Oleh :
Kelompok 8
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ini. Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun, penyusun
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orangtua, sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hipertensi dan
Aterosklerosis yang penyusun sajikan berdasarkan dari berbagai informasi dan referensi.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
makalah penyusun di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Hipertensi.....................................................................................5
2.2 Aterosklerosis.............................................................................15
3
2.2.5 Faktor Resiko Aterosklerosis............................................22
3.1 Kesimpulan................................................................................29
3.2 Saran........................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................30
4
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah
ini berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dan dapat menimbulkan komplikasi
pada ginjal, jantung dan otak. Hampir 1 milyar orang di seluruh dunia menderita penyakit
hipertensi. Di Amerika Serikat, hampir 1 dari 3 orang dewasa (kira-kira dari 73 juta orang)
memiliki derajat tekanan darah yang tinggi. Hipertensi merupakan faktor pendukung dari
banyak masalah penyakit termasuk myocardial infarction (MI), stroke, gagal jantung, gagal
Survei Nasional kembali menguak bahwa hipertensi seringkali tidak terdeteksi, dan
saat didiagnosa seringkali ditangani dengan adekuat. Diantara pasien hipertensi, hanya 25%
pasien yang terkontrol dengan baik (Foex dan Sear, 2004). Ada bukti yang berkembang
menyatakan interaksi kompleks antara berbagai faktor genetik dan lingkungan memainkan
peran penting dalam menentukan risiko individu dari bermacam-macam penyakit termasuk
“error” pada sistem regulasi tekanan darah yang terkoordinasi dengan baik. Error dalam
aliran molekular, biokimia dan proses genetik, yang meregulasi tekanan darah, berpotensi
penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh darah arteri diakibatkan oleh penumpukan
1
lemak. Aterosklerosis merupakan jenis yang penting dari arteriosklerosis, istilah
Penyakit jantung koroner (PJK) yang berawal dari aterosklerosis telah menjadi
penyebab utama kematian dewasa ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari
117 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002, angka ini
diperkirakan meningkat 11 juta orang pada tahun 2020. Di Indonesia, kasus PJK semakin
aterosklerosis.
aterosklerosis.
3
Kami mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca dan juga khususnya bagi mahasiswa kesehatan masyarakat terutama dalam
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah atau
kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada. Tekanan Darah
Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Hiper artinya
peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.
Treatment of High Blood Pressure (JNC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90
mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-
anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan
darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis
miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan
5
puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg (millimeter air
raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah angka
yang tertinggi yang merupakan tekanan darah pada waktu jantung sedang menguncup atau
sedang melakukan kontraksi. Diastolik adalah angka yang terendah pada waktu jantung
mengembang berada di dalam akhir relaksasi. Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG
a. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan darah
c. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.
6
Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan dan
dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun bervariasi. Orang dewasa
bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg ke atas dianggap tidak normal. Ada
anggapan tekanan darah rendah kurang baik, hal tersebut kurang tepat. Sebab data statistik
menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah rendah mempunyai umur yang sama
dengan yang disebut normal. Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah agar normal dan
anggapan bahwa semakin bertambah usia tekanan darah lebih tinggi tidak menjadi masalah,
adalah anggapan yang perlu diluruskan, karena berdasarkan data statistik orang tua yang
Periksa tekanan darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau setiap kali ke dokter/
fasilitas kesehatan.
a. Hipertensi Sistolik
Tekanan sistolik merupakan tekanan maksimum dalam arteri dan tercermin pada
hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar.
b. Hipertensi Diastolik
pada anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh
7
darah kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan
Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila jantung berada
c. Hipertensi Campuran
yaitu :
Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95 mmHg.
Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.
8
Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120 mmHg.
Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.
a. Orang
laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
meningkat pada usia lebih dari 55 tahun. Orang yang memiliki gaya hidup tidak
b. Tempat
muncul pada etnik Afrika Amerika dewasa daripada Kaukasia atau Amerika
Hispanik.
c. Waktu
Penyakit hipertansi bisa terjadi setiap saat karena sifatnya yang tidak
menular dan penyakit ini tergolong penyakit yang terjadi akibat genetic, gaya
a. Keturunan
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua
menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah
tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak
9
identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan
b. Usia
usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas
c. Konsumsi Garam
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita
hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
d. Kolesterol
darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan
e. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30
persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan
darah tinggi.
f. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil
g. Rokok
10
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan
serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus
h. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
i. Alkohol
j. Kurang Olahraga
menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sebenarnya tidak ada ). Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
11
Kelelahan
Mual
Sesak napas
Gelisah
Muntah
Mudah tersinggung
Sukar tidur
Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan
ginjal
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi. Sering
juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan sukar tidur,
ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang normal. Satu-
satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan mengukur tekanan
darah.
berikut :
mata kabur.
