1. Klasifikasi berarti mengetahui pengelompokan suatu individu berdasarkan perbedaan dan
persamaannya sedangkan taksonomi mempelajari tentang asal usul suatu individu. 2. Dalam melakukan identifikasi ikan dilakukan pengamatan berdasarkan ciri meristik dan ciri morfometrik yaitu perhitungan dan pengukuran. 3. Jari-jari sirip ikan terdiri dari 3 jenis yang dapt dilihat secara visual, yaitu : - Jari-jari keras : berbentuk seperti duri, tajam, keras, tidak berkuku, tidak beruas dan pejal. - Jari-jari lunak : dari aspek lateral terlihat ada sebagian vertikal-simetris, berbentuk seperti tulang rawan, dapat dibengkokkan, berbuku-buku, beruas-ruas. - Jari-jari lunak mengeras : bentuk lateral seperti duri yang sisi posterior atasnya bergigi halus, bentuk frontal terdiri dari 2 bagian vertikal, simetris. Tidak keras, tidak bercabang serta beruas-ruas. 4. Cara penulisan rumus sirip adalah : - Tulis lambang dari sirip yang dimaksud, misal D (Dorsal fin) - Tulis jumlah jari-jari sirip yang terdapat, berturut-turut dari jari-jari keras, jari-jari lunak mengeras dan jari-jari lunak sesuai dengan aturan penulisan. Contoh : D IV.ii.5 - Jika dari sejumlah sampel ikan jumlah jari-jari sirip bervariasi, dapat ditulis jumlah paling sedikit dan paling banyaknya. Contoh : D III – IV. ii – iii. 5-6 - Jika jenis ikan tersebut memiliki 2 sirip dorsal dapat ditulis ; D1 VI.ii D2 ii. 7 5. Linea lateralis merupakan sisi lateral ikan yang terlihat adanya satu atau lebih garis memanjang, melengkung ke atas atau ke bawah, lengka atau terputus, yang dibentuk oleh barisan sisik berpori. Linea transversalis adalah garis rusuk transversalis yang menunjukkan jumlah barisan sisik yang terletak dibagian dorsal ventral (atas – bawah) linea lateralis