PAPER PRAKTIKUM
EKOTEKNOLOGI SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR
(VIII. Pembuatan Filter Air)
Oleh:
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 16 April 2018
Nama : Rusydah Ulfa Davega
NPM : 240110150016
Asisten Praktikum : 1. Neng Ririn Marlina
2. Suaiydah
B. Filtrasi Air
Filtrasi (disebut pula sebagai Penyaringan) adalah pembersihan partikel
padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau
septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Rentang filtrasi pada industri
mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnya lah yang
harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan
padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekadar jejak sampai
persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa
pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa
atau tanah diatomae. Air adalah sumber mineral utama bagi makhluk hidup di
dunia ini, maka jika air yang terkonsumsi makhluk hidup tersebut tidak memenuhi
standar hal itu sangat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
Secara biologis air yang baik yaitu air yang tidak berwarna, berbau dan berasa.
Air bisa didapat dari sumber-sumbernya. Sumber-sumber air antara lain dari
hujan, sumur, danau, waduk, sungai, dan sumber mata air.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pasir laut dapat
digunakan untuk penyaringan air secara sederhana. Sehingga untuk mendapatkan
air bersih bukanlah merupakan suatu hambatan karena penyaringan sederhana
padaumumnya mudah diperoleh secara alamiah, praktis dalam pembuatan dan
pengolahannya serta ekonomis baik dalam hal jangkauan tingkat pendapatan
masyarakat pedesaan atau dalam hal pemeliharaan dari alat tersebut. Mengingat
juga sumber air bersih masyarakat pedesaan pada umumnya masih banyak yang
tidak memenuhi syarat standard terutama secara fisik. Perubahan kondisi fisik
tersebut mungkin disebabkan karena sarana yang tidak baik, komposisi tanah
sekitar, pencemaran air bersih. Maka dengan demikian percobaan sistem
penyaringan air keruh menjadi air bersih secara sederhana, merupakan salah satu
cara untuk mamperoleh air layak konsumsi di pedesaan. Menurut Mega (2012),
tujuan dari filtrasi adalah sebagai berikut :
1. Memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali.
2. Mengurangi resiko meluapnya air kotor dan limbah.
3. Mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air.
4. Mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air kotor.
5. Membantu pemerintah untuk menggalakan air bersih.
Media filter atau penyaring air adalah bagian yang paling menentukan
kualitas dan keberhasilan dari proses penyaringan air. Jenis bahan media filter air
yang bagus menentukan kualitas hasil air. Jenis bahan media filter penyaring air
yang digunakan sangat penting karena merupakan komponen penting yang
berfungsi menetralisir atau menghilangkan zat-zat kimia maupun organik yang
ada di dalam air seperti air berbau, keruh, kekuningan, berminyak, berkarat, atau
berlumpur menjadi lebih baik dan layak untuk dikonsumsi. Biasanya bahan media
filter air yang umum adalah menggunakan campuran dengan sistem berlapis
seperti media pasir silika, media zeolite, media pasir aktif, media manganese
green sand dan media karbon aktif dll. Media filter air lainnya adalah jenis bahan
Active Carbon Purex. Dengan mekanisme daya serapnya, media Active Carbon
Purex mempunyai pori-pori lebih banyak sehingga lebih mampu menyaring
kotoran sekaligus zat kimia dan partikel-partikel kecil dalam air. Sistem kerjanya
yang menyerap kotoran dengan daya serap tinggi akan menghasilkan kualitas air
yang bagus.
2. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan partikel tersuspensi yang lebih
halus ukurannya daripada lubang pori pada permukaan butiran. Sehingga apabila
filtrasi berlangsung terus menerus maka akan dapat menyebabkan:
Berkurangnya ukuran efektif pori-pori
Kecepatan turunnya air berkurang
Terjadinya endapan
Dll
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penghilangan zat pengotor organik dan anorganik
yang tidak teradsorpsi dalam air karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel
pengotor dengan butiran media. Adsorpsi memegang peranan penting dalam
proses filtrasi, karena akan menghilangkan partikel yang lebih kecil daripada
partikel tersuspensi seperti partikel koloid dan partikel pengotor yang terlarut.
