Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Takengon, Jalan Iskandar

Muda, Kampung Jeget Ayu, Kecamatan Jangong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah.

Yang bertepatan pada tanggal 25 Februari sampai dengan 17 Maret 2015.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagai suatu

penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses

dan kualitas pembelajaran di kelas dengan melaksanakan tahapan tahapan PTK,

guru dapat menemukan penyelesaian masalah yang terjadi di kelasnya sendiri,

tentu saja dengan menerapkan berbagai teori dan teknik pembelajaran yang

relefan secara aktif

Menurut Ebbut dalam Hopkins menyatakan bahwa penelitian tindakan

adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan

oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,

berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tindakan tersebut.1

Penelitian ini dibagi menjadi dua siklus yang sesuai dengan alokasi waktu

dan topik yang dipilih. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah sebagai

berikut:

1
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta:Rajawali Press,2008), h. 43.

55
56

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan yaitu membuat rencana tindakan apa yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Tindakan (Action)

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh seorang guru kepada sebagai upaya

peningkatan mutu pembelajaran atau perubahan yang diinginkan.

c. Pengamatan (observasi)

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas

dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap tentang

pengaruh dari tindakan yang telah dilakukan terhadap proses belajar mengajar.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi yaitu mengkaji dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari

tindakan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya

evaluasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas.2

Dari pendapat di atas, maka inti dari penelitian tindakan kelas adalah adanya

tindakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yang berguna untuk

memperbaiki kualitas pelaksanan pembelajaran, dan untuk mengetahuai masalah

masalah atau kesulitan kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian

PTK ini meliputi keempat komponen yang sudah disebutkan di atas, dan

berlangsung secara bersiklus. Sampai tujuan pembelajaran yang diinginkan

tersebut tercapai. Adapun siklusnya seperti yang diperlihatkan dibawah ini:

2
Susilo, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,2009),
h. 20.
57

Perencanan I

Refleksi

observasi Siklus I

Tindakan

Perencanaan 2

(Perbaikan Perencanan 1)

Refleksi

Siklus II
observasi

LAPORAN
Tindakan

Gambar 3.1 Model PTK Hopkins 3

3
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2009), h. 54.
58

Secara operasional prosedur penelitian tindakan kelas yang diterapkan

penelitian ini diuraikan sebagi berikut:

Siklus I

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Guru menyiapkan bahan ajar materi sistem koloid yang akan

disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI.

b. Membuat rencana perangkat pembelajaran (RPP)

c. Membuat lembar kerja siswa

d. Membuat lembar pengamatan siswa.

2. Pelaksanaan

a. Guru menjelaskan tentang materi sistem koloid

b. Siswa belajar materi sistem koloid

c. Guru membagikan lembar kerja siswa dan siswa mengerjakanya

d. Guru melakukan observasi dan bimbingan kegiatan belajar siswa

e. Mendiskusikan jawaban yang benar secara bersama sama

f. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

g. Guru memberikan latihan dan siswa mengerjakanya

h. Kesimpulan siswa bersama sama

3. Pengamatan

a. Kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.


59

b. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan latihan

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus pertama dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SAVI dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan

keterampilan siswa dalam praktikum pada materi sistem koloid di kelas XI IPA

SMAN 5 Takengon.

Siklus II

Siklus kedua dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan hasil refleksi

dari siklus pertama, siklus kedua juga sama halnya pada siklus pertama yaitu:

1. Perencanaan

Peneliti menyiapkan bahan ajar materi koloid,membuat rencana perangkat

pembelajaran (RPP), membuat lembar kerja siswa (LKS), membuat lembar

pengamatan siswa serta menyusun alat evaluasi berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I.

2. Pelaksanaan

Guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI

berdasarkan rencana perangkat pembelajaran (RPP II) hasil refleksi pada siklus

pertama.

3. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar dan keterampilan

siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI.


60

4. Refleksi

Berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada refleksi hasil perlakuan

tindakan pada siklus pertama, maka peneliti akan menentukan apakah tindakan

yang dilaksanakan sebagai pemecah masalah sudah mencapai tujuan atau belum.

Melalui refleksi inilah maka peneliti akan menentukan keputusan untuk

melakukan siklus selanjutnya atau berhenti karena masalahnya telah terpecahkan.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA-2 SMAN 5 Takengon

tahun ajaran 2014/2015, yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 19 laki-laki

dan 15 perempuan.

