(heartwood) (Thompson et al. 2006; Gao 2007). Perbedaan konsentrasi ekstrak dalam wadah uji sebesar 500 µg/mL.
kandungan dan bioaktivitas zat ekstraktif yang terdapat di Kontrol negatif dibuat dengan mencampurkan 100 µL etanol
berbagai bagian pohon Surian perlu diteliti. dengan 100 µL larutan DPPH. Asam askorbat (vitamin C)
Tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas digunakan sebagai kontrol positif antioksidan dengan
antioksidan serta sitoksisitas ekstrak etanol dari berbagai konsentrasi perlakuan yang sama dengan ekstrak uji. Setelah
bagian pohon Surian terhadap larva udang Artemia salina homogen, wadah uji yang berisi larutan tersebut diinkubasi
yang menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT) dalam tempat gelap selama 30 menit dan diukur serapan
serta menganalisis kandungan fitokimia secara kualitatif dan cahayanya dengan spektrofotometer UV-vis pada maks 517
kuantitatif dengan kromatograf gas-spektrometer massa nm. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan menghitung
pirolisis. Pengujian BSLT dilakukan sebagai skrining tahap persen penangkapan radikal bebas DPPH oleh ekstrak dengan
awal untuk mendeteksi kemungkinan terkandungnya senyawa rumus:
antikanker karena ada korelasi positif antara toksisitas yang
A - B
menggunakan metode BSLT dengan efek antiproliferasi pada % Penangkapa n radikal x100%
kultur sel kanker (Meyer et al.1982). A
BAHAN DAN METODE dimana, A adalah serapan kontrol negatif (DPPH + etanol)
dan B adalah serapan ekstrak uji (DPPH + etanol + ekstrak
Penyiapan bahan baku uji).
Korelasi antara persen penangkapan radikal dan
Bahan baku dalam penelitian ini adalah daun, kulit konsentrasi ekstrak diplotkan dan nilai EC50 dihitung melalui
kayu bagian dalam, kayu teras, dan kayu gubal berupa persamaan regresi hasil interpolasinya. EC50 adalah
serbuk 40-60 mesh dalam keadaan kering udara. Bahan konsentrasi efektif ekstrak yang mampu menangkap
baku diperoleh dari pohon Surian berdiameter ± 26 cm (menurunkan) konsentrasi radikal bebas DPPH sebesar 50%,
dan tinggi ± 14 m. Pohon ini berasal dari Hutan Pendidikan sehingga nilai EC50 yang semakin rendah berarti aktivitas
IPB Gunung Walat. Untuk memastikan kebenaran jenis antioksidan ekstrak semakin tinggi.
pohon yang digunakan, bagian daunnya diidentifikasi di
Herbarium Bogoriense LIPI Cibinong. Uji toksisitas dengan metode BSLT (Meyer et al. 1982)
dalam ekstrak etanol kayu teras, kayu gubal, kulit dalam eter, dan kloroform. Ekstrak etanol bagian daun, kayu teras
dan daun Surian dianalisis menggunakan alat kromatograf dan kayu gubal berupa padatan dengan tekstur agak
gas-spektrometer massa pirolisis merk Shimadzu Pyr-GCMS mengental diduga karena ekstrak mengandung lemak atau
QP2010 dengan kolom kapiler kuarsa yang dilapisi resin minyak atsiri. Harborne (1996) menyatakan kemampuan
poliamida. Alat ini bekerja pada suhu pirolisis 400 C selama etanol melarutkan lemak atau minyak atsiri. Keberadaan
1 jam, suhu injeksi 280 °C, suhu detektor 280 °C dan suhu minyak atsiri dalam ekstrak terbukti dengan aroma khas yang
awal kolom 50 °C dengan peningkatan 15 °C per menit keluar dari ekstrak.