Prinsip proses adsorbsi adalah adanya perbedaan muatan antara permukaan
butiran dengan partikel pengotor di sekitarnya. Partikel koloid yang berasal dari
organik umumnya bermuatan negatif tidak akan teradsorbsi pada saat filter masih
bersih dan baru beroperasi.
Setelah filtrasi dan banyak partikel bermutan positif yang tertahan di butiran
partikel, filter menjadi terlalu jenuh dan bermutan positif. Sehingga terjadi
adsorpsi tingkat kedua, yaitu menarik partikel – partikel koloid yang bermuatan
negatif yang berasal dari koloidal organik, seperti anion NO3-, PO43-, dan lain –
lain. Apabila adsorpsi tingkat kedua ini telah mencapai kelewat jenuh, maka
muatan kembali menjadi negatif dan mengadsorpsi muatan positif dan seterusnya.
Semakin lama gaya penyebab adsorpsi menjadi menurun kekuatannya yang
diakibatkan karena semakin tebalnya kotoran yang menempel di permukaan filter,
begitu pula dengan efisiensi filter juga ikut turun. Sehingga hal ini mengakibatkan
banyak kotoran yang melewati filter begitu saja sehingga kualitas effluen
menurun dan diperlukan backwash. Proses adsorpsi ini mampu menghilangkan
partikel yang lebih kecil dari partikel tersuspensi seperti partikel koloid dan
molekul kotoran terlarut. Kemampuan adsorpsi hanya terjadi pada jarak yang
sangat pendek, tidak lebih dari 0.01 – 1 mm dari permukaan media.
4. Aktifitas kimia
Didalam filter ada aktifitas kimia, dikarenakan bereaksinya beberapa
senyawa kimia dengan oksigen maupun dengan bikarbonat.
5. Aktifitas biologis
Aktivitas ini disebabkan oleh mokroorganisme yang hidup didalam filter.
Secara alamiah mikroorganisme terdapat didalam air baku dan bila melalui filter
dapat tertahan pada butiran filter. Mikroorganisme ini dapat berkembang biak
dalam filter dengan sumber makanan yang berasal dari bahan organik dan
inorganik yang mengendap di butiran media. Makanan ini sebagian untuk proses
hidupnya (disimilasi) dan sebagian lagi digunakan untuk proses pertumbuhannya
(asimilasi).
Hasil asimilasi terbawa oleh air dan digunakan lagi oleh mikroorganisme
lain yang terletak lebih dalam. Dalam hal ini organic matter akan terurai, misalnya
ammonia → nitrit → nitrat yang akhirnya menjadi bahan inorganik seperti H2O,
CO2, nitrat, phosphat, dan lainnya (mineralisasi), yang akhirnya sebagian besar
keluar bersama effluen. Akibat terbatasnya suplai makanan dari air baku, maka
populasi bakteri yang dapat bertahan terbatas pula, dan pertumbuhan seperti ini
yang dijelaskan diatas diirngi pula dengan kematian bakteri. Bakteri yang mati ini
akan terbawa keluar pada saat pencucian filter.
2. Ferrolite
Fungsi Ferrolite adalah Untuk menghilangkan kandungan besi tingkat tinggi
(Fe), bau besi yang menyengat, Mangan (Mn2+), warna kuning di air tanah atau
air PDAM atau air gunung. Kelebihan ferrolite diantaranya: waktu aktivasi media
untuk trial pertama sangat mudah dan sangat cepat, waktu cucinya juga sangat
singkat dibanding media filter lainnya (kecuali kasus khusus, umumnya tidak
perlu pre-treatment), kecepatan air bisa 10-30 m3/jam dimana ini merupakan 2
kali kecepatan rata-rata filter umumnya (Fauzan, 2010).
3. Karbon Aktif
Karbon aktif adalah media filter air yang paling sering digunakan. Karbon
aktif dianggap sangat efektif dalam menyaring berbagai macam partikel asing
yang terkandung di dalam air seperti sedimen. Selain menyaring air, karbon aktif
tersebut dapat juga menghilangkan bau tidak sedap pada kandungan air. Terdapat
beberapa bahan karbon aktif yang biasa digunakan dalam proses penyaringan air
diantaranya yaitu: Batok kelapa, kelapa sawit dan batu bara.
Gambar 4. Karbon Aktif
(Sumber: Apriyanti, E. 2013)
Fungsi dari media filter karbon aktif adalah untuk Menghilangkan klorin
bebas dan senyawa organik yang menyebabkan bau, rasa dan warna juga
meningkatkan kadar oksigen dalam air. Karbon aktif berfungsi penyerap bau,
menghilangkan warna kuning dan unsur yang merugikan di dalam kandungan air.
Pembuatan karbon ini tanpa pencampuran kimia tertentu sehingga aman
digunakan untuk keperluan pemfilteran. karbon aktif atau active carbon memiliki
daya serap yang tinggi dan mudah menjernihkan air (Adi, 2012).
4. Pasir Zeolite
6. Resin
Gambar 7. Resin
(Sumber: Fauzan, 2010)
Resin merupakan produk olahan industri dan terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Resin kation
Resin Kation berfungsi mengikat dan menyerap ion-ion positif seperti
kalsium (CA2+) dan Magnesiun (Mg2+) dalam air sehingga kandungan
kalsium dan magnesium dalam air bisa hilang atau berkurang, sehingga
air menjadi lembut atau biasa disebut dengan Softener,
b. Resin Anion
Fungsi dari resin anion adalah untuk menyerap ion-ion negatif dalam air
seperti HC03, CL, NO3, (SO4)2. Penggunaan resin kation dan resin anion
juga dijadikan media untuk demineralisasi air yaitu proses meminilisasi
atau menghilangkan kandungan mineral dalam air.
7. Cartridge Spun
Cartridge filter yang terbuat dari spun (Polypropylene = PP) yang dapat
diisi ulang yang berfungsi untuk menyaring atau memfilter air dari kandungan
lumpur, pasir, tanah sehingga menghasilkan air jernih bebas dari pencemaran
lumpur. Cartridge ini dapat mengurangi kandungan lumpur didalam air sehingga
keluaran air menjadi jernih. Namun akibatnya spun menjadi kuning atau hitam
dikarenakan kotoran yang tersangkut di dalam spun. Untuk itu diperlukan
perawatan untuk membersihkan kembali lumpur atau tanah atau pasir yang
tersangkut di permukaan spun. Perawatan ini dapat dilakukan sebulan sekali atau
bila dilihat sudah menghitam segeralah dibersihkan ulang. Bilamana pencucian
spun sudah tidak dapat dicuci lagi dikarenakan sudah jenuh maka saatnyalah
untuk segera diganti dengan spun yang baru. Kondisi ini biasanya terjadi setelah 6
bulan atau 1 tahun.
Adi. 2012. Jenis Media Filter Air yang Umum Digunakan. Terdapat pada :
http://www.utamawaterfilter.com/jenis-media-filter-air-yang-umum-di-
gunakan/ (Diakses pada tanggal 22 April 2018 pukul 13.50 WIB)
Fauzan, Muhammad. 2010. Fungsi dan Jenis Media Filter Air. Terdapat pada:
http://filterairtirtamas.com/blog/media-filter-air/ (Diakses pada tanggal 22
April 2018 pukul 19.14 WIB)
Mary dan Suryani. 2012. Studi Pengolahan Air Melalui Media Filter Pasir
Kuarsa (Studi Kasus Sungai Malimpung). Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Unhas : Makassar.