LEMBAR PENGESAHAN
Tema Kegiatan : SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN
NASIONAL Management in Maternal Emergency and
Stability BBL
Waktu Pelaksanaan : 23 April 2017
I. LATAR BELAKANG
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin,
atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau
tidak langsung terhadap persalinan. World Health Organization (WHO)
memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi
kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di
negara berkembang. Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat
meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan setelah persalinan
(ICD-10, 2012; WHO, 2014).
Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu
di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu
per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di
sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran.
Sejak 2007, Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kematian ibu
(AKI) tertinggi di Asia Tenggara (UNFPA, 2013) dengan 228 kematian per 100.000
kelahiran hidup. Lima tahun kemudian, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(2013) menunjukkan AKI di Indonesia berada pada angka 359 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut tentu masih sangat jauh dari target kelima
Millenium Development Goals, yaitu pada 2015 mencapai 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup.
Mengacu pada data Kementrian Kesehatan (2007), terdapat beberapa
penyebab kematian ibu. Infeksi, eklamsia dan pendarahan masih menjadi penyebab
terbesar kematian ibu. Eklampsia adalah gejala kejang yang terjadi pada masa
kehamilan. Kejang ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi) yang
terjadi selama masa kehamilan. Tekanan darah tinggi pada situasi ini tidak
terkendali. Eklampsia disebabkan oleh beberapa gejala pre-eklampsia yang
kompleks. Kemungkinan terjadinya gejala pre-eklampsia pada ibu hamil cukup
tinggi. Terdapat 3 gejala utama pere-eklampsia, yaitu tingginya tekanan darah ibu
(90/140), tingginya kadar protein dalam urin dan pembengkakan pada beberapa
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
berupa stimulasi taktil atau pembersihan jalan nafas, sekitar 3–6% memerlukan
langkah awal dan bantuan ventilasi, dan sekitar 1% membutuhkan resusitasi lanjut
berupa intubasi, kompresi dada, dan obat-obatan.
Menurut World Health Organization (WHO) asfiksia perinatal merupakan
masalah yang menyebabkan tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas pada
neonatus, diperkirakan insidensinya sekitar 4–9 juta kasus dari 130 juta kelahiran.
Angka kematian bayi di Indonesia saat ini adalah sebesar 34 per 1000 kelahiran
hidup, dengan sepertiga dari kematian bayi terjadi pada bulan pertama setelah
kelahiran, dan 80% diantaranya terjadi pada minggu pertama dengan penyebab
utama kematian diantaranya adalah gangguan pernafasan akut dan komplikasi
perinatal. Dengan dilakukannya resusitasi neonatus dan perawatan pasca resusitasi
oleh dokter dan tenaga kesehatan profesional diharapkan dapat membantu usaha
pencapaian tujuan keempat dari Millenium Development Goals 2015, yaitu
menurunkan angka kematian anak.
Bayi yang membutuhkan resusitasi saat lahir memiliki risiko untuk
mengalami perburukan kembali walaupun telah tercapai tanda vital yang normal.
Ketika ventilasi dan sirkulasi yang adekuat telah tercapai, bayi harus dipantau atau
ditransfer ke tempat yang dapat dilakukan monitoring penuh dan dapat dilakukan
tindakan antisipasi, untuk mendapatkan pencegahan hipotermia, monitoring yang
ketat dan pemeliharaan fungsi sistemik dan serebral. Selama transportasi, neonatus
yang sakit kritis tersebut sangat rentan terkena rangsang yang berbahaya, seperti
suara, goncangan, dan ketidakstabilan temperatur, dimana semua hal tersebut dapat
menambah ketidakstabilan neonatus yang sedang berusaha mempertahankan
homeostasis tubuhnya.
Faktor-faktor yang menentukan morbiditas dan mortalitas diantaranya
asidosis, karbondioksida, tekanan darah, glukosa, dan suhu. Selama proses
tranportasi neonatus, seluruh faktor tersebut sedapatnya harus dijaga dalam batas
normal agar dapat meminimalisasi efek samping. Hingga saat ini, mengingat
keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan, maka proses transportasi
neonatus masih merupakan tantangan. Pada referat ini akan dibahas mengenai
batasan, patofisiologi, dan langkah stabilisasi neonatus pasca resusitasi lahir.
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Menurut WHO, setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir
mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari
seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa neonatal (usia di
bawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat 1 neonatus yang meninggal. Penyebab
kematian neonatal di Indonesia adalah berat bayi lahir rendah 29%, asfiksia 27%,
trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain, dan kealainan congenital. Berbagai
upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi penyebab utama
kematian bayi baru lahir, meliputi pelayanan antenatal yang berkualitas, asuhan
persalinan normal atau dasar, dan pelayanan asuhan neonatal oleh tenaga
professional. Untuk menurunkan angka kematian bayi baru lahir karena asfiksia,
persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan
keterampilan manajemen asfiksia pada bayi baru lahir, kemampuan dan
keterampilan ini harus digunakan setiap kali menolong persalinan. Oleh karena itu,
keterampilan dan kemampuan penanganan resusitasi pada neonatal sangat penting
dimiliki oleh setiap tenaga professional yang terlibat dalam penanganan bayi baru
lahir.
Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur
penentu status kesehatan neonatal. Pelayanan kesehatan neonatal dimulai sebelum
bayi dilahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatal merupakan periode yang
paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi (Saifudin,
2002).
Menurut Wibawa (2008), faktor yang berhubungan terjadinya asfiksia adalah
faktor ibu dan faktor janin. Dimana faktor ibu meliputi usia ibu kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun, pre-eklamsi, ketuban pecah dini, dan partus lama.
Faktor janin meliputi lilitan tali pusat, letak sungsang, dan BBLR. Sedangkan
menurut Manuaba (2010), ada 8 faktor yang berpengaruh terhadap kejadian asfiksia
neonatorum, yaitu berat lahir rendah, ketuban pecah dini, persalinan lama, tindakan
persalinan seksio Cesaria, umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
riwayat obstetri jelek, kelainan letak janin dan status ANC buruk.
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
VII. SASARAN
Kami menargetkan peserta + 500 peserta di wilayah Jawa Timur. Untuk itu
kami akan menggencarkan publikasi brosur, pamflet, spanduk, dan briefing ke
universitas-universitas dan beberapa instansi kesehatan tentang Management in
Maternal Emergency and Stability BBL.
VIII. PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 21 April 2016
Waktu : 07.00 – Selesai
Tempat : Graha Lantai 4 Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri jalan
KH. Wakhid Hasyim no. 65 Kediri.
IX. CURICULLUM VITAE NARASUMBER
Terlampir 1
X. STRUKTUR PANITIA
Terlampir 2
XI. SUSUNAN ACARA
Tetlampir 3
XII. ESTIMASI DANA
Terlampir 4
XIII. PESERTA SEMINAR
Terlampir 5
XIV. EVALUASI
Terlampir 6
XV. DOKUMENTASI
Terlampir 7
IX. PENUTUP
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Demikian proposal ini kami buat dengan sebenarnya. Kami berharap acara ini
dapat berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan yang berarti. Untuk
menyukseskan acara ini, tentu saja kami membutuhkan bantuan baik dari rekan-
rekan sesama panitia maupun dari pihak ekstern. Oleh karena itu dengan hormat,
kami mengharapkan kerja sama dengan calon pihak sponsor agar dapat
berpartisipasi dalam acara ini.
Kami berharap acara ini bukanlah acara terakhir yang dapat kami lakukan.
Untuk masa yang akan datang, kami akan membuat acara yang edukatif seperti ini
lagi, tetapi tentunya dengan melihat hasil yang kami capai saat ini. Mudah-
mudahan Allah SWT memberkati dan memberikan kemudahan agar acara ini
berjalan sesuai dengan rencana.
Lampiran 1
CURRICULUM VITAE
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Phone: +62-341-352276
Fax: +62-341-352276
Mobile: +62-818-038-85212
E-mail:
t4uf1q_2002@yahoo.com
,
taufiqabdullahdr@gmail.c
om
Date of birth: August11th, 1984
Sex: Male
Marital status: Married
Employment # (NIP):
19840811.2009121.1.004
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Current Carrier
Field of Interest
Education
Faculty of Medicine
2002 -2007 Universitas Brawijaya, Indonesia
Bachelor of Medicine
Saiful Anwar General Hospital
Faculty of Medicine - Universitas
2007 - 2009
Brawijaya, Indonesia
Medical Doctor
Specialist Training Programme in
Emergency Medicine
Saiful Anwar General Hospital
2010 - now
Faculty of Medicine - Universitas
Brawijaya, Indonesia
Emergency Medicine Specialist
Language Skills
Qualifications
2014 : Certified for ‘In House Training Malang Basic Critical and
Emergency Ultrasound Course’, organized by Emergency Medicine
Indonesia, Malang
rd
2012: Certified for Participant in 3 Malang Gastroenterohepatology
Update & Clinical Research Oral Presentation , organized by
Department of Gastroenterohepatology, Saiful Anwar General Hospital,
Indonesia
Speaker
2015 : Certified for speaker in Code Blue Team Training Saiful Anwar
Hospital Malang, Indonesia.
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
1. Nama : Dr Taufik Raffendi, Sp.A, D.F.M
2. Tempat & Tanggal Lahir : Indramayu,
13 Februari 1949
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Kebangsaan : Indonesia
5. Alamat :
a. Rumah : Jln. Pamenang no 17
Katang Kediri
b. Kantor : Jln Kombesplol no 17
Kediri
c. Telp/ HP : +628113680149
d. Email : T.Raffendi@mail.com/ T
Raffendy@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan :
1. SMA Negeri 5 Surabaya
2. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
3. Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Fakultas Dr.Sutomo, Fakultas
UNAIR
4. Pasca Sarjana Universitas Groningen Belanda-Nederland
C. Riwayat Pekerjaan
1. Kepala Bagian Spesialis Anak RS Bhayangkara Kediri
2. Kepala RS Bhayangkara Kediri
3. Konsultan Anak RS Bhayangkara Kediri dan DKT
4. Pengajar di UNIK (AKBID), Medika Wiyata, IIK, dan STIKES Kediri
D. Riwayat Pelatihan
1. Resusitasi Bayi
2. PICU dan NICU
E. Seminar Record
1. Seminar Tentang Bagaimana Membuat Anak sehat, Cerdas dan
Bermanfaat di Dharma Husada Kediri
2. Pengisi Acara Seminar di Kediri (IBI)
3. Seminar Optimalisasi BBL
F. Riwayat Kursus
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
1. Pendidikan Kepolisian
2. Pendidikan Perwira ABRI Lulusan Sarjana
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama
:
Ramelan,
SKep.Ns.
4. Kebangsaan : WNI
5.Alamat :
d.Email :ramelannel@ymail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
C. RIWAYAT PEKERJAAN
D. RIWAYAT PELATIHAN
c. BLS AHA
d. ACLS AHA
a. PPGD
b. BLS/BCLS
E. SEMINAR RECORDS
Riski Amalia
Sie Perlengkapan : Haris Tirta Kusuma
Ilham Bagus Santoso
Tri Krisna Septian A.
Ika Novita sari
Ulaiyah
Sie Desain : M. Perdana Sigo P.
Silvi Septiyani
Fitria Nurhidayah
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Lampiran 3
SUSUNAN ACARA
No Waktu Kegiatan
1 07.00 – 08.10 Registrasi
1 08.10 – 08.30 Perkenalan MC dan Susunan Acara
2 08.30 – 08.40 Pembukaan dan Menyanyikan Lagu Indonesia
Raya
3 08.40 – 08.50 Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
4 08.50 – 09.00 Penyerahkan ke Moderator
5 09.00 – 10.20 Presentasi Materi 1
dr. Taufik Abdullah., Sp.Em.
“Management In Maternal Emergency”
8 10.20 – 11.10 Presentasi Materi 2
dr. Taufik Raffendi., Sp.A.
“Stability BBL”
9 11.10 – 11.40 Sesi Tanya Jawab
10 11.40 – 12.45 Penyerahan Cinderamata, Lunch dan Undian
11 12.45 – 13.45 Workshop
dr. Taufik Abdullah., Sp.Em and Team
“Basic Life Support for Maternal and Neonatus”
12 13.45 – 14.15 Tanya Jawab dan Praktik untuk peserta workshop
13 14.15 – Selesai Pembagian Dorprize dan Penutup
Lampiran 4
ESTIMASI DANA
Pemasukan
255 x @ Rp 110.000,- = Rp 28.050.000,-
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Pengeluaran
No Kebutuhan Rincian Jumlah
1 Erlangga Pemateri Rp 25.500.000,-
Konsumsi
Seminar Kit+Buku
Spanduk
Poster
Sertifikat
Administrasi PPNI
2 Sound System Rp 800.000,-
3 Snack Pemateri dan Rp 194.800
Tamu
4 Doorprize Rp 64.000,-
5 Cinderamata Rp 226.000,-
Jumlah Rp 26.784.000,-
Keuntungan Rp 1.265.200,-
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Lampiran 5
Daftar Hadir Seminar dan Workshop Keperawatan
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Lampiran 6
EVALUASI
1. Adanya mis komunikasi
2. Jamnya telat sampai 1 jam
3. Ada beberapa peserta yang naik lift
4. Peserta banyak yang meninggalkan acara sebelum selesai
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
Lampiran 7
DOKUMENTASI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
SEMINAR dan WORKSHOP KESEHATAN NASIONAL
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI