Disusun Oleh :
Ahmad Algozali Hasan 1415021004
Ahmad Azhari 1415021005
Ahmad Zakia Akbar 1415021006
Ahmat Wahit Dudin 1415021007
Alan Nurcahya 1415021010
Amrizal Danur Sasongko 1415021012
Angga Darma Prabowo 1415021013
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
BAB I. PENDAHULUAN
Terdapat empat komponen utama dalam pembangkit daya uap yaitu pompa,
boiler, turbin, dan kondensor. Semua komponen membutuhkan perawatan
secara berkala namun komponen yang paling banyak membutuhkan perhatian
adalah turbin. Hal tersebut dikarenakan turbin bekerja pada temperatur,
tekanan, dan putaran tinggi. Tidak hanya beban statik yang bekerja pada turbin
namun putaran tinggi menyebabkan beban dinamik yang tinggi pula. Selain
itu sudu turbin yang selalu berkontak dengan uap air yang masuk kategori
superheated juga rawan terjadi korosi.
Kerusakan yang terjadi pada turbin baik besar maupun kecil sangat
berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan sehingga kondisi turbin harus
dijaga dalam kondisi baik.Oleh karena itu perawatan berkala harus dilakukan
untuk mengecek kondisi turbin atau dilakukan perbaikan atau penggantian
komponen jika diperlukan. Untuk mengoptimalkan hasil dari perawatan
berkala maka perawan harus dilakukan sesuai prosedur yang telah standar.
Cara kerja turbin uap adalah uap masuk kedalam turbin melalui nosel.
Didalam nosel energi panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap
mengalami pengembangan.Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih
kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan
uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.Uap yang
memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk
lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui
celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan
dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang
mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
Menurut jenis fluida kerja yang bekerja pada turbin, maka turbin dapat
digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Turbin dengan fluida kerrja uap disebut turbin uap, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial uap menjadi tenaga mekanis.
2. Turbin dengan fluida kerja gas disebut turbin gas, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial gas menjadi tenaga mekanis.
3. Turbin dengan fluida kerja air disebut turbin air, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis. Tenaga air yang
digunakan misalnya tenaga potensial dari air terjun atau air sungai.
4. Turbin dengan fluida kerja angin disebut turbin angin, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial angin menjadi tenaga mekanis.
Dari keempat jenis turbin diatas pada prinsipnya adalah sama, hanya fluida
kerjanya saja yang berbeda. Ada beberapa keuntungan turbin uap jika
dibandingkan dengan mesin uap, yaitu sebagai berikut :
Bahan Turbin : Titanium, material ini dipilih sebagai bahan yang digunakan
untuk membuat sudu karena material merupakan material yang sangat kuat
serta tahan fatigue (kelelahan) karena sudu ini merupakan pengkonversi
utama dari energi uap menjadi energi gerak yang akan menggerakan poros
turbin.
Turbin uap bertingkat dengan kondensasi dalam satu rumah bekerja menurut
“proses tekanan sama” dengan roda turbin sendiri-sendiri tetapi masih tetap
dalam satu poros. Selain itu untuk turbin uap yang dibuat dengan
menggunakan “proses tekanan lebih”, rotornya terdiri atas sebuah tromol
yang dilengkapi dengan sudu-sudu. Turbin uap terdiri dari rotor dan rumah
turbin, yaitu sebagai berikut :
1. Regulator
2. Rumah Bantalan
Rumah ini disangga diatas pondasi dari pada pemuaian akibat panas
melalui pegas bantalan ini mengadakan penyesuaian akibat dengan
garis sumbu turbin. Rumah bantalan dan rumah turbin mempunyai
hubungan lepas.
3. Cerobong uap tabung paking bagian tekanan tinggi.
Sisa uap bocoran dalam rumah turbin dibuang melalui saluran ini.
4. Katup pengatur uap baru
Turbin mempunyai 3 sampai 5 katup, yang fungsinya untuk
merubah besarnya daya yang dhasilkan turbin dengan jalan
mengatur banyaknya uap yang dimasukkan kedalam turbin.
5. Rumah Katup
Pada temperatur uap baru yang tinggi seperti dalam masalah ini,
sebagian atau seluruh uap tersebut dialirkan melalui nozel laval
untuk menggerakan sudut-sudut roda turbin curtis.
