( EAF )
Pada dapur busur listrik – arus bolak balik, arus melewati suatu elektroda
turun ke bahan logam melalui suatu busur listrik, kemudian arus tersebut dari bahan
logam mengalir keatas melalui busur listrik melalui busur listrik menuju elektroda
lainnya. Untuk peleburan baja dapat dilakukan arus satu, dua atau tiga fasa.
Umumnya digunakan arus 3 fasa.
Dapur listrik dapat digunakan untuk memproduksi hampir semua jenis baja.
Untuk kapasitas dibawah 1.500.000 ton/tahun, dapur listrik lebih ekonomis
digunakan daripada kombinasi blast furnace dan proses oxygen steel making basa.
Tanur ini digunakan untuk proses peleburan, pemurnian dan untuk proses
penahanan cairan logam pada temperatur tertentu (holding furnace). Tanur ini
biasanya memiliki kapasitas untuk menampung cairan logam sebanyak 5 – 25 ton.
1. Konversi / mekanisme tungku EAF
Tabel 1. Konversi reaksi energi
Prinsip timbulnya panas pada tanur busur api adalah panas timbul akibat adanya
tahanan (resistansi) saat arus listrik mengalir. Dalam hal ini, logam yang dimuatkan
dalam tanur yang akan memberikan tahanan terhadap arus listrik. Saat logam
mencair, terak akan memberikan tahanan pada aliran arus listrik. Untuk
mempertahankan pemberian panas saat logam telah mencair, elektroda harus
diangkat sehinnga elektroda tersebut hanya menyentuh permukaan lapisan terak.
Panas dihasilkan oleh loncatan electron (busur api) dengan aliran listrik dengan
adanya aliran listrik ini maka, akan menimbulkan aliran induksi dalam cairan yang
akan menyebabkan terjadinya gerak cairan,sehingga homogenisasi cairan dapat
terjadi.
2. Konstruksi
Bagian-bagian utama pada EAF yaitu :
1. Badan Furnace Furnace Shell,.
2. Slag Door,
3. Tap Hole,
4. Roof, Roof atau penutup bagian atas furnace
5. Elektroda Karbon dan Penyangga Elektroda Elektroda karbon terdiri dari
grafit dan mengalirkan arus listrik dengan cepat.
6. Gear (Gigi Penggerak)
7. Batu Tahan Api
8. Sistem Hidrolik
9. Sistem Elektrik Transformer
10. Sistem Pendinginan
11. Continuous Feeding
Peralatan pendukung yang terlibat secara langsung dalam proses peleburan baja,
terdiri dari :
1. Ladle, tempat penampungan baja cair dari hasil peleburan di furnace, juga
sebagai tempat pengadukkan (Rinsing) dan pencampuran dengan bahan lain
(Alloying).
2. Slag Pot, tempat penampungan slag yang keluar dari furnace. 3. Fibrating
Feeder, untuk mengatur pengeluaran besi spons dan limestone dari bunker ke
furnace.
4. Weighting Feeder, untuk mengatur jumlah besi spons dan limestone yang
keluar dari bunker
5. Bunker Spons, tempat penampungan besi spons di mana besi spons tersebut
kemudian dipindahkan oleh conveyor menuju furnace.
6. Bunker Limestone, tempat penampungan limestone dimana limestone
tersebut kemudian dipindahkan oleh conveyor menuju furnace.
7. Mesin Injeksi Karbon, berfungsi untuk menyemprotkan karbon ke dalam
furnace, dan juga untuk membuangan slag.
8. Mesin Injeksi Oksigen, berfungsi untuk menyemprotkan oksigen ke dalam
furnace, agar di dalam furnace tersebut terjadi pembakaran/peleburan.
9. Gunning Machine, untuk menyemprotkan material preparasi ke dinding
refractory pada furnace.
10. Sistem Dedusting, merupakan sistem penghisap debu yang terjadi saat
peleburan berlangsung.
3. Operasi
4. Aplikasi
Tanur ini digunakan untuk proses peleburan, pemurnian dan untuk proses
penahanan cairan logam pada temperatur tertentu (holding furnace). Tanur ini
biasanya memiliki kapasitas untuk menampung cairan logam sebanyak 5 – 25 ton