D. Instrumen Penelitian

Agar peneliti mendapatkan data, informasi atau kejadian dengan lengkap

jelas dan objektif, peneliti memerlukan instrumen PTK .4 Adapun instrumen

penelitian untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah.

1. Lembar pengamatan

Peneliti terlebih dahulu menetapkan aspek-aspek tingkah laku yang

diamati, kemudian menyusun pedoman agar memudahkan dalam pengisian

lembar pengamatan. Pegisian hasil pengamatan dalam pedoman yang dibuat

sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai gejala yang

4
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru,Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 135.
61

terlihat dari prilaku individu yang diamati, bisa pula dalam bentuk memberi tanda

checklist (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.5

Lembaran pengamatan memuat keterampilan yang akan diamati dalam

praktikum serta kolom-kolom yang menunjukkan tingkat dari setiap keterampilan

yang diamati. Pengisian lembar pengamatan dilakukan dengan memberi tanda

checklist (√) dalam kolom yang telah disediakan sesuai dengan gambaran yang

diamati.

2. Angket

Angket adalah sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden

dengan menggunakan skala likert tanggapan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).6 Angket dalam penelitian ini

berupa angket respon siswa terhadap penerapan pendekatan SAVI terintegrasi

nilai-nilai Islam dalam praktikum yang dilaksanakan. Tujuan dari angket respon

siswa ini yaitu untuk melihat minat siswa dari proses pembelajaran terhadap

perlakuan yang diberikan peneliti saat melaksanakan proses belajar mengajar.

3. Soal tes Hasil Belajar

Kunandar menyatakan “ tes sebagai instrumen sangat lazim digunakan


dalam penelitian tindakan kelas. Hal ini disebabkan dalam PTK pada umumnya
salah satu yang diukur adalah hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa salah
satunya diukur dengan menggunakan instrumen tes.7

5
Ngalim Purwanto, Perinsip-Perinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 149.
6
Jamaluddin Idris, Tehnik Evaluasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran, (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2011), h. 72.
7
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian..., h. 186.
62

Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 15 soal. Tes tersebut

diberikan kepada siswa berbentuk tes choise.

E. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:

1. Teknik observasi

Menurut Marshall, menyatakan “through observation the researcher learn

about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi,

peneliti belajar tentang prilaku, dan makna dari prilaku tersebut.8 Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan lembar pengamatan untuk mengetahui

keterampilan siswa dalam praktikum. Aspek aspek yang ingin diobservasi itu

ditulis pada kolom tertentu, selanjutnya pengamat mengisi lembaran keterampilan

siswa pada kolom sekor dengan memberikan tanda checklist (√). Lembaran

observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa saat melakukan

praktikum, sedangkan yang melakukan observasi adalah guru bidang studi kimia

yaitu : Sariati, S.Pd dan dua guru piket diantaranya adalah, Sany Kurnia Dewi,

S.Pd dan Alwin, S.Pd.

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 226.
63

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Siswa


Item Soal

No Indikator
Sebelum Praktikum Sesudah

1. Sikap siswa dalam menyiapkan alat-alat dan 1,2,3


bahan praktikum
2. Perbedaan sifat larutan, koloid dan suspensi 1,2,3

3. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan 4,5,6


dispersi
4. Argumen siswa terhadap praktikum 7,8

5. Kecepatan siswa dalam menjawab LKS 9,10

6. Menyimpulkan kegiatan pembelajaran 1

7. Membereskan alat dan bahan praktikum 2,3

2. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Angket adalah sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden

dengan menggunakan skala likert tanggapan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).9 Angket dalam penelitian ini

berupa angket respon siswa terhadap proses penerapan pendekatan SAVI

terintegrasi nilai-nilai Islam dalam praktikum. Tujuan dari angket respon siswa ini

yaitu untuk melihat minat belajar siswa dari proses pembelajaran terhadap

perlakuan yang diberikan peneliti saat melaksanakan proses belajar mengajar.

9
Jamaluddin Idris, Tehnik Evaluasi..., h. 72.
64

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Respon Siswa


Item Soal

No Indikator
Positif Negatif

1. Sikap peserta didik terhadap pendekatan SAVI dalam 2,5,9,14, 17


pemebelajaran kimia
2. Sikap peserta didik terhadap pembelajaran kimia yang 1,4, 18
diintegrasikan dengan nilai-nilai keIslaman
3. Penyampaian pendidik tentang pembelajaran kimia 3,6,8 7
yang diintegrasikan dengan nilai-nilai keIslaman
4. Sikap peserta didik dalam mengaitkan ayat-ayat Al- 12,20 16,
Qur’an
5. Sikap peserta didik terhadap pembelajaran dalam 10,13 11,19
praktikum

3. Tes hasil belajar

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok.10 Tes yang digunakan adalah alat

penelitian yang berupa soal soal pilihan ganda (multiple choise) sesuai dengan

materi yang diajarkan. Tes ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang hasil

belajar siswa

10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta:
RinekaCipta, 2006), h. 150.
65

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Untuk Hasil Belajar Materi Koloid


Aspek Kognitif
Indikator
C1 C2 C3 C4 C5

1. Mendefenisikan sistem koloid. 1 13

2. Mengelompokkan jenis koloid


berdasarkan fase terdispersi dan fase
8 2 14
pendispersinya.