12
b. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
c. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada
ginjal.
d. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O 2 berkurang bisa
Jika tekanan darah tinggi, pantaulah dengan ketat sampai angka tersebut turun dan bisa
dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup yang
termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi sekaligus pencegahannya. Langkah tersebut bisa
Jangan merokok.
Mengurangi stress.
13
Kurangi konsumsi alkohol.
a. Umum
golongan atau derajatnya, maka dapat dilakukan dua strategi penatalaknaan dasar
yaitu :
Non farmakologik, yaitu tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang telah
14
b. Khusus
penyebab hipertensi perlu dikenali sehingga penderita dapat di rujuk lebih dini
dan terapi yang tepat dapat dilakukan dengan cepat. Perlu pemerikasaan dengan
2.2 Aterosklerosis
berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta) dan sklerosis (indurasi dan
pengerasan). Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil
yang ditandai oleh deposit substansi berupa endapan lemak, trombosit, makrofag, leukosit,
kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya yang terbentuk di
dalam lapisan arteri di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media.
Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda. yang menyerang intima arteri besar
dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah,
karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal
sebagai aleroma atau plak. Karena aterosklerosis merupakan pe¬nyakit arteri umum, maka
bila kita menjumpainya di ekstremitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh
Pertumbuhan ini disebut dengan plak. Plak tersebut berwarna kuning karena
mengandung lipid dan kolesterol. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah suatu proses
berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil dan fase tidak stabil yang
15
silih berganti. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tidak terduga berkaitan dengan
rupture plak, meskipun rupture tidak selalu diikuti gejala klinik. Seringkali rupture plak
segera pulih, dengan cara inilah proses plak berlangsung. (Hanafi, Muin R, & Harun, 1997)
timbunan lemak yang meningkat dalam dinding pembuluh darah yang akan menghambat
aliran darah. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, dan organ vital
lainnya serta pada lengan dan tungkai. Jika aterosklerosis terjadi didalam arteri yang menuju
ke otak (arteri karoid) maka bisa terjadi stroke. Namun jika terjadi didalam arteri yang
menuju kejantung (arteri koroner), maka bisa terjadi serangan jantung. Biasanya arteri yang
paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta, dan arteri-arteri serbrum.
Beberapa pengerasan dari arteri biasanya terjadi ketika seseorang mulai tua. Namun
sekarang bukan hanya pada orang yang mulai tua, tetapi juga pada kanak-kanak. Karena
timbulnya bercak-bercak di dinding arteri koroner telah menjadi fenomena alamiah yang
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran
darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan
lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak
Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak aterosklerotik atau ateroma, terisi
dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung sejumlah bahan lemak, terutama
kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri
sedang dan juga arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan,
16
mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma
terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan
kalsium, sehingga ateroma menjadi rapuh dan bisa pecah. Dan kemudian darah bisa masuk
ke dalam ateroma yang telah pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih besar dan lebih
mempersempit arteri.
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu
pembentukan bekuan darah atau trombus. Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan
menyumbat arteri, dan bekuan darah tersebut akan terlepas dan mengalir bersama aliran
Tekanan darah dianggap tinggi jika tetap pada atau di atas 140/90 mmHg
c. Merokok
d. Resistensi Insulin
17
Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan darah gula ke dalam
sel di mana itu digunakan dan resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat
e. Diabetes
Ini adalah penyakit di mana tingkat gula darah tubuh tinggi karena tubuh
tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar.
f. Kegemukan/Obesitas
Kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari otot, tulang, lemak,
dan / atau air , obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh ekstra.
aterosklerosis.
