Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : Sabtu, 5 November 2011

Waktu : Pukul 10.00 WIB

Pokok Bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene) pada Ibu Nifas

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri pada Ibu Nifas

Sasaran : Ibu-Ibu Nifas

Penyuluh : Kelompok 2 Kebidanan Reguler XII Poltekkes Kemenkes


Palangkaraya

 Fitriani

Frisly Oktavianti
 Hidayati
 Ita Ardila
 Monica
Tempat : Ruang Cempaka (Nifas) RSUD Ulin Banjarmasin
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti
keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas,
maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat
mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau
masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene), diharapkan ibu-ibu dapat:

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas


2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas
3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara mandiri ataupun di bantu
4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygiene
III. Garis-garis Besar Materi
1. Pengertian Nifas
2. Sasaran penyuluhan Perawatan diri
3. Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)
4. Cara melakukan perawatan diri
5. Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik
6. Memahami dan dapat melakukan teknik perawatan diri
IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

V. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet
2. Power Point: LCD
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No KEGIATAN Respon Ibu Hamil Waktu

 Ø Membalas
Pendahuluan : salam
 Memberi salam pembuka dan  Ø 5
perkenalan diri Mendengarkan
1.  Menjelaskan tujuan  Ø Memberi Menit
 Kontrak waktu respon

2. Penjelasan : Mendengarkan
 Pengertian masa nifas dengan penuh 20
 Sasaran penyuluhan perhatian Menit
 Pengertian personal hygiene
(perawatan diri)
 Menjelaskan Kebutuhan Personal
Hygiene pada Ibu
 Menjelaskan teknik melakukan
personal hygiene
 Menjelaskan akibat kurangnya
melakukan perawatan diri

 Menanyakan hal
yang belum jelas
Penutup :  Aktif bersama
 Tanya jawab menyimpulkan 5
3.  Menyimpulkan hasil penyuluhan  Membalas Menit
 Memberikan salam penutup salam
VII. Evaluasi

1. Mengajukan pertanyaan lisan.


 Tes awal.
 Apakah ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah melahirkan ?
 Tes akhir
 Apa yang dimaksud perawatan diri?
 Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri ?
 Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?
1. Observasi.
 Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau
kurang tepat).
 Ibu antusias atau tidak.
 Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI :

PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS

Pengertian Masa Nifas


Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang
lebih 6 minggu atau 40 hari.

Sasaran
Ibu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 minggu

Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)


Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Tujuan melakukan Personal Hygiene


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman
pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2
kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan
antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke
belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun
kulit.
a.Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat
menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat
hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan
kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya
akibat lochea.
b.Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan
hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan
lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian,
kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu
menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c.Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali
melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan
tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit
tetap kering.
d.Kebersihan vulva dan sekitarnya.

 Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau
disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan
mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci
daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci
bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk
mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai
ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah
sinar matahari dan disetrika.

Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :


 Ibu Mudah Sakit
 Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
 Bayi ibu sakit
 Ibu kurang percaya diri
 Ibu mengalami infeksi
SUMBER :
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-istirahat-
dan-tidur-pada-ibu-nifas/
Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta : EGC
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/05/konsep-personal-hygiene.html

Anda mungkin juga menyukai