NIM : 023001704133
MATAKULIAH : Manajemen Biaya
DOSEN : AINA ZAHRA PARINDURI, SE,MM
HARI/JAM/RUANG : Jum’at / 18.30 / AI.0602
TUGAS : PAPER KE-1
ANALISIS SWOT
PT. TELKOMUNIKASI INDONESIA, TBK
TUGAS PAPER
Disusun oleh :
Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.
Misi
1. Menyediakan layanan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment
(TIME) yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
2. Menjaga model pengelolaan korporasi.
Tujuan
Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency &meningkatkan
bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed
wireline(”FWL”).
2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak
bergerak /fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational
support system, Business support system, Customer support system and Enterprise
relations management).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Strength adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kekuatan dari
organisasi/perusahaan pada saat ini.
Weakness adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau perusahaan pada saat ini.
Opportunity adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan peluang untuk
berkembang bagi organisasi/perusahaan di masa depan.
Threat adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan ancaman bagi
organisasi/perusahaan dan dapat mengancam eksistensi organisasi/perusahaan di masa
depan.
A. Strength (Kekuatan)
1. Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga
telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah
air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
2. Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan
pertumbuhan yang pesat.
3. Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan
merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom.
4. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang
terhadap ekuitas yang sehat.
5. Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli
layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan
secara komersil.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam
anggaran untuk gaji pegawainya.
2. Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan.
3. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan
Pemegang Saham Telkom lainnya.
4. Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah
eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom.
C. Opportunity
Sukardi Silalahi
Direktur Consumer Service
Layanan contact center kami adalah call center dimana pelanggan dapat
memperoleh akses pada produk dan layanan, menyampaikan keluhan atau
menanyakan informasi seputar tagihan, program promosi dan fitur layanan
melalui contact center kami dengan memutar nomor “147” dari telepon fixed
maupun seluler. Fasilitas contact center kami berada di tiga lokasi yaitu Medan,
Jakarta dan Surabaya.
Khusus layanan seluler, entitas anak Telkomsel, juga memiliki fasilitas yang
sama yaitu “MyTelkomsel” yang diluncurkan di tahun 2013. Melalui
“MyTelkomsel” pelanggan dapat melakukan pembelian paket Flash internet,
telepon, sms, mms, dan international roaming. Fitur lain yang dimiliki
memungkinan pelanggan untuk melakukan aktivitas transfer pulsa,
pembelian flash gift dan cek quota internet. “MyTelkomsel” dapat diunduh
pelanggan diAndroid maupun di BlackBerry Appworld.
A. Profil SDM
Kami memiliki 25,011 orang karyawan per tanggal 31 Desember 2013, yang terdiri
dari 17,881 karyawan Telkom dan 7,130 karyawan di entitas anak. Jumlah ini
menurun 2.6% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012, sejalan dengan
berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan penigkatan
efisiensi SDM Telkom sejak tahun 2002.
Informasi yang ada dalam Human Capital Master Plan Telkom Group terdiri dari:
Proyeksi mengenai jumlah human capital yang dihitung berdasarkan portofolio
bisnis selama periode lima tahun ke depan.
Proyeksi tentang komposisi human capital secara rinci dengan mengacu pada
komposisi job stream, pendidikan, usia dan jabatan.
Rencana ketenagakerjaan yang berisi rencana SDM tahunan di masing-masing
Perusahaan yang termasuk jajaran Telkom Group.
Penyusunan Human Capital Master Plan Telkom Group yang terpadu membantu
Perusahaan dalam:
memproyeksikan kebutuhan human capital secara tepat, baik dari sisi jumlah dan
kompetensinya;
menyusun rencana pengalokasian karyawan dan rencana pengembangan karir; dan
mengukur produktivitas human capital.
Rencana pengalokasian karyawan disusun paling lambat pada triwulan keempat setiap
tahun dan berlaku selama satu tahun ke depan. Rencana pengalokasian karyawan
berisi berbagai informasi diantaranya: nama posisi yang sudah, atau sedang dan akan
dijabat oleh karyawan; layer posisi; job stream; lokasi kerja; jumlah formasi; rencana
pengaturan karyawan tiap bulan termasuk promosi, mutasi, status penugasan
(berjangka waktu/tidak berjangka waktu); dan mutasi masuk dan keluar (in/out).
1. Rekrutmen SDM
Pelaksanaan rekrutasi tahun 2013 telah dilakukan sebanyak tiga kali melalui
sumber job fair. Lingkup pelaksanaan sinergi meliputi:
Pelaksanaan job fair/career days.
Pelaksanaan bersama seleksi tahap I (Psikotes).