h. Umur
arteri - pada pertengahan usia atau lebih, plak cukup telah membangun
menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pada pria, risiko meningkat setelah usia 45,
didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika ibu atau
tetapi meskipun usia dan riwayat keluarga penyakit jantung dini faktor risiko, itu
memiliki satu atau keduanya. Membuat perubahan gaya hidup dan / atau
18
mengambil obat-obatan untuk mengobati faktor risiko lainnya seringkali dapat
secara efisien. Tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah berkurang atau tersumbat. Bila
pembuluh darah ke jantung tersumbat total, jantung tidak mendapatkan oksigen secara cukup
dan suatu serangan jantung dapat terjadi. Hal ini dapat berakibat fatal, dan pada
Penyakit jantung dapat bersiklus fatal, karena pembuluh darah terbatas, tidak hanya
dapat merusak jantung, tapi juga membuatnya bekerja lebih keras untuk memompa darah
melalui sistem sirkulasi. Lagipula, kerusakan jantung menjadikan jantung kurang efisien dan
harus bekerja walaupun dengan keras untuk tetap melanjutkan suplai oksigen ke seluruh
tubuh. Dari waktu ke waktu, penyakit jantung memimpin masalah utama penglibatan jantung,
paru-paru, ginjal, dan segera keseluruhan sistem, sebab setiap organ dalam tubuh
mempercayakan kecukupan oksigen dan nutrisinya pada jantung. Secara khusus, sumbatan
yang menyebabkan masalah dibentuk oleh suatu pertumbuhan lekatan yang dikenal sebagai
plak aterosklerotik.
arterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya tidaklah diketahui, tetapi beberapa teori telah
dikemukakan
arteri, endotel, menjadi rusak. Sepanjang waktu, lemak, kolesterol, fibrin, platelet, sampah
19
seluler dan kalsium terdeposit pada dinding arteri. Timbul berbagai pendapat yang saling
Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak bagaikan
kolesterol pada tunika intima dan tunika media bagian dalam. Lesi yang diliputi oleh jaringan
fibrosa menimbulkan plak fibrosis. Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang
terdiri dari lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler.
progresif dan kemampuan vascular untuk memberikan respon juga berkurang, manifestasi
klinis penyakit belum nampak sampai proses aterogenik sudah mencapai tingkat lanjut. Fase
preklinis ini dapat berlangsung 20-40 tahun. Lesi yang bermakna secara klinis, yang dapat
mengakibatkan iskemia dan disfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih dari 75%
Banyak penelitian yang logis dan konklusif baru-baru ini menunjukkan bahwa
kerusakan radikal bebas terhadap dinding arteri memulai suatu urutan perbaikan alami yang
mengakibatkan penebalan tersebut dan pengendapan zat kapur deposit dan kolesterol. Sel
endotel pembuluh darah mampu melepaskan endothelial derived relaxing factor (EDRF)
yang menyebabkan relaksasi pembuluh darah, dan endothelial derived constricting factor
Pada keadaan normal, pelepasan ADRF terutama diatur oleh asetilkolin melalui
perangsangan reseptor muskarinik yang mungkin terletak di sel endotel. Berbagai substansi
lain seperti trombin, adenosine difosfat (ADP), adrenalin, serotonin, vasopressin, histamine
dan noradrenalin juga mampu merangsang pelepasan EDRF, selain memiliki efek tersendiri
terhadap pembuluh darah. Pada keadaan patologis seperti adanya lesi aterosklerotik, maka
20
serotonin, ADP dan asetil kolin justru merangsang pelepasan EDCF. Hipoksia akibat
Langkah akhir proses patologis yang menimbulkan gangguan klinis dapat terjadi
lain adalah :
c. Tembakau
d. Diabetes
selular, kalsium dan berbagai substansi lainnya terdeposit pada dinding pembuluh darah. Hal
itu dapat menstimulasi sel dinding arteri untuk memproduksi substansi lainnya yang
terbentuknya, sehinnga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika
21
aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang
diperdarahinnya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat
aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen. Yang khas gejala aterosklerosis
timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga
berlangsung secara perlahan.Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika
sebuah bekuan menyumbat arteri ) maka gejalanya akan timbul secara mendadak.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin, riwayat
Minor, meliputi gaya hidup yang kurang bergerak, stress psikologik, tipe
kepribadian.
22
c. skening ultrasonik duplex
Pada tingkat tertentu, tubuh akan melindungi dirinya dengan membentuk pembuluh
darah baru di daerah yang terkena. Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar
lemak dan kolesterol dalam darah seperti kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat,
gemfibrozil, probukol, dan lovastatin. Untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah,
dapat diberikan obat-obatan seperti aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan.
Sementara angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran
darah yang melalui endapan lemak. Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk
mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana
arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam
Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi
23
Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah
mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana
arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna
faktor resikonya. Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang
hendaknya :
c. Berhenti merokok
Pada tahap pencegahan ini, dilakukan pada saat masih sehat.Tidak hanya
24
Tahap pencegahan ini lebih dikhususkan kepada yang telah berisiko
jantung, sehingga bagi yang beresiko tinggi terhadap penykit jantung diharapkan
kemampuan otot dan jaringan kulit untuk berkontraksi atau salah satu organ
atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan
diberi obat untuk melarutkan gumpalan ke dalam arteri sampai gumpalan itu
kembali normal.
25
Penggunaan Angiography. Dengan cara memasukkan catheter kecil ke dalam
arteri dan di celup, dan kemudian sumbatan tersebut di tolong dengan sinar
X.
e. Rehabilitation (Rehabilitasi)
berikut :
dari faktor risiko yang dapat mempercepat proses atheroklerosis. Namun disadari
mudah.
26
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit
Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi tersebut, angka
tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%),
Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur 65-74
tahun (3,6%) diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%), kelompok umur 55-64 tahun
(2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%). Sedangkan menurut status ekonomi,
terbanyak pada tingkat ekonomi bawah (2,1%) dan menengah bawah (1,6%).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di
dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh
dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang
yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Dari seluruh kematian akibat penyakit
kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner
(BPJS) bidang Kesehatan tahun 2016, menghabiskan biaya hampir 14,6 Triliun Rupiah.
Sedangkan tahun 2015, menghabiskan biaya hampir 14,3 Triliun Rupiah. Paling besar biaya
adalah untuk penyakit jantung, dimana terjadi peningkatan pembiayaan dibanding tahun
2015, yakni sebesar 6,9 Triliun Rupiah (48,25%) menjadi 7,4 Triliun Rupiah (50,7%) pada
2016. Penyakit Kardiovaskuler sebetulnya dapat dicegah dengan healthy lifestyle, seperti
mengurangi merokok, diet yang sehat, aktivitas fisik dan tidak menggunakan alkohol. Juga
menunjukkan bahwa proporsi penduduk Indonesia yang mengkonsumsi lemak lebih dari 67
gram perhari sebesar 26,5%, konsumsi natrium lebih dari 2000 mg sebesar 52,7% dan 4,8%
27
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu penyakit yang kronis dimana tekanan darah meningkat di atas
tekanan darah normal. Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan
sekunder ,Keluhan dan gejala penyakit hipertensi adalah biasanya tidak dirasakan oleh
penderita,gejala hipertensi bisa dilihat dengan melakukan skrining. Sedangkan Faktor resiko
dari Hipertensi itu sendiri bisa dari faktor genetik,umur, jenis kelamin,etnis,stres,obesitas,dan
konsumsi rokok. Untuk pencegahannya dianjurkan melakukan perubahan gaya hidup untuk
menurunkan tekanan darah, sebelum memulai terapi obat. Dan Untuk pengobatannya dapat
dilakukan terapi secara Non farmakologis dan Farmakologis. Rehabilitasi dari penyakit
hipertensi itu sendiri dilakukan dengan Upaya merubah pola makan dan gaya hidup sehat
akibat timbunan lemak yang meningkat di dinding pembuluh darah sehingga aliran darah
menjadi tersumbat. Timbunan tersebut bukan hanya lemak tetapi ada juga substansi lain
berupa trombosit, makrofag, leukosit, produk sampah seluler, kalsium dan lain-lain.
Aterosklerosis bisa terjadi pada otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya serta pada
lengan dan tungkai. Jika terjadi pada arteri koroner menuju jantung, akan mengakibatkan
serangan jantung. Namun jika terjadi pada arteri karoid menuju otak, akan mengakibatkan
stroke.
3.2 Saran
Semoga para pembaca makalah ini dapat memanfaatkan serta menambah wawasan
29
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta,
1999
Kalim H. 2001. Penyakit Kardiovaskuler dari Pediatrik sampai Geriatrik. Jakarta: Balai
30