sampai 280 °C. Identifikasi senyawa dilakukan dengan
mencocokkan data spektrum masa beserta fragmentasi ion Aktivitas antioksidan
suatu senyawa dalam ekstrak dengan data yang ada dalam
pangkalan data WILEY 7th library. Aktivitas antioksidan vitamin C (sebagai kontrol positif)
dalam pengujian ini sama dengan hasil pengujian yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan Hanani et al. (2005) dengan menggunakan metode
uji yang sama, dimana nilai EC50 vitamin C 3 µg /mL. Hasil
Identifikasi jenis pohon pengujian menunjukkan bahwa semua ekstrak etanol berbagai
bagian pohon Surian memiliki aktivitas antioksidan. Hal ini
Hasil identifikasi bagian daun dari pohon yang ditunjukkan oleh meningkatnya aktivitas penangkapan radikal
digunakan dalam penelitian ini oleh Herbarium Bogoriense bebas akibat meningkatnya konsentrasi ekstrak. Namun kurva
LIPI Cibinong menunjukkan bahwa pohon tersebut adalah yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi ekstrak
Toona sinensis. Hasil identifikasi tersebut telah memastikan dengan persen penangkapan radikal bebas antar-ekstrak
kebenaran jenis pohon yang digunakan dalam penelitian ini. berbeda. Interpolasi antara konsentrasi ekstrak dengan
persen penangkapan radikal bebas setiap ekstrak juga
Rendemen ekstrak menghasilkan jenis persamaan regresi yang berbeda (Gambar
Ekstraksi berbagai bagian pohon Surian dalam etanol 1). Perbedaan ini akan menghasilkan nilai EC50 setiap ekstrak
menghasilkan rendemen ekstrak yang beragam. Tabel 1 yang berbeda.
menunjukkan bahwa rendemen tertinggi dihasilkan dari
ekstraksi daun (13%), diikuti dengan bagian kulit dalam dan
kayu teras (7%), dan kayu gubal (4%). Wujud fisik keempat
jenis ekstrak juga berbeda (Tabel 1). Perbedaan rendemen
dan wujud fisik ekstrak menunjukkan bahwa kandungan zat
ekstraktif berbeda di antara berbagai bagian jaringan pohon
meskipun diekstraksi dengan pelarut yang sama (Thompson et
al. 2006; Gao 2007).
Gambar 2 Nilai EC50 ekstrak etanol berbagai bagian Bagian Mortalitas (%)1) LC50
pohon Surian. pohon 10 100 500 1.000 (µg/mL)
µg/mL µg/mL µg/mL µg/mL
Meskipun aktivitas antioksidan ekstrak etanol berbagai Kayu teras 51 91 100 100 9,48
bagian pohon Surian lebih rendah dibandingkan vitamin C, Kayu gubal 45 95 100 100 12,37
namun ekstrak etanol daun, kayu teras dan gubal tergolong
Kulit kayu 20 86 100 100 34,35
memiliki aktivitas antioksidan sangat tinggi karena nilai EC50
Daun 18 80 100 100 35,76
jauh di bawah 200 µg/mL (Blois (1958) dalam Hanani et al.
(2005)). Hal ini menunjukkan kecuali ekstrak kulit kayu, Keterangan: rerata dari 6 ulangan
1)
ekstrak kayu gubal, 86 senyawa untuk ekstrak daun dan 22 memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Komponen dominan
senyawa untuk ekstrak kulit kayu. Namun, yang dijabarkan di dalam ekstrak daun dan kayu teras adalah pirogalol dan 9,19-
dalam tulisan ini adalah jenis senyawa dominan dan memiliki siklolanostan-3-ol yang bersifat antioksidan. Terdeteksinya
bioaktivitas berdasarkan studi pustaka (Tabel 4). senyawa fenolik lain berdasarkan analisis fitokimia kualitatif
turut berperan terhadap tingginya aktivitas antioksidan. Hal ini
Tabel 4 Dugaan jenis senyawa dominan dalam ekstrak
dipertegas oleh hasil penelitian Wang et al. (2007) yang
pohon Surian dan bioaktivitasnya
mengisolasi beberapa senyawa fenolik yang bersifat
antioksidan dalam ekstrak daun Surian seperti asam galat dan
Bagian Konsen- Bioaktivitas**)
Nama IUPAC turunannya, galotanin, dan flavonol.
pohon trasi
senyawa*) Hasil analisis kromatograf gas-spektrometer massa
relatif (%)
Kayu 9,19-siklolanostan-3- antioksidan (Tanaka et al. pirolisis menunjukkan bahwa senyawa mono dan
15,13 seskuiterpenoid penyusun minyak atsiri seperti α-murolena,
teras ol 2011)
α-murolena 6,04 antifungal (Ali et al. 2008) aromadendrena, amorfena, α-kadinol, δ-kadinena, α-kopaena
anti serangga (Daisy et al. terdeteksi dalam ekstrak kayu teras. Hasil analisis juga
naftalena 5,43
2002) mendeteksi adanya amorfena, α-kadinol, δ-kadinena, α-
(+)-aromadendrena 4,44 antifungal (Ali et al. 2008) kopaena, α-ilangena dalam ektrak kayu gubal dan limonena
α-amorfena 4,39 antimikrob (Rios et al. 2003) dalam ekstrak daun. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan
antikanker (Duh et al. 2002) bahwa senyawa mono dan seskuiterpenoid tersebut memiliki
α-kadinol 4,11
antifungal (Ali et al. 2008) aktivitas antikanker, antifungal, dan antiserangga (Tabel 4).
antikanker (Duh et al. 2003) Ketiga jenis aktivitas tersebut berkorelasi positif dengan
δ-kadinena 3,67
antifungal (Ali et al. 2008)
toksisitas hasil uji BSLT.
antimikroba (Owolabi et al.
α-kopaena 3,28
2010
Ekstrak etanol bagian kayu teras memiliki toksisitas
Kayu α-kopaena 15,77 antimikroba (Owolabi et al. tertinggi dibandingkan ekstrak lainnya karena diduga ekstrak
gubal 2010) didominasi oleh senyawa-senyawa dari kelompok
1,2-benzenadiol 1,33 antikanker (Weyant et mono/seskuiterpen dan fenolik yang bersifat anti kanker, anti
(cas) pirokatekol al.2001) serangga dan anti fungal (Tabel 4). Selain senyawa yang
α-amorfena 1,23 antimikroba (Rios et al. teridentifikasi GC-MS, kelompok senyawa yang menyebabkan
2003) toksisitas ekstrak kayu teras tertinggi diduga juga karena
α-ilangena 1,19 antikanker (Duh et al. 2003) analisis fitokimia kualitatif mendeteksi adanya
α-kadinol 1,05 antikanker (Duh et al. 2002), triterpenoid/steroid, kuinon, dan flavonoid (Tabel 3).
antifungal (Ali et al. 2008) Hasil uji hayati ini menunjukkan bahwa berbagai bagian
(+)-aromadendrena 1,05 antifungal (Ali et al. 2008) pohon Surian berpotensi mengandung zat ekstraktif yang
Daun 1,2,3-benzenatriol 54,93 antioksidan (Tourino et al.
memiliki aktivitas antioksidan dan toksisitas yang tinggi.
(cas) pirogalol 2008)
Bagian daun mengandung ekstrak dan aktivitas antioksidan
1,2-benzenadiol 3,95 antikanker (Weyant et
(cas) pirokatekol al.2001) tertinggi namun memiliki toksisitas terendah dibandingkan
DL-limonena 3,09 antikanker (Kipassa et al. bagian pohon lainnya. Eksplorasi senyawa bioaktif yang
2007) memiliki aktivitas antioksidan dan antiproliferasi terhadap sel
asam kuinat 2,02 antibakteri (Gohari et al. kanker dalam daun sudah banyak dikerjakan (Chang et al.
2010) 2002, Chang et al. 2006, Chia et al. 2007, Mitsui et al. 2005,
fenol, 4-metil- (cas) 1,18 antioksidan (Akao et al. Wang 2007). Kayu teras berada di urutan kedua dalam hal
p-kresol 2004) kadar ekstrak dan aktivitas antioksidan, sedangkan
Neofitadiena 1,10 antioksidan (Plaza et al. toksisitasnya tertinggi dibandingkan bagian pohon lainnya;
2010) namun penelitian mengenai potensi zat ekstraktif kayu
1,4-benzenadiol 1,05 antitumor (Kintzios & terasnya sebagai senyawa antioksidan dan bersifat
(cas) hidrokuinon Barberaki (2004),) antiproliferasi terhadap sel kanker belum dilakukan. Untuk itu,
Kulit 1,2-benzenadiol 34,18 antikanker (Weyant et
penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi senyawa aktif yang
kayu (cas) pirokatekol al.2001)
dalam flouroglusinol
bersifat antikanker dalam kayu teras Surian sedang
2,63 antioksidan (Lee et al. 2003)
dikerjakan.
asam asetat (cuka 1,54 antibakteri (Nagoba et al.
kayu) 2008)
Keterangan : *) berdasarkan analisis GC-MS pirolisis KESIMPULAN
**) berdasarkan studi pustaka
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ektrak etanol daun,
Analisis fitokimia yang dijabarkan pada Tabel 3 dan 4 kayu teras dan gubal Surian memiliki aktivitas antioksidan
menjawab fenomena mengapa ekstrak etanol daun dan kayu sangat tinggi karena konsentrasi efektif ekstrak yang mampu
menangkap radikal bebas DPPH sebesar 50% (EC50) untuk Chia YC, Wang PH, Huang YJ, Hsu HK. 2007. Cytotoxic
ekstrak daun, kayu teras dan kayu gubal berturut-turut adalah activity of Toona sinensis on human lung cancers.
11 µg/mL, 13 µg /mL, dan 15 µg /mL, sedangkan ekstrak kulit Nat Sc Council Report: 230.
kayu bagian dalam tergolong relatif kurang aktif dengan EC50
122 µg /mL. Ekstrak kayu teras dan gubal sangat toksik Chen HM, Yang-Chang Wu YC, Chia YC, Chang FR, Hsu HK,
terhadap larva udang A. Salina dengan nilai LC50 9 µg/mL dan Hsieh YC, Chen CC, Yuan SS. 2009. Gallic acid, a
12 µg/mL, sedangkan ekstrak daun dan kulit kayu tergolong major component of Toona sinensis leaf extracts,
toksik dengan nilai LC50 34 µg/mL dan 36 µg/mL. contains a ROS-mediated anti-cancer activity in
Hasil anasisis GC-MS pirolisis menunjukkan bahwa human prostate cancer cells. Cancer Letters
pirogalol dalam ekstrak daun dan 9,19-siklolanostan-3-ol 286:161–171.
dalam ekstrak kayu teras berperan terhadap tingginya aktivitas Daisy BH, Strobel GA, Castillo U, Ezra D, Sears J, Weaver
antioksidan ekstrak, sedangkan senyawa seskuiterpenoid DK, Runyon JB. 2002. Naphthalene, an insect
seperti amorfena, α-kadinol, δ-kadinena, dan α-kopaena dalam repellent, is produced by Muscodor vitigenus, a novel
ekstrak kayu teras dan kayu gubal berperan terhadap tingginya endophytic fungus. Microbiology 48(11): 3737-3741.
toksisitas ekstrak. Hasil analisis kualitatif mendeteksi semua
ekstrak mengandung flavonoid, tanin, triterpenoids, steroid dan [Dephut] Departemen Kehutanan. 2004. Keputusan Menteri
kuinon yang diduga turut berperan terhadap tingginya aktivitas Kehutanan Nomor SK.456/Menhut-II/2004 tentang 5
antioksidan dan toksisitas ekstrak. Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan Dalam
Program Pembangunan Nasional. Jakarta: Dephut.
UCAPAN TERIMA KASIH Duh CY, Chien SC, Song PY, Wang SK, El-Gamal A, Dai CF.
2002. New cadinene sesquiterpenoids from the
Terima kasih kami sampaikan kepada BPPS Kemdikbud formosan soft coral Xenia puerto-galerae. J Nat
yang telah mendanai penelitian ini, Laboratorium Kimia Hasil Prod 65:1853-1856.
Hutan IPB tempat preparasi ekstrak dan uji BSLT, Pustekolah
Kemenhut tempat menganalisis GC-MS, Pusat Studi Edmonds J, Staniforth M. 1998. Toona sinensis (Meliaceae).
Biofarmaka IPB tempat menganalisis fitokimia kualitatif dan Curtis's Bot Mag 15:186–193.
menguji aktivitas antioksidan, Bapak Supriatin dan Ahmad
Jamhari, S.Hut yang membantu preparasi sebagian ekstrak Ferlay J, Shin H, Bray F, Forman D, Mathers C, Parkin D.
dan uji BSLT. 2008. Cancer Incidence and Mortality Worldwide:
IARC Cancer Base No. 10. Lyon, France: International
DAFTAR PUSTAKA Agency for Research on Cancer.
Gao H. 2007. Chemical analysis of extract from port-orford
Akao Y, Seki N, Nakagawa Y, Yi H, Matsumoto K, Ito Y, Ito cedar [thesis]. Louisiana State: The School of
K, Funaoka M, Maruyama W, Naoi M. 2004. A Renewable Natural Resources.
highly bioactive lignophenol derivative from bamboo
lignin exhibits a potent activity to suppress apoptosis Hseu YC, Chang WH, Chen CS, Liao JW, Huang CJ, Lu FJ,
induced by oxidative stress in human neuroblastoma Chia YC, Hsu HK, Wu JJ, Yang HL. 2008.
SH-SY5Y cells. Bioorg Med Chem 12:4791–4801. Antioxidant activities of Toona Sinensis leaves
extracts using different antioxidant models. Food and
Ali NA, Wurster M, Ulrike NA, Lindequist, Wessjohan L. 2008. Chem Toxicol 46:105–114.
Essential oil composition from oleogum resin of
soqotraen Commiphora kua. Rec Nat Prod 2(3):70- Hanani E, Abdul M, Ryany S. 2005. Identifikasi senyawa
75. antioksidan dalam spons Callyspongia sp dari
kepulauan seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian 2 (3):127
Chang HL, Hung WC, Huang MS, Hsu HK. 2002. Extract from – 133.
the leaves of Toona sinensis Roemor exerts potent
antiproliferative effect on human lung cancer cells. Harborne. 1996. Metode Fitokimia:Penemuan cara modern
Am J Chin Med 30(2-3):307-314. menganalisis tumbuhan. Padmawinata K, penerjemah;
Niksolihin S, editor. Bandung: Penerbit ITB.
Chang HL, Hsu HK, Su JH, Wang PH, Chung YF, Chia YC, Terjemahan dari : Phytochemical Methods.
Tsai LY, Wu YC, Yuan SS. 2006. The fractionated
Toona sinensis leaf extract induces apoptosis of Jamilah. 2008. Isolasi dan penentuan struktur senyawa kimia
human ovarian cancer cells and inhibits tumor growth serta uji aktivitas biologi kulit batang marga
in a murine xenograft model. Gync Oncol 102 (2 ): Calophyllum spp. [disertasi]. Depok: Program
309-314. Pascasarjana Universitas Indonesia.
Kintzios SE, Barberaki MG. 2004. Plants that fight cancer. acetogenins from the seeds of Annona muricata. J Nat
Florida: CRC Press LLC. Prod 59:100-108.
Kipassa NT, Iwagawa T, Okamura H, Doe M, Morimoto Y, Rios MY, Jastrozon F, Robledo N, Leon I, Rojas G, Navvaro V.
Nakatani M. 2006. Limonoids from the stem bark of 2003. Chemical composition and antimicrobial activity
Cedrela odorata. Phytochemistry 69:1782–1787. of the essential oil from Annona cherimola. J
Mexican chem society 47 (2):139-142.
Lee SM, Na MK, An RB, Min BS, Lee HK. 2003. Antioxidant
activity of two phloroglucinol derivatives from Sajuthi D. 2001. Ekstraksi, fraksinasi, karakterisasi, dan uji
Dryopteris crassirhizoma. Biol Pharm Bull 26(9): hayati in vitro senyawa bioaktif daun dewa sebagai
1354–1356. antikanker, tahap II. Buletin Kimia 1:75-79.
Leu SJ, Lin YP, Lin RD. Phenolic constituents of Malus Sangat HM, Zuhud EAM, Damayanti EK. 2000. Kamus
doumeri var. formosana in the field of skin care. Biol Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia
Pharma Bull 29 (4):740–745. (Etnofitomedika). Jakarta: Pusaka Populer Obor.
Meyer BN, Feerigni NR, Putnam JE, Jacobson LB, Nicholas Shu XC, Hua P, Edmond JM. 2008. Toona (Endlicher) M.
DE, McLaughlin JL. 1982. Brine shrimp : A convinient Roemer. Nat Fl China 11:112–115.
general bioassay for active plant constituens. Plant
Tanaka M, Nomaguchi K, Ehara T, penemu; Morinaga Milk
medica 45:31-34.
Industry Co., Ltd. 19 Oktober 2011. The antioxidant
Mitsui K, Maejima M, Saito H, Fukaya H, Hitotsuyanagi Y, contains a compound selected from a cyclolanostane
Takeya K. 2005. Triterpenoids from Cedrela sinensis. compound and a lophenol compound as an active
Tetrahedron 61:10569–10582. ingredient. European patent EP 2 377 874 A1.
Nagoba B, Wadher B, Kulkarni P, Kolhe S. 2008. Acetic acid Thompson A, Cooper J, Ingram I. 2006. Distribution of
treatment of pseudomonal wound infections. Eur J Gen terpenes in heartwood and sapwood of loblolly pine.
Med 5(2):104-106. Forest Prod J 56(7/8):46-48.
Owolabi MS, Ogundajo A, Yusuf KO, Lajide L, Villanueva HE, Touriño S, Lizárraga D, Carreras A, Matito C, Ugartondo V,
Tuten JA, Setzer WN. 2010. Chemical composition Mitjans M, Centelles J, Vinardell M, Juliá L, Cascante
and bioactivity of the essential oil of Chromolaena M, Torres J. 2008. Antioxidant/prooxidant effects of
odorata from Nigeria. Rec Nat Prod 4 (1):72-78. bioactive polyphenolics. EJEAFChe 7 (8):3348-3352.
Plaza M, Santoyo, Jaime SL, Reina GB, Herrero M, Senoráns Wang KJ, Yang CR, Zhang YJ. 2007. Phenolic antioxidants
FJ, Ibánez E. 2010. Screening for bioactive from Chinese toon (fresh young leaves and shoots of
compounds from algae. J Pharma Biomed Analysis Toona sinensis). Food Chem 101:365–371.
51(2):450-455.
Weyant MJ, Carothers AM, Dannenberg AJ, Bertagnolli MM.
Rieser MJ, Gu ZM, Fang XP, Zeng L, Wood KV, McLaughlin 2001. Catechin inhibits intestinal tumor formation and
JL. 1996. Five novel mono-tetrahydrofuran ring suppresses focal adhesion kinase activation in the
mouse. Cancer Research 61(1):118–125.