Pemanfaatan bersama atas database kandidat.
Inisiatif sinergi di bidang rekrutmen lainnya.
Pada tahun 2013, kami telah merekrut karyawan baru sebanyak 838 orang.
Selama 2013, fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang kami
selenggarakan meliputi di bidang teknologi, pemasaran dan manajemen
telekomunikasi, informasi bisnis dan pengembangan bisnis new wave untuk
mendukung terwujudnya visi Telkom menjadi market leader dalam
penyelenggaraan TIMES. Pelatihan ini diselenggarakan di Telkom Corporate
University serta di berbagai lembaga pendidikan/pelatihan eksternal terkemuka.
Untuk meningkatkan kerja sama unit bisnis Telkom Group dan untuk efisiensi
biaya dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi kerja sama program, kerja
sama partisipan, maupun kerja sama di bidang fasilitas.
Kami secara bertahap telah mengirimkan talent-talent dalam GTP agar mereka
mempunyai global exposure dan global experience sehingga dapat bersaing
dengan perusahaan-perusahaan berskala internasional. Pada tahun 2013 ini kami
telah mengirimkan sebanyak 1.010 orang ke 25 negara.
3. Remunerasi Karyawan
Kami memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai dengan harga pasar,
yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan, benefit serta insentif dan bonus yang
dikaitkan dengan kinerja dan berbagai fasilitas termasuk fasilitas kesehatan bagi
karyawan dan keluarganya. Kami juga menyediakan program pensiun dan
program kesehatan paska kerja. Paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar
pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
Untuk pemberian bonus, kami telah melakukan pencatatan (accrued) dalam tahun
berjalan namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya. Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir, kami telah membayarkan bonus tahunan
berkisar antara Rp326,9 miliar sampai Rp513,9 miliar. Terkait pemberian bonus
tahun 2013, kami akan berpegang pada penyelesaian audit atas Laporan
Keuangan 2013 serta persetujuan dari RUPS. Entitas anak juga memberikan
paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya.
4. Penghargaan Karyawan
Pada prinsipnya kami telah menerapkan “Go Green”, yaitu administrasi SDM
telah digantikan oleh aplikasi ESS (Employee Self Service), sehingga bisa
dikategorikan Paperless Office.
6. Program Pensiun
Usia pensiun untuk seluruh karyawan kami adalah 56 tahun. Kami memiliki dua
program pensiun, yaitu
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan
tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002, dan
b. Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap
lainnya.
Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif, kami
juga memiliki program Pensiun Dini (“Pendi”). Program ini sejalan dengan
pelaksanaan Human Capital Master Plan 2013-2017 yang diperkirakan akan
mengurangi jumlah karyawan Telkom sebanyak 1.548 karyawan. Program ini
ditawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi
persyaratan tertentu terkait pendidikan, usia, jabatan dan kinerja. Sejak tahun
2002 hingga 31 Desember 2013, kami telah mengeluarkan dana sebesar Rp7,3
triliun sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang mengikuti program ini.
Pada tahun 2013, kami tidak melaksanakan program pensiun dini.
7. Program Pelayanan Kesehatan
a. Pengelolaan Kesehatan Karyawan
Kami percaya bahwa peningkatan kesejahteraan karyawan diharapkan
berdampak pada perbaikan produktivitas perusahaan. Untuk itu, kami
menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta
keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (“Yakes”).
Hingga 31 Desember 2013, total karyawan dan pensiunan beserta
keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Yakes mencapai
113,629 orang.
b. Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja
Perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan juga berlanjut hingga
karyawan memasuki masa pensiun, yaitu di antaranya dengan
menyediakan jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan yang telah
pensiun, termasuk istri atau suami dan anak. Kami menyediakan dua jenis
pendanaan untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:
i. Bagi karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1
November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, mereka
berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes.
Kontribusi Perusahaan terhadap pelaksanaan program ini sebesar
Rp361 miliar, Rp300 miliar dan Rp301 miliar masing-masing untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan
2013.
ii. Bagi semua karyawan tetap lainnya, mereka memperoleh layanan
kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Kami memberikan
kontribusi sebesar Rp19 miliar, Rp18 miliar dan Rp17 miliar masing-
masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011, 2012 dan 2013 untuk menjalankan program ini.
Entitas anak memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan
kesehatan yang disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai
Jamsostek.
8. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen
Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998 tentang Ratifikasi
Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan
Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, beberapa karyawan kami
mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga 31 Desember
2013, SEKAR beranggotakan 16,283 karyawan atau 91.1% dari jumlah
karyawan dalam status bekerja di Telkom dan dipekerjakan di joint venture
company (“JVC”).