-negara asing, PBB membentuk UNOC (United Nations Operatian for the Congo). Atas permintaan PBB, Indonesia mengirim pasukan perdamaian Konga IT tahun 1960 ke Kongo dan dipimpin oleh Letkol Inf. Solihin GP yang sebelumnya dipimpin oleh Kolonel Prijatna, Konflik Congo yang berkepanjangan mendorong kembali PBB meminta Indonesia mengirim pasukan perdamaian ke Kongo. Konga Ill dikirim ke Kongo pada 1962 dipimpin oleh Brigjen TNI Kemal Idris. Bix Kontingen IV, V, VI s Persetujuan Paris 23 Januari 1973, Indonesia diminta oleh Republik Demokrasi Vietnam dan Amerika Serikat untuk ikut serta dalam ICCS (International Commision for Control and Supervisor) karena Indonesia adalah negara besar dan berpengaruh dalam percaturan politik di Asia Tenggara * Dalam ICS (International Commision for Control and Supervisor) yaitu suatu komisi pengawasan gencatan senjata di Vietnam Selatan + Untuk memenuhi kesanggupan pemerintah RI sebagai anggota ICCS, dibentuk Misi Republik Indonesia Garida (Misriga) Misriga adalah misi nasional Rebuplik Indonesia yang mengemban amanat melaksanakan yugas-tugas pada ICCS di Vietnam Selatan Tugas pokok Misriga adalah melaksanakan pengawasan dan pengamatan terhadap pelaksanaan perjanjian Paris beserta protokolnya dalam rangka pemulihan perdamaian dan pengakhiran perang di Vietnam Selatan, dengan tetap berpedoman kepada politik luar negeri RI yang bebas aktif Konga IV dikirim ke Vietnam tahun 1973 berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Wiyogo Atmodarminto Konga IV bertugas mencegah pelanggaran — pelanggaran, mengawasi evakuasi pasukan dan alat — alat perang serta mengalami pertukaran tawanan perang Konga V dikirim ke Vietnam pada 1973dibawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Harsono Konga V digantikan oleh konga VII yang bertugas| hingga Maret 1975 Perkembangan terakhir di Vietnam Selatan menunjukan bahwa pada tanggal 30 April 1975 pemerintah Vietnam Selatan di Saigon telah menyerah tanpa syarat Pada bulan Juni 1975 peranan ICCS di Vietnam Selatan yang bertugas mengawasi pelaksanaan Persetujuan Perdamaian Paris berakhir Dengan itu maka berakhirlah pelaksanaan tugas Kontingen — kontingen dalam ICcs 4, Kontingen Garuda IX Perang Irak-Iran yang dikenal juga dengan Perang Suci dan Perang Revolusi Iraan di Irak adalah perang di antara Irak dan Iran yang bermula pada bulan September 1980 dan berakhir bulan Agustus 1988 Berawal dari Saddam Husein yang melakukan pelanggaran di wilayah Tran untuk merebut provin si kaya minyak Khuzestan kedalam wilayahnya dan memisahkannya dati Iran, serta berencana menggulingkan pemerintahan Republik Islam Iran Perang ini mengundang perhatian dunia termasuk Dewan Keamanan PBB untuk menghentikannya sekretaris Jendral PBB saat itu Kurt Waldhein menawarkan jalan perdamaian untuk menyelesaikan konilik tersebut namun tidak banyak membantu Bulan agustus 1988 DK PBB mengeluarkan resolusi no 619 yang menyatakan dimulainya misi UNIMOG atau United Nations Iran-Iraq Military Observer Group UNIMOG bertujuan untuk untuk meyakinkan dan mengawasi pelaksaan gencatan senjata dan ditarik mundurnya seluruh pasukan yang bertikai UNIIMOG ditutup pada bulan Februari 1991 setelah semua pasukan frag dan Tran ditarik mundur Indonesia ikut berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB ini dengan mengirimkan Kontingen Garuda IX dengan masa tugas (1988-1990) per 5. Kontingen Garuda X Setelah sekjen PBB Perez de Cuellar berhasil mengadakan perjanjian perdamaian antara Angola, Afrika Selatan dengan SWAPO (wakil perjuangan rakyat Namibi), Desember1988, Afrika Selatan mengikhlaskan daerah koloni tersebut Inti perjanjian itu memuat : Pasukan Koba yang terdiri 50000 prajurit ditempatkan di Angola ditarik kembali Angola akan memberikan pemberian bantuan kepada gerilyawan SWAPO Afrika Selatan tidak akan membantu kaum permberontak di Angola dan rela melepaskan Namibi Kawasan daerah perbatasan Angola dan Namibi harus dikosongkan Akan tetapi pada kenyataannya kedua belah pihak saling menuduh, telah melakukan penyusupan melanggar daerah perbatasan, yang dianggap sebagai sebab terjadinya pertempuran lagi Afrika Selatan tampaknya merasa keberatan melepas Namibia karena m emiliki kekayaan alam dan penting sebagai tameng untuk membendung pengaruh komunis Untuk mewujudkan perdamaian di bumi Afrika, PBB membentuk badan khusus bernama UNTAG (United Nations[ Transition assistance Group) Indonesia bergabung dengan UNTAG dan mengirimkan kontingen Garuda X dibawah pimpinan Kol Mar Amin S Misi perdamaian untuk mengakhiri perang kemerdekaan Namibia bertugas antara 1989 - 1990 6. Kontingen Garuda XI Perang teluk I ditandai oleh invasi Irak ke Kuwait.Invasi itu didorong oleh faktor kemerosotan ekonomi Irak akibat perang delapan tahun melawan irak.2 Agustus 1990 Irak menginvasi Kuwait dengan membombardir ibukota Kuwait city dari udara.Akibat ini Kuwait meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990.Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990. United Nations Irak-Kuwait Observations Mission (UNIKOM) adalah misi pengamat PBB di perbatasan [rak-Kuwait.Misi ini dibentuk 9 April 1991 setelah terjadi perang teluk akibat resolusi 689 dari Dewan Keamanan PBB, yang diturunkan pada awal Mei 1991 .Tugas yang diberikan pada 300 pengamat militer ini adalah untuk mengawasi zona demiliterisasi (DMZ) sepanjang perbatasan Irak-Kuwait dan saluran air Khawr abd allah,mencegah pelanggaran perbatasan dan melaporkan setiap aksi-aksi berbahaya.Pada Februari 1993,mandat yang diberikan diperluas dengan mengikutsertakan tiga batalion infantri dengan pendukungnya, Indonesia bergabung dengan UNIKOM dengan mengirimkan Kontingen garuda XI. Konga XI/I dikirim pada 1992 dipimpin oleh Lefkol Inf Albert Inkiriwang 7.Kontingen Garuda XII PBB membentuk Supreme National Council (SNC) atau Dewan Agung Nasional sebagai pemerintah sementara di Kambodja.Setalah itu PBB membenfuk United Nations Advance Mission in Cambodja (UNAMIC) yang berfungsi memantau pelaksanaan gencatan senjata masing-masing fraksi di Kambodja selama periode pembentukan United Nagions Transitional Authority in Cambodja (UNTAC).Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB No 717 tanggal 16 Oktober 1991 UNAMIC disahkan.Selanjutnya Lima anggota dewan keamanan PBB mengeluarkan dokumen 'Framework for a Comprehensive Political Settlement of the Cambodja Conflict’ yang isinya mengajukan ketentuan untuk membentuk otoritas transisional PBB di kambodja atau UNTAC. Tugas utama dari UNTAC adalah pengawasan genjatan senjata antara faksi-faksi yang bertikai dan memverifikasi penarikan mundur pasukan asing dikambodja.Untuk melaksanakan tugas UNTAC itu pemerintah Indonesia mengirim Konga XII/D. 8.Kontingen Garuda XIII Salah satu negara Afrika yang masih diliputi konflik dan perang sipil hingga saat ini adalah Somalia yang dimulai sejak 1991 hingga saat ini. Dewam keamanan PBB mengeluarkan resolusi 733 yang mengemukakan agar semua pihak yang berkaitan dengan konflik Somalia untuk melakukan gencatan senjata dan memutuskan adanya embargo bagi pengiriman persenjataan serta perlengkapan militer ke Somalia. Selain itu juga meningkatkan bantuan kemanusiaan terhadap para penduduk di Somalia. Dewan Keamanan PBB mengadakan operasi UNOSOM untuk mengembalikan keamanan nasional publik serta pendistribusian bantuan- bantuan logistik bagi rakyat.Untuk membantu misi keamanan PBB di Somalia Indonesia mengirim Kontingen Garuda XIII pada tahub 1992.Kontingen ini berada dibawah misi UNOSOM (United Nations Operation in Somalia) yang di pimpin oleh Mayor Marinir Wingky S. 9 Kontingen Garuda XIV Pada awal tahun 1990 an terjadi gejolak dan konflik politik sehingga menyebabkan pembubaran Yugoslavia. Dikarenakan krisis politik pada tahun 1980-an, Republik Federal Sosialis Yugoslavia terpecah belah, dan masalah- masalah yang tak tertangani mengakibatkan perang antar etnis di Yugoslavia yang sangat sengit. Perag ini memberi dampak kepada Bosnia dan Kroasia. Pada awal januari 1992 PBB mulai terlibat dalam upaya untuk mengakhiri krisis di wilayah yugoslavia yang dikarenakan perang antar etnis tersebut. Keterlibatan masyarakat Eropa yang secara regional tidak membawa hasil perdamaian di wilayah Yugoslavia bahkan situasi cenderung semakin memburuk. Secara politis PBB turut mensponsori perundingan-perundingan damai yang dilakukan oleh masyarakat internasional sedangkan dalam bidang militer PBB mengirimkan pasukan-pasukannya yang tergabung dalam UNPROFOR untuk memelihara perdamaian ataupun mencegah meluasnya konflik di wilayah Kroasia, Bosnia, Herzegovina, dan Makedonia. Namun perjalanan tugas UNPROFOR di Yugoslavia tidak berjalan dengan mulus, bahkan enghadapi tantangan yang sangat berat dan kehadirannya tidak dikehendaki oleh pihak yang bertikai. Untuk misi perdamaian di wilayah Yugoslavia, pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian Kontingen Garuda XIV. 10. Kontingen Garuda XV Konflik etnik yang terjadi antara Georgia melawan Abhkhaz di Abkhazia merupakan konflik Georgia-Abkhazia. Konflik ini adalah salah satiu konflik berdarah setelah era runtuhnya Soviet yang masih belum selesai. Pemerintah Georgia menawarkan otonomi besar kepada Abkhazia beberapa kali,tetapi pemerintah Abkhaz menolak berbagai bentuk persatuan dengan Georgia. Abkhaz menganggap kemerdekaan mereka sebagai hasil dari perang pembebasan elawan agresi Georgia, sementara Georgia percaya konflik ini adalah perang patriotik untuk mendapat kekuasaan dan integritas Georgia. Untuk mewujudkan perdamaian di Georgia ,PBB membentuk United Nations Observer Mission in Georgia (UNOMIG) adalah misi pengamat PBB di Georgia. UNOMIG dimulai bulan agustus 1993 untuk melakukan verifikasi persetujuan gencatan senjata antara pemerintah Georgia dan pimpinan Abkhaz di Georgia. Indonesia juga turut bergabung dengan UNOMIG. Pemerintah Indonesia mengirimkan Konga XV ke Georgia pada tahun 1994 yang dipimpi oleh May Kav M Haryanto. 11. Kontingen Garuda XVI Lima belas tahun setelah kemerdekaannya pada tahun 1975, Mozambik diliputi perang saudara. Perang saudara ini terjadi antara Faksi Frente de Libertacao de Mocambique dan Faksi Renamo. Akibat perang saudara yang berkepanjangan, lebih dari 1,7 juta pengungsi Mozambik mencarai suaka di negara tatangga, seperti Malawi, Zimbabwe, Zambia, Tanzania, dan afrika Selatan Dibawah pengawasan ONUMOZ (Operation Nations United in Mozambique) pasukan penjaga perdamaian dari PBB untuk melakukan perdamaian di Mozambik. Pemerintah Indonesia juga turut serta dalam misi perdamian di Mozambique yaitu dengan mengirimkan Kontingen Garuda XVI yang berada dibawah pimpinan May Pol Drs Kuswandi. Kontingen ini terdiri dari 15 pasukan. Dibawah pengawasan UNUOZ pada tahun 1994 negara Mozambique mengadakan pemilihanumum yang demokratis untuk pertama kalinnya. Pemilu tersebut betuuan untuk memilih presiden Mozambik dan yang terpilih adalah Joaquim Chissano. 12. Kontingen Garuda XVI Konflik di Filipina Selatan yang dipicu oleh ketidakpuasan sebagian penduduk selatan terhadap sikap diskriminatif pemerintah Filipina, Penduduk Filipina Selatan memutuskan untuk memberontak terhadap pemerintah filipina dan bercita-cita mendirikan bangsa Moro merdeka, Pada tahun 1971 berdirilah gerakan sparatis oro yang bernama MNLF(Moro National Liberation Front) atau fron pembebasan nasional Moro. Gerakan ini dipimpin oleh Nur Masuari, Pada tahun 1994 kelompok MNLE pecah yang dikarenakan oleh sebagian pendukung MNLF menolak keputusan MNLF untuk Mmenerima gencatan senjata dengan pemerintah Filipina. Dalam rangka mengawasi gencatan senjata tersebut, pemerintah Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda XVII Ke Filipina pada tahin 1994. Kontingen ini bertugas dari tangal 17 Juni 1994 sampai 28 Desember 1994.Konga XVII dipimpin oleh brigjen TNI Asmardi Arbi. 13 Kontingen Garuda XVIII Pada tahun 1992-1997 di Tajikistan terjadi peran| antara pemerintah yang berhaluan komunis dan suku Tajik. Ketika kondisi politik di Tajikistan tidak menguntungkan lagi Rusia memutuskan mengirim pasukannya untuk membantu pemerintah tajikistan. [kut sertanya campurtangan kekuatan asing dalam konflik internal di Tajikistan membuat situasi di negara tersebut semakin tidak kondusif dan rakyat menjadi korban. Oleh karena itu dewan keamanan PBB mendirikan United Nations Mision of Observers in Tajikistan (UNMOT) . Pada November 1997 Indonesia turut serta dalam UNMOT dengan mengirim Konga XVIII yang dipimpin oleh Mayor Can Suyatno 14 Kontingen Garuda XIX Konflik di mulai Maret 1991 ketika pemberontak revosioner atau RUF (Revolutionary United Front) memulai perang dari Bagian Timur negara untuk melawan pemerintah . Dengan dukungan personil pengamat militer, tentara Sierra Leone yang awalnya membela pemerintah beberapa tahun berikutnya balik menyerang pemerintah . Dengan bertambahnya kekuatan, RUF terus melakukan penyerangan . Dewan Keamanan PBB tanggal 13 Juli 1998 mengeluarkan misi perdamaian PBB di negara tersebut bernama United Nations of Observers Mission in Sierra Leone(UNOMSIL). Para pemberontak berhasil memasuki kota dan menguasai hampir seluruh kota pada bulan Januari 1999. Oktober 1999 DK PBB menutup misi UNOMSIL dan diganti dengan UNAMSIL (United Nations Mission in Sierra Lione ) dengan mengarahkan 6000 personil militer termasuk 260 pengamat militer untuk membantu pemerintah menciptakan perdamaian. Pemerintah Indonesia mengirim konga XIX yang beranggotakan perwira 15 kontingen garuda XX Republik Demokratik Kongo adalah sebuah negara afrika bagian tengah, Perang bersaudara berlangsung di Kongo sejak 1998 yang menghancurkan dan menyeret seluruh wilayah dan negara negara di sekitarnya. PBB nmengambil pérmasalahan tersebut dan membentuk MONUC. PBB berhasil memaksa presiden Joseph Kabilah menyelenggarakan pemilu tanggal 30 Juli 2006 . Pemerintah Indonesia mengirimkan kontingen XX yang dikirim ke Bungo pada tanggal 6 September 2006. 16 Kontingen Garuda XXII Liberia dilanda kontlik sejak 12 April 1980, ketika kudeta militer yang dipimpin Sersan Samuel Doe dari canis Kehan menggulingkan dan membunuih presiden Wiliam R Tolber, fr dan beserta pejabat pemerintah dari golongan Americo- Liberian. Doe dengan kejam membersihkan lawan ~ lawan politiknya . Desember 1989 kekuasaan doe tumbang oleh gerakan perlawanan Liberia (NPFL) pimpinan Charles Tayor . Perebutan kekuasaan ini memicu perang saudara. Konflik yang terjadi di 1989-1996 merupakan konflik I paling berdarah yang menewaskan 200.000 rakyat Liberia fan 1000.00 orang pengungsi di negara ea Misi perdamaian PBB (UNMIL) di luncurkan bulan September untuk menjaga keamanan dan mengalawa proses perdamaian . Sejak didirikan tahun 2003 UNMIL berperan penting dalam memberikan asistensi kepada pemerintah transisional Liberia . UNMIL melakukan upaya pembangunan kembali Liberia pasca konflik dengan bergabungnya pemerintah Indonesia yang mengirimkan Konga XXII, didukung oleh Permil (Perhimpunan Mas ‘at Indonesia di Liberia) 17. Kontingen garuda XXII Perang saudara sudan kedua atau di sebut anyanya ii di mulai tahun 1983 meskipun perang ini secara besar merupakan lanjutan dari perang suadara sundan pertama tahun 1955 sampai 1972. Perang ini terjadi di sundan selatan dan menjadi salah satu perang terpanjang dan mematikan pada abad 20. Sekitar 1.9 juta penduduk tewas di sundan selatan, perang ini merupakan salah satu yang terbesar setelah perang dunia. Proses perdamaian di sudan di bawah naungan badan bentukan PBB bernama united nations mission in the sundan (unmis). Kontingen garuda indonesia turut bergabung. Indonesia mengirimkan pasukan kontingen garuda xxii. Kontingen garuda xii merupakan kontribusi tni dalam misi perdamaian dunia melalui pbb di sundan, yang terdiri dari perwira AD, AD, AU yang bertugas khusus sebagai pengamat militer (uj military observer). Sekarang ini kontingen garuda xxii juga berkontribusi untuk unamid(dafur) 18.kontingen xxiii Konflik istael-lebanon 2006 merupakan bentrokan terus menerus di utara selatan dan lebanon yang, melibatkan pasukan bersenjata hizbullah dab angkatan pertahanan israel (israeli defence force atau idf). Berawal pada tanggal 12 juli 2006, ketika hizbullah menyerang kota shlomi di israel utara dengan rudal katyusha. pasukan hizbullah menyusup ke israel, Dalam serangan tersebut tiga pasukan israel di bunulh, dua luka2, dan dua diculik. Serangan pasukan hizbullah berlanjut dengan serangan hizbullah ke wilayah Israel yang menghasilkan 8 orang tentara israel tewas dan 20 orang lain nya luka2. Israel pun membalas dengan oprasi just reward(balasan yg adil), kemudian berganti nama menjadi operasi change of Direction (perubahan arah). Serangan balasan ini berupa penembakan rudal ke arah libanon dan pengeboman oleh AU Israel (IAF), blokade udara dan laut, dan penyerangan id ke heberapa daerah di libanon, Permintaan sekjen PBB kepada pemerintah RI agar indonesia dapat ikut serta dalam mewujudkan perdamaian di Lebanon, dan hasil pertemuan konsultasi antara pemerintah dengan DPR pada tgl 28 agustus 2006, di pandang perlu untuk mengirim pasukan garuda, dan pemerintah ri menggirimkan kontingen garuda XXII untuk mewujudkan perdamaian di libanon di bawah badan PBB UNFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) 19.kontingen garuda xxiv Krisis damai di nepal di picu oleh konflik yg terjadi antara pemerintah nepal dan pemberontakan maois. Akibat konflik yang berkepanjangan dari 1996 — 2006 banyak warga sipil tewas. Pbb menengahi sebuah persetujuan perdamaian tahun 2006 dan membentuk united nation mission in nepal (UNMIN) untuk perdamaian antara pemerintah nepal dan pejuang Maois. Pemerintah indonesia pun mengirim kan kontingen garuda XXIV. Kontingen garuda XXIV merupakan kontribusi tni indonesia dalam perdamaian PBB di Nepal yang terdiri dari perwira ad, al, au yang terlatih dan di bekali kecakapan khusus sebagai pengamat militer (Un Military Observer) Dalam melaksanakan tugas perdamaian dunia, satu personil konga xxiv tewas yaitu kolone! laut sondang doddy. Sekertaris jendral pbb ban ki-moon menganugrahkan penghargaan tertinggi, yaitu mendali “dag hammarskjold” kepada kolonel laut Sondang Doddy Irawan, yang gugur menjalankan tugas misi perdamaian PBB di Nepal, UNMIN th 2008 20.kontingen garuda XXVII Konflik i dafur, daerah sundan di bagian barat yang berbatasan dengan reuplib afrika tengah, merupakan konflik etnis dengan lingkup intemal, dafur memiliki luas sekitar 2,5 jt km2, dengan penduduk sekitar 6 juta ‘orang yg manyoritas islam, dapat di kelompokan menjadi 2 kelompok utama, yakni kelompok arab dan kelompok Afrika, Perseteruan antar 2 kelompok entik semakin kuat sebab pemerintah sundan memihak kelompok Janjaweed. Untuk mewujudkan perdamaian di Dhafur PBB membentuk Uniteds Nations African Union Mission in Darfur (UNMAID). Ini berdasarkan resolusi pbb 1769 pada 31 juli 2007. Indonesia turut peran aktif dalam misi perdamaian di bawah mandat unamaid. Pemerintah indonesia mengirimkan kogan XXVII

Anda mungkin juga menyukai