Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT PARU DUNGUS MADIUN
DUNGUS KEC. WUNGU KAB. MADIUN
Email : rsparudungus@yahoo.co.id

NOTULEN RAPAT : BIMBINGAN AKREDITASI HPK

Hari / Tanggal : Senin, 13 Februari 2017 Pemimpin rapat : Kepala Pokja HPK
Pukul : 08.00 WIB - selesai Peserta : Pokja HPK
Tempat : Ruang Rekam Medik Lt.2 RSP Dungus Madiun Agenda : Bimbingan Akreditasi

POINT AGENDA PEMBAHASAN RENCANA TINDAK PIC


LANJUT
Bimbingan Akreditasi
HPK 1 1. Seluruh karyawan RSP Dungus Madiun harus di edukasi mengenai Hak Perbaiki semua yang
Hak Pasien dan Pasien dan Keluarga (mencantumkan bukti sosialisasi seperti : dikoreksi
Keluarga undangan, daftar hadir, sertifikat dari RS,notulen, dll)
2. Loker untuk penitipan barang pasien bisa disediakan satu loker dan
kemudian kunci loker dibawa oleh petugas RS. (Untuk pasien yang tidak
didampingi keluarga, dan tidak dapat menjaga barang miliknya sendiri).
3. Penyusunan buku panduan harus sesuai dengan format yang telah
ditentukan.
4. Identifikasi pasien harus mencakup tiga standart identifikasi, yaitu :
Nama, No.RM, dan tanggal lahir.
5. Umur TIDAK BOLEH dicantumkan pada bagian identitas pasien.
6. Untuk pasien berusia di atas 80 tahun, dan tidak mengetahui tanggal
lahir maka kolom tanggal lahir bisa dikosongkan.
7. Revisi lembar rawat inap :
a. Perlu diperbaiki pada lembar rawat inap bagian diagnose masuk
(harusnya tidak ada pilihan diagnose, cukup diberi titik-titik untuk
kemudian diisi)
b. Nilai-nilai kepercayaan berbeda dengan agama (petugas diharap
contoh nilai-nilai kepercayaan)
c. Pada lembar rawat inap harap di beri tambahan status NIPS
(Neonathal Invent Pain Scale)
d. Kosongkan (hapus kolom-kolom) lembar laboraturium pada lembar
rawat inap
e. Lembar obat pada lembar rawat inap harus ada sendiri dan pada
kolom jam pemberian obat lebih baik di kosongkan untuk kemudian
diisi sendiri oleh petugas
f. Farmasi harus membuat ketentuan pemberian obat (Pagi, siang,
sore)
HPK 2 1. Pada kata “apotek” diganti dengan “Instalasi Farmasi”
2. Perhatikan prosedur komunikasi efektif (ada kaitan dengan SKP, harus
sama dan sinkron). Prosedurnya bukan S Bar
3. Pasien harus dilibatkan dalammemilih DPJP ( walaupun DPJP hanya
satu orang)
4. Harus ada persetujuan untuk tindakan penunjangseperi lab, radiologi,
dll
5. Tindakan seperti pasang infuse, DC, bisa dijadikan satu dengan form
edukasi
6. Harus ditentukan diperbolehkan atau tidak apabila ada second opinion
dengan dokter diluar RS yang tidak punya SIP di RSP (koordinasikan
dengan Komite Medik)
7. Harus ada formulir terkait second opinion
8. Harus ada pelatihan komunikasi efektif (siapkan bukti-bukti pelatihan
termasuk materi, dan sertifikat)

HPK 2.1 1. Harus ada Panduan Informasi Edukasi


2. Dasar panduan juga harus ada dan benar
3. Pembahasan untuk usia pasien yangdisebut anak harus ada dasarnya
Notulen Rapat
(PP 269)

1. Buat ketetapan dan kebijakan DPJP


HPK 2.1.1
2. Cantumkan ketetapan dokter yang merawat (ex: pada penyakit umum:
Nola Ferydha, A.Md
dokter umum, dll)
3. Libatkan pasien saat memilih DPJP

1. Formulir penolakan sama dengan persetujuan


HPK 2.2
2. Pada form APS harus berisi kensekuensi, tanggung jawab, dan
alternative
3. Revisi judul formulir

1. Permintaan/penolakan resusitasi adalah dari pasien


HPK 2.3
vv

Anda mungkin juga menyukai