3. Mendeskripsikan sifat-sifat dari koloid. 6 9 15


dan
12

4. Mendeskripsikan proses pembuatan 3 4 5


koloid dan
11

5. Mendeskripsikan peranan koloid dalam 7


kehidupan sehari-hari dan industri. dan
10

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis. Analisis ini

bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Data yang dianalisis

yaitu:

1. Keterampilan siswa dalam praktikum

Untuk memperoleh data tentang keterampilan siswa dalam praktikum

materi koloid dengan langkah–langkah yang ditempuh dalam penggunaan tehnik

observasi ini adalah:

a) Membuat tabel distribusi penilaian observasi


66

b) Menentukan kategori skor dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan

c) Menjumlah skor yang diperoleh dari tiap–tiap kategori

d) Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut


𝑛
Nilai = 𝑁 x 100%

Keterangan :

n = Jumlah nilai yang diperoleh

N = Jumlah

% = Tingkat keberhasilan yang dicapai

e) Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.

f) Kesimpulan berdasarkan tabel kategori

Membuat interval persentase dan kategori kriteria penilaian hasil observasi

siswa sebagai berikut:

90 % - 100 % = Sangat tinggi

80 % - 89 % = Tinggi

70 % - 79 % = Rendah

60% - 69% = Sangat rendah

60 % ≤ = Gagal11

11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdarkarya,2004), h, 118.
67

2. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pendekatan

SAVI dalam praktikum pada materi sistem koloid. Pernyataan dalam angket

respon berjumlah 20 butir yang terdiri atas pernyataan positif dan negatif.

Keseluruhan butir pernyataan dalam angket tersebut dikelompokkan ke dalam 4

aspek yang meliputi: (1) SS (2) S, (3) TS, (4) STS. Respon siswa dalam peneliti

ini diolah dengan persamaan persentase.

A
R  100%
N

Keterangan:

R : Respon siswa

A : Aspek yang di pilih (1) SS (2) S, (3) TS, (4) STS

N : Jumlah seluruh siswa

Adapun kriteria prensentase tanggapan siswa adalah sebagai berikut :

90 % - 100 % = Sangat tertarik

80 % - 89 % = Tertarik

70 % - 79 % = Cukup tertarik

60% - 69% = Tidak tertarik

60 % ≤ = Sangat tidak tertarik12

3. Tes hasil belajar

Analisis tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tujuan hasil belajar

siswa melalui pendekatan SAVI Terintegrasi Nilai Islam. Hasil belajar tiap tes

didapatkan dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil ..., h, 124.
68

𝐹
P = 𝑁 𝑋 100%

Keterangan: P = Persentase nilai siswa

F = Frekuensi jawaban siswa

N = Jumlah siswa keseluruhan.13

Selanjutnya ditentukan tingkat penguasaan siswa tentang materi sistem

koloid. Untuk menentukan tingkat penguasaan siswa, penulis menggunakan

kriteria pemberian sekor nilai sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto yaitu :

Tabel 3.4 Kreteria Pemberian Sekor Nilai


Angka Kriteria

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

Sumber: Suharsimi Arikunto14

Sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) bahwa seseorang siswa

yang dinyatakan tuntas belajar secara individu apabila memiliki daya serap paling

sedikit 75% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80%.

Adapun cara mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu dengan

menggunakan rumus:
𝑆𝑆
KI = 𝑆𝑀 𝑋 100%

13
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2000), h. 43.
14
Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
h, 245
69

Keterangan: KI = Ketuntasan individu

SS = Skor siswa

SM = Skor maksimum

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan suatu kelas

dalam belajar secara klasikal adalah:


𝑆𝑇
KS = 𝑋 100%
𝑁

Keterangan: KS = Ketuntasan Klasikal

ST = Jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa dalam kelas.15

15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandug: Remaja Rodaskarya,
2004), h. 38.

Anda mungkin juga menyukai