Anda di halaman 1dari 4

4/24/2018 Pisang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pisang
Untuk kegunaan lain dari Pisang, lihat Pisang (disambiguasi).
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa Pisang
jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini
tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari
yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit
berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat)
dan mineral, terutama kalium.

Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang
tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias,
dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah
konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.

Daftar isi
Keanekaragaman pisang
Teori mengenai keragaman genetik pisang budidaya Pisang di perkebunan

Budidaya Klasifikasi ilmiah


Hama dan penyakit
Kingdom: Plantae
Hama
Penyakit Divisi: Magnoliophyta
Penggunaan Kelas: Liliopsida
Energi Ordo: Musales
Mineral
Famili: Musaceae
Pranala luar
Genus: Musa
Spesies
Keanekaragaman pisang
M. acuminata
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia
Tenggara, Papua dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga
M. balbisiana
terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas M. ×paradisiaca (invalid)
dan lembap, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan M. sapientum (invalid)
merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa
mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara
Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika
dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.

Teori mengenai keragaman genetik pisang budidaya


https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang 1/4
4/24/2018 Pisang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pisang budidaya pada masa sekarang dianggap merupakan keturunan dari Musa acuminata yang diploid dan tumbuh
liar. Genom yang disumbangkan diberi simbol A. Persilangan alami dengan Musa balbisiana memasukkan genom
baru, disebut B, dan menyebabkan bervariasinya jenis-jenis pisang. Pengaruh genom B terutama terlihat pada
kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum, genom A menyumbang karakter ke arah buah meja
(banana), sementara genom B ke arah buah pisang olah/masak (plantain). Hibrida M. acuminata dengan M.
balbisiana ini dikenal sebagai M. ×paradisiaca. Khusus untuk Kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah
digunakan.

Mengikuti anjuran Simmonds dan Shepherd yang karyanya diterbitkan pada tahun 1955, klasifikasi pisang budidaya
sekarang menggunakan nama-nama kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budidaya (cultivar group). Sebagai
contoh, untuk pisang Cavendish, disebut sebagai Musa (AAA group Dessert subgroup) 'Cavendish'. Di bawah
kelompok masih dimungkinkan pembagian dalam anak-kelompok (subgroup). Lihat pula artikel Musa untuk
pembahasan lebih mendalam.

Contoh-contoh

Kelompok AA (diploid): pisang seribu, pisang lilin, pisang mas


Kelompok AAA (triploid, partenokarp): pisang susu, bananito, jenis-jenis pisang ambon/embun (seperti 'Ambon
Putih', 'Ambon Hijau', 'Gros Michel' dan 'Cavendish'), pisang barangan
Kelompok AAB (triploid, partenokarp): jenis-jenis pisang raja, true plantain seperti kultivar 'Silk' dari Amerika
Selatan, pisang tanduk
Kelompok ABB (triploid, partenokarp): pisang kepok, pisang siam
Kelompok AAAB (tetraploid, partenokarp):
Kelompok BB (diploid):
Kelompok BBB:
Kelompok AABB:

Pisang susu (Kelompok Pisang mas super Pisang tanduk Pisang tanduk, Kebun
AAA) (Kelompok AA) Raya Bogor. A.
Bernecker, ± 1830?

Pisang taäl, Kebun Raya


Bogor. A. Bernecker, ±
1830?

https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang 2/4
4/24/2018 Pisang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Budidaya
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan
besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'. Jenis-jenis lain biasanya
ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai.

Hama dan penyakit


Perbanyakan secara vegetatif membuat pisang amat mudah terkena serangan pengganggu, karena sempitnya
keragaman genetik. Suatu perkebunan yang terkena penyakit dapat menularkan dengan singkat ke perkebunan
tetangganya.

Hama

Kumbang Cosmopolites sordidus, penyebab bercak hitam pada buah pisang

Penyakit

Penyakit Panama
Penyakit sigatoka
Penyakit darah
Penyakit layu bakteri Xanthomonas
Penyakit yang menyakitkan"dalam artian pada tumbuhan"

Penggunaan
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain,
cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah
matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan
dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang
kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.

Buah pisang diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak
Pisang bakar, khas dari
Sumatera Barat. (di Amerika Latin).

Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga
dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale
pisang(Bandung), Pisang Molen (Bogor), dan epe (Makassar).

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan
buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga
mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran
fungsi otak.

Energi
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai
energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54
kalori.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang 3/4
4/24/2018 Pisang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih
cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang
sebagai cadangan energi.

Kandungan energi pisang merupakan energi instan yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat
dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang
dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang
merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.

Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah
dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat
dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda
otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.

Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk
dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama
diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.

Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk
menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia
untuk aktivitas biologis.

Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan
0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel yang hanya 0,3 persen.
Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.

Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan
nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat
kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel yang hanya
mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.

Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat
kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan
vitamin B6 (piridoxin).

Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim
untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya
serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.

Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas
mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

Pranala luar
Info keragaman genetik (http://www.apsnet.org/online/feature/panama2/)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pisang&oldid=13780466"

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang 4/4

Anda mungkin juga menyukai