GOLONGAN III
Oleh :
Muhammad Harvan
199501222018011002
Angkatan III
Telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing Study Lapangan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada
Hari : Senin
Mengesahkan Mengetahui
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Bidang
Penyelenggara
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pusat Pendidikan dan
Pelatihan BMKG
Puji dan syukur dihaturkan ke hadirat semesta dan Tuhan YME, karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan studi lapangan dalam rangka
mempelajari pengimplementasian pengetahuan peserta diklatsar mengenai materi
Peran dan Kedudukan ASN di NKRI. Adapun laporan ini dibuat guna memaparkan
hasil observasi penulis mengenai peran, kedudukan, tugas, dan fungsi ASN,
Manajemen ASN, serta konsep Whole of Government. Tiga hal ini merupakan topik
yang wajib dipahami oleh seorang calon ASN agar dapat bekerja sebagai seorang
ASN Professional. Sehingga studi lapangan untuk mempelajari secara langsung
pengimplementasian hal-hal tersebut sangatlah penting untuk dilakukan.
Adapun lokasi studi lapangan kali ini berlokasi di Kantor Kecamatan CIsarua,
yang merupakan bagian dari elemen pemerintah Indonesia. Mempelajari
pengimplementasian Manajemen ASN, Whole of Government, serta pelaksanaan
tugas dan peran ASN sebagai pelayan publik lewar pengamatan langsung
pelaksanaan tata kelola pemerintahan di Kecamatan Cisarua diharapkan dapat
membuat peserta didik paham sepenuhnya terkait materi tersebut dan mampu
mengimplementasikannya saat bekerja di penempatan masing-masing.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil studi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya dukungan dari pihak-pihak lain. Oleh karena itu melalui kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada pihak IPC
Corpu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menyambut dan memberikan
ilmu kepada penulis. Tak lupa, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para
Widyaiswara Pusdiklat BMKG, khususnya Bapak Nurhidayat, yang telah membimbing
penulis selama melakukan studi lapangan mulai dari tahap persiapan hingga tahap
analisis hasil studi.
Akhir kata, penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis menerima saran ataupun kritik yang membangun guna menyempurnakan
laporan ini.
Salam.
1.1 Pendahuluan
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI (Devi Melitasari,
2015)
Pelayanan publik oleh PNS masih dirasa kurang memenuhi harapan
masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya
keluhan dan ketidakpuasan pada survey pelayanan publik, terutama masalah
waktu dan biaya. Untuk masalah ini pemerintah telah membuat berbagai
peraturan salah satunya adalah undang-undang pelayanan publik dan undang-
undang keterbukaan informasi publik. Berbagai terobosan pemerintah dalam
pembangunan sistem pelayanan publik tentunya akan berhasil jika dilakukan
oleh pegawai PNS yang berkarakter baik dalam menjalankannya.
Banyaknya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan publik merupakan
indikator karakter pegawai PNS masih belum terbentuk dengan baik. Dengan
demikian diklat prajabatan belum memberikan manfaat bagi pembentukan
karakter CPNS.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep Diklat
Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain diklat terintegrasi
sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan yang ditetapkan.
Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS,
sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak professional mengelola tantangan dan masalah keragaman social
kultural dengan menggunakan perspektoif whole government atau one
government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan
peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap
pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Strategi pembelajaran pada kegiatan pembelajaran latihan dasar CPNS
dilakukan melalui serangkaian pengalaman belajar, yaitu mensintesakan
substansi mata Pelatihan ke dalam instrumen pengumpulan data studi
lapangan, melakukan kegiatan studi lapangan yang mengandung unsur
pembelajaran tentang substansi mata Pelatihan, mengamati, mendengar dan
berdiskusi, dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar tersebut. Di
penghujung pembelajaran, peserta menghasilkan produk pembelajaran yang
menunjukkan hasil refleksi terhadap substansi mata Pelatihan berdasarkan
konteks lokus yang dikunjungi sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas dan
jabatan di tempat kerja (PERKA LAN Nomor 21 Tahun 2016).
Kegiatan studi lapangan secara umum memberikan pandangan kepada
peserta diklat akan kejadian nyata yang terjadi di sekelilingnya dalam konteks
ini kegiatan dilakukan di lingkungan kerja Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan sebagai bentuk contoh rIIl dari elemen pemerintah yang
mengimplementasikan Pelayanan Publik berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik. Dalam mana dari kegiatan studi lapangan yang
telah dilakukan dapat dibuat sebagai bahan kajian dan diskusi, dan
memperoleh gambaran rill bentuk implementasi yang relevan dari Pelayanan
Publik berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan studi lapangan dalam rangka pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil ini antara lain :
Peran dan Kedudukan ASN di NKRI kaitannya dengan Tugas Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Konsep Whole of Government di Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bogor.
Merefleksikan Peran dan Kedudukan ASN di NKRI kaitannya dengan Tugas
Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Konsep Whole of Government
berdasarkan hasil studi banding ke Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.
1.3. Manfaat
Berdasarkan tujuan maka diperoleh manfaat dari kunjungan studi lapangan
yaitu mampu meningkatkan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI. Selain itu juga membantu dalam berpikir kreatif terkait Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI.
1.5. Metode
Kunjungan studi lapangan ini menggunakan dua metode dalam
pengumpulan data, yaitu:
Wawancara
Peserta melakukan wawancara secara langsung secara berkelompok
dengan Kasie Pelayanan Piblik. Durasi wawancara yang ditentukan adalah 60
menit dimana setiap kelompok akan melakukan wawancara seputar
Pelayanan Publik di Kecamatan Cisarua meliputi: Program, Perizinan dan
Nonperizinan, Pembangunan Fasilitas (khususnya penyandang disabilitas).
Selain itu juga ditanyakan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan
fungsi pelayanan pada institusi terkait.
Pengamatan Langsung
Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
objek yang menjadi bahan studi. Pengamatan langsung meliputi pelaku atau
partisipan, meyangkut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati,
status mereka, dan hubungan mereka dengan kegiatan tersebut. Selain itu juga
diamati kegiatan yang menyangkut apa yang dilakukan oleh partisipan, apa yang
mendorong mereka melakukannya, untuk siapa mereka melakukannya,
bagaimana mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan tersebut, dan
apa akibat kegiatan tersebut serta tujuan menyangkut apa yang diharapkan
partisipan. Hasil pengamatan tersebut kemudian didokumentasikan untuk
selanjutnya dimuat dan ditampilkan dalam pelaporan.
BAB 2 : HASIL PENGAMATAN
Pengembangan Karier
Pengembangan karier dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem
merit untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalitas
PNS. Pengembangan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
instansi pemerintah. Pengembangan karier dapat dilakukan melalui
mutasi dan/atau promosi. Pengembangan karier erat kaitannya
dengan pengembangan kompetensi. Pengembangan potensi dapat
dilakukan melalui diklat, seminar, kursus, penataran,
sekolah/pelatihan kader dan magang. Prinsip dasar PNS yakni
memiliki hak dan kesempatan yang sama didasarkan pada penilaian
kinerja dan penilaian kompetensi.
Di kantor Kecamatan Cisarua pengembangan karier untuk
PNS sudah diterapkan, terutama untuk diklat prajabatan dan
kepemimpinan. Namum, belum ada standar yang terstruktur terkait
mekanisme pengembangan karier, pertimbangan dari atasan
memainkan peranan penting. Untuk pengembangan kompetensi,
pemerintah Kecamatan Cisarua membuka kesempatan kepada
pegawaianya untuk melakukan pengembangan kompetensi, salah
satu contoh yang penulis temui adalah beberapa pegawai diberikan
tugas belajar.
Pola Karier
Setiap instansi wajib memiliki sistem informasi manajemen karier yg
merupakan bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN.
Berdasarkan hasil pengamatan, pola karier di Kecamatan Cisarua
belum termanajerial dengan baik.
Promosi
Promosi seringkali dilakukan dalam pengangkatan jabatan
administrasi. Promosi dilakukan berdasarkan tingkat kebutuhan dan
kompetensi administratif. Di pemerintah Kecamatan Cisarua ini
penulis menemukan contoh penerapan promosi yaitu kepala sub
bagian umum dan kepegawaian Kecamatan Cisarua hasil promosi
jabatan dari sebelumnya yaitu staff Kecamatan Megamendung
Kabupaten Bogor.
Mutasi
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN
pasal 73, setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1
(satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah,
antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan
ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri. Mutasi PNS dilakukan
dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Kecamatan
Cisarua, mutasi yang pada umumnya dilakukan adalah mutasi antar
kecamatan dan hal tersebut ditetapkan Bupati berdasarkan pejabat
Pembina kepegawaian.
Penilaian Kerja
Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.
Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja
pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai,
serta perilaku PNS.
Penilaian Kinerja di lingkungan kantor Kecamatan Cisarua
dilakukan secara subjektif oleh atasan unit terkecil masing-masing.
Oleh karena itu, untuk saat ini, sistem penilaian kinerja belum
diterapan di Kantor Kecamatan Cisarua.
Perlindungan
Perlindungan berupa jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,
dan jaminan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
huruf b, dan huruf c mencakup jaminan sosial yang diberikan dalam
program jaminan sosial nasional. PNS di lingkungan Kantor
Kecamatan Cisarua mendapatkan perlindungan berupada jaminan
kesehatan dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS-
JKM.
2.5. Refleksi Hasil Kunjungan
2.5.1. Pelayanan Publik
• Kecamatan belum jadi One Stop Services. Tidak semua jenis pelayanan yang
dibutuhkan oleh masyarakat dapat ditemukan di kecamatan. Pemerintah
Kabupaten harus serius menjalankan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2008 tentang Kecamatan dan Permendagri Nomor 4 tahun 2010 terkait
pelimpahan wewenang pelayanan dari tingkat Pemkab ke tingkat kecamatan.
Contoh: Dokumen Wajib Lapor Tenaga Kerja
Konsep One Stop Service seharusnya dapat diterapkan disemua bagian pelayanan
setiap institusi pemrintah. Begitu juga di bagian PTSP BMKG.
2.5.1. Whole of Government
Apel pagi/briefing di pagi hari unit kerja untuk penyampaian semua hal
dan evaluasi.
Optimalisasi grup WhatsApp sebagai media penyebaran informasi.
Kordinasi untuk menentukan pembagian jam kerja untuk pengoptimalan
kerja 24 jam.
Percaya pada bawahan/rekan kerja dengan cara disposisi.
Aktif dalam forum untuk menyampaikan dan menerima pendapat demi
visi yang sama (seperti FORKUMPIMCAM).
Terbuka dan memberikan solusi untuk terpenuhnya kebutuhan
masyarakat/investor.
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari studi lapangan ini antara lain:
Pelayanan publik pada Kantor Kecamatan Cisarua secara umum telah
memenuhi standard pelayanan menurut UU No.25/2009, namun konsep
pelayanan terpadu yang diterapkan masih perlu ditingkatkan guna menaikan
kualitas pelayanan kepada masyarakat
Kecamatan Cisarua telah menerapkan sistem pengelolaan pemerintahan yang
baik dan terintegrasi dalam penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui
pembelajaran konsep whole of government (WoG). Baik koordinasi di internal
organisasi maupun eksternal organisasi. Namun, masih ada hal yang masih di
perbaiki.
Sistem Merit belum diterapkan sepenuhnya dan penilaian masih berdasarkan
pada kebijakan atasan, bukan berdasarkan 3K (Kompetensi, Kualifikasi dan
Kinerja), maka akuntabilitas dan keadilan bagi pegawai sulit untuk dicapai.
Maka pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa Sistem Merit sangat penting
diaplikasikan dalam manajemen ASN.