6. Rumah turbin bagian tekanan tinggi.
Ruang kosong antara dinding sebelah luar dan dinding dalam
digunakan untuk mengalirkan uap ekstraksi (uap yang di cerat dari
turbin) E1 dan E2 guna dimasukkan ke dalam pesawat pemanas
pendahuluan air pengisi ketel. Uap ini melalui lubang dibelakang
roda jalan 4 dan 7. Tekanan dan temperatur akan terbagi merata,
sehingga beban dan tekanan panas (tekanan yang timbul akibat
adanya panas) dalam bagian-bagian rumah turbin bisa turun.
7. Pelat pembungkus
Dibawah pelat ini terdapat suatu bahan isolasi penyekat panas.
8. Cerobong uap tabung paking tingkat tekanan rendah
Dari cerobong ini harus bisa dilihat bahwa sisa uap perintang
mengalir keluar, yang berarti menunjukkan bahwa prosesnya tidak
terbalik menjadi udara luar yang terhisap masuk kedalam saluran
uap bekas.
9. Saluran uap bekas
Yang serentak sebagai penghubung antara turbin dengan
kondensator dan “dinding penyekat” dengan pemegang sudu
pengarah, di bagian bawah pada E3 adalah tempat pengambilan uap
ekstraksi untuk dialirkan ke pesawat pemanas pendahuluan air
pengisi ketel.
Pada saluran uap bekas terdapat rumah bantalan yang dituang. Titik
tetap, tempat rumah turbin dihubungkan dengan fondasi adalah
disini. Bila rumah turbin memuai karena panas ia akan bergeser dari
tempat ini ke kiri. Sebab rumah turbin di titik tetap sini di ikat
dengan fondasi (maka rumah turbin bagian muka akan meluncur
diatas fondasi) penyangga sebelah kiri, dengan demikian penumpu
bantalan yang dimuka (hantara pada nomor 2) ikut bergeser. Pada
saat bersamaan rotor dari bantalan tekan pada nomor 2 juga akan
dibawa ke kiri. Tetapi dengan adanya kelonggaran yang ukurannya
sesuai dengan geseran kesisi (yang aksial) antara rotor dan rumah
turbin, juga pada tabung paking, nama kontak atau gesekan satu
sama lainnya bisa dihindari.
2.2.3 Governor
Turbin uap bekerja pada putaran yang tinggi, sehingga seringkali mengalami
gangguan. Adapun jenis gangguan yang sering terjadi pada umumnya adalah:
3. Putaran poros turbin tidak bisa naik akibatnya daya turbin tidak memadai,
adapun penyebabnya adalah :
1. Preventive maintenance
Bertujuan untuk mencegah kerusakan peralatan secara dini dengan cara
mendiagnosa kondisi operasi secara kontinu dan melakukan perbaikan
dengan segera jika ditemukan kelainan.
2. First overhaul / inspection
Dilakukan setelah unit beroperasi selama 1 tahun pertama. Bertujuan
untuk mengetahui efek yang timbul karena pengaruh kondisi operasi
yang terjadi (menyangkut material, errection dan desain pabrikan)
5. Simple inspection
Dilakukan diperiode antara periodical major dan minor overhaul jika
ditemukan gangguan operasi dan diperlukan shut down unit.
Frekuensi
Peralatan Item Yang Diperiksa Pemeriksaa Catatan
n
Freedom test Mingguan
Semua katup harus menutup,
-
MSV, GV, saat turbin trip
RSV, ICV Periksa kebocoran uap dari
Harian
stem/ bonnet katup
Kelainan suara, kebisingan
Harian
dan vibrasi
Extraction
Non Return Katup stem freedom test Mingguan
Katup
Gov. utama. Kondisi operasi Harian
Periksa hubungan
Periksa tekanan minyak antar tekanan,
Load limiter
pelumas di masing-masing Harian posisi katup
katup, Aux.
peralatan governor, beban
Governor,
dan tekanan uap
Initial
Periksa kestabilan tekanan
Pressure
pada sistem kontrol minyak Harian
Regulator
pelumas
Periksa kebocoran minyak Harian
Pompa
minyak Periksa tekanan minyak pada
pelumas suction dan discharge pompa Harian
utama, Gov. minyak pelumas utama
Impeller
Posisikan tuas pada posisi A (Alarm), T
test, lakukan test untuk : (Trip)
A: 0.750.05
(+0, -100)
Oil trip test of over speed
Kriteria dan
Prosedur kerja Item pemeriksaan Metode
pengukuran
Oil storage tank Periksa kebersihan di VI Saat membersihkan,
dalam tangki saat gunakan kain nylon,
kosong : sponge karet dan
VI
a. Periksa scale atau
material asing cairan pembersih
b. Periksa erosi VI
Oil purification Dilakukan saat
purifier) inspection
Bersihkan tangki
(setelah kosong /
dipindahkan ke
dirty/clean oil tank)
Periksa screen
precipitation, bersihkan VI
dan adjust water ejector
Periksa dan ganti bag
filter. Bersihkan glass
Oil Conditioner
gauge level oil
Periksa dan ganti
VI
cartridge oil. Lakukan
VI, DI
overhaul pada vent fan
Periksa aksesories
lainnya: relief katup,
VI, DI,
circulating pump, oil
PT
inlet dan outlet katup,
dsb
2.5.5. Kondenser
2.5.6. Deaerator
Frekuensi
Peralatan Item Yang Diperiksa Catatan
Pemeriksaan
Manhole flange,
Periksa kebocoran Harian
level gauge, dsb
Periksa level storage
Harian
tank
Deaerator Periksa kondisi
Harian
venting udara
Periksa kelainan
suara (water hammer, Harian
dsb)
2.5.7. LP dan HP Heater
Frekuensi
Peralatan Item Yang Diperiksa Catatan
Pemeriksaan
Periksa kebocoran Harian
Desain setting :
Emergency high
NWL+250
mm
LP dan HP
Periksa drain level High alarm
Heater Harian
control
NWL+150
mm
Low alarm
NWL- 50
mm
2.5.8. Pompa
Frekuensi
Peralatan Item Yang Diperiksa Catatan
Pemeriksaan
Pompa Vibrasi pada body dan
Mingguan < 0.12 mm P-P
motor
Kelainan suara,
Mingguan
kavitasi
Temperatur bantalan
Mingguan < 40oC
motor
Tekanan discharge dan
Harian
suction
Kebocoran perapat, Harian
temperatur dan
tekanan sealing
Lube oil unit of Temperature minyak
Harian
Hydro coupling pelumas
Level minyak pelumas Harian
Kondisi minyak
Harian
pelumas
Discharge, suction,
Tekanan lube oil, strainer Harian
difference
Temperatur Bantalan, perapat Harian
Arah horisontal, aksial
Vibrasi Mingguan
dan vertikal
Kelainan suara Bearing box, casing Mingguan
Level, flow dan
Lube condition Mingguan
deterioration
Driver:
Arus (Ampere)
Motor
Tekanan uap (inlet, Harian
Turbin
outlet, chest)
Periksa deformasi
material X
Overhaul HP-LP X
turbine rotor
Inspeksi sudu-sudu
X
Turbine rotor Inspeksi clearance
X
(rotor)
X
Mengamati kondisi
(tingkat kerusakan)
Periksa kondisi semua
Blade ring X
part
Periksa kondisi semua
Dummy ring, gland X
part
Periksa bantalan
aksial X X
Bantalan
Periksa bantalan X X
radial
Periksa secara visual X X
Turning gear device
Overhaul X
Periksa ketebalan
Insulasi X
lapisan
Bongkar dan periksa X X
MSV
Bongkar servo motor X
Bongkar dan periksa X X
GV
Bongkar servo motor X
ICV Bongkar dan periksa X X
Bongkar servo motor X
Bongkar dan periksa X X
RSV
Bongkar servo motor X
Main Governor Bongkar dan periksa X
Load limiter Bongkar dan periksa X
Auxilliary
Bongkar dan periksa X
Governor
Initial Pressure
Bongkar dan periksa X
Regulator
Protective Device Bongkar dan periksa X X
Periksa water X X X
chamber
Bersihkan tube X X
Air ejector
Periksa kondisi nozzle X X
Gland Steam Periksa kebocoran X X
tube dan water
Condenser chamber
X X
Periksa motor dan fan
Periksa tube
X X
Feedwater Heater Periksa water
X
chamber
Deaerator and
Periksa dan bersihkan X X
storage tank
Periksa kondisi pipa
X X
Pemipaan Periksa deformasi
X X
pipa
GSW Pump Overhaul dan periksa X X
Condensate pump Overhaul dan periksa X X
Heater drain pump Overhaul dan periksa X X
Condenser sump
Overhaul dan periksa X X
pump
Condenser priming
Overhaul dan periksa X X
pump
Langkah-langkahnya adalah:
3.1. Kesimpulan