Persiapan Transplantasi
Bicarakan dengan dokter anda mengenai transplantasi yang akan dijalani,
karena tidak semua orang cocok untuk transplantasi. Beberapa kondisi dapat
membuat proses transplantasi berbahaya atau tidak mungkin berhasil.
Ginjal baru dapat diperoleh dari donor yang baru saja meninggal dunia,
atau dari donor hidup. Donor hidup bisa keluarga, bisa juga bukan - biasanya
pasangan atau teman. Jika anda tidak memiliki donor hidup, anda akan
dimasukkan ke dalam daftar tunggu untuk memperoleh ginjal dari donor
meninggal. Masa tunggu tersebut dapat berlangsung bertahun-tahun.
Petugas transplantasi akan mempertimbangkan tiga faktor untuk
menentukan kesesuaian ginjal dengan penerima (resipien). Faktor tersebut akan
menjadi tolak ukur untuk memperkirakan apakah sistim imun tubuh penerima
akan menerima atau menolak ginjal baru tersebut.
1. Golongan darah. Golongan darah penerima (A,B, AB, atau O) harus sesuai
dengan golongan darah donor. Faktor golongan darah merupakan faktor
penentu kesesuaian yang paling penting.
2. Human leukocyte antigens (HLAs). Sel tubuh membawa 6 jenis HLAs utama,
3 dari ibu dan 3 dari ayah. Sesama anggota keluarga biasanya mempunyai
HLAs yang sesuai. Resipien masih dapat menerima ginjal dari donor walaupun
HLAs mereka tidak sepenuhnya sesuai, asal golongan darah mereka cocok, dan
tes lain tidak menunjukkan adanya gangguan kesesuaian.
3. Uji silang antigen. Tes terakhir sebelum dilakukan pencangkokan adalah uji
silang organ. Sejumlah kecil darah resipien dicampur dengan sejumlah kecil
darah donor. Jika tidak terjadi reaksi, maka hasil uji disebut uji silang negatif,
dan transplantasi dapat dilakukan.
Pembedahan untuk cangkok ginjal biasanya memakan waktu 3 sampai 4 jam.
Lama rawat di rumah sakit biasanya adalah satu minggu. Setelah keluar dari
rumah sakit, resipien masih harus melakukan kunjungan secara teratur untuk
memfollow-up hasil pencangkokan.
Sedangkan bagi pendonor hidup, waktu yang dibutuhkan hampir sama dengan
resipien. Walaupun demikian, karena teknik operasi untuk mengangkat ginjal
donor semakin maju, maka waktu rawat menjadi lebih pendek, mungkin 2
sampai 3 hari.
Komplikasi
Setelah transplantasi, dokter akan memberikan penderita obat
imunosupresan, yang berguna untuk mencegah reaksi penolakan, yaitu reaksi
dimana sistem tubuh menyerang ginjal baru yang dicangkokkan. Obat
imunosupresan harus diminum setiap hari selama ginjal baru terus berfungsi.
Kadang-kadang, reaksi penolakan tetap terjadi walaupun penderita sudah minum
obat imunosupresan. Jika hal ini terjadi, penderita harus kembali menjalani
dialisis, atau melakukan transplantasi dengan ginjal lain.
Obat imunosupresan akan melemahkan daya tahan tubuh, sehingga dapat
mempermudah timbulnya infeksi. Beberapa jenis obat imunosupresan juga dapat
merubah penampilan. Wajah akan tampak lebih gemuk, berat badan bertambah,
timbul jerawat, atau bulu di wajah. Tetapi tidak semua resipien mengalami gejala
tersebut. Selain itu, imunosupresan juga dapat menyebabkan katarak, diabetes,
asam lambung berlebihan, tekanan darah tinggi, dan penyakit tulang.