Anda di halaman 1dari 16

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Dan Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi satu hasil, yang mana ini merupakan suatu strategi

penelitian dalam mengidentifikasi masalah sebelum perencanaan akhir

pengumpulan data dan digunakan untuk mendefinisikan struktur dimana

penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2011).

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka

jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dan menggunakan desain

penelitian pra eksperimen dengan bentuk rancangan “one-group pre test-

post test” . Ciri dari penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab

akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek

diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini responden yang

menjalani proses hospitalisasi diobservasi responnya sebelum dilakukan

terapi bermain lego, kemudian diobservasi lagi setelah diintervensi

kemudian dibandingkan hasilnya.

47
48

Bentuk rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut :

Subjek Pra Perlakuan Pasca-test

K O I OI

Waktu I Waktu 2 Waktu 3

Gambar 4.1 Design penelitian one group pra-post test desain


(Sumber: Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan)

Keterangan

K : Subjek (pasien yang mengalami kecemasan selama hospitalisasi usia pra

sekolah)

O : Observasi tingkat kecemasan sebelum pemberian terapi bermain lego

I : Intervensi (terapi bermain lego)

OI : Observasi tingkat kecemasan setelah pemberian terapi bermain lego.


49

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah adalah tahapan atau langkah-langkah dalam

aktivitas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan

awal sampai akhir) (Nursalam, 2013).

Populasi
Anak/ pasien usia pra sekolah yang rawat inap di Ruang Anak RSUD Blambangan
Banyuwangi 2017

Sampling :consecutive sampling

Sampel
Pasien anak usia pra sekolah rawat inap di Ruang Anak RSUD Blambangan sesuai dengan
kriteria inklusi

Desain penelitian : pre experimental


(One Group pra-post test)

Pengumpulan data pre test dengan lembar observasi

Intervensi (terapi bermain lego)

Pengumpulan data post test degan lembar observasi


\

Pengolahan data dan analisa : Coding, Scoring, Tabulating, uji statistik


dengan uji Wilcoxon match pair test dengan taraf signifikan 0.05

Laporan penelitian

Bagan 4.2 : Kerangka kerja pengaruh terapi bermain lego terhadap penurunan
tingkat kecemasan hospitalisasi pada anak usia pra sekolah (3-6
tahun) di Ruang Anak RSUD Blambangan Banyuwangi tahun
2017.
50

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subyek (misalnya

manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pasien anak usia pra sekolah yang dirawat inap di Ruang Anak

RSUD Blambangan Banyuwangi.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling

(Nursalam, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang

dirawat inap. Pada penelitian ini sampelnya adalah semua pasien

anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang dirawat inap di Ruang Anak

RSUD Blambangan Banyuwangi yang sesuai dengan kriteria

inklusi penelitian.

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek

penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat

sebagai sampel (Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan).


51

Adapun kriteria inklusi sebagai berikut :

1. Anak berusia 3 - 6 tahun dalam tahap hospitalisasi di Ruang

Anak RSUD Blambangan.

2. Anak usia pra sekolah yang mengalami kecemasan.

2) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek

penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi

syarat sebagai sampel penelitian (Aziz Alimul, 2008. Metode

Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data).

Adapun kriteria eksklusi sebagai berikut:

1. Anak yang retardasi mental atau anak dengan gangguan

pemusatan perhatian dan hiperaktif.

2. Orangtua yang tidak bersedia menjadi responden.

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2013)

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan

adalah dengan cara teknik Consecutive sampling. Consecutive

sampling adalah pemilihan sampel dengan menetapkan subjek

yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian


52

sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang

diperlukan terpenuhi. (Nursalam, 2016).

4.4 Identifikasi variabel penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain) (Nursalam, 2013.

Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan).

4.4.1 Variabel independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya

menentukan variabel lain (Nursalam, 2013. Metodelogi Penelitian

Ilmu Keperawatan). Pada penelitian ini variabel independennya

adalah terapi bermain lego.

4.4.2 Variabel dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan

oleh variabel lain (Nursalam, 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan). Pada penelitian ini variabel dependennya adalah

tingkat kecemasan anak.

4.5 Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

dapat diamati (diukur) untuk diobservasi atau pengukuran secara cermat

terhadap situasi objek yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain

(Nursalam, 2013).
53

Definisi
Variabel Indikator Alat Ukur Skala Skor
Operasional

Variabel Aktivitas 1. Anak SAB - -


mampu
(Satuan
Independen: Keterampilan mengena
l warna Acara
menggunakan permain
Terapi Bermain)
bahan seperti an lego

bermain lego bongkah plastik


yang digunakan 2. Anak
mampu
untuk membuat memben
berbagai replika tuk
bongkah
barang / benda plastik/le
berdasarkan go
dalam
kreatifitas atau bentuk
imajinasi anak rumah,
menara,
dan
mobil

Variabel Perasaan takut 1. Respon Observasi Ordinal 15-21 :Kecemasan


dan tidak tenang cemas ringan
Dependen:
yang timbul atas akibat
22-28 :Kecemasan
Tingkat ketidaknyamanan perpisahan
sedang
tentang apa yang 2. Kehilangan
kecemasan
akan dilakukan kontrol atau 29-42 :Kecemasan
di rumah sakit kendali berat
(hospitalisasi) 3. Ketakutan
43-60 :Kecemasan
cedera fisik
berat sekali/
dan nyeri
tingkat panik

Tabel 4.1 : Definisi Operasional Penelitian Pengaruh Terapi Bermain Lego


Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Hospitalisasi Pada Anak
Usia Pra Sekolah (3-6 Tahun) Di Ruang Anak RSUD Blambangan
Banyuwangi Tahun 2017.
54

4.6 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan

dalam pengumpulan agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah. Variasi jenis instrumen penelitian yang dipergunakan dalam ilmu

keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian yang meliputi;

pengukuran, biofisiologis, observasi, wawancara, kuisioner, dan skala

(Nursalam, 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan permainan lego dan jenis variasi observasi. Variasi ini

dapat digunakan sebagai fakta yang nyata dalam membuat suatu

kesimpulan karena peneliti melihat, mengamati, dan mendata secara

langsung. Alat ukur kecemasan menggunakan lembar observasi yang

dimodifikasi dari Hockenberry dan Wilson (2009). Nursing care of infants

and children. Kecemasan diobservasi menggunakan 15 item respon anak

yang dinilai dengan skala likert, pernyataan terdiri dari pernyataan

favorable (positif) dan unfavourable (negatif), untuk pernyataan positif

mempunyai nilai yaitu “selalu” (SL) = 1, “sering” (SR) = 2, “Kadang –

kadang” (KD) = 3, dan “tidak pernah” (TP) = 4. Pernyataan positif

terdapat pada pernyataan item no. 1,2,6,11,12, dan 15. Sedangkan sisanya

adalah pernyataan negatif dengan nilai sebaliknya yaitu “selalu” (SL) = 4,

“sering” (SR) = 3, “Kadang – kadang” (KD) = 2, dan “tidak pernah” (TP)

= 1. (pada lampiran 9 lembar obervasi kecemasan anak).


55

4.7 Waktu dan Tempat

1. Waktu : waktu pembuatan proposal ini dimulai bulan November 2016

2. Tempat : penelitian ini akan dilakukan di Ruang Anak RSUD Blambangan

Banyuwangi.

4.8 Pengumpulan dan Analisa Data

4.8.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang

diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam. 2013. Metodelogi

Penelitian Ilmu Keperawatan).

4.8.2 Proses pengumpulan data

Sebelum peneliti melakukan penelitian terlebih dahulu

peneliti melakukan pendekatan secara administrative kepada pihak

pendidikan atau institusi, yaitu dngan berbekal surat izin

pengambilan data awal untuk melakukan penelitian dari STIKes

Banyuwangi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang

disampaikan kepada direktur RSUD Blambangan Banyuwangi.

Setelah mendapatkan persetujuan peneliti melakukan pembagian

lembar persetujuan kepada responden.

Dalam proses pengumpulan data peneliti akan melakukan

hal – hal sebagai berikut :


56

1. Peneliti memberikan informed concent

2. Peniliti memberikan penjelasan tentang prosedur penelitian

3. Peneliti melakukan observasi respon hospitalisasi sebelum

diberikan terapi bermain lego.

4. Peneliti memberikan terapi bermain lego.

5. Peneliti melakukan penilaian respon hospitalisasi setelah

diberikan terapi bermain lego.

4.8.3 Cara Analisa Data

a. Langkah – langkah analisa data

1. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data dimaksudkan

untuk menterjemahkan data ke dalam kode – kode yang

biasanya dalam bentuk angka (Jonathan Sarwono,

2006).

a. Tingkat kecemasan

Dengan menggunakan lembar observasi


kecemasan

- Ringan : 1

- Sedang : 2

- Berat : 3

- Panik : 4
57

2. Scoring

Scoring adalah data yang didapat dari skor sesuai

dengan skala (Jonathan Sarwono, 2006. Metode

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif). Dalam penelitian

ini masing-masing nilai angka score dari 15 item

tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan

tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang.

(Pada lampiran 9 lembar observasi).

Penilaian skor untuk tingkat cemas :

1-14 : Tidak ada kecemasan

15-21 : Kecemasan ringan

22-28 : Kecemasan sedang

29-42 : Kecemasan berat

43-60 : Kecemasan berat sekali/ tingkat panik.

