Anda di halaman 1dari 1

Kawasan Industri Terbelit Tiga Masalah

Jakarta - Minat investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia sudah semakin tinggi.
Namun masih terkendala beberapa hambatan seperti regulasi, jaminan objek vital yang aman dan
ketenagakerjaan yang belum memadai. Beberapa investor cenderung mengurungkan niatnya jika
terbentur hal-hal tersebut.

"Kami sebagai pengelola kawasan industri setiap hari ditanya mengapa jalan tol ditutup, angkutan
yang siap ekspor terganggu, ada semacam tantangan, bagaimana kita janjinya, apakah kawasan
industri, buruh kok dilepas begitu saja," ujar Ketua Umum Perwakilan Himpunan Kawasan
Industri Indonesia (HKI) Hendra Lesmana di Jakarta, Selasa (3/7).

Tak hanya itu, sejumlah investor keberatan dengan regulasi yang menetapkan izin lokasi lahan
sebesar 400 hektare. Dalam pandangan pengusaha, luas tanah tersebut diakui sangat kecil dari
perencanaan yang akan mereka lakukan untuk dapat berinvestasi di Indonesia. "Mereka jadi
bertanya, sampai sini tidak ada lokasinya atau habis karena 400 hektare itu kecil sekali," jelasnya.

Untuk memenuhi permintaan itu, HKI meminta jaminan kepada pemerintah agar memberikan
faktor keamanan bagi investor asing. Dengan begitu, aktivitas di kawasan industri dapat berjalan
dengan baik termasuk kelengkapan infrastrukturnya.

"Ada 3 hal, pencemaran lingkungan (industri yang mau buangan limbah cairnya diarahkan
buangan limbahnya dari kawasan besar), penyediaan infrastruktur, dibangun lebih baik dan
lengkap sehingga industry masuk mereka sangat lebih menyukai di kawasan. Ketiga, pengaturan
tata ruang wilayah semuanya sudah diatur," paparnya.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun mengatakan industri
pengolahan non-migas semakin berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional dengan
mencatat pertumbuhan lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan sektor industri pengolahaan non migas 6,83 % lebih tinggi dari pertumbuhan
ekonomi 6,64 persen. Ini hasil yang membanggakan dimana sejak pertama kali sejak tahun 2005
pertumbuhan sektor industri non migas bisa kembali melampaui pertumbuhan ekonomi," ujamya
di Jakarta.

Alex menambahkan pada triwulan 1-2012 industri non migas tumbuh 6,13% lebih tinggi dari
periode yang sama tahun lalu sebesar 5,9 %.

Anda mungkin juga menyukai