MYOPIA (H52.1)
1. Pengertian (Definisi) Kelainanrefraksidimanasinarsejajar yang
masukkematadalamkeadaantidakberakomodasi ,
dibiaskanmembentukbayangan di depan retina
2. Patifisiologi
3. Anamnesis
Kabur melihat jauh
Sakit kepala ( jarang )
Cenderung memicingkan mata saat melihat jauh
Biasanyasukamembaca
4. PemeriksaanFisik Pemeriksaan subjektif tajam penglihatan dengan
kartu Snellen / E-chard / Allen-chard
Pemeriksaan objektif tajam penglihatan baik dengan
Autorefraktometer maupun dengan Streak
Retinoskopi
Pada anak-anak dan dewasa < 25 tahun, sebaiknya
dilakukan pemeriksaan dengan sikloplegik
5. Kriteria Diagnosis Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
6. Diagnosis Kerja Myopia (H 25.1)
7. Diagnosis Banding Hipermetropia
Astigmatisma
Kelainanorganik
8. PemeriksaanPenunjang Komprehensif
Optimal :
9. Terapi Komprehensif
Kacamata
Koreksi dengan lensa sferis negatip
terkecil/terlemah yang menghasilkan tajam
penglihatan terbaik
Lensa kontak :
Untuk :Anisometropia, Miopia tinggi
Bedah refraktif
Bedah refraktif kornea : tindakan untuk merubah
kurvatura permukaan anterior kornea ( excimer
laser, Lasik )
Bedahrefraktiflensa :tindakaneksraksilensa yang
masihjernih,
diikutidenganimplantasilensaintraokuler.
Optimal
10. Edukasi Selalu memakai kacamata
Kontrol mata 1 tahun sekali (dewasa)
Jikausia< 18 tahun, kontrol 6 bulansekali
11. Prognosis Advitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Adfungsionam : dubia ad bonam
12. Kompetensi Dokter umum (2), Dokter spesialis (3A)
13. Tingkat Rekomendasi A
14. IndikatorMedis Tidak ada keluhan kabur
Tidakadakeluhansakitkepala/pusing
15. Kepustakaan Atebara NH, Asbell PA, Azar DT. 2010. Basic Clinical
Science Course : Clinical Optics. San Fransisco :
American Academy of Ophthalmology. P. 121-142
Ehlers JP, Shah CP, Gregory L. 2008. Wills Eye
Manual,The: Office and Emergency Room Diagnosis
and Treatment of Eye Disease. Lippincott : Williams &
Wilkins
c) Kanski, jack J. 2007. Clinical Ophthalmology : A
Systematic Approach. Philadelphia : Elsevier