3. Tabulating

Adalah proses pengolahan data yang bertujuan untuk

membuat tabel-tabel yang dapat memberikan gambaran

statistik (Ibnu, 2009). Dalam penelitian ini data yang

ditabulasi antara lain tingkat kecemasan klien yaitu

perubahan pada tingkat kecemasan baik pre test

maupun posttest pada klien, sedangkan untuk data

tentang karakteristik responden terdiri dari usia, jenis

kelamin, akan dirubah dalam bentuk pie chart.


58

4. Interpretasi Data

Dalam penelitian ini tabel frekuensi menginformasikan

hasil penelitian yang didapat sedangkan interpretasi tabel

menurut Arikunto (2009) adalah sebagai berikut : 0% :

Tidak satupun, 1% - 25% : Sebagian kecil, 26% - 49% :

Hampir setengahnya, 50% : Setengahnya, 51 – 75 :

Sebagian besar, 76% - 99% : Hampir seluruhnya, 100% :

Seluruhnya.

b. Analisa data

Penelitian ini merupakan penelitian wilcoxon match

pair test, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif dua sampel yang berkolerasi bila datanya

berbentuk ordinal (berjenjang) (Sugiono, 2010. Metode

Penelitian Kuantitatif Kualitatif). Uji bertujuan untuk

menilai pengaruh terapi bermain lego terhadap penurunan

tingkat kecemasan anak usia pra sekolah 3-6 tahun

sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain lego.

Formulasi kemaknaan Pvalue <0,05, artinya bila uji

statistik menunjukkan nilai Pvalue <0,05 yang berarti ada

hubungan antara kedua variabel yang diukur. Dengan

rumus sebagai berikut :


59

1) Untuk uji sampel kecil (n = ≤ 25)

Tabel 4.2 Uji Wilcoxon

N XA1 Xa1 B Peringkat Tanda (+) Tanda (-)

JUMLAH

Keterangan :

N : Jumlah Sampel

XA1 : Nilai Sebelum ada perlakuan

Xa1 : Nilai sesudah ada perlakuan

B : Beda pengamatan sebelum dan sesudah.


Setelah dilakukan perhitungan, maka jumlah pada

nilai tanda

(-) dibandingkan dengan harga kritis wilcoxon pada VIII

dimana N dengan taraf kesalahan (α) = 0,05, jika nilai tanda

(-) > dari harga kritis wilcoxon maka Ho ditolak dan Ha

diterima. (ada pengaruh terapi bermain lego terhadap

penurunan tingkat kecemasan hospitalisasi anak usia pra

sekolah 3-6 tahun). Tetapi jika nilai tanda (-) < dari harga

kritis wilcoxon maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada

pengaruh terapi bermain lego terhadap penurunan tingkat

kecemasan anak usia pra sekolah 3-6 tahun).


60

2) Untuk sampel besar (n = ≥25)

Dengan rumus : z = T - µT

αT

Keterangan :T : Jumlah peringkat terkecil

µT : n (n+1)/4

αT : √𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)/24

Bila : Z ≤ harga kritis pada tabel VIV maka Ho ditolak

Z ≥ kritis z pada tabel XIV maka Ha diterima.

4.8 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini perlu mengajukan izin kepada

direktur RSUD Blambangan Banyuwangi untuk mendapatkan persetujuan

mulai dari izin studi pendahuluan, observasi kegiatan dan observasi

lapangan. Setelah izin disetujui dengan menyertakan surat keterangan

pemberian izin untuk melakukan studi pendahuluan, dan setelah disetujui

peneliti melakukan observasi kepada subjek yang diteliti dengan

menekankan pada permasalahan etika.


61

4.8.1 Informed Concent

Informed Concent adalah informasi yang harus diberikan

pada subyek secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan

dilaksanakan dan mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden (Nursalam,20013. Metodelogi

Penelitian Ilmu Keperawatan).

1. Sebelum melakukan penelitian telah mendapat izin dari

responden

2. Bila bersedia menjadi responden penelitian harus ada bukti

persetujuan yaitu dengan tanda tangan.

3. Bila responden tidak bersedia menjadi subyek penelitian,

peneliti tidak boleh memaksa.

4.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor atau kode saja untuk

menjamin kerahasiaan identitasnya. Apabila sifat peneliti memang

menuntut untuk mengetahui identitas subjek, ia harus memperoleh

persetujuan terlebih dahulu seta mengambil langkah-langkah dalam

menjaga kerahasiaan dan melindungi jawaban tersebut (Wasis,

2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat).

4.8.3 Confidentiality

Adalah masalah etika dalam suatu penelitian dimana

dilakukan dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,

baik informasi maupun masalah – masalah lainnya. Semua informasi


62

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul

Hidayat, 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis

Data).

4.9 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian

(Nursalam, 2008). Adapun keterbatasan yang dihadapi peneliti

dalam penelitian ini adalah peneliti kesulitan dalam penelitian ini,

karena usia responden masih anak-anak, maka perlu kesabaran dan

kehati-hatian dalam memberikan terapi, sehingga waktu yang

digunakan relatif lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai